BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3. Analisis Data Prestasi Belajar
Pembandingan prestasi belajar dilakukan dengan memberikan
pretest dan posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Pretest berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Pemberian pretest
bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen diberikan treatment atau perlakuan. Treatment yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada kelompok kontrol, proses pembelajaran tidak diberlakukan treatment, yang berarti pembelajaran berlangsung seperti biasanya menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi kelompok. Pada akhir pembelajaran, setiap kelompok diberi posttest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
3,15 3,2 3,25 3,3 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55 3,6 3,65
Kuesioner Awal Kuesioner Akhir
Eksperimen
kemampuan yang dicapai siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan pengukuran prestasi belajar dengan analisis statistik menggunakan program SPSS 16.0 for windows serta dilakukan pembandingan prestasi belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan hasil pengukuran tersebut.
a. Data Prestasi Belajar
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil pretest dan
posttest. Selanjutnya data tersebut dilakukan penghitungan
menggunakan statistik deskriptif. Berikut ini tabulasi data perolehan nilai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.11 Perolehan Skor Pretest dan Posttest
No. Abs
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 5,5 5,5 7 7,5 2 6,5 8,5 5 6,5 3 5,5 7,5 6 6 4 5 6 8,5 8 5 7 8,5 6,5 6,5 6 4 5,5 7,5 7 7 5 6,5 7 7,5 8 5,5 7 6,5 7 9 6,5 8,5 5,5 6,5 10 6 7 4,5 4,5 11 7 9 4,5 4 12 6 7 4,5 4 13 6,5 8,5 7,5 7 14 6,5 7,5 6,5 6,5
No. Abs
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
15 6,5 8 5 4 16 4,5 5,5 4,5 6 17 5,5 7 5,5 5,5 18 7 9 7 7,5 19 7,5 8,5 6 6,5 20 6 7,5 6,5 7 21 6 8,5 6 6,5 22 8,5 9 8 8,5 23 4,5 6 5 6,5 24 Tidak Hadir 5,5 5 25 5 6,5 7 7,5 26 5 7 5 5 27 4,5 6 6,5 7,5 28 4,5 5 4,5 5,5 29 5 6,5
Selanjutnya, data prestasi belajar dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang berguna untuk mendeskripsikan data penelitian yang telah diperoleh. Berikut ini adalah hasil analisis statistik deskriptif data prestasi belajar.
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Data Prestasi Belajar
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Mean 5,8 7,2 6,0 6,3
Median 5,75 7,0 6,0 6,5
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor tertinggi 8,5 9,0 8,5 8,5
Skor terendah 4,0 5,0 4,5 4,0
KKM 6,5 6,5 6,5 6,5
Tabel di atas merupakan paparan hasil prestasi belajar yang berisi mean (rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai yang memiliki frekuensi paling banyak), skor tertinggi, skor terendah, dan KKM. Dari data tersebut, dapat dilihat mean pretest kelompok eksperimen adalah 5,8 dan mean posttest yaitu 7,2 yang berarti prestasi belajar kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan. Pada kelompok kontrol, mean pretest yang diperoleh adalah 6,0 dan mean posttest
adalah 6,3. Prestasi belajar kelompok kontrol juga mengalami peningkatan namun kurang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
b. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar
Data yang diperoleh oleh peneliti kemudian diuji normalitasnya menggunakan uji skewness dan kurtosis menggunakan program SPSS
16.0 for windows untuk melihat apakah datanya berdistribusi normal
atau tidak. Ketentuan yang digunakan untuk menyimpulkan data tersebut berdistribusi normal atau tidak, yaitu:
1) Bila ratio skewness dan ratio kurtosis < 2 berarti data berdistribusi normal.
2) Bila ratio skewness dan ratio kurtosis > 2berarti data berdistribusi tidak normal.
Berikut ini adalah hasil penghitungan uji normalitas data prestasi belajar menggunakan skewness dan kurtosis beserta histogram yang disertai kurva:
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Aspek Skewness Kurtosis Keterangan
Pretest
Eksperimen
0,433 0,034 Normal
Penghitungan uji normalitas pretest kelompok eksperimen menggunakan Skewness dan Kurtosis dengan program SPSS 16.0 for
skewness 0,433 < 2 dan nilai kurtosis 0,034 < 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Hal tersebut juga dapat terlihat dari kurva normalitas pada histogram.
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
Aspek Skewness Kurtosis Keterangan
Posttest Eksperimen –0,093 –1,182 Normal
Penghitungan uji normalitas posttest kelompok eksperimen menggunakan Skewness dan Kurtosis dengan program SPSS 16.0 for windows. Dari penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai skewness –0,093 < 2 dan nilai kurtosis –1,182 < 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok eksperimen berdistribusi
normal. Hal tersebut juga dapat terlihat dari kurva normalitas pada histogram.
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Aspek Skewness Kurtosis Keterangan
Pretest Kontrol 0,257 –0,827 Normal
Penghitungan uji normalitas pretest kelompok eksperimen menggunakan Skewness dan Kurtosis dengan program SPSS 16.0 for windows. Dari penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai skewness 0,257 < 2 dan nilai kurtosis –0,827 < 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok kontrol berdistribusi normal. Hal tersebut juga dapat terlihat dari kurva normalitas pada histogram.
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Aspek Skewness Kurtosis Keterangan
Posttest Kontrol –0,527 –0,448 Normal
Penghitungan uji normalitas posttest kelompok kontrol menggunakan Skewness dan Kurtosis dengan program SPSS 16.0 for windows. Dari penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai skewness –0,527 < 2 dan nilai kurtosis –0,448 < 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok kontrol berdistribusi normal. Hal tersebut juga dapat terlihat dari kurva normalitas pada histogram. Seluruh penghitungan uji normalitas menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal selanjutnya dilakukan penghitungan uji homogenitas mengunakan Lavene’s statistic.
c. Uji Homogenitas Data Prestasi Belajar
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis memiliki varian yang sama atau tidak untuk dilakukan pembandingan. Analisis data yang digunakan adalah Lavene’s statistic
pada program SPSS 16.0 for windows. hipotesis homogenitas yang dirumuskan adalah:
a. Hipotesis Homogenitas Pretest
H0 : tidak terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Ketentuan yang digunakan untuk membuktikkan homogenitas adalah: a) Jika nilai sig (2-tailed)> 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak
yang berarti data homogen dan tidak terdapat perbedaan skor
pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
b) Jika nilai sig (2-tailed)< 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti data tidak homogen dan terdapat perbedaan skor
pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
b. Hipotesis Homogenitas Posttest
H0 : tidak terdapat perbedaan skor posttest yang signifikan antara
Ha : terdapat perbedaan skor posttest yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Ketentuan yang digunakan untuk membuktikkan homogenitas adalah: a) Jika nilai sig (2-tailed)> 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak
yang berarti data homogen dan tidak terdapat perbedaan skor
posttest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
b) Jika nilai sig (2-tailed)< 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti data tidak homogen dan terdapat perbedaan skor
posttest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Hasil uji homogenitas yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Prestasi Belajar
Hasil Signifikansi Keterangan
Pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
0,496 Tidak terdapat perbedaan/ homogen
Posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
0,762 Tidak terdapat perbedaan/ homogen
Dari tabel di atas, diketahui nilai pretest (sig-2 tailed) adalah 0,496 > 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti data homogen dan
tidak terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai posttest (sig-2 tailed) adalah
0,762 > 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti data
homogen dan tidak terdapat perbedaan skor posttest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas pretest selanjutnya dilakukan uji beda
pretest menggunakan statistik parametrik, yaitu paired-sample t test.
d. Uji Beda Pretest
Uji beda pretest digunakan untuk menentukan uji hipotesis dan untuk mengetahui taraf kemampuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah sama atau tidak. Pengujian ini menggunakan
paired-sample t test pada program SPSS 16.0 for windows. Hipotesis uji
beda yang dirumuskan adalah:
H0 : tidak terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ha : terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Ketentuan yang digunakan untuk membuktikkan homogenitas adalah: 1) Jika nilai sig (2-tailed)< 0,05; maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
berarti terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2) Jika nilai sig (2-tailed)> 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak yang
berarti tidak terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Berikut ini hasil uji beda pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:
Tabel 4.18 Hasil Uji Beda Pretest
Hasil Pretest Signifikansi Keterangan
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
0,447 Tidak terdapat
perbedaan skor
pretest
Dari tabel 4.18 tersebut, diketahui nilai sig (2-tailed) adalah 0,447 > 0,05; maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat
perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas
posttest, maka penghitungan uji beda selanjutnya menggunakan statistik
parametrik, yaitu paired-sample t test.
e. Uji Hipotesis Prestasi Belajar
Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengujian data penelitian adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan paired-sample t test
Rumusan hipotesis prestasi belajar pada penelitian ini, yaitu:
H0 : tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok
yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan.
Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang
mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan.
Ketentuan yang digunakan untuk mengambil keputusan mengenai prestasi belajar tersebut adalah:
a. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
berarti terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan.
b. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang
berarti tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan.
Berikut ini hasil uji hipotesis prestasi belajar dalam penelitian ini: Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Data Prestasi Belajar
Hasil posttest Signifikansi Keterangan Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
0,012 Terdapat
perbedaan
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai sig (2-tailed) adalah 0,012 < 0,05; maka terdapat perbedaan skor posttest yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat juga dikatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok yang menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan. Berikut ini disertakan grafik perbandingan nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Pretest Posttest Eksperimen Kontrol