• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

2. Pembahasan Prestasi Belajar

Penelitian mengenai perbandingan prestasi belajar dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest pada masing-masing kelas. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan skor mean, median, modus, skor tertinggi, skor terendah, dan KKM.

Statistik inferensial yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji beda, dan uji hipotesis.

Dari hasil analisis data prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan. Pada hasil uji hipotesis prestasi belajar, nilai sig (2-tailed) adalah 0,012 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil analisis statistik deskriptif, dapat dilihat rata- rata pretest kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Rata-rata pretest kelompok eksperimen adalah 5,8 sedangkan kelompok kontrol adalah 6,0. Pada kegiatan pembelajaran kelompok eksperimen, peneliti memberikan treatment yaitu implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi treatment, sehingga rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 7,2 sedangkan kelompok kontrol adalah 6,3. Hal itu membuktikan bahwa pemberian treatment berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Adanya motivasi belajar yang sangat baik (tinggi) juga ikut mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Motivasi belajar yang sangat baik mampu membuat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan tanpa merasa

terbebani sehingga prestasi belajar yang dicapai sangat baik pula. Selain itu dapat dilihat dari grafik prestasi belajar bahwa memang terlihat perbedaan prestasi belajar di mana kelompok eksperimen mengalami peningkatan prestasi belajar secara signifikan dan kelompok kontrol yang juga mengalami peningkatan prestasi belajar namun tidak signifikan.

Berdasarkan hasil rangkuman persentase peningkatan prestasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menunjukkan bahwa persentase peningkatan kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Peningkatan persentase prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 14% dan kelompok kontrol sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa pemberian perlakuan yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga memberikan hasil yang berbeda terhadap prestasi belajar setiap kelompok. Pemberian perlakuan dapat mempengaruhi dan mampu meningkatkan prestasi belajar yang signifikan. Dari seluruh hasil penelitian membuktikkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Ngupasan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan hasil penelitian Marsih, Fitrina, dan Ni Made Sunilawati. Marsih, dkk (2010) yang meneliti tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 8 Gumelem Kulon Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasilnya menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika soal cerita pecahan di sekolah dasar. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memberikan pengaruh positif bagi siswa, yaitu siswa semakin dapat berinteraksi dengan guru, bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya, semakin bertambah kemampuan kognitifnya, dan lebih aktif bekerjasama dengan kelompoknya. Penelitian Fitrina (2013) tentang Pengaruh Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 36 Pontianak Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 36 Pontianak Selatan. Ni Made Sunilawati, dkk (2013) meneliti tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Numerik Siswa Kelas IV SD juga memberikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berdampak lebih baik secara signifikan terhadap hasil belajar matematika dibandingkan dengan konvensional.

Penelitian ini juga mendukung teori yang diungkapkan Isjoni (dalam Taniredja, 2014: 64) bahwa Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Adanya motivasi dalam belajar dapat

dilihat dari kemunculan indikator motivasi belajar menurut Uno (2007: 23) dan Sardiman (1986: 82), yaitu 1. adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2. tekun menghadapi tugas, 3. ulet menghadapi kesulitan, 4. menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, 5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6. dapat mempertahankan pendapatnya.

Siswa memiliki banyak kesempatan untuk saling bekerjasama dalam menuntaskan materi dan membantu jika ada teman dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa yang berprestasi rendah dan sedang tidak bisa semaunya saja bergantung dan menyerahkan semua usaha pada siswa berprestasi tinggi karena dinilai lebih pandai. Mereka harus berusaha bersama-sama untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka. Jadi, setiap anggota harus berusaha memperoleh nilai maksimal dalam kuis jika kelompok mereka ingin mendapatkan skor yang tinggi. Kegiatan pembelajaran STAD berpusat pada siswa di mana tidak hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru melainkan siswa harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran, berdiskusi bersama kelompoknya, memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kuis individunya, dan mencoba untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapi guna meningkatkan pengetahuan, sikap kerja keras, tekun, ulet, dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi dan prestasi belajar antara kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mengimplementasikan metode konvensional. Perbedaan itu dinyatakan dengan lebih tingginya peningkatan motivasi dan prestasi belajar kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

BAB V PENUTUP

Pada bab V penutup, diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian,

Dokumen terkait