• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Non Tes

Wawancara dilakukan sebelum peneliti melaksanakan penelitian. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 19 Januari 2016 bersama wali kelas IV A dan IV B. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi belajar siswa, prestasi, dan motivasi belajar siswa.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara

No Indikator Item Pertanyaan

1 Proses pembelajaran matematika 1

2 Prestasi belajar matematika 2, 3

3 Motivasi belajar matematika 4, 5

4 Upaya guru membelajarkan matematika 6

Tabel di atas merupakan kisi-kisi wawancara yang memaparkan mengenai indikator yang digunakan dalam menyusun pertanyaan wawancara. Penyusunan indikator-indikator tersebut berdasarkan keingintahuan peneliti terhadap proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas IVA dan IVB, prestasi belajar matematika yang dimiliki oleh setiap siswa di kelas IVA dan IVB, motivasi belajar matematika yang dimiliki oleh setiap siswa di kelas IVA dan IVB, serta upaya guru membelajarkan matematika.

Tabel 3.2 Pedoman Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan

1 Bagaimana proses pembelajaran Matematika di kelas? 2 Bagaimana kemampuan siswa dalam memahami dan

mengerjakan soal Matematika yang diberikan? 3 Berapa rata-rata nilai Matematika di kelas IV?

4 Bagaimana antusiasme siswa saat mengikuti pelajaran Matematika di kelas?

5 Apa yang menjadi kendala siswa dalam memahami mata pelajaran matematika?

6 Apa model atau metode pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran matematika?

Tabel di atas merupakan pedoman pertanyaan wawancara, yaitu penjabaran pertanyaan dari kisi-kisi wawancara yang telah dibuat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan untuk mendapat informasi mengenai kondisi pembelajaran matematika, prestasi belajar, motivasi belajar di kelas IV A dan IV B, serta upaya guru dalam membelajarkan matematika sebelum dilakukan penelitian.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan guru dan ketika treatment berlangsung. Observasi kondisi awal dilakukan oleh peneliti. Observasi kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen

dilakukan oleh peneliti dan juga dilakukan oleh wali kelas masing- masing.

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Motivasi Belajar

Indikator Pedoman Observasi

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa bertanya pada guru mengenai

materi yang belum dipahami.

3. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Tekun menghadapi tugas.

4. Siswa aktif berdiskusi dengan kelompok saat mempelajari materi. 5. Siswa berusaha memahami materi yang

diberikan guru.

6.Siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru.

7. Siswa menyelesaikan tugas tepat waktu. 3. Ulet menghadapi

kesulitan.

8. Siswa tidak mengeluh saat diberi tugas. 9. Siswa berusaha mengerjakan tugas

yang sulit.

10. Siswa berusaha mencari jawaban yang benar apabila dalam mengerjakan soal, jawaban siswa salah.

11. Siswa membantu temannya yang masih kesulitan memahami materi.

4. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah.

12. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan matematika yang

Indikator Pedoman Observasi 5. Adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar.

13. Siswa tertarik belajar menggunakan media konvensional.

6. Dapat

mempertahankan pendapatnya.

14. Siswa berani menyampaikan

pendapatnya kepada teman sekelompok maupun guru.

15. Siswa dapat mempertahankan pendapatnya yang tepat beserta alasannya.

Tabel di atas merupakan pedoman observasi motivasi belajar yang menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa. Indikator tersebut merupakan indikator motivasi belajar berdasarkan pendapat Uno (2007:23) dan Sardiman (1986:82) yang terdapat pada bab II, yaitu pada kajian pustaka indikator motivasi belajar. Selanjutnya peneliti menyimpulkan dari kedua pendapat ahli tersebut dan menerapkan indikator motivasi belajar yang telah dipilih pada penelitian ini.

Selanjutnya, indikator motivasi belajar tersebut diuraikan menjadi aspek-aspek dalam lembar observasi motivasi belajar siswa pada lampiran 12. Skala pengukuran lembar observasi menggunakan skala lajuan atau rating scale. Cara mengisi tabel pada lampiran 12 sesuai skala lajuan (Widoyoko,2012:120) yaitu dengan mengisikan nilai 5 (sangat baik), nilai 4 (baik), nilai 3 (cukup), nilai 2 (kurang baik), dan nilai 1 (sangat kurang baik).

Nilai-nilai yang terdapat pada lembar observasi dijumlahkan. Selanjutnya, data perolehan nilai observasi motivasi belajar tersebut diubah menjadi skala interval untuk memudahkan penghitungan (Widoyoko,2014:144). Rumus yang digunakan adalah : skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval. Jumlah skor yang diperoleh adalah nilai yang diperoleh oleh masing-masing kelompok. Skor tertinggi ideal yang digunakan adalah nilai 75 karena nilai paling tinggi adalah nilai 75. Jumlah kelas interval adalah 5 karena menggunakan skala hasil penilaian dengan 5 pilihan jawaban.

Tabel 3.4 Ketentuan Klasifikasi Motivasi Belajar Hasil Observasi

Skor Akhir Klasifikasi

4,3 – 5,0 Sangat Baik

3,5 – 4,2 Baik

2,7 – 3,4 Cukup

1,9 – 2,6 Kurang Baik

1,0 – 1,8 Sangat Kurang Baik

Tabel tersebut memaparkan ketentuan dalam mengklasifikasikan motivasi belajar. Cara yang digunakan dengan menentukan jarak interval yang diperoleh (Widoyoko,2014:144). Ji = ( skor tertinggi ideal dalam skala – skor terendah ideal dalam skala) : jumlah kelas interval. Skor tertinggi ideal adalah 5 dan skor terendah ideal adalah 1 dan jumlah kelas interval adalah 5. Berdasarkan rumus tersebut, dilakukan penghitungan Ji = (5–1) : 5 = 0,8. Nilai Ji yang diperoleh adalah 0,8 yang berarti setiap

kelas mempunyai jarak 0,8 sehingga diperoleh ketentuan klasifikasi motivasi belajar pada tabel di atas. Berdasarkan seluruh penghitungan, maka dapat diperoleh hasil motivasi belajar berdasarkan observasi yang dilakukan. Nilai-nilai tersebut beserta klasifikasinya selanjutnya diisikan ke dalam tabel rangkuman hasil observasi yang terdapat di lampiran 12.

c. Kuesioner

Kuesioner diberikan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan pemberian kuesioner adalah untuk menilai motivasi awal dan motivasi akhir yang dimiliki siswa serta peningkatan yang didapat setelah melalui kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.5 Penggolongan Butir Item Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Item

Positif

Item Negatif 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1, 2, 4,5 3

2 Tekun menghadapi tugas. 7, 8, 9 6, 10

3 Ulet menghadapi kesulitan. 11, 13, 14, 15,

17

12, 16, 18 4 Menunjukkan minat terhadap macam-

macam masalah.

No Indikator Item Positif

Item Negatif 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar.

21, 22 - 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 23, 24 25

Jumlah Pernyataan 17 8

Tabel di atas merupakan penggolongan butir item kuesioner motivasi belajar siswa yang berfungsi untuk menunjukkan nomor yang berisi pernyataan positif maupun negatif.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Indikator Item Angket No

Item Jumlah Item 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

 Saya memperhatikan penjelasan guru.  Saya ingin mempelajari materi lebih

dalam lagi.

 Saya mengobrol dengan teman saat guru menjelaskan.

 Saya bertanya jika ada hal yang belum saya pahami.

 Saya bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 1 2 3 4 5 5 2. Tekun menghadapi tugas

Saya malas mengerjakan tugas dari guru. Saya berusaha memahami materi yang

diberikan guru.

Saya ikut berdiskusi dengan kelompok mengenai materi yang diberikan.

6 7 8

Indikator Item Angket No Item

Jumlah Item Saya menyelesaikan tugas yang

diberikan guru tepat pada waktunya. Saya malas meneliti kembali tugas yang

sudah saya kerjakan.

9 10

3. Ulet

menghadapi kesulitan

Saya berusaha mengerjakan tugas yang sulit.

Saya malas belajar karena saya sudah puas dengan nilai yang saya dapat.

Saya berusaha mencari jawaban yang benar apabila dalam mengerjakan soal, jawaban saya salah.

Saya rajin belajar agar mendapat prestasi yang memuaskan.

Saya mempelajari lagi materi yang masih sulit bagi saya.

Saya menyerah saat mengerjakan tugas yang sulit.

Saya membantu menjelaskan materi pada teman saya yang masih kesulitan memahami materi.

Saya senang melihat teman saya yang tidak bisa mengerjakan tugas.

11 12 13 14 15 16 17 18 8

Indikator Item Angket No Item Jumlah Item 4. Menunjuk- kan minat terhadap macam- macam masalah

Saya dapat menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Saya malas menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 19 20 2 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

Saya merasa lebih mudah mempelajari operasi hitung campuran menggunakan media konvensional yang berwujud benda sehingga bisa saya hitung secara langsung.

Saya senang belajar menggunakan media konvensional karena saya lebih memahami materi. 21 22 2 6. Dapat mempertahan kan pendapatnya

 Saya berani menyampaikan pendapat kepada teman maupun guru.

 Saya dapat mempertahankan pendapat saya kepada teman maupun guru dengan alasan yang jelas.

 Saya malas menyampaikan pendapat maupun alasan saya di hadapan guru dan teman jika tidak disetujui.

23

24

25

3

Tabel di atas merupakan kisi-kisi kuesioner motivasi belajar siswa. Indikator mengenai motivasi belajar, bersumber dari teori Sardiman (1986) dan Uno (2007) yang telah dicantumkan pada bab II, yaitu pada kajian pustaka indikator motivasi belajar. Selanjutnya item angket

tersebut digunakan sebagai pedoman pernyataan pada lembar kuesioner motivasi belajar siswa yang terdapat pada lampiran 13.

Lembar kuesioner motivasi belajar siswa pada lampiran 13 menggunakan skala Likert dengan empat jawaban alternatif, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Alasan peneliti memilih empat jawaban alternatif adalah untuk menghindari kecenderungan responden memilih jawaban netral sehingga responden benar-benar dapat menentukan sikap. Pemberian skor pada kuesioner motivasi belajar, yaitu pada pernyataan positif, jawaban sangat setuju memiliki skor 4, jawaban setuju memiliki skor 3, jawaban tidak setuju memiliki skor 2, dan jawaban sangat tidak setuju memiliki skor 1. Sebaliknya pada pernyataan negatif, jawaban sangat setuju memiliki skor 1, jawaban setuju memiliki skor 2, jawaban tidak setuju memiliki skor 3, dan jawaban sangat tidak setuju memiliki skor 4 (Widoyoko,2014:109).

Tabel 3.7 Ketentuan Klasifikasi Motivasi Belajar Hasil Kuesioner

Skor Akhir Klasifikasi

3,26 – 4,00 Sangat Baik

2,51 – 3,25 Baik

1,76 – 2,50 Cukup

Tabel 3.7 memaparkan ketentuan dalam mengklasifikasikan motivasi belajar. Rumus yang digunakan dengan menentukan jarak interval (Ji) yang diperoleh (Widoyoko,2014:144). Ji = ( skor tertinggi ideal dalam skala–skor terendah ideal dalam skala) : jumlah kelas interval. Skor tertinggi ideal adalah 4 dan skor terendah ideal adalah 1 dan jumlah kelas interval adalah 4. Berdasarkan rumus tersebut, dilakukan penghitungan Ji = (4–1) : 4 = 0,75. Nilai Ji yang diperoleh adalah 0,75 yang berarti setiap kelas mempunyai jarak 0,75 sehingga diperoleh ketentuan klasifikasi motivasi belajar pada tabel di atas.

Dokumen terkait