• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

5.4 Karakteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap

6.4.1. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

2. Kurangnya tenaga kerja dalam mengelola Agrowisata Cilangkap.

3. Belum ada tarif masuk.

4. Kurangnya promosi tentang obyek wisata Agrowisata Cilangkap. 5. Pemeliharaan fasilitas yang belum optimal.

c. Peluang

1. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 2. Memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar. 3. Sumber Pendapatan Asli Daerah.

4. Trend preferensi masyarakat terhadap wisata agro yang cukup tinggi.

5. Dukungan pemerintah seperti pemberian dana untuk pengelolaan Agrowisata Cilangkap.

6. Akses transportasi dan jalan yang memadai. d. Ancaman

1. Adanya pesaing dengan jenis wisata sejenis namun menawarkan atraksi yang lebih menarik dan fasilitas yang lebih memadai.

2. Terjadinya bencana atau gangguan alam. 3. Potensi pergeseran norma.

4. Kondisi masyarakat sekitar yang kurang ikut menjaga dan memelihara fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola Agrowisata Cilangkap.

6.4.1. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Pada tahap ini, data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor-faktor internal dan ekternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dimiliki akan dihitung nilainya (skor). Skor dihitung berdasarkan penilaian responden terhadap faktor-faktor tersebut. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengelola dan penanggung jawab utama Kebun Bibit

62 Agrowisata Cilangkap, serta Kepala Produksi Benih perwakilan UPT Pusbangnih. Penghitungan skor tersebut dapat dilihat seperti berikut ini.

a. Analisis Data Faktor Internal IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Analisis data faktor internal dilakukan untuk memperoleh nilai (skor) dari masing-masing faktor yang dimiliki. Perolehan skor tersebut didapatkan dari hasil perkalian antara bobot dengan rating. Penghitungan nilai tersebut, dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Analisis Faktor Internal Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor) Kekuatan (Strengths)

1. Lokasi strategis dekat pusat kota 2. Menambah Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

3. Menjaga keseimbangan lingkungan 4. Memiliki pemandangan alam yang

indah 0.15 0.15 0.10 0.10 4.0 4.0 3.5 3.5 0.611 0.611 0.365 0.365 Jumlah 0.51 1.951 Kelemahan (Weaknesses)

1. Sarana dan prasarana yang belum memadai

2. Kurangnya tenaga kerja 3. Belum ada tarif masuk 4. Kurangnya promosi

5. Pemeliharaan fasilitas yang belum optimal 0.06 0.10 0.10 0.15 0.06 3.0 3.5 3.5 4.0 3.0 0.188 0.365 0.365 0.611 0.188 Jumlah 0.49 1.715 Total 1.00 0.236

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pada Tabel 21, jumlah dari skor masing-masing faktor kekuatan adalah sebesar 1.951, sedangkan jumlah kelemahan adalah 1.715. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui selisih pada faktor internal adalah sebesar 0.236 (positif). Nilai tertinggi pada kekuatan adalah lokasi yang strategis dekat pusat kota dan menambah RTH. Agrowisata Cilangkap memiliki kekuatan pada lokasi yang strategis serta keberadaannya yang dapat mempertahankan RTH yang ada di DKI Jakarta. Nilai tertinggi pada kelemahan adalah faktor

63 kurangnya promosi. Agrowisata Cilangkap masih membutuhkan kegiatan promosi yang lebih ekstra. Hingga saat ini, Agrowisata Cilangkap dikenal oleh masyarakat sekitar, tetapi belum dikenal oleh msyarakat luas. Namun, selisih nilai antara kekukatan dan kelemahan masih bernilai positif yang menunjukkan bahwa kekuatan dari Agrowisata Cilangkap masih lebih dominan dibandingkan kelemahannya.

b. Analisis Data Faktor Eksternal EFAS (External Factors Analysis Summary)

Pada tahap ini, perlakuan yang sama seperti pada analisis data internal, data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman terhadap tempat wisata ini akan dihitung skornya. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Analisis Faktor Eksternal Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor) Peluang (Opportunities)

1. Membuka lapangan pekerjaan 2. Membuka peluang usaha 3. Sumber PAD

4. Trend preferensi masyarakat terhadap wisata agro yang cukup tinggi

5. Adanya dukungan dari pemerintah 6. Akses transportasi dan jalan yang

memadai 0.11 0.11 0.11 0.14 0.14 0.14 3.0 3.0 3.5 4.0 4.0 4.0 0.317 0.317 0.369 0.556 0.556 0.556 Jumlah 0.70 2.669 Ancaman (Threats) 1. Adanya pesaing

2. Terjadi bencana atau gangguan alam 3. Potensi pergeseran norma

4. Masyarakat sekitar kurang ikut

menjaga dan memelihara fasilitas yang telah disediakan 0.08 0.08 0.06 0.08 2.5 2.5 2.0 2.5 0.181 0.181 0.100 0.181 Jumlah 0.30 0.642 Total 1.00 2.028

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pada Tabel 22, dapat dilihat bahwa perolehan jumlah skor untuk faktor peluang adalah 2.669, sedangkan jumlah untuk faktor ancaman sebesar

64 0.642. Berdasarkan nilai tersebut maka nilai selisihnya adalah sebesar 2.028 (positif). Nilai tertinggi pada peluang adalah trend preferensi masyarakat terhadap wisata agro yang cukup tinggi, adanya dukungan dari pemerintah, serta akses transportasi dan jalan yang memadai. Hal ini berarti bahwa Agrowisata Cilangkap memiliki cukup banyak peluang yang mendukung kawasan wisata ini untuk dikembangkan lebih baik lagi. Nilai tertinggi pada ancaman adalah adanya pesaing, terjadi bencana atau gangguan alam, dan masyarakat sekitar yang kurang ikut menjaga dan memelihara fasilitas yang telah disediakan. Meskipun Agrowisata Cilangkap memiliki faktor ancaman yang cukup banyak, namun selisih antara faktor peluang dan ancaman bernilai positif yang menunjukkan bahwa faktor peluang lebih dominan dibandingkan dengan ancaman.

6.4.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan pendekatan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Faktor-faktor tersebut dibuat menjadi sebuah matriks yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini akan menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam upaya pengembangan Agrowisata Cilangkap. Formulasi terebut dapat dilihat pada Tabel 23.

65 Tabel 23. Formulasi Strategi Pengembangan Wisata di Agrowisata

Cilangkap

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strength=S)

1. Lokasi strategis dekat pusat kota. 2. Menambah RTH. 3. Menjaga keseimbangan lingkungan. 4. Memiliki pemandangan alam yang indah. Kelemahan (Weakness=W)

1. Sarana dan prasarana yang ada belum memadai. 2. Kurangnya tenaga kerja. 3. Belum ada tarif masuk. 4. Kurangnya promosi. 5. Pemeliharaan fasilitas

yang belum optimal.

Peluang (Opportunity=O)

1. Membuka lapangan pekerjaan.

2. Membuka peluang usaha.

3. Sumber PAD.

4. Trend terhadap wisata agro yang cukup tinggi. 5. Adanya dukungan dari

pemerintah.

6. Akses transportasi dan jalan yang memadai.

Strategi SO:

1. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait dalam proses pengembangan agrowisata.

2. Mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan dukungan yang diberikan oleh pemerintah.

Strategi WO:

1. Memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan

Agrowisata Cilangkap kepada masyarakat. 2. Memanfaatkan dana yang

diberikan pemerintah dengan baik dalam

pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan fasilitas pendukung kegiatan wisata.

Ancaman (Threat=T)

1. Adanya pesaing. 2. Terjadi bencana atau

gangguan alam.

3. Potensi pergeseran norma.

4. Masyarakat sekitar kurang ikut menjaga dan memelihara fasilitas yang telah disediakan.

Strategi ST:

1. Melakukan inovasi dengan memanfaatkan daya tarik yang dimiliki dengan menawarkan atraksi wisata yang lebih baik dan lebih menarik.

Strategi WT:

1. Memberikan pengenalan dan pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang manfaat dari keberadaan Agrowisata Cilangkap.

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Berdasarkan analisis SWOT di atas, dapat diperoleh suatu rekomendasi strategis dalam upaya pengembangan Agrowisata Cilangkap seperti berikut ini: a. Strategi SO, yaitu strategi yang diciptakan dengan menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dimaksud antara lain: 1. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat sekitar dan

66 O2). Hal tersebut dilakukan agar dukungan dari pemerintah dan masyarakat dapat berjalan beriringan dalam mengembangkan kawasan wisata ini, pengelola diharapkan memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk turut serta mengembangkan kawasan ini sehingga proses pengembangan yang dilakukan oleh pengelola tetap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar berupa lapangan pekerjaan maupun peluang usaha.

2. Mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan dukungan yang diberikan oleh pemerintah (S3, S6, O4, O5, O6).

b. Strategi ST, yaitu strategi yang diciptakan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Strategi yang dimaksud antara lain:

1. Melakukan inovasi dengan memanfaatkan daya tarik yang dimiliki dengan menawarkan atraksi wisata yang lebih baik dan lebih menarik (S3, S4, S5, S6, T1).

c. Strategi WO, yaitu strategi yang diciptakan dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dimaksud antara lain: 1. Memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan Agrowisata

Cilangkap kepada masyarakat (W1, W5, O3, O4, O6). Kecenderungan wisatawan dalam melakukan wisata agro sebaiknya didukung dengan pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan agrowisata ini, hal tersebut dapat didukung dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan dapat melalui media cetak maupun internet. Selain itu, kegiatan promosi juga dapat dilakukan melalui keikutsertaan dalam pameran-pameran tanaman maupun kegiatan sosialisasi kepada