• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel-variabel yang Berpengaruh Nyata terhadap Permintaan Wisata di Agrowisata Cilangkap

5.4 Karakteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap

6.1.1. Variabel-variabel yang Berpengaruh Nyata terhadap Permintaan Wisata di Agrowisata Cilangkap

Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan, Tabel 14 menunjukkan bahwa terdapat lima variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap. Variabel-variabel tersebut diantaranya adalah: a. Pendapatan

Variabel pendapatan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 1% dengan nilai koefisien yang bertanda negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besarnya tingkat pendapatan maka akan menurunkan jumlah permintaan wisata terhadap Agrowisata Cilangkap. Hal ini terjadi karena masih minimnya fasilitas dan atraksi yang ditawarkan di Agrowisata Cilangkap, sehingga pengunjung yang datang mayoritas adalah pengunjung dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Kondisi tersebut sesuai dengan data yang diperoleh bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 53.3% memiliki pendapatan kisaran antara Rp 1 000 000 hingga Rp 2 000 000,

47 sedangkan pengunjung dengan pendapatan lebih dari Rp 2 000 000 hanya 13.4% dari jumlah pengunjung. Pengunjung dengan tingkat pendapatan menengah hingga tinggi diperkirakan akan lebih memilih tempat wisata yang lebih baik dan menawarkan berbagai macam atraksi yang lebih menarik walaupun dengan biaya yang lebih tinggi.

b. Tingkat Pendidikan

Variabel tingkat pendidikan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tingginya tingkat pendidikan maka akan meningkatkan jumlah permintaan wisata terhadap Agrowisata Cilangkap. Hal ini diperkirakan karena pengunjung menyadari dampak positif dari keberadaan Agrowisata Cilangkap. Pengunjung yang datang akan merasakan kesegaran saat berkunjung.

c. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengambilan keputusan untuk melakukan kegiatan wisata. Biaya perjalanan yang dimaksud mencakup beberapa biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung, diantaranya ialah biaya untuk transportasi atau ongkos, biaya parkir, biaya bahan bakar, biaya konsumsi yang dikeluarkan di tempat wisata, dan biaya konsumsi yang dibawa dari rumah. Variabel biaya perjalanan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 1%, dengan nilai koefisien yang bertanda negatif. Nilai koefisien yang bertanda negatif menunjukkan bahwa semakin tingginya biaya perjalanan maka akan menurunkan tingkat permintaan wisata terhadap

48 Agrowisata Cilangkap. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal bahwa jika harga meningkat maka konsumen akan mengurangi konsumsi mereka.

d. Status Pernikahan

Variabel status pernikahan memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat kunjungan wisata Agrowisata Clangkap. Variabel ini berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Status pernikahan pada model ini merupakan variabel dummy dimana angka 0 digunakan untuk pengunjung yang belum menikah dan angka 1 digunakan untuk pengunjung yang telah menikah. Hasil regresi pada model regresi linear berganda menunjukkan tingkat kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap antara pengunjung yang telah menikah lebih besar dibandingkan dengan pengunjung yang belum menikah. Hal tersebut sesuai dengan data bahwa persentase pengunjung yang sudah menikah lebih besar dibandingkan dengan persentase pengunjung yang belum menikah, juga sesuai dengan usia dan kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Agrowisata Cilangkap bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 63.3% merupakan pengunjung dengan usia diatas 30 tahun dan jenis wisata yang dapat dilakukan merupakan jenis wisata yang cocok untuk wisata keluarga seperti kegiatan olahraga serta bercengkrama sambil menikmati udara yang sejuk serta pemandangan yang asri.

e. Motivasi Kedatangan

Variabel motivasi kedatangan memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat kunjungan wisata Agrowisata Clangkap. Variabel ini berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Motivasi

49 kedatangan pada model ini merupakan variabel dummy dimana angka 0 digunakan untuk reponden yang datang dengan motivasi selain olahraga dan angka 1 digunakan untuk responden yang datang dengan motivasi untuk berolahraga. Nilai koefisien dengan tanda positif menunjukkan bahwa pengunjung dengan motivasi untuk berolahraga akan cenderung meningkatkan tingkat kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh bahwa 50% pengunjung datang dengan tujuan untuk melakukan olahraga. Sebesar 36.7% pengunjung datang dengan tujuan untuk rekreasi.

Variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan seperti pendapatan, tingkat pendidikan, biaya perjalanan, status pernikahan, dan motivasi kedatangan memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan di Agrowisata Cilangkap. Gambaran tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengelola untuk menentukan arah pengembangan wisata yang akan dilakukan.

6.2. Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap

Analisis persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kawasan wisata tersebut dari sudut pandang pengunjung. Responden memberikan penilaian terhadap enam kategori yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan kegiatan wisata ke Agrowisata Cilangkap dan juga dapat mempengaruhi kegiatan wisata itu sendiri. Enam kategori yang dimaksud diantaranya adalah keindahan alam, aksesibilitas, kebersihan, keamanan, kondisi toilet, serta kondisi rumah makan. Hasil dari penilaian responden yang telah diolah dapat dilihat pada Tabel 15.

50 Tabel 15. Persentase Penilaian Responden terhadap Agrowisata Cilangkap

No. Kategori yang Dinilai Sangat baik Baik Cukup baik Kurang

baik Buruk Total

% % % % % % 1. Keindahan alam 2 3.3 33 55.0 25 41.7 0 0.0 0 0.0 60 100 2. Aksesibilitas 3 5.0 32 53.3 25 41.7 0 0.0 0 0.0 60 100 3. Kebersihan 0 0.0 23 38.3 27 45.0 9 15.0 1 1.7 60 100 4. Keamanan 1 1.7 37 61.7 21 35.0 1 1.7 0 0.0 60 100 5. Kondisi toilet 0 0.0 0 0.0 12 20.0 45 75.0 3 5.0 60 100 6. Kondisi rumah makan 0 0.0 42 70.0 18 30.0 0 0.0 0 0.0 60 100 Rata-rata persentase penilaian 1.67 46.38 35.56 15.28 1.11 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Penilaian pengunjung terhadap berbagai variabel penunjang pariwisata dirasa sangat penting untuk proses pengembangan Agrowisata Cilangkap. Berdasarkan penelitian, Agrowisata Cilangkap dinilai baik oleh 46.38% responden, akan tetapi terdapat 1.11% responden yang menilai buruk. Hal ini disebabkan karena masih terdapat fasilitas serta sarana dan prasarana yang memiliki kondisi kurang baik, seperti kondisi toilet yang tidak memadai.

Agrowisata Cilangkap merupakan salah satu tempat rekreasi berbasis alam yang menawarkan keindahan alam dan juga memberikan kesegaran udara yang dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang terdapat di kawasan tersebut. Hal ini merupakan hal yang menarik bagi para pengunjung yang umumnya merupakan masyarakat perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, sebesar 55% responden memberikan penilaian bahwa keindahan alam yang ada di Agrowisata Cilangkap dalam keadaan indah. Keindahan agrowisata ini juga ditunjukkan dengan penataan tanaman yang rapi serta keberadaan jenis tanaman yang beragam hingga membuat 3.3% responden menyatakan kawasan ini sangat indah.

51 Selain memiliki pemandangan alam yang menarik, Agrowisata Cilangkap terletak di lokasi yang strategis. Kawasan ini dekat dari pusat kota dengan aksesibilitas yang memadai. Agrowisata ini berada di tepi Jalan Raya Cilangkap yang merupakan jalan arteri sekunder dengan kondisi jalan yang baik dan dilalui oleh kendaraan umum. Oleh karena itu, 5% responden berpendapat aksesibilitas untuk mencapai agrowisata ini sangat baik dan 53.3% berpendapat aksesibilitasnya baik. Selain memiliki lahan yang luas, lokasi yang strategis, dan dapat menambah RTH, keindahan alam yang dimiliki serta aksesibilitas yang baik juga dapat menjadi faktor pendukung bahwa agrowisata ini mempunyai potensi wisata.

Kawasan Agrowisata Cilangkap juga sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memperlancar kegiatan wisata yang dilakukan oleh pengunjung. Fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata diantaranya adalah kebersihan dan keamanan yang ada pada kawasan tersebut, kondisi toilet, serta kondisi rumah makan. Agrowisata Cilangkap memiliki lingkungan yang asri dan tertata rapi, serta didukung oleh kondisi kebersihan yang baik. Namun, menurut warga sekitar, kondisi kebersihan tersebut mulai memburuk ketika sedang diadakan perbaikan sebagian fasilitas, dimana akibatnya kebersihan di kawasan ini menjadi terbengkalai. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan bahwa 45% dari jumlah responden menilai kebersihan agrowisata ini cukup baik, dan 38% menilai baik. Akan tetapi, kebersihan di agrowisata ini masih perlu ditingkatkan karena masih terdapat 15% pengunjung menilai kurang baik bahkan 1.7% menilai buruk. Namun secara keseluruhan kebersihan di Agrowisata Cilangkap masih dinilai cukup baik. Penilaian tersebut seimbang dengan kondisi

52 keamanan. Sebagian besar responden merasa keamanan di agrowisata ini baik, yaitu dengan perolehan persentase sebesar 61.7%. Keamanan yang baik di Agrowisata Cilangkap ditunjukkan dengan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian maupun hal yang tidak diinginkan lainnya.

Keberadaan toilet dan rumah makan juga merupakan salah satu faktor pendukung dalam kelancaran kegiatan wisata, dan Agrowisata Cilangkap telah menyediakan kedua fasilitas tersebut. Toilet di kawasan agrowisata ini terletak di bagian depan dekat dengan tempat parkir dan pemancingan. Keberadaan dan kondisi toilet merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting untuk menunjang kegiatan wisata yang dilakukan. Kondisi toilet yang ada di agrowisata ini kurang memadai sehingga 75% dari jumlah responden menyatakan bahwa kondisi toilet tersebut kurang baik, bahkan 5% responden menilai buruk. Penilaian yang kurang baik tersebut dikarenakan kondisi toilet yang kurang bersih dan jumlahnya yang tidak seimbang dengan luas lokasi wisata. Fasilitas rumah makan yang juga letaknya dekat dengan pemancingan dinilai baik oleh 70% jumlah responden.

53 6.2.1. Persepsi Pengunjung terhadap Potensi Pengembangan Wisata Air

dan Wisata Pertanian

Agrowisata Cilangkap merupakan kebun bibit yang memiliki berbagai potensi wisata. Namun sayangnya potensi wisata tersebut masih belum dikembangkan lebih lanjut. Contoh potensi wisata yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal diantaranya adalah keberadaan waduk dan kebun bibit itu sendiri. Tiga buah waduk yang ada di agrowisata ini merupakan salah satu hal yang menarik bagi pengunjung. Salah satu dari tiga waduk tersebut memiliki luas yang cukup besar. Jika memungkinkan untuk dikembangkan, waduk tersebut dapat dikembangkan menjadi wahana wisata air seperti perahu bebek, dayung perahu, atau bola angin besar di atas air yang didalamnya bisa dimasuki oleh manusia. Tidak hanya keberadaan waduk, keberadaan kebun bibit yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi pertanian, dimana wisata tersebut dapat menumbuhkan minat masyarakat terhadap pembudidayaan tanaman dan memberikan pengetahuan bagi pengunjung mengenai jenis-jenis tanaman, manfaat-manfaat yang dimiliki tanaman tersebut, dan bagaimana cara bercocok tanam yang baik. Di Jakarta saat ini semakin sulit untuk mencari lahan untuk melakukan pembududayaan tanaman, dan metode hidroponik yang dikembangkan oleh agrowisata ini dapat menjadi salah satu jalan keluarnya. Pengembangan metode pertanian ini dapat menghasilkan komoditas buah dan sayur yang berkualitas dan dapat dijadikan sebagai alternatif pemenuhan pangan organik. Selain itu, pengembangan pertanian juga memiliki peran penting lain seperti dapat menambah kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian dan pengamatan dari sisi pengunjung mengenai persepsi mereka apabila dilakukan pengembangan

54 wisata berupa wisata air dan wisata edukasi pertanian. Hasil dari pengambilan data menjukkan bahwa seluruh responden yang diwawancari sebanyak 60 orang menyatakan setuju jika dibuka kedua wahana wisata tersebut (Tabel 16).

Tabel 16. Persepsi Pengunjung terhadap Pengembangan Wisata Air dan Wisata Pertanian

No. Jenis Pengembangan Wisata Jumlah Responden yang Setuju (orang) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Wisata Air 60 100

2. Wisata Pertanian 60 100

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pengunjung berpendapat bahwa dengan adanya wisata air dan wisata edukasi pertanian dapat menambah jenis rekreasi yang dapat dilakukan di tempat wisata tersebut. Selain itu, wisata edukasi pertanian juga dapat memberikan manfaat lain seperti menambah pengetahuan. Pada umumnya, para pengunjung datang ke agrowisata ini bersama keluarga serta anak-anak mereka. Jenis wisata air dan wisata pertanian merupakan jenis wisata yang cocok untuk dilakukan bersama keluarga. Hal tersebut akan mendukung potensi wisata ini untuk dikembangkan lebih optimal lagi.

6.2.2. Harapan Pengunjung terhadap Kondisi dan Penambahan Fasilitas