• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Analisis Swot

Tahap selanjutnya adalah perumusan strategi pemasaran berdasarkan matriks SWOT berdasarkan data yang dihasilkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Altentaif strategi pemasaran berdasarkan mastriks SWOT mempunyai empat alternatif strategi yang diterapkan dan diperoleh dari analisis faktor internal dan faktor eksternal matriks SWOT dapat dilihat pada tebel berikut:

54 Tabel 15. Matriks Analisis SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN (S) 1. Sebagai bahan baku

(0,23)

2. Produksi jambu mete yang tinggi (0,16) 3. Kualitas jambu mete

yang dihasilkan petani 2. Akses transportasi

memadai (0,20)

2. kualitas jambu mete yang dihasilkan petani jambu mete (S2,S2 dan O1 ). 1. Harga komoditas

jambu mete yang

1. Kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik dan produksi jambu mete yang tinggi untuk bersaing dengan produk impor

55 5.6 Alternatif strategi pemasaran jambu mete

Dari hasil matriks SWOT didapatkan alternatif sebagai berikut:

1. Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), ada dua alternatif yaitu:

a. Memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete sebagai bahan baku Komoditas jambu mete merupakan komoditi yang banyak manfaatnya mulai dari akar, batang, daun dan buahnya. Dengan produksi jambu mete yang tinggi dan dengan pamanfaatan komoditas jambu mete. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, manisan kering, selai, oseng dll. Kulit kayu mete mengandung cairan yang berwarna coklat yang apabila terkena udara cairan tersebut dapat berubah berwarna hitam yang dapat digunakan sebagai bahan tinta atau pewarna.

Selain itu kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebgai obat kumur atau obat sariawan dll. jambu mete yang dijual dalam bentuk gelondongan sebagai bahan baku yang digunakan dalam membuat suatu produk.

b. kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik serta produksi jambu mete yang tinggi untuk memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete.

kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik serta produksi jambu mete yang tinggi. Data dari dinas penyuluhan pertanian di Kecamatan Pasimarannu yaitu pada tahun 2020 mencapai 366.00 ton. Dalam hal ini

56

dapat memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete untuk mendapatkan keuntungan.

2. Strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada (WO), ada satu alternatif strategi yaitu:

a. Meminimalkan kurangnya informasi dan keuntungan petani serta panjangnya saluran pemasaran dengan memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete, dukungan pemerintah serta akses transportasi yang memadai

Petani dan pedagang harus meminimalkan kurangnya informasi dan keuntungan petani serta panjangnya saluran pemasaran dengan memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete, dukungan pemerintah serta akses transportasi yang memadai. Petani dan pedagang jambu mete di Kecamatan Pasimarannu mesih kurang mendapatkan informasi mengenai harga dan juga harus memperpendek saluran pemasaran agar mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete, dukungan pemerintah serta akses transportasi yang memadai.

3. Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (ST), ada satu alternatif yaitu:

a. Kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik dan produksi jambu mete yang tinggi untuk bersaing dengan produk impor yang sejenis.

57

Petani jambu mete di Kecamatan Pasimarannu memproduksi jambu mete dengan kualitas yang baik dan produksi yang tinggi. hal ini dapat membantu dalam meminimalkan ancaman yaitu bersaing dengan daerah produk impor yang sejenis.

4. Strategi yang meminimalisasi kelemahan dengan mengatasi ancaman (WT), ada satu alternatif yaitu:

a. Meminimalkan kurangnya informasi serta panjangnya saluran pemasaran dengan mengatasi harga komoditas jambu mete yang berfluktuasi.

Meminimalkan kurangnya informasi serta panjangnya saluran pemasaran dengan cara mengatasi harga komoditas jambu mete yang berfluktuasi Petani dan pedagang komoditas jambu mete di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar. Meminimalkan informasi dengan cara memperbanyak informasi dan memperpendek saluran pemasaran untuk mendapatkan keuntungan.

58 VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa faktor internal dan eksternal Strategi Pemasaran Komoditas Jambu Mete di Kecamatan Pasimarannu Kabupeten Kepulauan Selayar adalah faktor internal yaitu Kekuatan terdiri dari kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik, Sebagai bahan baku dan produksi jambu mete yang tinggi. kelemahan terdiri dari panjangnya saluran pemasaran, keuntungan petani rendah, kurangnya informasi serta margin pemasaran besar. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari Peluang terdiri dari keunggulan komoditas jambu mete, dukungan pemerintah serta akses transportasi memadai dan ancaman terdiri dari produk impor yang sejenis, harga komoditas jambu mete yang berfluktuasi, Faktor iklim dan cuaca yang kurang mendukung.

2. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan matriks SWOT didapatkan alternatif sebagai berikut: Strategi SO: Memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete sebagai bahan baku, kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik serta produksi jambu mete yang tinggi untuk memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete. Strategi WO:

meminimalkan kurangnya informasi dan keuntungan petani serta panjangnya saluran pemasaran dengan memanfaatkan keunggulan komoditas jambu mete, dukungan pemerintah serta akses transportasi yang memadai. Strategi ST: Kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik

59

dan produksi jambu mete yang tinggi untuk bersaing dengan produk impor yang sejenis. Strategi WT: Meminimalkan kurangnya informasi serta panjangnya saluran pemasaran dengan mengatasi harga komoditas jambu mete yang berfluktuasi.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. perlu adanya dukungan pemerintah yang bersifat khusus untuk membudidayakan dan memasarkan jambu mete.

2. perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada petani dan pedagang dalam memasarkan jambu mete.

60

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Freddy Rangkuti, 2016, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.

Graemedia Pustaka Utama. Jakarta.

Herdiansyah, Dhian dan Asriani, 2018. Strategi Pengembangan Agroindustri Komoditas Sulawesi Tenggara Jurnal Agroindustri Halal 4 (1) 030-041 H. Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said. 2019. Konsep dan Strategi

Pemasaran. Makassar. CV Sah Media.

https://sulselprov.go.id/pages/potensi_daerah/komoditi-jambu-mete

Kotler P, Keller KL. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga; 2009. Ed ke 13 La Ola, T. (2012) Analisis Kesejahteraan Petani Jambu Mete di Kabupaten Buton

dan Kabupaten Muna. Agriplus. 22(1), 73-80

M. Mursid. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Bumi Aksara.

Maulidah Silvana. 2012. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang. Elektronik Pratama

Muhammad Rizal, La Karimuna dan Dhyan Herdhiansyah, 2020. Strategi Pemasran Komoditas Jambu Mete Pada Industri Rumah Tangga di Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Jurnal Penelitian Teknologi dan Manajemen Industri Pertanian. Volume 1 Nomor 1:29-36 Thn. 2020.

Pujiasmanto Bambang. 2020. Sekilas Jambu Mete. Yayasan Kita Menulis.

Pujiasmanto Bambang. 2020. Sekilas Jambu Mete. Janer Simamata. Yayasan Kita Menulis.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian kualitatif kuantitatif dan R&D. Bandung.

Afabeta.

Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 2003).

61

Sofyan Assauri. 1987. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Yantu, M.R., Sisfawahyuni, Ludin dan Taufik2009a. Strategi pengembangan subsektor perkebunan dalam perekonomian sulawesi tengah. Media Litbang Sulawesi tengah. Vol.II (1):44-50. Oktober 2009. Profinsi Sulawesi Tengah.

Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2003). Manajemen Strategis. Andi, Yogjakarta, p4.

62

L A M

P

I

R

A

N

63 LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS JAMBU METE DI KECAMATAN PASIMARANNU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Tanggungan Keluarga : Pengalaman bertani : 2.Internal dan Eksternal Rating

Kekuatan Kategori Penilaian

1. Kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik

1 2 3 4

2. Sebagai bahan baku 1 2 3 4

3. Produksi jambu mete yang tinggi 1 2 3 4

Kelemahan Kategori Penilaian

1. Panjangnya saluran pemasaran 1 2 3 4

2. Keuntungan petani rendah 1 2 3 4

3. Kurangnya Informasi 1 2 3 4

4

.

Margin pemasaran besar 1 2

3 4

Peluang Kategori Penilaian

1. Keunggulan komoditas jambu mete 1 2 3 4

2. Dukungan pemerintah 1 2 3 4

3. Akses transportasi memadai 1 2 3 4

Ancaman Kategori Penilaian

1. Produk impor yang sejenis 1 2 3 4

64

2. Harga jambu mete yang berfluktuasi 1 2 3 4 3. Factor iklim dan cuaca kurang

mendukung

1 2 3 4

Keterangan :

4 : Sangat Baik 2 : cukup baik

3 : Baik 1 : tidak baik

3. Internal dan Eksternal bobot

Kekuatan Kategori Penilaian

1. Kualitas jambu mete yang dihasilkan petani baik

0,05 1,10 0,15 0,20 2. Sebagai bahan baku 0,05 1,10 0,15 0,20 3. Produksi jambu mete yang tinggi 0,05 1,10 0,15 0,20

Kelemahan Kategori Penilaian

1. Panjangnya saluran pemasaran 0,05 1,10 0,15 0,20 2. Keuntungan petani rendah 0,05 1,10 0,15 0,20 3. Kurangnya Informasi 0,05 1,10 0,15 0,20 4. Margi pemasaran besar 0,05 1,10 0,15 0,20

Peluang Kategori Penilaian

1. Keunggulan jambu mete 0,05 1,10 0,15 0,20 2. Dukungan pemerintah 0,05 1,10 0,15 0,20 3. Akses transportasi memadai 0,05 1,10 0,15 0,20

Ancaman Kategori Penilaian

1. Produk impor yang sejenis 0,05 1,10 0,15 0,20 2. Harga komoditas jambu mete yang

berfluktuasi

0,05 1,10 0,15 0,20 3. Factor iklim dan cuaca kurang

mendukung

0,05 1,10 0,15 0,20

Keterangan :

0,20 : Sangat kuat 0,10 : Cukup

0,05 : Atas rata-rata 0,05 : Kurang

65 Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan harga produski jambu mete ? Jawab:

2. Bagaimana pendapat anda terhadap jambu mete sebagai bahan baku?

Jawab:

3. Bagaimana cara anda memasarkan produksi jambu mete?

Jawab :

4. Bagaimana pendapat anda tentang harga jual jambu mete?

Jawab :

7. Berapa produksi jambu mete yang anda dapatkan pertahun?

Jawab :

8. Bagaimana pendapat anda tentang dukungan pemerintah tentang produksi dan pemasaran jambu mete?

Jawab :

9. Bagaimana dengan akses transportasi yang anda lakukan dalam mengelola dan memasarkan jambu mete?

Jawab :

10. Bagimana menurut anda tentang banyaknya produksi jambu mete dari kecamatan lain ?

Jawab :

11. Bagimana tanggapan anda tentang fluktuasi harga jambu mete?

66 Jawab :

12. Bagaimana pengaruh factor iklim dan cuaca yang anda alami dalam memproduksi jambu mete?

Jawab :

13. Bagimana tanggapan anda tentang harga jambu mete?

Jawab :

67 Lampiran 2

1. Identitas Informan Petani No Nama

Informan

Umur (tahun)

Pendidikan Pekerjaan Luas Lahan

2. Identitas Informan Pedagang Pengumpul, Besar dan Eksportir

No Nama Informan

Umur (Tahun)

Pendidikan pekerjaan Pengalaman Berdagang

68 Lampiran 3. Surat Penelitian

69

70

71

72 Lampiran 4. Perhitungan rating untuk faktor internal

No Kekuatan Informan Jumlah Rata-rata Rating

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

No Kelemahan Informan Jumlah Rata-rata Rating

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

4 Margin pemasaran besar

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 37/16 2,31 2

Keterangan:

Nilai rata-rata 3,51-4,00 dimasukan dalam rating 4 Nilai rata-rata 2,51-3,00 dimasukan dalam rating 3 Nilai rata-rata 1,51-2,00 dimasukan dalam rating 2 Nilai rata-rata 0,51-1,50 dimasukan dalam rating 2 72

2

73 Lampiran 5. perhitungan rating untuk faktor eksternal

No Peluang Informan Jumlah Rata-rata Rating

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

3 Akses transportasi memadai

Nilai rata-rata 3,51-4,00 dimasukan dalam rating 4 Nilai rata-rata 2,51-3,00 dimasukan dalam rating 3 Nilai rata-rata 1,51-2,00 dimasukan dalam rating 2 Nilai rata-rata 0,51-1,50 dimasukan dalam rating 1 73

74

Lampiran 6. Perhitungan bobot untuk faktor internal

Responden

Sebagai bahan baku Produksi jambu mete yang tinggi

75

Pedagang 0,11 0,13 0,12 0,10

Pedagang 0,11 0,13 0,12 0,10

Pedagang 0,11 0,13 0,12 0,10

Rata-rata 1,71/16 2,18/16 1,80/16 1,85/16

Bobot 0,10 0,14 0,12 0,10

Total 0,46

Keterangan:

0,20 = sangat kuat 0,15= atas rata-rata 0,10= cukup 0,05= kurang

76

Lampiran 7. Perhitungan bobot untuk faktor eksternal

Informan

Informan Produk impor yang sejenis

Harga jambu mete yang berfluktuasi

Faktor iklim dan cuaca

Petani 0,15 0,20 0,10

77

Pedagang 0,20 0,15 0,10

Rata-rata 2,7/16 2,9/16 1,6/16

Bobot 0,16 0,18 0,10

Total 0,44

Keterangan:

0,20 = sangat kuat 0,15= atas rata-rata 0,10= cukup 0,05= kurang

78 Lampiran 8. Dokumentasi

Dokumentasi bersama petani jambu mete di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar

Dokumentasi jambu mete di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar

79

RIWAYAT HIDUP

Rafika Asnaini dilahirkan di Bonerate pada tanggal 02 September 1999 dari ayah Saparuddin dan ibu Rahmatia. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SD Inpres Lamantu dan lulus pada tahun 2011, SMPN 1 Pasimarannu dan lulus pada tahun 2014. SMAN 1 Pasimarannu dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di PT. Chalodo Sibali Resoe di Luwu Utara dan juga KKP di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Komoditas Jambu Mete di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar”.

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

Dokumen terkait