Then I apologize to my teacher
4.3.2 Analisis Hasil Posttest Experimental Group
Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas X.7SMAN 1 Sukawati dalam aspek menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Posttest dilaksanakan pada Sabtu, 12 September 2015 yang diikuti oleh 37 orang siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah disiapkan.
Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.20 Hasil Posttest Siswa Kelas X.7 (Experimental Group)
No Nama
Siswa
Judul Karangan Aspek Penilaian Skor
A B C D E
1 S01 Went to Kober Devil
Noodle
21 28 12 15 4 80
2 S02 My Bad Experience 20 28 13 15 3 79
3 S03 My Bad Holiday 22 27 12 14 4 79
4 S04 Unexpected Accident 21 27 11 15 3 77
5 S05 Fell off my motorcycle 22 29 13 16 4 84
6 S06 When I Lost in The Bali Carnival
23 30 16 16 4 89
7 S07 Felling from motorcross 22 26 13 15 4 75
8 S08 The Worst Experience
That I Never Forget 22 26 16 17 4 85
9 S09 My Bad Memory 21 27 12 13 4 77
10 S10 Lost My Money 22 29 13 15 4 80
Bedugul 12 S12 The Naughty Girl and
Guava Tree 22 29 16 17 4 87 13 S13 Went to Papua 21 28 13 15 4 81 14 S14 My Bad Morning 20 27 12 14 4 77 15 S15 My Bestfriend and My First Love 21 28 12 16 4 81
16 S16 When I alone at Home 20 28 11 14 4 77
17 S17 When I Got a
Stomachache 21 29 12 16 4 86
18 S18 The Bad Morning that I Ever Had
22 30 13 15 4 84
19 S19 When I Woke Up Late 21 27 14 16 4 82
20 S20 My Bad Moment 21 28 12 15 4 80 21 S21 Went to Sorong 20 25 11 16 3 75 22 S22 My Bad Experience 21 27 14 15 4 81 23 S23 My Ex-Girlfriend 22 27 14 15 4 82 24 S24 Went to My Grandmas House 20 26 12 15 4 77 25 S25 I Lost My Girlfriend 21 25 11 16 4 77
26 S26 When I Fell off My
Motorbike 23 28 12 15 4 82
27 S27 When I Missed My
Family 23 26 12 15 4 79
28 S28 The Worst Kite
Competition
22 28 13 15 4 82
30 S31 My Racing Muffler 20 26 12 15 4 77
31 S32 Sleep, and have a nice dream
23 28 14 15 4 84
32 S33 My Broken Tire 22 28 15 14 4 83
33 S34 Motorcycle tire leaked 19 25 11 15 4 75
34 S35 When I Lost My Money 22 29 12 16 4 83
35 S36 Holiday 21 27 16 15 4 83
36 S37 Fell off My Motorbike 21 26 12 14 4 75
37 S38 Very Bad Experience 22 28 13 15 4 82
38 S01 Bad Experience at the Supermarket
23 28 12 15 4 80
Jumlah tiap aspek penilaian 785 1014 465 559 145 2987
Rata-rata tiap aspek penilaian 21,2 27,4 12,5 15,1 3,9 80,7
Rata-rata kelas 80,7
Nilai tertingggi 89
Nilai terendah 75
Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dalam menulis narasi adalah 80,7. Nilai tertinggi siswa menulis narasi adalah 89 yang mampu diraih oleh 1 orang siswa, kemudian ada 26 orang siswa yang mampu mencapai KKM dengan nilai antara 78 sampai dengan 88. Nilai terendah pada posttest ini adalah 75 yang diperoleh oleh 7 orang siswa. Ada 27 orang siswa dalam posttest yang mampu memenuhi nilai KKM sedangkan 10 siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Nilai rata-rata tersebut menandakan bahwa pada posttest di experimental group terjadi peningkatan sebesar 10,8 dari pretest.
Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307--308) yang membagi kriteria penilaian menjadi isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.
1) Aspek Isi
Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 21,2. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa experimental group untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding dari S11 (siswa dengan nilai terendah pada pretest), S30 (siswa dengan nilai menengah pada pretest) dan S06 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest)
Contoh Karangan S11 (terendah pada pretest)
(1)Last month I had a very bad experience. (2)That happened on Sunday morning when I and my family went to Bedugul. (3)We went there by a car. (4)There were six people on the car.(5)We went to Bedugul at 07.00 a.m.
(6)When we arrived at Bedugul, we went to Kebun Raya Bedugul.
(7)My father parked the car in front of the gate. (8)Then the worker in front of the gate told us to buy some tickets. (9)My father wanted to pay the tickets but he forgot to bring his wallet! (10)I and my family were so confuse. (11)We did not bring enough money.(12)I was so embarrassed at that time.
(13)Then my father decided to go to the ATM near the market. (14)He took some money so he could pay the ticket. (15)Then I and my family could enter Kebun Raya Bedugul.(16)That was my bad experience.
Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik dan mind mapping, kesesuaian judul dengan isi karangan, dan unsur narasi yang ada dalam cerita. Nurgiyantoro (2009:306) menyatakan bahwa unsur utama yang dinilai dalam suatu karangan narasi adalah kualitas isi karangan. Di pihak lain Hernowo (2003:12) mengemukakan bahwa mind mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pelajar untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Dapat dilihat pada karangan S11, isi karangan ini telah sesuai dengan topik dan mind mapping yang telah dibuat sebelumnya. Topik dalam karangan ini adalah Bad Experience dan isi karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis dan keluarganya pergi ke Kebun Raya Bedugul. Judul yang digunakan dalam karangan ini adalah “The Worst Vacation on Bedugul” cukup spesifik dalam mencerminkan isi karangan tersebut.
Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa ada empat unsur yang terkandung dalam karangan narasi, yaitu alur, penokohan, latar dan sudut pandang. Dapat dilihat pada karangan S11 ini, keempat unsur narasi tersebut telah terpenuhi. Alur karangan ini telah sesuai dengan urutan waktu, sedangkan latar dalam karangan ini adalah peristiwa yang terjadi pada hari Minggu di Kebun Raya Bedugul.
Menurut Keraf (2007:191), sudut pandang adalah bagaimana fungsi seorang pengisah (narator) dalam sebuah narasi. Dalam cerita ini penulis mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu narator menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya. Jadi, penulis adalah tokoh utama dalam karangan ini. Penggunaan mind mapping sangat membantu dalam pengembangan isi karangan ini. Pada mind mapping yang dibuat telah dicantumkan dengan jelas unsur narasi yang ada dalam karangan meliputi alur, penokohan, latar dan sudut pandang beserta dengan informasi penting lainnya. Oleh karena itu, karangan S11 pada posttest ini memperoleh nilai lebih baik dibandingkan dengan pretest. Contoh Karangan S30 (menengah)
My Racing Muffler
(1)Last Sunday, I had a bad experience. (2)At that time, I went to my friend’s house in Sanur. (3)I went there to return some books to my friend, Dito.
(4)On the road, there was a police drove motorcycle beside me. (5)Suddenly the police commanded me to stop and wanted to bring my motorcycle to the police office. (6)I was scared so I stop my motorcycle. (7)The police explained that I used a racing muffler, that is why he should brought my motorcycle to the office. (8)I was confuse, because I didn’t bring my driving license. (9)I called my father and told him that I was in the police office.
(10)Few minutes later, my father came to the police office. (11)He paid Rp.300.000 as the replacement of the motorcycle. (12)My father was angry
with me and he did not allow me to use muffler racing anymore. (13)That was my bad experience.
Dapat dilihat pada karangan S30, isi karangan ini telah sesuai dengan topik dan mind mapping yang telah dibuat sebelumnya. Topik dalam karangan ini adalah Bad Experience dan isi karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis sedang mengendarai sepeda motor. Judul yang digunakan dalam karangan ini adalah “My Racing Muffler” cukup spesifik dalam mencerminkan isi karangan tersebut. Ada empat unsur yang terkandung dalam karangan narasi, yaitu alur, penokohan, latar dan sudut pandang (Keraf, 2007:148) . Dapat dilihat pada karangan S30 ini, keempat unsur narasi tersebut telah terpenuhi. Alur karangan ini telah sesuai dengan urutan waktu, sedangkan latar dalam karangan ini adalah peristiwa yang terjadi pada hari Minggu di daerah Sanur.
Menurut Alwasilah (2005: 119), karangan narasi terdiri dari beberapa unsur, antara lain alur cerita, latar, penokohan, dan sudut pandang. Sejalan dengan pendapat tersebut, penggunaan mind mapping sangat membantu dalam mengembangkan isi karangan sesuai dengan unsur karangan tersebut. Dengan penggunaan mind mapping tersebut, semua unsur narasi dan informasi lainnya dapat dicantumkan dalam karangan ini tanpa ada yang terlupakan. Dalam karangan S30 ini alur cerita telah dipaparkan sesuai dengan urutan dalam cerita tersebut. Unsur narasi yang lain, seperti penokohan, latar, dan sudut pandang pun telah
terpenuhi dalam karangan ini. Latar cerita ini adalah hari Minggu di daerah Sanur. Dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa penulis mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai tokoh utama menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan mind mapping, karangan S30 ini memperoleh nilai posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest sekaligus melampaui nilai KKM.
Contoh Karangan S06 (tertinggi pada pretest)
When I Lost in The Bali Carnival
(1)When I was a kid, I had a very bad experience. (2)It happened when I was six years old. (3)At that time, my parents and I went to Art Centre in Denpasar. (4)When we arrived there, we saw many intresting performances. (5)I still remembered when my father took me to see The Barong Dance. (6)I was so happy because it was my first time to see the show.
(7)After walked around we were so tired. (8)We took a rest at the food court. (9)When my parents were eating, I went alone to see the clown. (10)I followed the clown until I realized that I got lost. (11)I tried to find my parents and went back to the food court, but my parents were no longer in there. (12)I was so confused and scared. (13)Then I cried because I was afraid if they already left me alone.
(14)When I cried, someone came to me. (15)Then he took me to the security post. (16)I met my parents there. (17)They looked so panic, and my mother cried. (18)I was so happy because I could met my parents again.
(19)We also very grateful to the man who helped me even though I did not know his name. (20)That was the worst experience I ever had.
Alwasilah (2005:112) menyatakan bahwa topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Kesesuaian isi dengan topik karangan sangat penting dalam suatu tulisan narasi. Sejalan dengan hal tersebut, Buzan (2008:9) mengemukakan bahwa mind mapping merupakan suatu cara memetakan sebuah informasi yang
digambarkan ke dalam bentuk cabang-cabang pikiran dengan berbagai imajinasi kreatif. Lebih lanjut Buzan (2008:127) menyatakan bahwa salah satu manfaat penggunaan mind mapping adalah topik dapat terdefinisi secara sangat jelas karena dicantumkan di tengah gambar. Pada karangan S06 di atas, isi karangan ini telah sesuai dengan topik dan mind mapping yang ditentukan. Topik dalam karangan adalah Bad Experience dan isi karangan ini menceritakan pengalaman yang buruk ketika penulis berkunjung ke Art Centre. Judul yang digunakan “The Worst Day in My Life” sudah lebih spesifik dan sesuai dengan isi karangan.
Karangan narasi terdiri dari beberapa unsur, antara lain alur cerita, latar, penokohan, dan sudut pandang. Sejalan dengan pendapat tersebut, penggunaan mind mapping sangat membantu dalam mengembangkan isi karangan sesuai dengan unsur karangan tersebut. Buzan (2008:15) mengemukakan bahwa poin penting yang tercantum dalam mind mapping tersebut menggunakan 5WH (what, why, where, when, who dan how). Dengan penggunaan mind mapping tersebut, semua unsur narasi dan informasi lainnya dapat dicantumkan dalam karangan ini tanpa ada yang terlupakan. Dalam karangan S06 ini alur cerita telah dipaparkan dengan jelas sesuai dengan urutan dalam cerita tersebut. Unsur narasi yang lain, seperti penokohan, latar, dan sudut pandang pun telah terpenuhi dalam karangan ini. Latar cerita ini adalah ketika penulis berusia enam tahun di Art Centre. Dari penokohan dan sudut pandang dapat dilihat bahwa penulis mengambil sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sebagai
tokoh utama menceritakan perbuatan atau tindak tanduk yang melibatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan mind mapping, karangan S06 ini memperoleh nilai posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest sekaligus melampaui nilai KKM.
Tabel 4.21 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi No Kesesuaian Isi dengan
Topik
Kesesuaian Isi dengan Judul
Unsur Narasi 1 Pengembangan isi
tulisan sudah sesuai dengan topik dan peta pikiran
Contoh:
(S28) menulis karangan dengan judul “The Worst Kite
Competition” yang menceritakan
pengalaman buruk saat mengikuti lomba layang-layang beserta mind mappingyang sesuai dengan topik tersebut
Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan Contoh: (S23) Judul karangan “My Ex-Girlfriend” seharusnya bisa diganti menjadi “My Bestfriend Stole My Girlfriend” sehingga dapat mencerminkan isi cerita
Unsur narasi lengkap dan pemaparannya jelas
Contoh:
(S8, S12, S19, S28, S30) mencantumkan dengan jelas dan tepat aspek alur, penokohan, latar, dan sudut pandang dalam karangannya
2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik dan peta pikiran
(Tidak ditemukan dalam karangan)
Judul hanya
mengambil dari topik dan digunakan oleh lebih dari satu siswa Contoh:
(S2 dan S22) menggunakan judul yang sama, yaitu “My Bad Experience”
Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat dalam karangan (Tidak ditemukan dalam karangan)
2) Aspek Organisasi
Pada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 27,4. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa
experimental group untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding dari S38 (siswa dengan nilai terendah pada pretest) , S13 (siswa dengan nilai menengah pada pretest) dan S12 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest)
Contoh Karangan S38 (terendah pada pretest)
Bad Experience at the Supermarket Judul
(1)When I was eight years old, I had a bad experience. (2)One day my mother asked me to buy some flour at the market. (3)I did not want to go because I wanted to watch TV. (4)But my mother was angry with me.
Orientation
(5)So I went to the market to buy some flour. (6)I went there by bicycle. (7)When I arrived at the supermarket, I took 2 kilograms of flour then I brought it to the cashier. (8)At the cashier, when I wanted to pay I could not find my money. (9)Then I remembered that I forgot to took the money in the kitchen. (10)I was so confused then I told to the cashier that I forgot to bring my money. (11)I felt so shy when I went home.
Complication
(12)When I arrived at home, my mother suddenly came and gave me some money. (13)She told me that I should go back to the supermarket again to buy flour. (14)I did not want to go because I felt so embarrassed but my mother did not want to know. (15)That was my bad experience when I was a kid. Resolution
Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek organisasi terdiri atas tiga komponen pendukung yaitu organisasi penulisan secara umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi. Alwasilah (2005:119) menyatakan bahwa sebuah karangan narasi dapat dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Komponen umum yang dapat diidentifikasi dari sebuah karangan narasi adalah pendahuluan, konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian atau peristiwa, dan solusi. Dapat dilihat pada karangan S38, organisasi penulisan karangan
ini sudah mencantumkan bagian orientation, complication, dan resolution. Penggunaan mind mapping juga sangat membantu dalam organisasi penulisan karangan ini. Artinya bagian-bagian yang akan dicantumkan dalam karangan ini, seperti orientation, complication, dan resolution telah dipaparkan dengan jelas pada mind mapping. Di pihak lain kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang lain dalam wacana, sedangkan koherensi adalah pengaturan kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday dan Hasan, 1976:97). Lebih lanjut Halliday dan Hasan (1979:226) menyatakan bahwa conjunction adalah hubungan dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf dengan menggunakan perangkat atau penghubung. Aspek kohesi dan koherensi berupa additive conjunction dalam karangan ini tampak pada kalimat (12). Kata and dalam kalimat tersebut menghubungkan dua unsur yang memiliki status yang sama dalam kalimat. Oleh karena itu, karangan S38 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.
Contoh Karangan S13 (menengah pada pretest) Went to Papua Judul
()1)Five years ago, Me and my family went to Papua. (2)We went there to visit my uncle. (3)When we arrived in the harbour, the situation was very crowded. (4)Then we continued the trip to my uncle’s house in Sorong.
Orientation
(5)When we passed the jungle near the village, suddenly a goat went across the road and we hit it. (6)The car was broken and then me and my
brother should push the car into the nearest lodging. (7)After that we stayed in that lodging and repaired the car. (8)I was so tired and hungry, but the reataurant already closed so we didn’t eat anything
Complication
(9)In the morning we continued the journey about 8 hours. (10)Then in the afternoon we arrived at my uncle’s house. (11)That was the worst experience that I ever had. Resolution
Pada karangan S13 di atas terdapat orientasi penulisan yang sudah terstruktur dengan baik. Dalam karangan ini terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication. Penggunaan metode mind mapping di sini juga sangat bermanfaat dalam menyusun organisasi penulisan karangan. Sejalan dengan pendapat Hernowo (2003:12) bahwa mind mapping merupakan cara yang baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Dengan demikian, organisasi penulisan karangan ini tertata dengan sistematis sesuai dengan jalan ceritanya.
Di pihak lain kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang lain dalam wacana, sedangkan koherensi adalah pengaturan kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday dan Hasan, 1976:97). Halliday dan Hasan (1979:226) mengemukakan bahwa conjunction dapat diartikan sebagai hubungan dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf dengan menggunakan perangkat atau penghubung. Dalam karangan ini tampak penggunaan aspek kohesi dan koherensi berupa additive conjunction, pada kalimat (1). Kata and dalam kalimat tersebut menghubungkan dua unsur
yang memiliki status yang sama dalam kalimat. Oleh karena itu, karangan S13 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada posttest.
Contoh Karangan S12 (tertinggi pada pretest)
The Naughty Girl and The Guava Tree Judul
(1)When I was a kid, I was a naughty girl.(2)I like running and climbing the tree with all my friends. (3)I also I really liked to break the rules. (4)My mother always angry with me if I did something bad. (5)But I just ignored her and did whatever I wanted. Orientation
(6)Until one day, I and my friend played under the guava tree in front of my house. (7)I saw so many guava on the tree and I also wanted to eat them. (8)So I decided to climb the tree. (9)But unfortunately, my foot slipped when I step the branch of the tree and then I fell down. (10)My hand and my knee was hurt so I cried. Complication
(11)I was so lucky that my mother still at home. (12)My mother came when she heard me cry. (13)She helped me and treated my hand when I cried. (14)My mother was so angry with me and she punished me. (15)She did not allow me to play outside for a week. (16)That was the worst experience that I have ever had. Resolution
Keraf (2007:150) mengemukakan bahwa karangan narasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan, dan penutup. Pada karangan S12 di atas terdapat orientasi penulisan yang sudah terstruktur dengan baik. Dalam karangan ini terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication. Penggunaan metode mind mapping di sini sangat bermanfaat dalam menyusun organisasi penulisan karangan. Di mana mind mapping merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis (Hernowo, 2003:12). Selain itu, dalam karangan ini juga terdapat aspek kohesi dan koherensi yang tepat.
Menurut pendapat Halliday dan Hasan (2007:131), reference adalah sebuah hubungan antarmakna dalam sistem linguistik, yang berkenaan dengan hubungan antara sebuah unsur wacana dan sebuah unsur yang terletak sebelum atau sesudahnya di dalam wacana. Salah satu contoh aspek kohesi gramatikal berupa personal reference tampak dalam kalimat (14). Kata she pada kalimat di atas mengacu pada orang ketiga yang sedang dibicarakan, yaitu my mother yang telah disebutkan di awal kalimat. Dalam kalimat ini juga ditemukan beberapa peranti kohesi lain, seperti additive conjunction dan temporal conjunction. Oleh karena itu, karangan S12 memperoleh nilai yang lebih tinggi pada tahap posttest.
Tabel 4.22 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Organisasi
No Bagian-bagian karangan Kohesi dan Koherensi dalam karangan 1 Karangan terdiri atas tiga
paragraf walaupun kurang sistematis
Contoh:
(S14, S17, S32, S35) Karangan terdiri atas orientation, complication, dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana
Ada penggunaan conjunction di dalam karangan walaupun masih sederhana. Contoh:
(S02) I and my friend went to school together.
2 Karangan hanya terdiri atas dua paragraf
(Tidak ditemukan dalam karangan)
Ada kesalahan dalam penggunaan personal reference di dalam karangan Contoh:
(S01) My mother was angry with me, he did not give me money.
Saran perbaikan:
My mother was angry with me, she did not give me money.
3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf
(Tidak ditemukan dalam karangan)
Tidak ada penggunaan conjunction di dalam karangan
Contoh:
(S22)I did not bring money unfortunately I was so thirsty.
Saran perbaikan:
I did not bring money but unfortunately I was so thirsty.
3) Aspek Kosakata
Pada tahap posttest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 12,5. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa experimental group pada posttest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding dari S01 (siswa dengan nilai terendah pada pretest) dan S19 (siswa dengan nilai tertinggi pada pretest).
Contoh Karangan S01 (terendah pada pretest) Went to Kober Devil Noodle