• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian perangkat pembelajaran ini yaitu melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan suatu kegiatan di mana peneliti mencoba mencari informasi mengenai pembelajaran di sekolah dasar yang menggunakan Kurikulum 2013 dan mengaplikasikan perangkat pembelajaran inovatif ke dalam sistem belajarnya. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Peneliti melakukan observasi terhadap siswa-siswi kelas I di empat (4) sekolah dasar yaitu SD Negeri Ngabean, SD N Bhaktikarya, SD Negeri Tegalrejo 3, dan SDK Kintelan I. Peneliti juga melakukan wawancara kepada empat (4) guru kelas I SD yaitu ibu Suwansih, S.Pd guru kelas I SD Negeri Ngabean, ibu Sumiyati, S.Pd guru kelas I SDN Bhaktikarya, ibu Eny, S.Pd guru kelas I SD Negeri Tegalrejo 3, guru kelas I SD yaitu ibu Aryaduta Tina, S.Pd guru kelas I SDK Kintelan I.

Observasi dan wawancara ini dilakukan pada bulan Juli 2018 yang sesuai pada langkah-langkah yang telah dijelaskan pada bab III. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan Kurikulum 2013 dan menganalisis kebutuhan siswa. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sekolah dasar menggunakan perangkat pembelajaran inovatif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, wawancara juga membantu peneliti dalam mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru kelas I dalam membuat dan menerapkan perangkat pembelajaran inovatif khususnya perangkat pembelajaran RPP dengan model-model pembelajaran inovatif. Wawancara ini dilakukan supaya dapat

57

dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan perengkat pembelajaran inovatif yang berupa prota, prosem, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada 23 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran. Berikut ini adalah data hasil wawancara dengan guru SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 terkait dengan pelaksanaan pembelajaran yang inovatif yang akan dijelaskan setiap butirnya.

Butir pertanyaan yang kesatu yaitu mengenai kapan sekolah menetapkan kurikulum 2013. Dua guru mulai menggunakan kurikulum 2013 pada saat pemerintah pertama kali menetapkan kurikulum 2013 yaitu pada tahun ajaran 2016/2017 dan dua guru menggunakannya pada tahun ajaran 2014/2015.

Butir pertanyaan yang kedua yaitu mengenai pelaksanaan pelatihan kurikulum 2013. Keempat guru yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka sudah pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 sebelum dan sesudah kurikulum 2013 digunakan.

Butir pertanyaan yang ketiga yaitu mengenai pemahaman terhadap kurikulum 2013. Dua guru yang diwawancarai mengatakan beliau paham terhadap kurikulum 2013 apabila membaca buku pedoman yang telah diberikan dan dua guru mengalami kesulitan dalam membuat penilaian.

Butir pertanyaan yang keempat yaitu mengenai karakteristik kurikulum 2013. Dua guru yang diwawancarai mengatakan karakteristik 2013 yaitu anak dituntut untuk mandiri. Satu guru menjawab belum mengetahui karakteristik kurikulum 2013 dan satu guru yang lain menjawab karakteristik kurikulum 2013 yaitu keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya.

Butir pertanyaan yang kelima yaitu mengenai pemahaman terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Keempat guru yang

58

diwawancarai menjawab pendekatan saintifik yaitu 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengkomunikasikan), anak diarahkan untuk menggali informasi sendiri dan guru hanya mendampingi.

Butir pertanyaan yang keenam yaitu mengenai rumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Dua guru yang diwawancarai mengatakan beliau mengambil dari buku guru. Dua guru yang diwawancarai mengatakan beliau hanya menyalin perangkat pembelajaran yang ada di internet maupun CD yang diberikan oleh pihak sekolah yang kemudian dikembangkan semampunya.

Butir pertanyaan yang ketujuh yaitu mengenai cara menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Keempat guru yang diwawancarai mengatakan membiasakan siswa untuk berdoa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran. Selain itu guru memberikan contoh perilaku yang terpuji kepada siswa seperti jujur ketika sedang mengerjakan soal ulangan, toleransi antar umat beragama.

Butir pertanyaan yang kedelapan yaitu mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam pembuatan RPP. Ketiga guru mengatakan beliau hanya menggunakan beberapa model saja seperti picture and picture, snowball throwing dan didominasi metode ceramah. Satu guru yang diwawancarai mengatakan menggunakan banyak model pembelajaran seperti picture and picture, snowball throwing, problem based learning tetapi beliau tidak paham mengenai model tersebut karena hanya mendownload model-model dari internet.

Butir pertanyaan yang kesembilan yaitu mengenai tercapainya pendidikan karakter dalam tujuan pembelajaran yang sudah dikembangkan. Keempat guru mengatakan bahwa telah mengajarkan pendidikan karakter seperti mengajarkan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran kepada siswa dengan mencontohkan dan membiasakan hal-hal sederhana untuk dapat ditiru oleh siswa.

59

Butir pertanyaan yang ke sepuluh yaitu mengenai keterampilan seperti (berfikir kritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi). Dua guru ketika diwawancarai tidak tahu bagaimana cara mengembangkan keterampilan seperti (berfikir kritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi). Sedangkan dua guru yang lain dapat mengembangkan keterampilan tetapi hanya untuk berfikir kritis dan kreatif saja, untuk kolaborasi dan komunikasi masih mengalami kesulitan.

Butir pertanyaan ke sebelas yaitu mengenai rumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang terkait dengan keterampilan (berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi. Keempat guru mengatakan bahwa mereka membuat indikator terpaku pada panduan dari pemerintah yang mereka dapatkan dengan mendownload perangkat pembelajaran diinternet atau diberikan oleh sekolah melalui CD.

Butir pertanyaan ke duabelas yaitu mengenai model pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. Ketiga guru mengatakan pernah menggunakan model pembelajaran tetapi lebih didominasi menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Sedangkan satu guru yang lain mengatakan beliau menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Butir pertanyaan ke tiga belas yaitu mengenai penggunaan metode ceramah yang mendominasi pembelajaran di kelas. Keempat guru mengatakan bahwa metode ceramah masih sangat mendominasi pembelajaran di kelas.

. Butir pertanyaan ke empat belas yaitu mengenai model pembelajaran inovatif yang pernah diguanakn ketika mengajar. Tiga guru mengatakan pernah menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam mengajar tetapi beliau tidak paham dan mengerti mengenai model-model pembelajaran yang inovatif sehingga masih terpaku pada buku catatan. Sedangkan satu guru sering menggunakan model pembelajaran picture to picture karena di kelas bawah masih

60

membutuhkan media yang menarik seperti gambar-gambar atau tayangan video dalam penyampaian materi.

Butir pertanyaan ke lima belas yaitu mengenai pembelajaran inovatif. Keempat guru mengatakan mengetahui mengenai pembelajaran inovatif tetapi tidak tau lebih dalam pembelajaran inovatif tersebut.

Butir pertanyaan ke enam belas yaitu mengenai kesulitan dalam membuat model pembelajaran yang inovatif. Dua guru mengatakan bahwa kesulitan dalam merumusakan indikator, tujuan, dan langkah-langkah yang sesuai dengan model pembelajaran yang inovatif karena tidak paham dengan model-model pembelajaran yang inovatif. Satu guru mengatakan kesulitan dalam sarana prasarana seperti LCD, proyektor, media pembelajaran yang lain apabila pembelajaran menggunakan model inovatif karena sekolah tidak mendukung untuk hal itu. Satu guru yang lain mengatakan sulit menggunakan berbagai model pembelajaran yang inovatif dalam setiap pembelajaran karena setiap pembelajaran berbeda materi dan karakteristik.

Butir pertanyaan ke tujuh belas yaitu mengenai cara mengatasi kesulitan yang dialami tentang perangkat pembelajaran inovatif. Kedua guru menjawab untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya beliau meminta bantuan kepada guru lain yang lebih tau akan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan satu guru mengatakan untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya beliau mencari diinternet karena apapun masalahnya diinternet pasti sudah ada solusinya. Satu orang yang lain mengatakan membuat media pembelajaran yang menarik untuk mengatasi permasalahannya.

Butir pertanyaan ke delapan belas yaitu mengenai contoh perangkat pembelajaran inovatif yang ada di sekolah. Keempat guru mengatakan sekolah tidak menyediakan contoh perangkat pembelajaran yang inovatif di sekolahnya, hanya saja menyediakan alat peraga yang

61

menarik seperti kartu kata untuk membantu membaca dan LCD serta proyektor saja.

Butir pertanyaan ke sembilan belas yaitu mengenai penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Keempat guru mengatakan sudah pernah menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Mereka biasa menggunakan gambar-gambar, tayangan video maupun media yang telah disediakan oleh sekolah dalam proses pembelajaran.

Butir pertanyaan ke dua puluh yaitu mengenai perlu atau tidaknya contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Keempat guru mengatakan sangat perlu diberikan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 di sekolah. Untuk bisa mendorong siswa untuk siswa dapat berpikir kritis, kreatif, dan mandiri perlu diberikan pembelajaran yang inovatif.

Butir pertanyaan ke dua puluh satu yaitu mengenai suasana ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Dua guru mengatakan siswa merasa senang ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas, siswa tidak merasa bosan karena melihat tayangan video. Satu guru mengatakan terkadang jika kondisi atau mood siswa tidak baik membuat siswa aktif bermain-main saja tidak dengan pembelajaran. Satu guru mengatakan siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas.

Butir pertanyaan ke dua puluh dua yaitu mengenai rencana guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang akan diterapkan di kelas. Keempat guru mengatakan ada niat untuk mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tetapi apabila ada yang bisa membantu dalam membuat perangkat pembelajaran inovatif menggunakan model/metode yang berbeda-beda untuk sekolahnya.

62

Butir pertanyaan ke dua puluh tiga yaitu mengenai taksonomi bloom yang sudah direvisi. Dua guru mengatakan pernah mendengar tetapi kurang tahu lebih dalamnya karena hanya sekedar tahu. satu guru mengatakan lupa tetapi pernah mempelajarinya. Satu guru mengatakan sudah tahu taksonomi bloom yang lama, yang direvisi belum tahu.

2. Hasil observasi analisis kebutuhan

Peneliti melakukan observasi pada pembelajaran tematik kelas I di empat (4) sekolah, tempat guru yang diwawancarai mengajar. Masing-masing observasi dilaksanakan sesuai tanggak wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui penggunaan perangkat pembelajaran inovatif mengacu kurikulum 2013 serta karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Berikut uraian data hasil observasi di empat kelas yang melaksanakan kurikulum 2013 terkait dengan penggunaan perangkat pembelajaran inovatif.

Berdasarkan hasil observasi, pada kegiatan awal keempat guru melakukan doa pembuka, melaksanakan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya presensi masing-masing siswa. Tidak lupa keempat guru melakukan motivasi dengan mengajak siswa untuk bernyanyi supaya dapat mengawali pembelajaran dengan semangat.

Pada kegiatan inti, keempat guru melanjutkan kegiatan awal dengan menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab. Beberapa siswa aktif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Keempat guru menyampaikan materi dengan memberikan contoh pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitar. Keempat guru juga menegur ketika ada siswa yang ramai sendiri bahkan mengantuk ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Pada kegiatan penutup, keempat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan yang dihadapinya selama mengikuti prmbelajaran. Selanjutnya keempat guru melakukan evaluasi

63

pembelajaran dengan cara memberikan soal-soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kepahaman siswa selama mengikuti pembelajaran. Keempat guru memberikan kesimpulan secara lisan mengenai pembelajaran yang telah dipelajari dan memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah (PR) yang harus dikumpulkan atau dibahas beberapa hari kedepan. Yang terakhir keempat guru meminta siswa untuk memimpin doa pulang.

3. Pembahasan hasil Wawancara, Observasi dan Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa guru belum secara penuh memahami mengenai pembelajaran yang inovatif. Guru sebatas tau namun tidak mendalami secara penuh. Ketika guru mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif guru mengalami kesulitan. Meskipun sudah ada pelatihan dalam membuat perangkat pembelajaran yang inovatif tetapi guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada Kurikulum 2013. Kesulitan yang dialami oleh guru terdapat pada perumusan indikator, tujuan pembelajaran, langkah-langkah, dan penilaian.

Berdasarkan observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa guru belum secara penuh melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Guru belum terlihat menggunakan pembelajaran inovatif dalam mengajar sehingga siswa merasa bosan. Kesulitan yang dialami guru terdapat pada sarana dan prasarana yang tidak memadai di sekolah tersebut. Selain itu, guru juga sulit dalam membuat media pembelajaran yang menarik atau inovatif.

Sesuai wawancara dan observasi yang dilakukan dengan 4 (empat) guru di kelas I, guru mengajar dengan melihat panduan yang ada pada buku pegangan guru tanpa melihat atau memperhatikan perangkat pembelajaran yang telah dibuatnya sehingga guru akan sering mengajar dengan metode ceramah. Dari hasil wawancara tersebut, guru

64

membutuhkan contoh pengembangan perangkat pembelajaran yang inovatif. Melalui contoh pengembangan perangkat pembelajaran yang inovatif dapat memberikan inspirasi kepada guru bagaimana cara mendesaian urutan pembelajaran yang memiliki kesamaan materi/ide/konsep yang kemudian dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang inovatif.

Dokumen terkait