• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Validasi ahli dan Revisi Produk

1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013

Produk awal yang dibuat oleh peneliti berupa perangkat pembelajaran inovatif yang meliputi prota, prosem, silabus, dan RPP yang kemudian diberikan kepada satu pakar ahli dalam perangkat pembelajaran inovatif

69

yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk di validasi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dibuat. Validasi ini berpedoman pada instrument penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Melalui validasi ini, peneliti akan mendapatkan saran dan masukan mengenai perangkat pembelajaran yang telah dibuat yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam memperbaiki perangkat pembelajaran yang sebelumnya sudah dibuat. Validasi ini akan sangat membantu peneliti dalam merevisi produk perangkat pembelajaran inovatif yang layak bisa diujicobakan di salah satu sekolah.

Pakar perangkat pembelajaran inovatif yang menjadi validator adalah mahasiswa PPG Sanata Dharma yaitu bapak Taufik dan satu guru SD Negeri Ngabean yaitu ibu Suwansih. Validasi pakar dilakukan sebanyak satu kali. Terdapat beberapa komponen aspek penilaian terhadap perangkat pembelajaran dalam instrumen validasi yang digunakan oleh peneliti yaitu, 1) Program Tahunan (PROTA) yang memuat komponen identitas yang lengkap dan proporsi pembagian waktu setiap tema dan subtema sesuai, 2) Program Semester (PROSEM) yang memuat indentitas yang lengkap dan materi pokok sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada tema serta subtema, 3) SILABUS yang memuat komponen indentitas yang lengkap dan keterkaitan antar komponen dalam silabus sesuai, 4) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat komponen indentitas secara lengkap, kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD, perumusan tujuan pembelajaran yang mencakup komponen A (Audience), B (Behaviour), C (Condition), D (Degree), pemilihan materi ajar, sumber belajar, mengembgkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6/HOTS), Rancangan pembelajaran sesuai dengan model, mengembangkan keterampilan dasar belajar abad 21 yaitu berpikir kreatif, kerjasama, dan komunikasi, mengembangkan 5M dalam kegiatan intin yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan,

70

5) media pembelajaran yang memuat kesesuaian jenis media yang digunakan dalam pembelajaran, 6) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), 7) Bahasa.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh validator pakar perangkat pembelajaran inovatif dengan bapak Taufik, maka validator memberi rerata skor pada pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL), yaitu skor 4,39 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan rerata pada model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) memberikan

skor 4,11 dengan kategori “baik”. pendekatan Contextual Teaching

Learning (CTL) dan PBL (Problem Based Learning) dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba produk dengan revisi sesuai saran dan masukan. Bapak Taufik sebagai validator, memberi komentar dalam pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) untuk beberapa komponen yaitu: (1) kelengkapan rumusan ABCD dalam indikator rumusan tujuan pembelajaran, (2) kelayakan tampilan, (3) rumusan tujuan yang mengandung satu jenis tingkah laku yang dapat diamati dan diukur, (4) pemilihan sumber belajar.

Komentar yang diberikan yaitu (1) perlu sedikit perbaikan pada indikator dan tujuan pembelajaran, (2) format penulisan lebih dirapikan lagi, (3) rumusan tujuan masih ada yang mengandung dua jenis tingkah laku, (4) pemilihan sumber belajar lebih ditambah lagi.

Bapak Taufik sebagai validator, memberi komentar dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk beberapa komponen yaitu: (1) kelengkapan rumusan ABCD dalam indikator rumusan tujuan pembelajaran, (2) kelayakan tampilan, (3) materi pembelajaran, (4) Evaluasi, (5) bahasa yang digunakan.

Komentar yang diberikan yaitu (1) Degree belum tampak, (2) dibuat lebih menarik, (3) materi bisa diperkaya lagi, (4) pedoman penskoran KI 3 dilengkapi, (5) perhatikan kosakata yang belum dapat dipahami siswa kelas I.

71

Berdasarkan hasil validasi oleh pakar/ahli perangkat pembelajaran inovatif yang dilakukan ibu Suwansih memberikan rerata skor pada pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) 4,55 dengan kategori

“sangat baik”. Sedangkan pada model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) didapatkan rerata dengan skor 4,67 dengan kategori

“sangat baik”. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dan

model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba produk dengan revisi sesuai saran dan masukan.

Ibu Suwansih sebagai validator, memberi komentar dalam pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) untuk beberapa komponen yaitu: (1) kejelasan dan kelengkapan identitas RPP, (2) kelengkapan rumusan ABCD dalam indikator rumusan tujuan pembelajaran, (3) pemilihan sumber belajar, (4) penyajian materi, (5) bahasa yang digunakan.

Komentar yang diberikan yaitu (1) hari dan tanggal belum diisi, (2) ada beberapa tujuan yang degree nya belum nampak, (3) sumber belajar ditambah supaya materi banyak, (4) materi sebaiknya diketik sendiri saja, (5) bahasa bisa lebih efektif lagi dan perhatikan penggunaan tanda baca serta penulisan yang sesuai PUEBI.

Ibu Suwansih sebagai validator, memberi komentar dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk beberapa komponen yaitu: (1) kelengkapan rumusan ABCD dalam indikator rumusan tujuan pembelajaran, (2) kejelasan dan kelengkapan Identitas RPP, (3) Evaluasi, (4) bahasa yang digunakan.

Komentar yang diberikan yaitu (1) ada beberapa tujuan yang Degree nya belum tampak, (2) hari dan tanggal belum diisi, (3) pedoman penskoran KI 3 dilengkapi, (4) perhatikan kosakata yang belum dapat dipahami siswa kelas I dan buat kalimat lebih efektif.

72

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator tersebut direvisi sesuai masukan yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Komentar Pakar dan revisi pendekatan CTL No Aspek yang dinilai Komentar Revisi

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 3 Tujuan pembelajaran

(kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A (Audience), B (Behaviour), C (Condition), D (Degree). Degree belum tampak. Melengkapi komponen ABCD pada setiap tujuan pembelajaran.

4 Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, rubrik pedoman penskoran). Pedoman penskoran KI 3 dilengkapi. Melengkapi penskoran KI 3.

5 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

Masih ada yang

mengandung dua (2) jenis tingkah laku.

Memilih salah satu jenis tingkah laku saja.

8 Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar, dan internet).

Sumber belajar ditambah supaya materi banyak. Menambah sumber belajar di setiap RPP.

73

Tabel 4.2 Komentar Pakar dan revisi model pembelajaran PBL No Aspek yang dinilai Komentar Revisi

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 3 Tujuan pembelajaran

(kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A (Audience), B (Behaviour), C (Condition), D (Degree). Degree belum tampak. Melengkapi komponen ABCD pada setiap tujuan pembelajaran.

4 Materi pembelajaran (kesesuaian materi pembelajaran dengan KD dan indikator, susunan materi yang sistematis, kelengkapan materi pembelajaran). Materi bisa diperkaya lagi. Menambah materi pada setiap pembelajaran.

8 Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar, dan internet).

Sumber belajar ditambah supaya materi banyak. Menambah sumber belajar di setiap RPP. 16 Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, rubrik pedoman penskoran). Pedoman penskoran KI 3 dilengkapi. Melengkapi KI 3. LKPD 5 Kelayakan tampilan (daya

tarik sampul/cover LKPD, kesesuaian huruf yang digunakan dalam LKPD, Dibuat lebih menarik. Membuat tampilan LKPD lebih menarik lagi.

74 keseimbangan

komposisi/judul dan logo LKPD.

Bahasa 1 Bahasa yang digunakan

sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Perhatikan kosakata yang belum bisa dipahami oleh siswa kelas I Mengganti kosakata yang belum bisa dipahami oleh siswa. 2. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan oleh validator. Validator memberikan beberapa masukan pada komponen yaitu: (1) Degree belum nampak. Peneliti melengkapi komponen ABCD pada setiap tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran lebih diperkaya lagi. Peneliti menambah materi pembelajaran yang lebih banyak, (3) sumber belajar ditambah lagi. Peneliti menambah sumber belajar lagi melalui pengalaman siswa dan internet, (4) perbaiki KI 3. Peneliti membuat ulang KI 3 dan melengkapinya dengan kunci jawaban dan rubrik penskorannya. (5) soal dibuat lebih menarik lagi. Peneliti memperbaiki tampilan soal yang lebih menarik dengan memberikan background pada lembar soal dan memberikan warna serta gambar huruf yang ada pada lembar soal. (6) perhatikan kosakata yang belum bisa dipahami oleh siswa kelas I. Peneliti mengganti kosakata yang belum bisa dipahami oleh siswa dengan kosakata sederhana yang dapat dimengerti oleh siswa.

75 D. Uji Coba Terbatas

1. Data uji coba terbatas

Peneliti melakukan validasi produk perangkat pembelajaran inovatif melalui uji coba terbatas dengan satu orang guru SD kelas I. Satu guru tersebut adalah ibu Suwansih dari SD Negeri Ngabean. Uji coba produk dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2018 dan 24 Agustus di kelas I. Peneliti didampingi oleh guru kelas I yaitu Ibu Suwansih, beliau membantu peneliti menjadi validator atau penilai ketika peneliti melakukan uji coba dikelasnya. Terdapat beberapa komponen aspek penilaian terhadap pelaksanaan RPP yang diujicobakan peneliti. Komponen yang dimaksud yaitu (1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai karakteristik model inovatif yang digunakan, (2) guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks model inovatif yang digunakan, (3) guru menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan), (4) guru mengembangkan keterampilan dasar abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif), (5) guru menguasai materi, (6) guru berperan sebagai fasilitator, (7) pembelajaran berpusat pada siswa, (8) guru menggunakan media, (9) guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), (10) guru mengusahakan kegiatan yang bervariasi, (11) guru mengembangkan pendidikan karakter, (12) melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai, (13) guru menciptakan suasana yang menyenangkan, (14) guru melaksanakan penilaian otentik.

Berdasarkan hasil uji coba di kelas I dari contoh masing-masing RPP setiap model yang peneliti buat, ibu Suwansih memberi skor rerata 4,62 dengan kategori “sangat baik” pada pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). RPP dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Komentar ibu Suwansih memberi yaitu: (5) penyampaian materi sudah baik, hanya perlu penekanan pada beberapa materi supaya tidak terjadi miskonsepsi.

76

Berdasarkan hasil uji coba di kelas I dari contoh masing-masing RPP setiap model yang peneliti buat, ibu Suwansih memberi skor rerata 4,5

dengan kategori “sangat baik” pada model pembelajaran PBL (Problem

Based Learning). RPP dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Komentar ibu Suwansih memberi yaitu: (2) guru telah menyampaikan materi sesuai dengan sintaks model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) tetapi lebih memperhatikan siswa yang lambat dalam mengikuti pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diuji cobakan di kelas I dan dinilai oleh guru kelas tersebut direvisi sesuai masukan yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tebel berikut:

Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas I dan revisi pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning)

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi 5 Guru menguasai materi

dalam megajar dan tidak terjadi miskonsepsi. Penyampaian materi sudah baik, hanya perlu penekanan pada beberapa materi supaya tidak terjadi miskonsepsi. Membuat pertanyaan-pertanyaan lisan yang ditujukan kepada siswa supaya digunakan untuk menarik kesimpulan atau menekankan beberapa poin pada materi tersebut.

77

Tabel 4.4 Komentar Guru SD Kelas I dan revisi Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi 2 Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan.

Guru telah menyampaikan materi sesuai dengan sintaks model pembelajaran PBL tetapi lebih memperhatikan siswa yang lambat dalam mengikuti pembelajaran. Lebih memperhatikan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran secara personal. 2. Revisi Produk

Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan ibu Suwansih guru SD kelas I setelah uji coba yang telah dilakukan. Guru SD kelas I memberi masukan pada pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). Ibu Suwansih memberikan komentar pada komponen (5) Penyampaian materi sudah baik, hanya perlu penekanan pada beberapa materi supaya tidak terjadi miskonsepsi. Peneliti menambahkan beberapa butir pertanyaan pada kegiatan belajar mengajar yang ditujukan kepada siswa. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan digunakan untuk mempertegas dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pembelajaran itu.

78

Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan ibu Suwansih guru SD kelas I setelah uji coba yang telah dilakukan. Guru SD kelas I memberi masukan pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Ibu S memberikan komentar pada komponen (2) Guru telah menyampaikan materi sesuai dengan sintaks model pembelajaran PBL tetapi lebih memperhatikan siswa yang lambat dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti menambahkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan bimbingan khusus bagi siswa yang kurang mampu dalam mengikuti pembelajaran.

Dokumen terkait