• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.4 Analisis Data

4.1.4.3 Analisis kesalahan subjek penelitian S 3

Pada saat menjawab TTMC tes subjek penelitian S3 melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal nomor 3, 6, 7, 10 dan 11.

4.1.4.3.1 Analisis Kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor 3

Pada soal nomor 3 subjek penelitian S3 memilih jawaban A untuk tingkat pertama dan B untuk tingkat kedua. Berikut ini disajikan penggalan pilihan jawaban subjek penelitian S3 pada tingkat kedua.

88

Gambar 4.6 Penggalan Pilihan Jawaban S3 Nomor 3 pada Tingkat Kedua Berdasarkan jawaban yang dipilih oleh S3 menunjukkan bahwa S3 sudah mencoba untuk menjawab soal nomor 3 dengan memilih jawaban tersebut. Tetapi jawaban yang dipilih oleh S3 salah. Jawaban benar yang seharusnya dipilih adalah B untuk tingkat pertama dan A untuk tingkat kedua. Hal ini dikarenakan pada jawaban yang dipilih oleh S3 terdapat kesalahan dalam melakukan proses perhitungan. Menurut kategori kesalahan Watson jenis kesalahan tersebut termasuk jenis kesalahan shp, sehingga S3 didiagnosis melakukan jenis kesalahan shp pada soal nomor 3. Mengingat bentuk soal yang dikerjakan oleh S3 adalah soal pilihan ganda, ada diagnosis kesalahan lain terhadap jawaban yang dipilih oleh S3. Jenis kesalahan tersebut adalah jenis kesalahan ao. Menurut Watson kesalahan tersebut terjadi apabila kesalahan yang dilakukan tidak termasuk dalam ketujuh kategori lainnya, seperti pengopian data, tidak menjawab soal, ataupun menjawab soal tetapi dengan asal memilih.

Berkaitan dengan data analisis hasil TTMC test subjek penelitian S3 nomor 3 maka peneliti melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan oleh S3. Percakapan hasil wawancara dengan S3 untuk soal nomor 3 dapat dilihat pada Lampiran 48.

89

Hasil wawancara dengan S3 menunjukkan bahwa S3 sudah mencoba untuk menjawab soal nomor 3 dengan memilih jawaban yang disebutkan. Sebelum memilih jawaban tersebut S3 juga melakukan pengecekan perhitungan. Akan tetapi jawaban yang dipilih oleh S3 salah. Hal tersebut dikarenakan terjadi kesalahan yang dilakukan oleh S3 pada proses perhitungan. Menurut Watson kesalahan ini termasuk dalam jenis kesalahan shp. Jenis kesalahan shp yang dilakukan oleh S3 dikarenakan S3 tidak teliti dalam melakukan peoses perhitungan.

Setelah didapat analisis hasil TTMC test dan analisis data wawancara S3, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Dari hasil analisis TTMC test diperoleh informasi bahwa S3 memilih jawaban yang kurang tepat karena jawaban tersebut terdapat kesalahan dalam proses perhitungan. Sehingga berdasarkan informasi tersebut kesalahan S3 termasuk pada kesalahan shp. Selain itu dari hasil TTMC test S3 juga didiagnosis melakukan jenis kesalahan ao. Sedangkan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S3 melakukan jenis kesalahan shp. Berdasarkan triangulasi tehnik dapat disimpulkan bahwa S3 melakukan jenis kesalahan shp. Kesalahan tersebut disebabkan karena tidak telitinya S3 dalam melakukan proses perhitungan.

4.1.4.3.2 Analisis Kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor 6

Pada soal nomor 6 subjek penelitian S3 memilih jawaban D untuk tingkat pertama dan C untuk tingkat kedua. Berikut ini disajikan penggalan pilihan jawaban subjek penelitian S3 pada tingkat kedua.

90

Gambar 4.7 Penggalan Pilihan Jawaban S3 Nomor 6 pada Tingkat Kedua

Berdasarkan pilihan jawaban yang dipilih oleh S3 diperoleh informasi bahwa S3 sudah mecoba untuk menjawab soal tersebut. Tetapi jawaban yang dipilih S3 salah. Jawaban benar yang seharusnya dipilih adalah C untuk tingkat pertama dan D untuk tingkat kedua. Hal tersebut dikarenakan pada jawaban yang dipilih S3 terdapat kesalahan perhitungan. Menurut Watson jenis kesalahan yang demikian termasuk pada jenis kesalahan shp, sehingga dapat didagnosis bahwa S3 melakukan jenis kesalahan shp. Mengingat bentuk soal yang dikerjakan oleh S3 adalah soal pilihan ganda, ada diagnosis kesalahan lain terhadap jawaban yang dipilih oleh S3. Jenis kesalahan tersebut adalah jenis kesalahan ao. Menurut Watson kesalahan tersebut terjadi apabila kesalahan yang dilakukan tidak termasuk dalam ketujuh kategori lainnya, seperti pengopian data, tidak menjawab soal, ataupun menjawab soal tetapi dengan asal memilih.

Berkaitan dengan data analisis hasil TTMC test subjek penelitian S3 nomor 6 maka peneliti melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan oleh S3. Percakapan hasil wawancara dengan S3 untuk soal nomor 6 dapat dilihat pada Lampiran 49.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan S3 menunjukkan bahwa S3 sudah mencoba untuk menjawab soal tersebut dengan memilih jawaban yang

91

disebutkan. Bahkan S3 mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal tersebut. Tetapi jawaban yang dipilih oleh S3 belum tepat. Hal ini disebabkan karena S3 tidak melakukan perhitungan untuk memilih jawaban tersebut, melainkan S3 hanya membaca uraian alasan yang disajikan pada pilihan jawaban tingkat kedua. Kesalahan yang dilakukan oleh S3 termasuk dalam kategori ao karena S3 sama sekali tidak melakukan perhitungan pada saat menjawab soal tersebut, melainkan hanya memperkirakan jawaban dari soal tersebut. Kesalahan yang dilakukan oleh S3 karena ceroboh dalam menjawab soal tersebut.

Setelah didapat analisis hasil TTMC test dan analisis data wawancara S3, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Data hasil TTMC test diperoleh bahwa kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh S3 yaitu jenis kesalahan shp. Selain itu dari hasil analisis TTMC test ada kemungkinan kesalahan lain yang dilakukan oleh S3 yaitu jenis kesalahan ao. Sedangkan hasil analisis wawancara memperlihatkan bahwa kesalahan S3 melakukan jenis kesalahan ao. Sehingga berdasarkan triangulasi tehnik dapat disimpulkan bahwa kesalahan S3 termasuk dalam kategori ao. yang dikarenakan S3 ceroboh dalam menjawab soal tersebut.

4.1.4.3.3 Analisis Kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor 7

Pada soal nomor 7 subjek penelitian S3 memilih jawaban D untuk tingkat pertama dan A untuk tingkat kedua. Berikut ini disajikan penggalan pilihan jawaban subjek penelitian S3 pada tingkat kedua.

92

Gambar 4.8 Penggalan Pilihan Jawaban S3 Nomor 7 pada Tingkat Kedua

Pada soal nomor 7 subjek penelitian S3 sudah mencoba untuk menjawab soal tersebut. Akan tetapi, jawaban dari S3 masih salah. Jawaban benar yang seharusnya dipilih adalah A untuk tingkat pertama dan D untuk tingkat kedua. Berdasarkan penggalan jawaban yang dipilih oleh S3 dapat dilihat bahwa pilihan jawaban yang dipilih S3 tidak benar dalam mengoperasikan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Selain itu, dari uraian pilihan jawaban yang dipalih S3 menggunakan cara yang salah untuk menentukan lebarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut menunjukkan bahwa S3 kurang terampil dalam melakukan manipulasi numerik dan tidak menggunakan prosedur atau cara yang tepat untuk menjawab soal. Menurut kategori kesalahan Watson kesalahan yang dilakukan S3 termasuk dalam kategori shp dan ip, sehingga dapat diperoleh diagnosis jenis kesalahan yang dilakukan oleh S3 yaitu jenis kesalahan shp dan ip. Kesalahan yang demikian termasuk ke dalam kategori kesalahan shp. Mengingat bentuk soal yang dikerjakan oleh S3 adalah soal pilihan ganda, ada diagnosis kesalahan lain terhadap jawaban yang dipilih oleh S3. Jenis kesalahan tersebut adalah jenis kesalahan ao. Menurut Watson kesalahan tersebut terjadi apabila kesalahan yang dilakukan tidak termasuk dalam ketujuh kategori lainnya, seperti pengopian data, tidak menjawab soal, ataupun menjawab soal tetapi dengan asal memilih.

93

Berkaitan dengan data analisis hasil TTMC test subjek penelitian S3 nomor 7 maka peneliti melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan oleh S3. Percakapan hasil wawancara dengan S3 untuk soal nomor 7 dapat dilihat pada Lampiran 50.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut ternyata S3 sudah mencoba untuk menjawab soal nomor 7. Dari wawancara tersebut juga terlihat S3 tahu langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menemukan volumenya. Akan tetapi jawaban yang dipilih S3 belum tepat. Hal ini karena ada cara atau prosedur yang tidak tepat yang dilakukan oleh S3. Kesalahan ini dilakukan S3 pada saat menentukan lebarnya. Kesalahan lain yang dilakukan oleh S3 adalah S3 tidak teliti dalam melakukan proses perhitungan. Dari uraian tersebut jelas bahwa S3 melakukan dua kategori kesalahan yaitu ip dan shp. Kesalahan ip yang dilakukan oleh S3 dikarenakan S3 tidak teliti dalam melakukan proses perhitungan dan jenis kesalaha ip yang dilakukan dikarenakan S3 tidak mengetahui cara untuk menentukan lebarnya.

Setelah didapat analisis hasil TTMC test dan analisis data wawancara S3, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Data hasil TTMC test diperoleh diagnosis bahwa terdapat dua jenis kesalahan yang dilakukan oleh S3 yaitu shp dan ip. Selain itu ada pula kemungkinan kesalahan lain yang dilakukan oleh S3 yaitu jenis kesalahan ao. Sedangkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa S3 melakukan dua jenis kesalahan yang tidak jauh berbeda dengan hasil analisis TTMC test yaitu jenis kesalahan shp dan ip , sehingga berdasarkan triangulasi tehnik dapat disimpulkan

94

bahwa S3 melakukan dua jenis kesalahan yaitu shp dan ip. Jenis kesalahan shp yang dilakukan oleh S3 disebabkan karena S3 kurang teliti dalam melakukan perhitungan dan kategori kesalahan ip yang dilakukan S3 dikarenakan S3 tidak tahu cara untuk menentukan lebarnya.

4.1.4.3.4 Analisis Kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor 10

Pada soal nomor 10 subjek penelitian S1 memilih jawaban A untuk tingkat pertama dan A untuk tingkat kedua. Berikut ini disajikan penggalan pilihan jawaban subjek penelitian S1 pada tingkat kedua

Berdasarkan penggalan pilihan jawaban yang dipilih S3 menunjukkan bahwa S3 mencoba untuk menjawab soal tersebut. Akan tetapi, jawaban yang dipilih S3 merupakan jawaban yang salah. Jawaban benar yang seharusnya dipilih adalah B untuk tingkat pertama dan C untuk tingkat kedua. Dari penggalan jawaban tersebut dapat diketahui bahwa ada data yang hilang pada jawaban yang dipilih oleh S3 yaitu data mengenai etalase yang dibuat. Pada penggalan jawaban yang dipilih S3 luas kaca minimal yang dibutuhkan belum dikalikan dengan banyaknya etalase yang dibuat. Kesalahan tersebut menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh S3 kurang lengkap sehingga menjadikan jawaban yang diperoleh tidak tepat. Menurut kategori kesalahan Watson, kesalahan tersebut termasuk Gambar 4.9 Penggalan Pilihan Jawaban S3 Nomor 10 pada Tingkat Kedua

95

dalam jenis kesalahan od, sehingga diperoleh diagnosis bahwa jenis kesalahan yang dilakukan oleh S3 adalah jenis kesalahan od. Mengingat bentuk soal yang dikerjakan oleh S3 adalah soal pilihan ganda, ada diagnosis kesalahan lain terhadap jawaban yang dipilih oleh S3. Jenis kesalahan tersebut adalah jenis kesalahan ao. Menurut Watson kesalahan tersebut terjadi apabila kesalahan yang dilakukan tidak termasuk dalam ketujuh kategori lainnya, seperti pengopian data, tidak menjawab soal, ataupun menjawab soal tetapi dengan asal memilih.

Berkaitan dengan data analisis hasil TTMC test subjek penelitian S3 nomor 10 maka peneliti melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan oleh S3. Percakapan hasil wawancara dengan S3 untuk soal nomor 10 dapat dilihat pada Lampiran 51.

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian S3 sudah mencoba untuk menjawab soal tersebut. S3 juga tahu cara yang dilakukan untuk mendapat jawaban tersebut. Akan tetapi ada data yang S3 lewatkan dan tidak masuk dalam perhitungan sehingga mengakibatkan S3 memilih jawaban yang salah. Menurut kategori kesalahan Watson, jenis kesalahan yang dilakukan oleh S3 merupakan jenis kesalahan od. Dari hasil wawancara juga diperoleh informasi bahwa kesalahan yang dilakukan oleh S3 dikarenakan S3 tidak teliti dalam membaca soal.

Setelah didapat analisis hasil TTMC test dan analisis data wawancara S3, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Data hasil TTMC test memperlihatkan bahwa S3 melakukan kesalahan kategori od. Selain itu dari hasil TTMC test ada kemungkinan kesalahan lain yang

96

dilakukan oleh S3 yaitu jenis kesalahan ao. Hasil yang tidak jauh berbeda diperoleh dari hasil analisis wawancara yang menunjukkan bahwa S3 melakukan jenis kesalahan od. Berdasarkan triangulasi tehnik dapat disimpulkan bahwa S3 melakukan jenis kesalahan od. Jenis kesalahan od yang dilakukan oleh S3 disebabkan karena S3 kurang teliti dalam membaca soal nomor 10.

4.1.4.3.5 Analisis Kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor 11

Pada soal nomor 11 subjek penelitian S3 memilih jawaban D untuk tingkat pertama dan A untuk tingkat kedua. Berikut ini disajikan penggalan pilihan jawaban subjek penelitian S3 pada tingkat kedua

Gambar 4.10 Penggalan Pilihan Jawaban S3 Nomor 11 pada Tingkat Kedua

Berdasarkan jawaban yang dipilih oleh S3 terlihat bahwa S3 sudah berusaha untuk menjawab soal tersebut. Tetapi terdapat kesalahan pada jawaban yang dipilih oleh S3. Pada jawaban tersebut jelas bahwa rumus yang digunakan salah. Jawaban benar yang seharusnya dipilih adalah C untuk tingkat pertama dan C untuk tingkat kedua. Hal ini menunjukkan bahwa S3 memilih informasi atau data yang tidak tepat. Menurut Watson kesalahan demikian termasuk dalam jenis kesalahan id, sehingga diperoleh diagnosis bahwa S3 melakukan jenis kesalahan id. Mengingat bentuk soal yang dikerjakan oleh S3 adalah soal pilihan ganda, ada

97

diagnosis kesalahan lain terhadap jawaban yang dipilih oleh S3. Jenis kesalahan tersebut adalah jenis kesalahan ao. Menurut Watson kesalahan tersebut terjadi apabila kesalahan yang dilakukan tidak termasuk dalam ketujuh kategori lainnya, seperti pengopian data, tidak menjawab soal, ataupun menjawab soal tetapi dengan asal memilih.

Berkaitan dengan data analisis hasil TTMC test subjek penelitian S3 nomor 11 maka peneliti melakukan wawancara untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan oleh S3. Percakapan hasil wawancara dengan S3 untuk soal nomor 11 dapat dilihat pada Lampiran 52.

Hasil wawancara dengan S3 menunjukkan bahwa S3 sudah mencoba menjawab soal tersebut dengan memilih jawaban yang disebutkan. Sebelum memilih jawaban tersebut S3 juga sudah melakukan pengecekan. Meskipun begitu, jawaban yang dipilih S3 salah. Kesalahan tersebut dikarenakan S3 kebingungan dalam menentukan rumus yang digunakan. Akibatnya S3 memilih jawaban yang menggunakan rumus yang salah. Penggunaan rumus yang salah yang dilakukan oleh S3 termasuk dalam kategori kesalahan id. Hasil wawancara menunjukkan jenis kesalahan yang dilakukan disebabkan oleh S3 Tidak bisa mengaplikasikan rumus-rumus untuk menyelesaikan masalah kontekstual.

Setelah didapat analisis hasil TTMC test dan analisis data wawancara S3, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh. Data hasil TTMC test memperlihatkan bahwa S3 melakukan kesalahan didiagnosis melakukan jenis kesalahan id atau ao. Sedangkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa S3 melakukan kesalahan kategori id. Berdasarkan

98

triangulasi tehnik dapat disimpulkan bahwa S3 melakukan kategori kesalahan id. Jenis kesalahan id yang dilakukan oleh S3 disebabkan karena S3 Tidak bisa mengaplikasikan rumus-rumus untuk menyelesaikan masalah kontekstual..

4.2.2.3.1 Penarikan Simpulan atau Verifikasi

Setelah melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban S3 baik dari data TTMC test maupun wawancara diperoleh simpulan bahwa S3 melakukan lima jenis kesalahan yaitu shp, id, ip, ao, dan od . Jenis kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S3 disajikan pada Tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15 Jenis kesalahan dan penyebab kesalahan Subjek Penelitian S3 Nomor soal

yang salah

Kemungkinan Kategori Kesalahan Penyebab Kesalahan id ip od oc rlc um shp ao

3 x  Tidak teliti dalam

melakukan perhitungan

6 x  Ceroboh dalam

menjawab soal

7 x x  Tidak menggunakan cara

yang benar

10 x  Tidak teliti dalam

membaca soal 11 x  Tidak bisa mengaplikasikan rumus-rumus untuk menyelesaikan masalah kontekstual.