• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komparatif Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II Untuk mengetahui efektivitas dan peningkatan aktivitas guru dan siswa

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 87-92)

2) Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa

4.2.4. Analisis Komparatif

4.2.4.1. Analisis Komparatif Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II Untuk mengetahui efektivitas dan peningkatan aktivitas guru dan siswa

yang terjadi pada pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran IPA melalui model STAD, maka perbandingan antara rata-rata skor aktivitas guru dan aktivitas siswa antara siklus I (SI) dan siklus II (SII) disajikan pada tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17

Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II

Aspek yang Diamati

Berdasarkan tabel 4.17, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor aktivitas guru dan siswa antara siklus I dan siklus II. Peningkatan aktivitas guru dan siswa dapat diketahui dari peningkatan aspek pengamatan.

Peningkatan aktivitas guru terbukti dari total skor pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran sebesar 7 atau 88% dari skor maksimal meningkat menjadi 8 atau

100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek tujuan, apersepsi, dan motivasi dari guru sebesar 10 atau 83% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 11,5 atau 96% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek presentasi kelas oleh guru sebesar 25 atau 89% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 26 atau 93% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek membentuk kelompok belajar sebesar 6 atau 75% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 7,5 atau 94% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek belajar dalam kelompok sebesar 19 atau 79% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 24 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek kuis sebesar 10 atau 83% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 12 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek penghargaan kelompok sebesar 6 atau 75% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 8 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek kompetensi guru sebesar 11,5 atau 96% dari skor maksimal dan tetap pada siklus II, serta total skor pada aspek kegiatan akhir sebesar 23,5 atau 84% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 26,5 atau 95% dari skor maksimal pada siklus II. Peningkatan aktivitas siswa terbukti dari total skor pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran sebesar 4 atau 100% dari skor maksimal dan tetap pada siklus II, total skor pada aspek tujuan, apersepsi, dan motivasi dari guru sebesar 11,5 atau 96% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 12 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek presentasi kelas oleh guru sebesar 17 atau 85% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 20 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek membentuk kelompok belajar sebesar 4 atau 100% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 4 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek belajar dalam kelompok sebesar 12,5 atau 63% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 19 atau 95% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek kuis sebesar 9,5 atau 79% dari skor maksimal meningkat menjadi sebesar 12 atau 100% dari skor maksimal pada siklus II, total skor pada aspek penghargaan kelompok sebesar 8 atau 100% dari skor maksimal dan tetap pada siklus II, serta total skor pada aspek kegiatan akhir sebesar 18 atau 90% dari skor

maksimal meningkat menjadi sebesar 19,5 atau 98% dari skor maksimal pada siklus II. Peningkatan persentase tiap aspek aktivitas guru dan siswa antara siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam diagram 4.17 berikut.

Diagram 4.17

Peningkatan Persentase Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus I Dan Siklus II

Peningkatan tiap aspek pengamatan aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II berdampak pada peningkatan rata-rata skor aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 118

Keterangan:

1. Memeriksa kesiapan pembelajaran

2. Menyampaikan tujuan, apersepsi, dan motivasi 3. Mempresentasikan materi

4. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar 5. Membimbing diskusi kelompok belajar

6. Memberikan kuis kepada siswa 7. Memberikan penghargaan kelompok 8. Kompetensi guru

9. Kegiatan akhir

atau 84% dengan kriteria sangat tinggi meningkat menjadi sebesar 135 atau 96%

dengan kriteria sangat tinggi pada siklus II. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 84,5 atau 85% dengan kriteria tinggi meningkat menjadi sebesar 98,5 atau 99% dengan kriteria sangat tinggi pada siklus II. Peningkatan yang terjadi pada rata-rata skor aktivitas guru dan siswa dapat disajikan pada diagram 4.18 berikut.

Diagram 4.18

Peningkatan Rata-Rata Skor Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan (siklus I dan siklus II) serta pada kondisi awal, maka dapat diketahui telah terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA. Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, aktivitas guru dan siswa sangat rendah, yang terbukti ketika proses pembelajaran berlangsung guru belum memberikan pengalaman langsung pada siswa, masih didominasi dengan pemberian pengetahuan secara teoritis, motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA siswa rendah, sikap siswa cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan teman, dan kurang tertarik dengan pelajaran IPA, saat tanya jawab seringkali yang menjawab pertanyaan hanyalah siswa tertentu saja, terutama siswa

yang memiliki prestasi akademik tinggi, sedangkan siswa berprestasi akademik rendah tidak pernah berusaha menjawab pertanyaan guru, siswa yang berusaha menjawab pertanyaan merasa “senang” saat siswa lainnya gagal menjawab pertanyaan dan membuat mereka lebih berpeluang untuk mendapatkan perhatian guru.

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa dibandingkan pada kondisi awal. Peningkatan aktivitas guru ditunjukkan ketika memberikan apersepsi dan motivasi, menjelaskan konsep materi pembelajaran, membimbing siswa berada dalam kelompok, melibatkan siswa saat pembelajaran, memberi tugas kerja kelompok, membimbing siswa berdiskusi, memberikan kuis dan menghitung kemajuan belajar siswa, memantau kemajuan siswa, memberikan penghargaan atas kemajuan individu dan kelompok, serta melakukan refleksi dan penguatan positif. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan ketika siswa menyimak apersepsi dan motivasi dari guru, menyimak presentasi guru tentang materi pembelajaran, aktif bertanya atau menjawab dan menanggapi, mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru dengan penuh tanggung jawab, mendiskusikan tugas yang didapat, mengerjakan kuis dengan percaya diri, antusias dengan penghargaan kelompok, bersama guru melakukan refleksi dan penguatan positif, serta bersama guru membuat kesimpulan.

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa dibandingkan pada siklus I. Peningkatan aktivitas guru dan siswa pada siklus II ditunjukkan ketika hampir setiap aktivitas guru dan siswa dalam langkah-langkah proses pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD telah dilaksanakan secara optimal dengan guru memberikan penjelasan lebih lanjut tentang tujuan yang ingin dicapai, guru membimbing siswa untuk belajar dalam kelompok, guru memotivasi siswa dengan reward stiker dan sertifikat bagi kemajuan hasil belajar maupun keaktifan, sehingga setiap siswa termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dengan lebih aktif bertanya, lebih aktif menjawab pertanyaan, lebih mendengarkan penjelasan guru, lebih aktif belajar dalam kelompok, sehingga nilai kuis akan lebih baik dan akan memperoleh nilai kemajuan untuk mendapatkan penghargaan. Peningkatan

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, menyebabkan peningkatan motivasi dan hasil belajar.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 87-92)