• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

91 4.1. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain:

(1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II.

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilaksanakan di kelas 4 SDN Karangduren 02 Kec. Tengaran Kab. Semarang pada Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 siswa pada pembelajaran IPA dengan Standar Kompetensi (SK) 10. memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, dengan Kompetensi Dasar (KD) 10.1 mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) dan KD 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Namun, sebelum melakukan penelitian penulis mengobservasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa dan guru SDN Karangduren 02. Observasi pembelajaran IPA dilaksanakan pada SK 8 memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan KD 8.2 menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapatkan simpulan yaitu pembelajaran IPA masih jauh dari kondisi ideal pembelajaran karena adanya berbagai permasalahan dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru belum memberikan pengalaman langsung pada siswa.

Pembelajaran yang dilaksanakan masih didominasi denganpemberian pengetahuan secara teoritis. Pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, tampak sekali motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA siswa rendah. Sikap siswa cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan teman, dan kurang tertarik dengan pelajaran IPA. Saat tanya jawab seringkali yang menjawab pertanyaan hanyalah siswa tertentu saja, terutama siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi. Sedangkan siswa berprestasi akademik rendah tidak pernah berusaha

(2)

menjawab pertanyaan guru. Siswa yang berusaha menjawab pertanyaan merasa

“senang” saat siswa lainnya gagal menjawab pertanyaan dan membuat mereka lebih berpeluang untuk mendapatkan perhatian guru.Sikap siswa tersebut berdampak pula pada hasil belajar IPA yang masih rendah karena rata-rata kelas 68,86 sedangkan KKM IPA adalah 75. Dari jumlah keseluruhan 22 siswa, sebanyak 17 siswa memperoleh nilai <75 yang berarti siswa belum mencapai KKM dan hanya 5 siswa yang nilainya ≥75 yang berarti telah mencapai KKM.

Data tersebut menunjukkan bahwa hanya 22,72% dari jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai KKM dan 72,28% dari jumlah siswa masih belum memenuhi KKM.

Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar pada pembelajaran IPA adalah: (1) strategi pembelajaran yang digunakan masih belum cukup untuk memfasilitasi pemerolehan pemahaman siswa; (2) strategi pembelajaran yang digunakan masih belum dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa; (3) adanya kelompok khusus berbasis gender dan intelektual di kelas 4; (4) partisipasi aktif siswa secara klasikal yang rendah dalam pembelajaran IPA; serta (5) adanya persaingan antara siswa untuk dapat mendapatkan perhatian guru.

Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar IPA siswa SDN Karangduren 02 Kec. Tengaran Kab. Semarang masih rendah, maka penulis mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran STADmelalui pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dengan masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I akan diuraikan tentang kegiatan yang dilakukan meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dibagi menjadi 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua untuk pembelajaran, sedangkan pertemuan ketiga untuk evaluasi pembelajaran.

(3)

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I telah dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret. Sebelum melakukan pembelajaran, penulis telah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) menggunakan model pembelajaran STADdengan KD mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Penulis juga telah mempersiapkan materi pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat yaitu tentang faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik, serta angin dan hujan sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik. Kemudian penulis telah mempersiapkan media dan perangkat pembelajaran. Media pembelajaran ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa video pembelajaran tentang angin dan hujan yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik. Penulis telah mempersiapkan alat peraga yaitu pasir, tutup toples, dan aqua gelas. Penulis telah membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan mempertimbangan keseimbangan kemampuan akademik siswa dan menyusun daftar kelompoknya. Penulis juga telah mempersiapkan nilai ulangan pada pertemuan sebelumnya yaitu pada KD 8.2. (menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya) yang diperoleh dari guru IPA kelas 4 dan digunakan sebagai skor dasar dalam kuis. Selain itu penulis juga telah mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar kuis, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar penilaian kuis, sertifikat penghargaan, dan buku pembelajaran. Penulis dan kolaborator telah mempelajari materi yang akan diajarkan agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

(4)

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang cahaya matahari dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, penulis telah mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya RPP dengan materi cahaya matahari dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik. Setelah mempersiapkan RPP, penulis juga telah mempersiapkan media dan perangkat pembelajaran. Media pembelajaran ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa video pembelajaran tentang cahaya matahari dan gelombang air laut yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik. Penulis telah membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan mempertimbangan keseimbangan kemampuan akademik siswa dan sesuai pada pertemuan pertama. Penulis juga telah mempersiapkan nilai kuis pertemuan sebelumnya sebagai skor dasar dalam kuis pertemuan kedua ini. Selain itu penulis juga telah mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar kuis, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar penilaian kuis, sertifikat penghargaan, stiker penghargaan dan buku pembelajaran. Penulis dan kolaborator telah mempelajari materi yang akan diajarkan agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

3) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sehingga pada pertemuan ini, penulistelah mempersiapkan RPP, lembar soal tes yang terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan ganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 4 SDN Karangduren 02.

(5)

4.1.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Maret 2014. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes formatif mengevaluasi hasil belajar siswa pada siklus I. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pembelajaran atau 2 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan ini merupakan deskripsi kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 07.00-08.10WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru memimpin doa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan motivasi yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang hujan yang mengakibatkan tanah di sekitar sekolah menjadi licin dan longsor. Siswa aktif menjawab dan menyimak cerita guru. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor penyebab perubahan lingkungan fisik, serta angin dan hujan sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik, sehingga siswa tahu topik yang akan dipelajari.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri atas kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok dimana 3 kelompok beranggotakan 4 siswa heterogen dengan nama kelompok Puntadewa (ILH, ERK, ARM, MGH), Werkudara (LTG, PNS, DNG, ADSS), dan Janaka (EDW, BDS, FNF, GLH). Sedangkan 2 kelompok sisanya beranggotakan 5 siswa heterogen yaitu kelompok Nakula (WLN, ANS, FTY, ANK, TTS) dan Sadewa (NHR, WNG, AFR, CTR, WHY). Kelompok telah dirancang oleh guru dan penulis. Siswa dapat membentuk kelompok sesuai petunjuk tanpa ada hambatan. Kemudian guru menjelaskan sekilas langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model

(6)

STAD. Guru menggali pengetahuan siswa tentang penyebab perubahan lingkungan daratan. Guru mengajukan pertanyaan tentang contoh perubahan lingkungan daratan beserta apa penyebabnya. Ada 5 siswa menjawab pertanyaan guru yaitu BDS, NHR, FNF, LTG, dan EDW. Guru menampung seluruh jawaban siswa baik jawaban benar ataupun jawaban belum benar dan menuliskannya di papan tulis. Selanjutnya guru menayangkan video pembelajaran tentang perubahan daratan yang disebabkan oleh faktor angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. Saat video ditayangkan, siswa diminta menyimak video dan mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari video yang diamati. Guru melanjutkan dengan pembahasan tentang jawaban awal siswa yang telah ditulis di papan tulis, menentukan yang manakah yang termasuk perubahan lingkungan daratan dan bukan, serta menentukan penyebab terjadinya perubahan lingkungan daratan. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik, serta angin dan hujan sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik dengan bantuan alat peraga berupa gunungan pasir yang diletakkan dalam tutup toples. Peraga ini digunakan untuk menunjukkan adanya peristiwa perubahan fisik daratan yang disebabkan oleh angin dengan cara guru meniup pasir sehingga pasir berubah bentuk. Selain itu guru juga mendemonstrasikan adanya hujan menggunakan air yang dialirkan pada pasir sehingga membuat gunungan pasir berubah bentuk. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama dan terlihat antusias dengan demonstrasi guru. Setelah guru selesai memaparkan materi pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru memberikan LKK (Lembar Kerja Kelompok) mengenai angin dan hujan sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik untuk dikerjakan di dalam kelompok. Siswa termotivasi untuk berpikir bersama dengan mendiskusikan soal LKK. Setelah selesai mengerjakan LKK, dilanjutkan dengan pembahasan klasikal dipimpin guru, sehingga belum ada kegiatan siswa mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil diskusi. Setelah dikoreksi nilai diskusi yang diperoleh kelompok puntadewa adalah 83, kelompok werkudara mendapat nilai 67, kelompok janaka mendapat nilai 83,

(7)

kelompok nakula mendapat nilai 83, dan kelompok sadewa mendapat nilai tertinggi yaitu 100. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum dipahami dalam diskusi. Kemudian siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman tentang arah angin darat dan angin laut, memberi umpan balik dengan pujian sebagai penguatan aktivitas siswa yang positif dalam pembelajaran. Guru membagikan soal kuis. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individu dan tidak boleh bekerja sama. Kuis ini dikoreksi siswa yang dibimbing oleh guru. Guru menghimpun nilai kuis siswa kemudian menghitung kemajuan individu dan kemajuan kelompok. Untuk memperoleh kemajuan individu dan kemajuan kelompok maka nilai kuis siswa dibandingkan dengan skor dasar dari ulangan IPA sebelumnya. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 2 siswa memperoleh poin kemajuan 30, 4 siswa memperoleh poin kemajuan 20, 6 siswa memperoleh poin kemajuan 10, dan 10 siswa hanya memperoleh poin kemajuan 5.Hal ini menunjukkan adanya kemajuan siswa namun belum signifikan. Nilai tertinggi kuis adalah 90 yang diperoleh WHY, dan nilai terendahnya 40 diperoleh GLH. Rata-rata nilai kuis adalah 61,1. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat dan penghargaan kepada siswa berupa stiker hebat. Keseluruhan kelompok mendapat penghargaan sertifikat Good Team, karena rata-rata kemajuan kelompok antara 8,75 – 12,5. Kelompok Puntadewa memiliki skor kemajuan 12,5. Kelompok Werkudara memiliki skor kemajuan 11,25. Kelompok Janaka memiliki skor kemajuan 8,75. Kelompok Nakula memiliki skor kemajuan 12.

Dan kelompok Sadewa memiliki skor kemajuan 12. Dan siswa yang mendapatkan stiker hebat adalah MGH dan WHY karena berhasil mencapai poin kemajuan 30. Setelah guru memberikan penghargaan, guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa, serta meluruskan miskonsepsi yang ada dengan mengulang arah angin darat dan angin laut.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik dan kepada siswa untuk giat belajar, siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran, namun masih didominasi oleh guru.Guru mengajak siswa melakukan refleksi dengan menanyakan apakah

(8)

siswa merasa senang ataukah siswa merasa kebingungan melaksanakan pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Siswa menjawab bahwa siswa merasa senang dan tidak kebingungan. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menutup dengan salam penutup.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II dilakukan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 pukul 07.00 - 08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan mengucap salam, kemudian guru memimpin doa. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan meminta siswa mengeluarkan buku. Selanjutnya guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa dengan tanya jawab tentang kebakaran hutan yang tersiar dalam berita di televisi dan manfaat belajar penyebab perubahan lingkungan fisik yang meliputi cahaya matahari dan gelombang air laut, namun kebanyakan siswa tidak menonton berita sehingga tidak dapat diajak berdiskusi dengan baik. Kemudian memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mencapai kriteria tertentu yaitu apabila memiliki poin kemajuan kelompok 6≤PK≤15 maka mendapatkan penghargaan sertifikat Good Team, apabila memiliki poin kemajuan kelompok 16≤PK≤20 maka mendapatkan penghargaan sertifikat Great Team, dan apabila memiliki poin kemajuan kelompok 21≤PK≤30 maka mendapatkan penghargaan sertifikat Super Team. Kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat mengidentifikasi cahaya matahari sebagai penyebab perubahan lingkungan, serta mengidentifikasi gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri atas kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama.Kemudian siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru tanpa ada hambatan. Kemudian guru menjelaskan

(9)

langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model STAD. Guru menggali pengetahuan siswa tentang cahaya matahari dan gelombang laut sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tanya jawab.ADSS, ILH, BDS, FNF, ANS, LTG menjawab pertanyaan guru. Guru menampung seluruh jawaban siswa baik jawaban benar ataupun jawaban belum benar dan menuliskannya di papan tulis. Selanjutnya guru menayangkan video pembelajaran tentang perubahan daratan yang disebabkan oleh faktor cahaya matahari dan gelombang air laut. Saat video ditayangkan, siswa diminta menyimak video dan mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari video yang diamati. Guru mendiskusikan apa yang siswa amati, dan catat dari video yang ditayangkan. Siswa menjawab adanya kebakaran hutan karena api yang timbul dari ranting yang terkena panacaran matahari, adanya gunung es yang mencair, dan bermain ski air di pantai. Guru melanjutkan dengan pembahasan tentang jawaban awal siswa yang telah ditulis di papan tulis, mengidentifikasi cahaya matahari dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan.

Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan cahaya matahari dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan fisik dengan bantuan video pembelajaran. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. Setelah guru selesai memaparkan materi pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi siswa mengerjakan LKK mengenai cahaya matahari dan gelombang air laut sebagai penyebab perubahan lingkungan untuk dikerjakan dalam kelompok. Siswa termotivasi untuk berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.

Setelah selesai guru memanggil salah satu siswa secara acak, kemudian siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru menengahi dan membahas jawaban LKK. Siswa mengoreksi nilai diskusi.

Hasil yang diperoleh kelompok puntadewa adalah 100, kelompok werkudara mendapat nilai 100, kelompok janaka mendapat nilai 75, kelompok nakula

(10)

mendapat nilai 75, dan kelompok sadewa mendapat nilai 75. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum dipahami dalam diskusi. Guru memberi umpan balik dengan pujian sebagai penguatan atas keaktifan siswa, keberanian siswa presentasi dan menanggapi. Guru membagikan soal kuis.

Kemudian siswa mengerjakan kuis yang diberikan guru secara individu dan tidak boleh bekerja sama. Guru membimbing siswa mengoreksi kuis. Guru menghimpun nilai kuis siswa kemudian menghitung kemajuan individu dan kemajuan kelompok. Untuk memperoleh kemajuan individu dan kemajuan kelompok maka nilai kuis siswa dibandingkan dengan skor dasar dari kuis pertama. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 17 siswa mempeoleh poin kemajuan 30, 3 siswa memperoleh poin kemajuan 20, dan 2 siswa memperoleh poin kemajuan 10. Nilai tertinggi kuis adalah 100 yang diperoleh EDW, FNF, WLN, NHR, AFR dan nilai terendahnya 50 diperoleh ARM. Rata-rata nilai kuis adalah 83,4. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat dan penghargaan kepada siswa berupa stiker hebat. Seluruh kelompok mendapatkan sertifikat Super Team, karena rata-rata kemajuan kelompok antara 25-30. Kelompok Puntadewa memiliki skor kemajuan 25.

Kelompok Werkudara memiliki skor kemajuan 30. Kelompok Janaka memiliki skor kemajuan 27,5. Kelompok Nakula memiliki skor kemajuan 26. Dan kelompok Sadewa memiliki skor kemajuan 26. Dan siswa yang mendapatkan stiker hebat adalah MGH, ERK, ILH, DNG, ADSS, LTG, PNS, GLH, EDW, FNF, ANS, FTY, TTS, WLN, WNG, AFR, dan NHR. Setelah guru memberikan penghargaan,guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan motivasi bagi siswa dan kelompok yang belum berhasil dengan baik, guru merasa sangat senang karena aktivitas siswa meningkat dan nilai kuis yang memuaskan. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. Kemudian guru bertanya apakah siswa senang, dan hasilnya seluruh siswa senang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menutup dengan salam penutup.

(11)

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 pukul 10.00 - 11.10 WIB. Pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti evaluasi dengan meminta siswa memasukkan buku atau catatan IPA. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya yaitu materi tentang penyebab perubahan fisik daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Selanjutnya, memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan tes formatif dengan sungguh-sungguh, percaya diri, tidak perlu menyontek karena untuk mengukur kemampuan belajarnya.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru membagikan tes formatif berupa soal pilihan ganda kepada siswa. Kemudian siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes formatif dapat mengumpulkan lembar jawabnya kepada guru.Selanjutnya siswa menyimak pembahasan soal tes formatif yang disampaikan oleh guru.Setelah dikoreksi bersama-sama hasil yang diperoleh adalah sebanyak 16 siswa tuntas dan masih ada 6 siswa yang tidak tuntas. Rata- rata hasil belajar yang diperoleh adalah 79,27.

Dalam kegiatan akhir guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dengan menanyakan kepada siswa apakah butir soal sangat sulit. Dan siswa menjawab bahwa butir soal ada yang sulit dan mudah. Setelah itu guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu tentang pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor), serta menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.2.3. Tahap Observasi

Tahap observasi siklus I dilaksanakan seiring sejalan dengan tahap pelaksanaan tindakan yaitu ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

(12)

Observasi siklus I dilakukan 2 kali yaitu pada saat proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan observasi ini merupakan deskripsi pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan motivasi belajar IPA siswa selama proses belajar mengajar.

Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri atas 35 indikator, dalam pengamatan aktivitas siswa terdiri dari 25 indikator, dan pengamatan motivasi belajar terdiri dari 33 indikator.

Lembar aktivitas guru dan siswa berpedoman pada skala nilai angka (numerical rating scale) dengan skor tiap item adalah 1-4. Jawaban dibuat berdasarkan deskripsi aspek yang diobservasi yaitu skor 1 berarti mendeskripsikan kurang, skor 2 berarti mendeskripsikan sedang, skor 3 berarti mendeskripsikan baik, dan skor 4 berarti mendeskripsikan sangat baik. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model STAD diisi oleh observer yaitu guru wali kelas 4 dengan cara melingkari pada kolom skor yang sesuai dengan pengamatan.

1) Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pertemuan inidijabarkan dalam sembilan aspek.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan guru telah memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media pembelajaran serta telah memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan bercerita tentang kondisi lingkungan sekitar sekolah yang tanahnya menjadi licin hingga membuat siswa terpeleset karena adanya hujan, dan telah menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada aspek mempresentasikan materi telah dilakukan dengan baik yang ditunjukkan dengan penggunaan sumber belajar yang tepat saat menjelaskan materi, guru menguasai materi pembelajaran, menjelaskan secara runtut dan sistematis, telah mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, menggunakan media pembelajaran

(13)

yang efektif dan efisien. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar telah dilakukan. Hal iniditunjukkan dengan terbentuknya siswa dalam 5 kelompok sesuai dengan perencanaan. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar telah dilakukan, namun perlu peningkatan. Ditunjukkan dengan guru belum menjelaskan aturan pelaksanaan belajar dalam tim, guru telah mendampingi dan membimbing siswa dalam belajar secara kelompok, interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar menyenangkan dan penuh keceriaan, namun guru belum mengajak siswa untuk melakukan kegiatan tutor sebaya. Pada aspek memberikan kuis kepada siswa telah dilakukan dengan baik yang ditunjukkan dengan guru membagikan soal kuis, mengoreksi soal kuis, dan membandingkan dengan skor dasar. Aspek penghargaan kepada kelompok telah dilakukan dengan baik yang ditunjukkan dengan memberikan penghargaan sertifikat kepada kelompok. Pada aspek kompetensi guru telah dilakukan dengan baik yang ditunjukkan dengan penggunaan bahasa lisan yang jelas dan lancar, penggunaan bahasa tulis yang baik dan jelas, dan memantau kemajuan belajar.

Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilakukan dengan baik yang ditunjukkan dengan memberikan semangat kepada kelompok maupun siswa yang masih memiliki nilai kurang, meluruskan miskonsepsi tentang arah angin darat dan angin laut, menyampaikan salam penutup dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Jumlah skor aktivitas guru seluruhnya adalah 111 (79%) yang tergolong dalam kategori tinggi. Kategori tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan baik, namun ada aktivitas yang perlu peningkatan yaitu lebih melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, menjelaskan aturan pelaksanaan belajar tim sesuai yang diharapkan, adanya kegiatan mempresentasikan hasil diskusi siswa di depan kelas, dan kegiatan belajar tutor sebaya.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada ini dijabarkan dalam delapan aspek. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan siswa telah mempersiapkan alat tulis belajar. Pada aspek menyimak apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan menjawab apersepsi

(14)

dan motivasi guru, serta menyimak tujuan pembelajaran. Pada aspek menyimak guru mempresentasikan materi telah dilaksanakan dengan baik yang ditunjukkan dengan menyimak penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, merasa senang dan antusias terhadap materi. Pada aspek membentuk kelompok belajar telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan telah membentuk kelompok sesuai petunjuk guru. Aspek belajar dalam kelompok dilaksanakan dengan kurang baik yang ditunjukkan dengan siswa yang belum paham belum mau bertanya pada teman sekelompok, dan siswa yang sudah paham malu atau ragu-ragu untuk menjelaskan, belum ada kegiatan presentasi kelompok dan menanggapi presentasi, walaupun ada pula kegiatan yang dilakukan dengan baik yaitu dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok seluruh siswa berpartisipasi.

Kemudian pada aspek kuis telah dilaksanakan dengan cukup baik dan perlu ditingkatkan yang ditunjukkan dengan mengerjakan kuis secara individu walaupun posisi duduk siswa masih dalam kelompok, antusias dalam pembahasan dan mengoreksi kuis. Pada aspek penghargaan kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan antusisme siswa terhadap penghargaan kemajuan individu dan kelompok berupa stiker dan sertifikat.

Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilaksanakan dengan baik yang ditunjukkan dengan adanya kegiatan tanya jawab sepuatar materi yang belum dipahami siswa, membuat simpulan, melakukan refleksi kegiatan, dan menanggapi salam penutup. Jumlah skor seluruhnya adalah 77 (77%) yang tergolong dalam kategori tinggi. Kategori tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya aktivitas siswa yang telah dilaksanakan dengan baik,namun ada aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan yaitu:siswa lebih aktif bertanya, adanya kegiatan siswa yang lebih paham menjelaskan kepada siswa yang belum memahami materi pelajaran dan siswa yang belum paham tidak mau bertanya pada siswa yang lebih paham, dan kegiatan mempresentasikan dan menanggapi hasil diskusi siswa di depan kelas.

Observasi terakhir adalah observasi motivasi belajar siswa secara individu.

Berdasarkan observasi seluruh siswa menunjukkan memiliki motivasi yang cukup untuk belajar. Hal ini dapat dijelaskan dalam lima aspek motivasi belajar yang

(15)

diamati. Aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil tergolong dalam kategori cukup hal ini karena kegiatan siswa mempelajari materi IPA yang akan diajarkan oleh guru masih rendah, keaktifan siswa dalam bertanya sangat kurang, upaya memiliki nilai yang lebih baik dari sebelumnya dan mencapai skor kemajuan 30 masih rendah hal ini dikarenakan siswa belum paham tentang model pembelajaran STAD yang mengutamakan kemajuan belajar. Aspek adanya dorongan dan kebutuhan belajar tergolong dalam kategori kurang. Hal ini karena aktivitas siswa yang menunjukkan dorongan dan kebutuhan belajar sangat kurang.

Aspek adanya penghargaan dalam belajar tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini karena siswa memiliki antusias tinggi untuk mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan stiker. Aspek adanya kegiatan menarik dalam belajar tergolong dalam kategori cukup hal ini karena kegiatan menarik yang diamati belum dilaksanakan dengan maksimal oleh siswa terutama kegiatan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok belum terlaksana. Pada aspek terakhir yaitu adanya lingkungan belajar kondusif tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini karena lingkungan belajar sudah kondusif untuk melaksanakan pembelajaran.

Sehingga yang perlu ditingkatkan adalah mempelajari materi IPA yang akan diajarkan oleh guru, tertarik pada pembelajaran IPA, aktif bertanya, mencari sumber belajar selain buku dari sekolah, saling barbagi pengetahuan dengan tutor sebaya, berusaha meningkatkan kemajuan belajarnya, adanya kegiatan presentasi dan menanggapi presentasi, aktif dalam bertanya maupun menjawab.

2) Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pertemuan kedua siklus I dapat diketahui jumlah skor yang diperoleh seluruhnya adalah 125 (89%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi. Kategori sangat tinggi yang diperoleh selaras dengan langkah- langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan baik. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran guru telah melakukannya dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan guru telah memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media pembelajaran serta telah memeriksa kesiapan siswa

(16)

untuk belajar. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan guru telah melakukannya dengan baik yang ditunjukkan dengan guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan bercerita tentang kebakaran hutan yang disiarakan dalam berita televisi, dan telah menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada aspek mempresentasikan materi guru telah melakukannya dengan sangat baikyang ditunjukkan dengan penggunaan sumber belajar yang tepat saat menjelaskan materi, guru menguasai materi pembelajaran, menjelaskan secara runtut dan sistematis, telah mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien namun siswa belum nampak aktif dalam bertanya kepada guru. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar guru telah melakukannya dengan sangat baik ditunjukkan dengan guru telah membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar guru telah melakukannya dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan menjelaskan aturan pelaksanaan belajar dalam tim, telah mendampingi dan membimbing siswa dalam belajar secara kelompok, interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar menyenangkan dan penuh keceriaan, mengajak siswa untuk melakukan kegiatan tutor sebaya, dan meminta siswa menanggapi presentasi. Kemudian pada aspek memberikan kuis kepada siswa telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan guru membagikan soal kuis, mengoreksi soal kuis, dan membandingkan dengan skor dasar yaitu nilai kuis pertemuan pertama. Pada aspek memberikan penghargaan kelompok guru telah melakukannya dengan baik dan yang ditunjukkan dengan memberikan penghargaan sertifikat kepada kelompok. Pada aspek kompetensi guru, telah dilakukan dengan sangat baik dengan penggunaan bahasa lisan yang jelas dan lancar, penggunaan bahasa tulis yang baik dan jelas, dan memantau kemajuan belajar. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir guru telah melakukannya dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan memberikan semangat kepada kelompok maupun siswa yang masih memiliki nilai dan aktivitas kurang, meluruskan miskonsepsi tetrapot, menyampaikan salam penutup dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Aktivitas yang perlu ditingkatkan adalah memeriksa kesiapan belajar

(17)

siswa, menjelaskana langkah-langkah STAD, memilih topik apersepsi dan motivasi yang menarik, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, membimbing belajar tutor sebaya.

Hasil observasi aktivitas siswa juga dijabarkan dalam beberapa aspek.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan siswa telah mempersiapkan alat tulis belajar, dan kesiapan mental untuk belajar. Pada aspek menyimak apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan menjawab apersepsi dan motivasi guru, serta menyimak tujuan pembelajaran. Pada aspek menyimak guru mempresentasikan materi telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan menyimak penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, merasa senang dan antusias terhadap materi namun siswa belum aktif bertanya kepada guru. Pada aspek membentuk kelompok belajar telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sempurna. Aspek belajar dalam kelompok telah dilaksanakan dengan baik yang ditunjukkan dengan siswa yang belum paham mau bertanya pada teman sekelompok, dan siswa yang sudah paham sudah tidak malu atau ragu-ragu untuk menjelaskan, adanya kegiatan presentasi kelompok dan menanggapi presentasi, seluruh siswa berpartisipasi dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok. Kemudian pada aspek kuis telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan mengerjakan kuis secara individu walaupun posisi duduk siswa masih dalam kelompok, antusias dalam pembahasan dan mengoreksi kuis. Pada aspek penghargaan kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sempurna yang ditunjukkan dengan tingginya antusis siswa terhadap penghargaan kemajuan individu dan kelompok berupa stiker dan sertifikat. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan adanya kegiatan tanya jawab seputar materi yang belum dipahami siswa, membuat simpulan, merefleksi kegiatan, dan menanggapi salam penutup. Jumlah skor seluruhnya adalah 92 (92%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi. Kategori sangat tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya aktivitas siswa yang telah dilaksanakan dengan sangat baik, namun ada aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan yaitu:

(18)

lebih aktif bertanya dan menghilangkan rasa malu atau keraguan untuk bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum dipahami.

Observasi terakhir adalah observasi motivasi belajar IPA siswa secara individu. Berdasarkan observasi hampir seluruh siswa menunjukkan memiliki motivasi belajar sangat tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dalam lima aspek motivasi belajar yang diamati. Aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil tergolong dalam kategori tinggi hal ini karena kegiatan siswa mempelajari materi IPA yang akan diajarkan oleh guru sudah dilakukan dengan baik, keaktifan siswa dalam bertanya sudah baik namun perlu peningkatan lagi, upaya siswa memiliki nilai yang lebih baik dari sebelumnya dan mencapai skor kemajuan 30 sudah tinggi hal ini dikarenakan siswa sudah memahami tentang model pembelajaran STAD yang mengutamakan kemajuan belajar, secara keseluruhan pada aspek ini telah ada peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama. Aspek adanya dorongan dan kebutuhan belajar tergolong dalam kategori tinggi hal ini karena aktivitas siswa yang menunjukkan dorongan dan kebutuhan belajar secara klasikal sudah tinggi namun ada beberapa siswa yang masih perlu peningkatan pada aspek ini.

Aspek adanya penghargaan dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena siswa memiliki antusias sangat tinggi untuk mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan stiker hal ini menunjukkan efektifnya penggunaan reward dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Aspek adanya kegiatan menarik dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena kegiatan-kegiatan menarik yang diamati telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh sebagian siswa dan sisanya dapat melakukan dengan baik. Pada aspek terakhir yaitu adanya lingkungan belajar kondusif tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena lingkungan belajar yang diciptakan dalam pembelajaran sudah sangat kondusif untuk melaksanakan pembelajaran seperti tidak ada siswa yang berbuat gaduh, dan melakukan komunikasi multi arah.

Sehingga pada pertemuan ini yang perlu ditingkatkan adalah keaktifandalam bertanya dan menghilangkan rasa ragu bertanya saat ada materi yang belum dipahami, mencari sumber belajar selain buku dari sekolah karena sumber belajar tidak hanya buku sekolah, saling barbagi pengetahuan dengan tutor sebaya,

(19)

mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru dan diskusi kelompok, dan lebih aktif memberikan tanggapan presentasi kelompok lain.

4.1.2.4. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD pada siklus I dari pertemuan pertama dan kedua selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil pengamatan yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan siklus I dalam proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan.

Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama yang berjumlah 35 item dengan jumlah skor 111 mencapai 79% yang berarti tinggi dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 79% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan siklus I pertemuan kedua dengan jumlah skor 125 mencapai 89% yang berarti sangat tinggi dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 89% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus I pertemuan pertama terhadap siklus I pertemuan kedua terjadi peningkatan sebesar 10%. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu: (1) guru memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran, (2) guru menggunakan media secara efektif dan efisien, (3) guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, (4) guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, (5) guru menjelaskan aturan pelaksanaan belajar tim, (6) guru memfasilitasi siswa dalam belajar tim, (7) guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar tugas, (8) guru menanyakan tanggapan kelompok lain tentang hasil perkerjaan kelompok yang presentasi, (9) guru memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar, (10) guru membagikan soal kuis, (11) guru membimbing siswa untuk mengkoreksi soal kuis, (12) guru memantau kemajuan belajar, (13) guru membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran, (14) guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, serta (15) guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

(20)

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama yang berjumlah 25 item dengan jumlah skor 77 mencapai persentase 77% yang berarti tinggi dengan kualifikasi siswa telah mampu melaksanakan 77% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan siklus I pertemuan kedua dengan jumlah skor 92 mencapai persentase 92% yang berarti sangat tinggi dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 92% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus I pertemuan pertama terhadap siklus I pertemuan kedua terjadi peningkatan sebesar 15%.

Aspek yang mengalami peningkatan yaitu: (1) siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai, (2) siswa menyimak materi yang disampaikan guru, (3) siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru, (4) siswa yang sudah memahami materi menjelaskan kepada seluruh anggota kelompok sampai paham, (5) siswa yang belum memahami materi harus bertanya pada teman sekelompok terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru, (6) siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas, (7) siswa dari kelompok memberikan tanggapan presentasi kelompok lain, (8) siswa mengerjakan soal kuis yang dibagikan guru secara individu, (9) siswa didampingi guru mengoreksi kuis, (10) siswa membantu guru menghitung skor kemajuan individu dan kelompok, (11) siswa dan guru merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan (12) siswa memberikan salam penutup.

Berdasarkan observasi motivasi belajar IPA siswa terdapat peningkatan.

Peningkatan rata-rata skor yaitu dari 85,05 pada pertemuan pertama menjadi 116 pada pertemuan kedua dengan kenaikan 30,95 sehingga rata-rata dari kedua pertemuan adalah 100,5. Peningkatan skor maksimal yang dicapai siswa dari skor91 menjadi 122 pada pertemuan kedua. Dan peningkatan skor minimal yang dicapai siswa dari skor 74 menjadi 103 pada pertemuan kedua. Peningkatan kategori yang dicapai dari 22 siswa yang tergolong dalam kategori cukup pada pertemuan pertama secara signifikan meningkat menjadi 4 siswa berada pada kategori tinggi dan 18 siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Sedangkan hasil belajar IPA mengalami peningkatan dari kondisi awal, ditandai dengan nilai rata-rata hasil belajar menjadi 79,27 sedangkan persentase

(21)

ketuntasan juga meningkat menjadi 73% yang didapat oleh 16 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 27% yang didapat oleh 6 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai terendah menjadi 52.

Dengan demikian pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran STAD yang dilaksanakan pada kelas 4 SDN Karangduren 02 pada siklus I menunjukkan bahwa dengan aktivitas guru yang mencapai kategori tinggi selaras dengan aktivitas siswa yang mencapai kategori tinggi dan motivasi belajar siswa berada pada kategori cukup pada pertemuan pertama, sedangkan pada pertemuan kedua aktivitas guru yang mencapai kategori sangat tinggi selaras dengan aktivitas siswa yang mencapai kategori sangat tinggi dan motivasi belajar siswa berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi. Hasil belajar IPA juga terpengaruh menjadi semakin meningkat.

Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum berjalan dengan maksimal, yaitu:

1) Dalam penerapan model STAD dalam pembelajaran IPA, masih terdapat beberapa aspek yang belum sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh penulis, hal ini disebabkan guru belum memahami langkah-langkah pembelajaran melalui model STAD.

2) Kerja kelompok masih didominasi beberapa siswa, siswa yang lain masih tampak pasif.

3) Kesadaran siswa untuk mencatat atau merangkum materi pembelajaran masih rendah.

4) Kegiatan berbagi pengetahuan antarsiswa dalam kelompok belum dilakukan karena siswa yang belum paham malu untuk bertanya dan siswa yang paham pun juga malu untuk menjelaskan.

5) Guru belum meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

6) Hanya ada beberapa siswa yang mempunyai inisiatif untuk mengeluarkan pendapat atau memberikan tanggapan pada saat ada siswa yang

(22)

mempresentasikan, serta hanya ada beberapa siswa yang mempunyai inisiatif untuk bertanya, sebab masih banyak siswa yang malu bertanya, menjawab pertanyaan.

Dari berbagai kekurangan pada proses pembelajaran siklus I, penulis mengadakan analisis dan konsultasi bersama guru kelas 4 mapel IPA serta guru observer tentang aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran yang telah berlangsung. Penyelesaian dari kekurangan pada proses pembelajaran siklus I berdasarkan hasil analisis dan konsultasi, yaitu:

1) Penulis memberikan penjelasan kepada guru kelas 4 tentang langkah-langkah pembelajaran dalam pembelajaran IPA melalui model STAD.

2) Guru memberikan pengarahan agar dalam kegiatan kerja kelompok semua siswa ikut berpartisipasi karena penilaian kelompok tidak hanya pada nilai kuis saja namun juga penilaian pada kekompakan dan keaktifan siswa dalam kelompok.

3) Guru memberikan rangkuman materi untuk dipelajari bersama dalam kelompok saat menyelesaikan tugas lembar kerja kelompok.

4) Guru memberikan pengarahan agar dalam kegiatan kerja kelompok semua siswa aktif berbagi pengetahuan, siswa yang telah paham menjelaskan pada siswa yang belum memahami dengan baik tanpa ragu-ragu, sedangkan siswa yang belum memahami dengan baik disarankan untuk bertanya kepada teman sekelompok tanpa malu-malu, namun apabila teman sekelompok tidak dapat membantu maka siswa harus bertanya kepada guru.

5) Penulis memberikan penjelasan kepada guru kelas 4 tentang langkah-langkah pembelajaran dalam pembelajaran IPA melalui model STAD di mana salah satunya adalah meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta ditanggapi siswa lain.

6) Guru memberikan stiker hebat tidak hanya kepada siswa yang memiliki nilai kuis tinggi, namun juga kepada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk memacu aktivitas siswa, sehingga siswa dapat lebih aktif menjawab, mengemukakan pendapat dan bertanya.

(23)

Perolehan data aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi belajar IPA siswa dan hasil belajar IPA pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi kedua variabel yaitu motivasi belajar IPA siswa dan hasil belajar IPA bahwa motivasi belajar IPA siswa telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Namun untuk variabel hasil belajar belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Sehingga penelitian ini perlu dilanjutkandalam siklus II untuk dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

4.1.3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan hasil tindak lanjut dari refleksi yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran lebih maksimal. Pada deskripsi siklus II akan diuraikan tentang kegiatan dalam siklus II yang meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 pertemuan.

4.1.3.1. Tahap Perencanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan April. Sebelum melakukan pembelajaran penulis telah membuat RPP menggunakan model pembelajaran STADdengan indikator mengidentifikasi pengaruh erosi dan abrasi terhadap daratan. Setelah itu penulis telah mempersiapkan materi pembelajaran dan rangkuman materi sesuai RPP yang telah dibuat yaitu tentang pengaruh erosi dan abrasi terhadap daratan. Kemudian penulis telah mempersiapkan media dan perangkat pembelajaran. Media pembelajaran ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa video pembelajaran tentang pengaruh erosi dan abrasi terhadap daratan. Penulis telah membagi siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan kelompok siklus I karena berdasarkan refleksi tidak ada permasalahan yang disebabkan oleh pembentukan

(24)

anggota kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan semua siswa bisa menerima dan bersedia untuk bekerja sama dalam satu kelompoknya. Penulis juga telah mempersiapkan nilai kuis pada pertemuan kedua siklus I sebagai skor dasar dalam kuis. Selain itu penulis juga telah mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, rangkuman materi kelompok sebagai hasil refleksi siklus I, lembar kuis, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar penilaian kuis, sertifikat penghargaan, stiker penghargaan, dan buku pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator telah mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 4 agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang dipelajari yaitu tentang pengaruh banjir dan tanah longsor terhadap daratan.

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, penulis telah mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya RPP dengan materi pengaruh banjir dan tanah longsor terhadap daratan. Setelah mempersiapkan RPP, penulis juga telah mempersiapkan media dan perangkat pembelajaran. Media pembelajaran ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa video pembelajaran tentang pengaruh banjir dan tanah longsor terhadap daratan. Penulis juga telah mempersiapkan nilai kuis pada pertemuan pertemuan pertama siklus II sebagai skor dasar dalam kuis pertemuan kedua ini. Selain itu penulis juga telah mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar rangkuman materi siswa, lembar kuis, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar penilaian kuis, sertifikat penghargaan, stiker penghargaan dan buku pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi yang akan diajarkan di kelas 4 agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

(25)

3) Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, penulistelah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar soal tes yang terdiri dari 25 soal berbentuk pilihan ganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 4 SDN Karangduren 02.

Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor terhadap daratan yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I yaitu merupakan deskripsi dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan, di mana tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir, yang membedakan dengan siklus I adalah pada materi pembelajaran dan teknik yang digunakan dalam pengelolaan kelas. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu pertama bulan April 2014. Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes formatif untuk mengevaluasi siklus II. Setiap pertemuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 1 April 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru memimpin doa. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa tentang

(26)

manfaat belajar tentang perubahan lingkungan fisik. Serta memberikan apersepsi dengan bertanya jawab terjadinya erosi atau pengikisan tanah. Kemudian guru memotivasi siswa untuk mendapatkan sertifikat penghargaan kepada kelompok yang mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat, sementara bagi siswa yang aktif dan nilai kuisnya tinggi akan mendapatkan stiker. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat mengidentifikasi pengaruh erosi terhadap daratan dan mengindentifikasi pengaruh abrasi terhadap daratan.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri atas kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi yaitu guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang sama dengan kelompok pada pertemuan siklus I. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model STAD. Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengaruh abrasi dan erosi. Guru mengajukan pertanyaan tentang contoh pengaruh abrasi dan erosi. Guru menampung seluruh jawaban siswa baik jawaban benar ataupun jawaban belum benar dan menuliskannya di papan tulis. Selanjutnya guru menayangkan video pembelajaran tentang pengaruh abrasi dan erosi. Saat video ditayangkan, siswa diminta menyimak video dan mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari video yang diamati. Guru melanjutkan dengan pembahasan tentang jawaban awal siswa yang telah ditulis di papan tulis, menentukan pengaruh abrasi dan erosi. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan pengaruh abrasi dan erosi dengan bantuan alat peraga berupa gunungan dari pasir yang diletakkan dalam tutup toples. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. Setelah guru selesai memaparkan materi pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru memberikan rangkuman materi dan LKK mengenai pengaruh abrasi dan erosi. Sebelum mengerjakan LKK dalam kelompok siswa membaca dengan seksama rangkuman materi yang diberikan. Siswa termotivasi dalam kelompok untuk berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Siswa yang sudah memahami materi menjelaskan kepada

(27)

seluruh anggota kelompok sampai paham, siswa yang belum memahami materi harus bertanya pada teman sekelompok terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru. Setelah LKK dan diskusi kelompok selesai dilakukan, guru meminta siswa dari kelompok puntadewa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok werkudara untuk memberikan tanggapan. Kegiatan pembahasan lembar kerja kelompok dilakukan setelah tanggapan presentasi. Nilai diskusi kelompok yang didapat kelompok Puntadewa adalah 83, kelompok werkudara mendapat nilai 67, kelompok janaka mendapat nilai 83, kelompok nakula mendapat nilai 83 dan kelompok sadewa mendapat nilai 100. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum dipahami dalam diskusi. Kemudian siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Kemudian siswa mengerjakan kuis yang diberikan guru secara individu dan tidak boleh bekerja sama. Kuis ini dikoreksi oleh siswa dibimbing oleh guru. Guru menghimpun nilai kuis siswa kemudian menghitung kemajuan individu dan kemajuan kelompok.

Untuk memperoleh kemajuan individu dan kemajuan kelompok maka nilai kuis siswa dibandingkan dengan skor dasar dari kuis sebelumnya pada pertemuan kedua siklus I. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 3 siswa mempeoleh poin kemajuan 30, 7 siswa memperoleh poin kemajuan 20, 7 siswa memperoleh poin kemajuan 10, dan hanya 5 siswa yang memperoleh poin kemajuan 5. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan siswa namun ada juga yang tidak mampu mempertahankan nilai sehingga terjadi penurunan. Nilai tertinggi kuis adalah 100 yang diperoleh LTG, EDW, CTR, dan nilai terendahnya 20 diperoleh GLH. Rata- rata nilai kuis adalah 75,9. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat dan penghargaan kepada siswa berupa stiker hebat.

Kelompok mendapat penghargaan sertifikat Good Team dan Great Team, karena rata-rata kemajuan kelompok antara 10 – 17,5. Kelompok Puntadewa memiliki skor kemajuan 17,5 sehingga mendapat sertifikat penghargaan Great Team.

Kelompok Werkudara memiliki skor kemajuan 16,25 sehingga mendapat sertifikat penghargaan Great Team. Kelompok Janaka memiliki skor kemajuan 16,25 sehingga mendapat sertifikat penghargaan Great Team. Kelompok Nakula

(28)

memiliki skor kemajuan 10 sehingga mendapat sertifikat penghargaan Good Team. Dan kelompok Sadewa memiliki skor kemajuan 15 sehingga mendapat sertifikat penghargaan Good Team. Dan siswa yang mendapatkan stiker hebat adalah DNG, MGH, LTG, BDS, CTR, FNF, ILH, WNG, FTY, EDW, NHR, WHY, AFR, WLN karena berhasil mencapai poin kemajuan 30 dan aktif dalam pembelajaran seperti bertanya, menanggapi, menjawab, dan berdiskusi. Setelah guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang mencapai kategori super team, great team, dan good team guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa, serta meluruskan miskonsepsi yang ada.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan 2 dilakukan pada hari Rabu, 2 April 2014 pukul 10.00 - 11.10 WIB. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab tentang banjir yang terjadi akhir-akhir ini di Jakarta. Setelah apersepsi, guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat belajar tentang banjir dan tanah longsor, motivasi penghargaan kepada kelompok yang mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat, sementara bagi siswa yang aktif dan nilai kuisnya tinggi akan mendapatkan stiker. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat mengidentifikasi pengaruh banjir terhadap daratan, serta mengidentifikasi pengaruh tanah longsor terhadap daratan.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri atas kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi yaitu guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama.Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model STAD. Guru

(29)

menggali pengetahuan siswa tentang pengaruh banjir dan tanah longsor terhadap daratan. Guru menampung seluruh jawaban siswa baik jawaban benar ataupun jawaban belum benar dan menuliskannya di papan tulis. Selanjutnya guru menayangkan video pembelajaran tentang pengaruh banjir dan tanah longsor. Saat video ditayangkan, siswa diminta menyimak video dan mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari video yang diamati. Guru melanjutkan dengan pembahasan tentang jawaban awal siswa yang telah ditulis di papan tulis, mengidentifikasi pengaruh banjir dan tanah longsor. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan pengaruh banjir dan tanah longsor terhadap daratan dengan media video pembelajaran. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. Setelah guru selesai memaparkan materi pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru memberikan rangkuman materi dan LKK mengenai pengaruh banjir dan tanah longsor. Sebelum mengerjakan LKK dalam kelompok siswa membaca dengan seksama rangkuman materi yang diberikan.

Siswa termotivasi dalam kelompok untuk berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Siswa yang sudah memahami materi menjelaskan kepada seluruh anggota kelompok sampai paham, siswa yang belum memahami materi harus bertanya pada teman sekelompok terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru. Setelah LKK dan diskusi kelompok selesai dilakukan, guru meminta siswa dari kelompok werkudara mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok janaka untuk memberikan tanggapan. Kegiatan pembahasan lembar kerja kelompok dilakukan setelah tanggapan presentasi. Nilai diskusi kelompok yang didapat kelompok Puntadewa adalah 100, kelompok werkudara mendapat nilai 100, kelompok janaka mendapat nilai 75, kelompok nakula mendapat nilai 75 dan kelompok sadewa mendapat nilai 75. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum dipahami dalam diskusi. Kemudian siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Kemudian siswa mengerjakan kuis yang diberikan guru secara individu dan tidak boleh bekerja sama. Kuis ini dikoreksi oleh siswa dibimbing

(30)

oleh guru. Guru menghimpun nilai kuis siswa kemudian menghitung kemajuan individu dan kemajuan kelompok. Untuk memperoleh kemajuan individu dan kemajuan kelompok maka nilai kuis siswa dibandingkan dengan skor dasar dari kuis sebelumnya pada pertemuan pertama. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 5 siswa memperoleh poin kemajuan 30, dan 17 siswa memperoleh poin kemajuan 20. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan siswa di mana seluruh siswa telah mengalami kemajuan dari skor dasar. Nilai tertinggi kuis adalah 100 yang diperoleh LTG, ADSS, EDW, AFR, CTR, WHY, dan nilai terendahnya 50 diperoleh GLH. Rata-rata nilai kuis adalah 85,7. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat dan penghargaan kepada siswa berupa stiker hebat. Keseluruhan kelompok mendapat penghargaan sertifikat Super Team, karena rata-rata kemajuan kelompok antara 22 – 22,5. Kelompok Puntadewa memiliki skor kemajuan 22,5. Kelompok Werkudara memiliki skor kemajuan 22,5. Kelompok Janaka memiliki skor kemajuan 22,5. Kelompok Nakula memiliki skor kemajuan 22. Dan kelompok Sadewa memiliki skor kemajuan 22. Dan siswa yang mendapatkan stiker hebat adalah ADSS, ERK, GLH, ANK, DNG, MGH, LTG, BDS, CTR, FNF, ILH, WNG, FTY, EDW, NHR, WHY, AFR, WLN karena berhasil mencapai poin kemajuan 30 dan aktif dalam pembelajaran seperti bertanya, menanggapi, menjawab, dan berdiskusi. Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat dan penghargaan kepada siswa berupa stiker hebat. Setelah guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang mencapai kategori super team, great team, dan good team guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa, serta meluruskan miskonsepsi yang ada.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

(31)

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 3 April 2014 pukul 10.00 - 11.10 WIB. Pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya yaitu materi tentang pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor. Selanjutnya, memberikan motivasi dengan kepada siswa untuk mengerjakan tes formatif dengan sungguh-sungguh dan percaya diri.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru membagikan tes formatif berupa soal pilihan ganda kepada siswa.

Kemudian siswa mengerjakan tes formatif secara individu. Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes formatif dapat mengumpulkan lembar jawabnya kepada guru.Dilanjutkan dengan pembahasan dan koreksi soal tes formatif yang disampaikan oleh guru dan siswa menyimak pembahasan soal tes formatif.

Setelah dikoreksi bersama-sama hasil yang diperoleh adalah sebanyak 20 siswa tuntas dan masih ada 2 siswa yang tidak tuntas karena nilai yang diperoleh 68 dan 72. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 86,55.

Dalam kegiatan akhir guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

Setelah itu guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu tentang sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, serta menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.

4.1.3.3. Tahap Observasi

Tahap pelaksanaan observasi siklus II dilaksanakan seiring sejalan dengan tahap pelaksanaan tindakan yaitu ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

Observasi siklus II dilakukan pada minggu pertama bulan April 2014.

Pelaksanaan observasi siklus II hanya dilakukan 2 kali yaitu pada saat proses pembelajaran dan tidak dilakukan pada saat pertemuan ketiga untuk tes formatif

(32)

mengevaluasi hasil belajar siswa pada siklus II. Pelaksanaan observasi ini merupakan deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

1) Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pertemuan pertama siklus II diperoleh dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek. Jumlah skor aktivitas guru seluruhnya adalah 131 (94%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan kualifikasi bahwa guru telah mampu melaksanakan 94% kegiatan pembelajarn sesuai dengan harapan penelitian ini. Kategori sangat tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan sangat baik. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilakukan dengan sangat baik dan sesuai yang diharapkan yang ditunjukkan dengan guru telah memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media pembelajaran serta telah memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan telah dilakukan dengan sangat baik dan sesuai yang diharapkan yang ditunjukkan dengan guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan bercerita tentang kondisi pantai sewaktu berlibur. Pada aspek mempresentasikan materi telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan penggunaan sumber belajar yang tepat saat menjelaskan materi, guru menguasai materi pembelajaran, menjelaskan secara runtut dan sistematis, telah mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar telah dilakukan dengan sangat baik ditunjukkan dengan guru telah membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai dengan perencanaan. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar telah dilakukan guru sangat baik dan sangat sesuai yang diharapkan dalam penelitian ini yang ditunjukkan dengan guru telah menjelaskan aturan belajar tim, membimbing siswa belajar kelompok, meminta kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas, dan memberikan tanggapan, menunjukkan hubungan pribadi kondusif, dan menumbuhkan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah instalasi Linux, dilakukan instalasi aplikasi pendukung seperti Marvin Sketch untuk preparasi ligan atau yang akan diuji, AutoDockTools 4.2 untuk melakukan penambatan

Semua kegiatan yang dilakukan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta telah mengundang simpati banyak pihak, bukan hanya dari warga Jakarta saja, melainkan juga dari

denganKoperasi Lamina. Bahwa proses pembuatan perjanjian kerja waktu tertentu serta pelaksanaannya pada perusahaan PT. Export Leaf Indonesia ini sudah sesuai dengan

Bertolak dari pembahasan di atas maka rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bagaimanakah peningkatan kecakapan

Hal lain yang sejalan dengan hasil penelitian Morris (2011) adalah berdasarkan selisih frekuensi diketahui bahwa pada BUMN non-implementor ERP auditor secara signifikan cenderung lebih

Garam yang berasal dari asam lemah (basa Bronsted) dpt dititrasi layak dengan asam ) p y g kuat jika asam konyugasinya terlalu.

Hipertensi masih menjadi masalah terbesar bagi kesehatan terutama pada lansia, karena hipertensi lebih banyak dialami oleh lansia dibandingkam dengan para usia

Ekstrak batang pepaya pada konsentrasi 1% memiliki aktivitas antibakteri paling efektif terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan diameter zona hambat sebesar 12 mm