• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Observasi

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-40)

4.1.3. Deskripsi Siklus II

4.1.3.3. Tahap Observasi

Tahap pelaksanaan observasi siklus II dilaksanakan seiring sejalan dengan tahap pelaksanaan tindakan yaitu ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

Observasi siklus II dilakukan pada minggu pertama bulan April 2014.

Pelaksanaan observasi siklus II hanya dilakukan 2 kali yaitu pada saat proses pembelajaran dan tidak dilakukan pada saat pertemuan ketiga untuk tes formatif

mengevaluasi hasil belajar siswa pada siklus II. Pelaksanaan observasi ini merupakan deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

1) Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pertemuan pertama siklus II diperoleh dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek. Jumlah skor aktivitas guru seluruhnya adalah 131 (94%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan kualifikasi bahwa guru telah mampu melaksanakan 94% kegiatan pembelajarn sesuai dengan harapan penelitian ini. Kategori sangat tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan sangat baik. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilakukan dengan sangat baik dan sesuai yang diharapkan yang ditunjukkan dengan guru telah memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media pembelajaran serta telah memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan telah dilakukan dengan sangat baik dan sesuai yang diharapkan yang ditunjukkan dengan guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan bercerita tentang kondisi pantai sewaktu berlibur. Pada aspek mempresentasikan materi telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan penggunaan sumber belajar yang tepat saat menjelaskan materi, guru menguasai materi pembelajaran, menjelaskan secara runtut dan sistematis, telah mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar telah dilakukan dengan sangat baik ditunjukkan dengan guru telah membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai dengan perencanaan. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar telah dilakukan guru sangat baik dan sangat sesuai yang diharapkan dalam penelitian ini yang ditunjukkan dengan guru telah menjelaskan aturan belajar tim, membimbing siswa belajar kelompok, meminta kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas, dan memberikan tanggapan, menunjukkan hubungan pribadi kondusif, dan menumbuhkan

keceriaan dengan gaya menjelaskan yang menyenangkan. Kemudian pada aspek memberikan kuis kepada siswa telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan membagikan kuis dan menjelaskan petunjuk pengerjaan kuis, membimbing pengkoreksian kuis, memberikan respon positif kepada siswa yang bertanya sewaktu mengoreksi, menghitung skor kemajuan individu dan kelompok.

Pada aspek memberikan penghargaan kelompok telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan memberikan penghargaan kepada kelompok berupa sertifikat atas kemajuan kelompok dan stiker kepada siswa yang aktif dan siswa yang memiliki nilai kuis yang baik. Pada aspek kompetensi guru telah dilakukan dengan sangat baikyang ditunjukkan dengan guru selalu menggunakan bahasa lisan yang mudah dipahami siswa, jelas dan lancar, bahasa tulis yang digunakan baik, jelas dan rapi, serta selalu memantau kemajuan belajar siswa. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilakukan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan selalu memotivasi siswa, membimbing siswa membuat simpulan, dan menanyakan kepuasan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan, dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menutup dengan salam.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa juga dijabarkan dalam beberapa aspek. Jumlah skor seluruhnya adalah 98 (98%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan kualifikasi bahwa para siswa secara klasikal telah mampu melaksanakan 98% kegiatan pembelajaran sesuai dengan harapan penelitian ini.

Kategori tinggi yang diperoleh selaras dengan banyaknya aktivitas siswa yang telah dilaksanakan dengan sangat baik. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran STAD yang ditunjukkan dengan siswa telah mempersiapkan alat tulis, buku sumber belajar, dan siap untuk belajar. Pada aspek menyimak apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat yang ditunjukkan dengan selalu aktif menjawab saat apersepsi, siswa ikut bercerita pengalamannya, dan menyimak penjelasan guru dalam apersepsi, motivasi maupun tujuan belajar yang disampaikan. Pada aspek menyimak guru mempresentasikan materi telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan

dengan siswa antusias menyimak, tidak ngobrol sendiri, aktif bertanya saat ada yang belum dipahami, aktif menjawab pertanyaan saat guru mengajak tanya jawab, dan merasa senang dan tertarik untuk belajar. Pada aspek membentuk kelompok belajar telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan siswa telah berkelompok tanpa harus diperintah guru. Aspek belajar dalam kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran STAD yang ditunjukkan dengan dalam menyelesaikan LKK selalu berdiskusi, adanya kegiatan tutor sebaya, siswa tampil percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi, dan siswa semakin pandai menanggapi hasil diskusi maupun penampilan presentasi kelompok lain. Kemudian pada aspek kuis telah dilaksanakan sangat baik sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran STAD yang ditunjukkan dengan selalu mengerjakan kuis secara individu, walaupun posisi duduk masih berkelompok namun siswa tidak mencontek pekerjaan temannya. Pada aspek penghargaan kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan siswa sangat antusias mengetahui kemajuan belajarnya dan kategori yang diperoleh kelompoknya. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilaksanakan dengan sangat baik yang ditunjukkan dengan aktif saat tanya jawab, membuat simpulan, antusias dalam refleksi, dan mengucapkan salam penutup.

Observasi terakhir adalah observasi motivasi belajar siswa secara individu.

bahwa siswa berada pada kisaran motivasi belajar yang sama yaitu sangat baik.

Hal ini dapat dijelaskan dalam lima aspek motivasi belajar yang diamati. Aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena kegiatan siswa mempelajari materi IPA yang akan diajarkan oleh guru sangat baik, keaktifan siswa dalam bertanya sangat baik, dan upaya memiliki nilai yang lebih baik dari sebelumnya dan mencapai skor kemajuan 30 sangat tinggi hal ini dikarenakan siswa telah paham tentang model pembelajaran STAD yang mengutamakan kemajuan belajar. Aspek adanya dorongan dan kebutuhan belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena aktivitas siswa yang menunjukkan dorongan dan kebutuhan belajar sangat tinggi. Aspek adanya penghargaan dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena

siswa memiliki antusias tinggi untuk mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan stiker. Aspek adanya kegiatan menarik dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena kegiatan menarik yang diamati telah dilaksanakan dengan maksimal oleh siswa terutama kegiatan, berdiskusi, tutor sebaya, mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan menanggapinya. Pada aspek terakhir yaitu adanya lingkungan belajar kondusif tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena lingkungan belajar sudah sangat kondusif untuk melaksanakan pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru pertemuan II diperoleh dari lembar observasi dijabarkan dalam beberapa aspek. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran guru telah melakukannya dengan sangat baik. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan guru telah melakukannya dengan baik namun masih perlu ditingkatkan. Pada aspek mempresentasikan materi guru telah melakukannya dengan sangat baik. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar guru telah melakukannya dengan sangat baik. Aspek membimbing diskusi kelompok belajar guru telah melakukannya dengan sangat baik. Kemudian pada aspek memberikan kuis kepada siswa telah dilakukan dengan sangat baik. Pada aspek memberikan penghargaan kelompok guru telah melakukannya dengan sangat baik. Pada aspek kompetensi guru, telah dilakukan dengan sangat baik yang sempurna. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir guru telah melakukannya dengan sangat baik. Jumlah skor aktivitas guru seluruhnya adalah 139 (99%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dan hampir sempurna. Kategori sangat tinggi dan hampir sempurna yang diperoleh selaras dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan sempurna dan sangat baik.

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sempurna. Pada aspek menyimak apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik. Pada

aspek menyimak guru mempresentasikan materi telah dilaksanakan dengan sangat baik. Pada aspek membentuk kelompok belajar telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sempurna. Aspek belajar dalam kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik. Kemudian pada aspek kuis telah dilaksanakan dengan sangat baik.

Pada aspek penghargaan kelompok telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sempurna. Selanjutnya pada aspek kegiatan akhir telah dilaksanakan dengan sangat baik. Jumlah skor seluruhnya adalah 99 (99%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dan hampir sempurna. Kategori sangat tinggi dan hampir sempurna yang diperoleh selaras dengan aktivitas siswa yang telah dilaksanakan dengan sangat baik dan hampir sempurna, tidak ada kekurangan.

Observasi terakhir adalah observasi motivasi belajar IPA siswa secara individu. Berdasarkan observasi diperoleh rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 130,6 dengan skor maksimal dan minimal yang dicapai siswa secara berturut-turut adalah 132 dan 125. Di mana seluruh siswa menunjukkan memiliki motivasi belajar sangat tinggi dan berada pada rentang yang dekat. Hal ini dapat dijelaskan dalam lima aspek motivasi belajar yang diamati. Aspek adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena kegiatan siswa mempelajari materi IPA yang akan diajarkan oleh guru sudah dilakukan dengan sangat baik, keaktifan siswa dalam bertanya sudah sangat baik, upaya siswa memiliki nilai yang lebih baik dari sebelumnya dan mencapai skor kemajuan 30 sudah tinggi hal ini dikarenakan siswa sudah sangat memahami tentang model pembelajaran STAD yang mengutamakan kemajuan belajar, secara keseluruhan pada aspek ini ada peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama. Aspek adanya dorongan dan kebutuhan belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena aktivitas siswa yang menunjukkan dorongan dan kebutuhan belajar secara klasikal sudah sangat tinggi. Aspek adanya penghargaan dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena siswa memiliki antusias sangat tinggi untuk mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan stiker hal ini menunjukkan efektifnya penggunaan reward dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Aspek adanya kegiatan menarik dalam belajar tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena kegiatan-kegiatan

menarik yang diamati telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh sebagian siswa dan sisanya dapat melakukan dengan baik. Pada aspek terakhir yaitu adanya lingkungan belajar kondusif tergolong dalam kategori sangat tinggi hal ini karena lingkungan belajar yang diciptakan dalam pembelajaran sudah sangat kondusif untuk melaksanakan pembelajaran seperti tidak ada siswa yang berbuat gaduh, dan melakukan komunikasi multi arah. Jumlah skor motivasi belajar siswa seluruhnya adalah 130,6 (99%) yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dan hampir sempurna. Kategori sangat tinggi dan hampir sempurna yang diperoleh selaras dengan motivasi belajar siswa dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan sempurna dan sangat baik.

4.1.3.4. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran STAD pada siklus II dari pertemuan pertama dan kedua selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil pengamatan yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan siklus II dalam proses pembelajaran dengan indikator keberhasilan.

Dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama yang berjumlah 35 item dengan jumlah skor 131 mencapai 94% yang berarti sangat tinggi dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 94% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan siklus I pertemuan kedua dengan jumlah skor 139 mencapai 99% yang berarti sangat sangat tinggi dan hampir sempurna dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 99% dengan sempurna kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus I pertemuan pertama terhadap siklus I pertemuan kedua terjadi peningkatan sebesar 5%. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu:

(1) guru memotivasi siswa dengan tanya jawab, (2) guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model STAD, (3) guru menjelaskan materi pembelajaran dengan runtut dan sistematis, (4) guru mengkaitkan materi dengan realitas

kehidupan, (5) guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, (6) guru menjelaskan aturan pelaksanaan belajar tim, (7) guru memantau kemajuan belajar, (8) guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama yang berjumlah 25 item dengan jumlah skor 98 mencapai persentase 98% yang berarti sangat tinggi dengan kualifikasi siswa telah mampu melaksanakan 98% kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan siklus II pertemuan kedua dengan jumlah skor 99 mencapai persentase 99% yang berarti sangat tinggi dengan kualifikasi guru telah mampu melaksanakan 99% dengan sempurna kegiatan pembelajaran STAD sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus II pertemuan pertama terhadap siklus II pertemuan kedua terjadi peningkatan sebesar 1%. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu membuat simpulan pembelajaran.

Berdasarkan observasi motivasi belajar IPA siswa terdapat peningkatan.

Peningkatan rata-rata skor yaitu dari 128,95 pada pertemuan pertama menjadi 130,6 pada pertemuan kedua dengan kenaikan 1,65 sehingga rata-rata dari kedua pertemuan adalah 129,8. Peningkatan skor maksimal yang dicapai siswa dari skor 131 menjadi 132 pada pertemuan kedua. Dan peningkatan skor minimal yang dicapai siswa dari skor 123 menjadi 125 pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua seluruh siswa berhasil mempertahankan tingkat motivasi belajarnya seperti pada pertemuan pertama yaitu sangat tinggi dan hampir sempurna dengan peningkatan pada beberapa indikator motivasi belajar IPA.

Sedangkan hasil belajar IPA mengalami peningkatan dari siklus I, ditandai dengan nilai rata-rata hasil belajar dari 79,27 menjadi 86,5 sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat menjadi 91% yang didapat oleh 20 siswa. Siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 9% yang didapat oleh 2 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai terendah menjadi 68.

Dengan demikian pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran STAD yang dilaksanakan pada kelas 4 SDN Karangduren 02 pada siklus II menunjukkan bahwa dengan aktivitas guru yang mencapai kategori sangat tinggi

selaras dengan aktivitas siswa yang mencapai kategori sangat tinggi dan motivasi belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi dan hasil belajar IPA juga terpengaruh menjadi semakin meningkat.

Dari hasil pengamatan, dapat diperoleh simpulan bahwa pada proses pembelajaran siklus II tidak terdapat kekurangan dan hambatan dalam kegiatan pembelajaran justru sebaliknya terdapat pembelajaran positif dari siklus II yaitu:

1) Apabila guru memberikan pengarahan jelas tentang aturan pembelajaran STAD, dan tujuan yang diharapkan dari belajar STAD maka siswa dapat melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran.

2) Pemberikan rangkuman materi untuk dipelajari bersama dalam kelompok saat menyelesaikan tugas lembar kerja kelompok sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Pengarahan jelas dalam kegiatan kerja kelompok agarsemua siswa aktif dengan reward pin hebat keaktifan dapat meningkatkan aktivitas siswa.

4) Dengan adanya tujuan kemajuan individu yang harus dicapai, membuat siswa menjadi percaya diri dan mengerjakan soal evaluasi secara mandiri walaupun posisi tempat duduk masih dalam kelompok, selain itu persaingan antarsiswa tidak tampak hal ini karena setiap siswa diharuskan bersaing dengan kemampuan yang dicapai pada pelajaran sebelumnya.

5) Strategi kemajuan individu berhasil meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dibandingkan dengan persaingan antarsiswa.

Perolehan data aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi belajar IPA siswa dan hasil belajar IPA pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi kedua variabel yaitu motivasi belajar IPA siswa dan hasil belajar IPA telah memenuhi keberhasilan indikator pembelajaran yang ditetapkan. Sehingga penelitian ini cukup hingga siklus II.

Namun PTK ini masih memungkinkan dilaksanakan penelitian lanjutan untuk lebih meningkatkan indikator keberhasilan pada mata pelajaran yang sama dan kelas berbeda atau mata pelajaran yang berbeda dan kelas sama dengan memperhatikan hal-hal berikut: (1) menguasai prinsip pembelajaran menggunakan

model STAD, (2) memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, (3) selalu memberikan penguatan atas segala kemajuan siswa, (4) pelaksanaan pembelajaran dapat dimodifikasi sesuai permasalahan yang ingin diselesaikan.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-40)