• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Transportasi dan Kondisi Sumber Air

Dari Gambar 13 terlihat bahwa keadaan transportasi teratur dan tidak teratur tidak mempengaruhi kondisi sumber air yang umumnya buruk. Sebanyak 53.33 persen dan sebanyak 26.67 persen mengatakan bahwa kondisi sumber air buruk. Menurut masyarakat hal ini bukan karena transportasi yang melintas, tetapi akibat banyaknya sampah yang terdapat di dalam air. Banyaknya sampah yang terdapat di dalam air menjadikan warna air menjadi berwarna (buruk) (Gambar 13).

Gambar 13 Hubungan antara keadaan transportasi dan kualitas air minum di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.183, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan kondisi sumber air. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi sumber air.

Keadaan Transportasi dan Kualitas Air Minum

Dari Gambar 14 terlihat bahwa teratur dan tidak teraturnya keadaan transportasi yang melintas tidak mempengaruhi kualitas air minum masyarakat. Hal ini disebabkan karena sumber air minum yang digunakan masyarakat umumnya adalah sumur bor (air tanah) yang sudah bersih. Air minum tidak berasal dari Situ Gede. Dengan demikian, banyaknya transportasi dengan pencemaran udaranya tidak mempengaruhi kualitas air minum masyarakat. Jarak jalan jauh dengan sumber air minum, sehingga tidak mengganggu kualitas air minum masyarakat.

Gambar 14 Hubungan antara keadaan transportasi dan kualitas air minum di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terlihat adanya phi. Tidak adanya phi disebabkan

oleh variabel kualitas air minum yang bersifat konstan. Hal ini tidak dapat diuji secara statistik, dan ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan kualitas air minum. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kualitas air minum.

Tingkat Kebisingan dan Kondisi Sumber Air

Dari Gambar 15 terlihat bahwa tingkat kebisingan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kondisi sumber air Situ Gede karena sumber air Situ Gede hanya dipengaruhi oleh adanya sampah dalam Situ Gede.

Gambar 15 Hubungan antara tingkat kebisingan dan kondisi sumber air di kawasan wisata air Situ Gede

Tingkat kebisingan transportasi yang melintas tidak mengganggu masyarakat dan jarak yang jauh antara jalan dan sumber air Situ Gede menyebabkan tidak ada

pengaruh antara tingkat kebisingan dan kondisi air Situ Gede. Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b dengan α sebesar 0.05 persen terdapat phi sebesar 0.074, dimana selangnya adalah antara 0.284-0.302. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan dengan kondisi sumber air. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tingkat kebisingannya tidak akan berpengaruh terhadap kondisi sumber air.

Tingkat Kebisingan dan Kualitas Air Minum

Dari Gambar 16 di bawah terlihat bahwa tingkat kebisingan tidak mempengaruhi kualitas air minum masyarakat. Hal ini disebabkan karena sumber air minum yang digunakan masyarakat umumnya adalah sumur bor (air tanah) yang sudah bersih. Dengan demikian, tingkat kebisingan tidak mempengaruhi kualitas air minum masyarakat.

Gambar 16 Hubungan antara tingkat kebisingan dan kualitas air minum di kawasan wisata Air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kualitas air minum

konstan, tidak berubah. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan dengan kualitas air minum. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tingkat kebisingannya tidak akan berpengaruh terhadap kualitas air minum.

Kondisi Kemacetan dan Kondisi Sumber Air

Dari Gambar 17 terlihat bahwa kondisi kemacetan tidak berpengaruh terhadap kondisi kemacetan yang terjadi di kawasan Situ Gede. Pada kondisi sangat macet (6.67 persen) dan kondisi macet (93.33 persen), kondisi sumber ar Situ Gede tetap buruk.

Gambar 17 Hubungan antara kondisi kemacetan dan kondisi air di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kualitas air minum

konstan, tidak berubah. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan dengan kondisi air. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tingkat kemacetan tidak akan berpengaruh terhadap kondisi air.

Kondisi Kemacetan dan Kualitas Air Minum

Dari Gambar 18 terlihat bahwa kualitas air minum tidak dipengaruhi oleh kondisi kemacetan. Dalam kondisi macet (6.67 persen) dan kondisi sangat macet (93.33 persen), kualitas air minum tetap baik.

Gambar 18 Hubungan antara kondisi kemacetan dan kualitas air minum di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kualitas air minum

kemacetan dengan kualitas air minum. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tingkat kemacetannya tidak akan berpengaruh terhadap kualitas air minum.

Kondisi Jalan dan Kondisi Sumber Air

Dari Gambar 19 terlihat bahwa kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kondisi sumber air. Sebanyak 70.00 persen kondisi sumber air buruk. Hal ini disebabkan karena banyaknya sampah yang terdapat di dalam air Situ Gede. Lihat gambar 21.

Gambar 19 Hubungan antara kondisi jalan dan kondisi sumber air di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.058, dengan selang antara 0.576-

0.595. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan dengan kondisi sumber air. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, kondisi jalan yang dilalui tidak akan berpengaruh terhadap kondisi sumber air.

Kondisi Jalan dan Kualitas Air Minum

Dari Gambar 20 terlihat bahwa dalam kondisi jalan yang baik dan buruk, kualitas air minum masyarakat Situ Gede termasuk dalam kualitas baik. Sebanyak 90.00 persen mengatakan bahwa kualitas air minum bak, karena menggunakan sumur bor yang berasal dari air tanah yang kualitasnya bersih. Hal ini berarti kondisi jalan tidak mempengaruhi kualitas air minum masyarakat Situ Gede..

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kualitas air minum

merupakan variabel koonstan sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini juga berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan dengan kualitas air minum. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak sumber air minum masyarakat Situ Gede terhadap jalan. Sehingga baik tidaknya kondisi jalan, tidak akan berpengaruh terhadap kualitas air minum.

Gambar 20 Hubungan antara kondisi jalan dan kualitas air minum di kawasan wisata air Situ Gede

Keadaan Transportasi dan Kesuburan Tanah

Dari Gambar 21 terlihat bahwa keadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kesuburan tanah. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi tanah di sekitar Situ Gede, khususnya lahan yang dijadikan kawasan pertanian. Teratur dan tidak teraturnya keadaan transportasi hampir tidak berpengaruh terhadap kesuburan tanah di kawasan Situ Gede.

Gambar 21 Hubungan antara keadaan transportasi dan kesuburan tanah di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.143, dimana selangnya adalah

antara 0.539-0.559. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan kesuburan tanah. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak jalan Gede terhadap akses lahan di kawasan Situ Gede. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah.

Keadaan Transportasi dan Kondisi Air

Dari Gambar 22 terlihat bahwa keadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kondisi air. Hal ini karena jarak jalan dengan air Situ Gede cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi air Situ Gede. Teratur dan tidak teraturnya keadaan transportasi hampir tidak berpengaruh terhadap kondisi air Situ Gede. Terlihat bahwa sebanyak 66.67 persen keadaan transportasi yang teratur dan sebanyak 33.33 persen keadaan transportasi yang tidak teratur tetap menunjukkan bahwa kondisi air Situ Gede tercemar. Tercemarnya air Situ Gede disebabkan oleh banyaknya sampah yang mengendap dan aliran limbah masyarakat yang mengalir dari kali yang bermuara ke Situ Gede.

Gambar 22 Hubungan antara keadaan transportasi dan kondisi air di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, dimana variabel kondisi air Situ Gede

merupakan variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistk. Hal ini juga berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan kondisi air Situ Gede. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi air Situ Gede.

Tingkat Kebisingan dan Kesuburan Tanah

Dari Gambar 23 terlihat bahwa tingkat kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kesuburan tanah. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi tanah di sekitar Situ Gede, khususnya lahan yang dijadikan kawasan pertanian. Tingkat kebisingan hanya mempengaruhi masyarakat yang bertempat tinggal di dekat kawasan jalan raya, karena mengganggu ketenangan aktivitas mereka.

Gambar 23 Hubungan antara tingkat kebisingan dan kesuburan tanah di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.480, dimana selangnya adalah

antara 0.407-0.426. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan transportasi yang melintas dengan kesuburan tanah. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak lahan Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah.

Tingkat Kebisingan dan Kondisi Air

Dari Gambar 24 terlihat bahwa tingkat kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kondisi air Situ Gede. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga transportasi yang melintas tidak mempengaruhi kondisi air. Tingkat kebisingan yang mengganggu maupun sangat mengganggu tidak mempengaruhi kondisi air Situ Gede.

Gambar 24 Hubungan antara tingkat kebisingan dan kondisi air di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kondisi air adalah

variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan transportasi yang melintas dengan kondisi air Situ Gede. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika transportasi melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi air Situ Gede.

Kondisi Kemacetan dan Kesuburan Tanah

Dari Gambar 25 terlihat bahwa kondisi kemacetan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kesuburan tanah. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi tanah di sekitar Situ Gede, khususnya lahan yang dijadikan kawasan pertanian. Macet dan sangat macetnya keadaan transportasi hampir tidak berpengaruh terhadap kesuburan tanah di kawasan Situ Gede.

Gambar 25 Hubungan antara kondisi kemacetan dan kesuburan tanah di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.283, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan transportasi yang melintas dengan kesuburan tanah. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak jalan terhadap akses lahan di kawasan Situ Gede. Sehingga ketika timbul kemacetan dari transportasi yang melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah.

Kondisi Kemacetan dan Kondisi Sumber Air

Dari Gambar 26 terlihat bahwa kondisi kemacetan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kondisi sumber air Situ Gede. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi air Situ Gede. Baik buruknya kondisi jalan di kawasan Situ Gede hampir tidak berpengaruh terhadap kondisi air di kawasan Situ Gede.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.171, dimana selangnya adalah

1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan transportasi yang melintas dengan kondisi sumber air Situ Gede. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga ketika terjadi kemacetan dari transportasi yang melintas, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi sumber air.

Gambar 26 Hubungan antara kondisi kemacetan dan kondisi air di kawasan wisata air Situ Gede

Kondisi Jalan dan Kesuburan Tanah

Dari Gambar 27 terlihat bahwa keadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kesuburan tanah.

Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kondisi tanah di sekitar Situ Gede, khususnya lahan yang dijadikan kawasan pertanian. Teratur dan tidak teraturnya keadaan transportasi hampir tidak berpengaruh terhadap kesuburan tanah di kawasan Situ Gede.

Gambar 27 Hubungan antara kondisi jalan dan kesuburan tanah di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.232, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan dengan kesuburan tanah. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak jalan Situ Gede terhadap akses lahan di kawasan Situ Gede. Sehingga baik buruknya kondisi jalan, tidak akan berpengaruh kesuburan tanah.

Kondisi Jalan dan Kualitas Air

Dari Gambar 28 terlihat bahwa kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi kualitas air masyarakat Situ Gede. Hal ini karena jarak jalan dengan lahan kawasan Situ Gede yang cukup jauh, sehingga tidak mempengaruhi kualitasi air minum masyarakat Situ Gede. Baik buruknya kondisi jalan di kawasan Situ Gede hampir tidak berpengaruh terhadap kualitas air di kawasan Situ Gede.

Gambar 28 Hubungan antara kondisi jalan dan kualitas air minum di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel kualitas air minum

adalah variabel konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan dengan kualitas air minum masyarakat kawasan Situ Gede. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga disebabkan jauhnya jarak air Situ Gede terhadap jalan. Sehingga baik buruknya kondisi jalan, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi sumber air.

Ikhtisar

Krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede dilihat dari variabel degradasi lingkungan, meliputi keadaan transportasi, tingkat kebisingan, kondisi kemacetan, dan kondisi jalan, serta variabel debit air berkurang. Kondisi krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede tergolong sedang. Hal ini terlihat dari keadaan transportasi yang teratur, tingkat kebisingan yang tidak mengganggu, kondisi kemacetan yang tidak macet,kondisi jalan yang baik, dan debit air yang berkurang.

Sosial ekologi masyarakat di kawasan wisata Situ Gede dilihat dari variabel tingkat gangguan terhadap sumber air, meliputi kondisi sumber air dan kualitas air

minum, serta variabel pencemaran air dan lingkungan, meliputi kesuburan tanah dan kondisi air. Kondisi sosial ekologi di kawasan wisata Situ Gede tergolong sedang, karena tingkat gangguan terhadap sumber air yang rendah, meliputi kondisi sumber air yang buruk dan kualitas air minum yang baik, serta pencemaran air dan lingkungan yang tinggi, meliputi kesuburan tanah yang masih subur dan kondisi air yang baik.

Adanya krisis ekologi di kawasan wisata Situ Gede tidak berpengaruh terhadap sosial-ekologi masyarakat. Kondisi krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede tergolong sedang. Hal ini terlihat dari keadaan transportasi yang teratur, tingkat kebisingan yang tidak mengganggu, kondisi kemacetan yang tidak macet,kondisi jalan yang baik, dan debit air yang berkurang tidak mempengaruhi kondisi sosial ekologi di kawasan wisata Situ Gede yang tergolong sedang, karena tingkat gangguan terhadap sumber air yang rendah, meliputi kondisi sumber air yang buruk dan kualitas air minum yang baik, serta pencemaran air dan lingkungan yang tinggi, meliputi kesuburan tanah yang masih subur dan kondisi air yang baik.

ANALISIS KRISIS EKOLOGI TERHADAP SOSIAL-EKONOMI