• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Transportasi dan Tingkat Pendapatan

Dari Gambar 29 terlihat bahwa keaadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena umumnya masyarakat kawasan Situ Gede bekerja di luar kawasan Situ Gede.

Gambar 29 Hubungan antara keadaan transportasi dan tingkat pendapatan di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.614, dimana selangnya adalah

antara 0.770-0.786. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan tingkat pendapatan masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat tidak bekerja di kawasan wisata Situ Gede, sehingga ada tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan.

Keadaan Transportasi dan Peluang Usaha Dan Kerja

Dari Gambar 30 terlihat bahwa keaadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi terciptanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat di kawasan Situ Gede. Peluang usaha dan kerja di kawasan Situ Gede dirasakan sulit karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, kurangnya kemampuan dan keterampilan masyarakar serta kurang terciptanya peluang usaha dan kerja di kawasan wisata Situ Gede. Tenaga administrasi untuk kawasan wisata Situ Gede tidak ada, tenaga keamanan berupa hansip dan tukang parkir, serta tenaga kebersihan yang diwakilkan oleh perwakilan RW maupun pihak pemerintah kelurahan Situ Gede. Hal ini membuat sulitnya tercipta peluang usaha dan kerja di kawasan wisata air Situ Gede.

Gambar 30 Hubungan antara kondisi keadaan transportasi dan peluang usaha dan kerja di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.540, dimana selangnya adalah

antara 0.673-0.692. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan adanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini karena peluang usaha dan kerja dirasakan sulit oleh masyarakat di kawasan wisata Situ Gede. Selain kemampuan, keterampilan, dan pendidikan yang masih kurang, kawasan wisata Situ Gede masih kurang membuka adanya peluang usaha dan kerja. Tidak terbukanya peluang usaha dan kerja karena sudah ada orang yang bertugas yang ditempatkan disana, sehingga ada tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.

Keadaan Transportasi dan Perubahan Mata Pencaharian

Dari Gambar 31 terlihat bahwa keaadaan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi perubahan mata pencaharian masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena umumnya masyarakat di kawasan Situ Gede bekerja di luar kawasan Situ Gede. Tidak adanya perubahan mata pencaharian masyarakat di kawasan Situ Gede disebabkan oleh pekerjaan masyarakat sudah ditekuni sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga dalam satu tahun terakhir tidak ada perubahan mata pencarian.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel perubahan mata

pencaharian merupakan variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara keadaan transportasi yang melintas dengan perubahan mata pencaharian masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat bekerja di luar kawasan wisata Situ Gede dan tidak berubah sepanjang satu tahun terakhir, sehingga ada tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat.

Gambar 31 Hubungan antara keadaan transportasi dan perubahan mata pencaharian di kawasan wisata air Situ Gede

Tingkat Kebisingan dan Tingkat Pendapatan

Dari Gambar 32 terlihat bahwa tingkat kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat di kawasan Situ Gede. Terlihat dari gambar tingkat pendapatan masyarakat umumnya rendah, yaitu sebesar 93.34 persen. Rendahnya tingkat pendapatan dihitung menggunakan rumus histogram pada SPSS. Tingginya selang kategori tingkat pendapatan ini disebabkan adanya perbedaan tingkat pendapatan yang sangat jauh antar rumahtangga. Pendapatan dihitung dari pemasukan yang diterima oleh rumahtangga setiap bulannya.

Gambar 32 Hubungan antara tingkat kebisingan dan tingkat pendapatan di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.466, dimana selangnya adalah

antara 0.221-0.238. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan dari transportasi yang melintas dengan tingkat pendapatan masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat tidak bekerja di kawasan wisata

Situ Gede, sehingga bising tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan.

Tingkat Kebisingan dan Peluang Usaha dan Kerja

Dari Gambar 33 terlihat bahwa tingkat kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi terciptanya peluang usaha dan kerja masyarakat di kawasan Situ Gede. Sangat menggangu dan tidak mengganggunya kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi terciptanya peluang usaha dan kerja masyarakat. Tingkat kebisingan terlihat dari banyaknya transportasi yang melintas di kawasan wisata Situ Gede. Hal ini tidak menciptakan peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.

Gambar 33 Hubungan antara tingkat kebisingan dan peluang usaha dan kerja di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.964, dimana selangnya adalah

antara 0.633-0.651. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kebisingan dari transportasi yang melintas dengan adanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini karena peluang usaha dan kerja dirasakan sulit oleh masyarakat di kawasan wisata Situ Gede. Selain kemampuan, keterampilan, dan pendidikan yang masih kurang, kawasan wisata Situ Gede masih kurang membuka adanya peluang usaha dan kerja. Tidak terbukanya peluang usaha dan kerja karena sudah ada orang yang bertugas yang ditempatkan disana, sehingga bising tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.

Tingkat Kebisingan dan Perubahan Mata Pencaharian

Dari Gambar 34 terlihat bahwa tingkat kebisingan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede, baik yang sangat mengganggu dan tidak mengganggu, tidak mempengaruhi adanya perubahan mata pencaharian masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena umumnya masyarakat kawasan Situ Gede bekerja di luar kawasan Situ Gede, dan mayarakat telah menekui pekerjaan mereka beberapa tahun terakhir.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel perubahan mata

pencaharian merupakan variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat kebisingan transportasi yang melintas dengan perubahan mata pencaharian masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat bekerja di luar kawasan wisata Situ Gede dan tidak berubah sepanjang satu tahun terakhir, sehingga bising tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat.

Gambar 34 Hubungan antara tingkat kebisingan dan perubahan mata pencaharian di kawasan wisata air Situ Gede

Kondisi Kemacetan dan Tingkat Pendapatan

Dari Gambar 35 terlihat bahwa kondisi kemacetan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena umumnya lintasan Situ Gede yang dijadikan sebagai jalur alternatif dari dan menuju kampus IPB dan Sindang Barang. Akan tetapi kemacetan ini tidak berpengarh terhadap tinggi rendahnya tingkat pendapatan masyrakat.

Gambar 35 Hubungan antara kondisi kemacetan dan tingkat pendapatan di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 1.074, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan keadaan transportasi yang melintas dengan tingkat pendapatan masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat tidak bekerja di kawasan wisata Situ Gede, sehingga macet tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan.

Kondisi Kemacetan dan Peluang Usaha dan Kerja

Dari Gambar 36 terlihat bahwa kondisi kemacetan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi terciptanya peluang usaha dan kerja masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena umumnya masyarakat kawasan Situ Gede bekerja di luar kawasan Situ Gede, dan rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya kemampuan dan kemauan menyebabkan mereka tidak bisa menciptakan peluang usaha dan kerja yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Gambar 36 Hubungan antara kondisi kemacetan dan peluang usaha dan kerja di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar 0.631, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan transportasi yang melintas dengan adanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini karena peluang usaha dan kerja dirasakan sulit oleh masyarakat di kawasan wisata Situ Gede. Selain kemampuan, keterampilan, dan pendidikan yang masih kurang, kawasan wisata Situ Gede masih kurang membuka adanya peluang usaha dan kerja. Tidak terbukanya peluang usaha dan kerja karena sudah ada orang yang bertugas yang ditempatkan disana, sehingga macet tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.

Kondisi Kemacetan dan Perubahan Mata Pencaharian

Dari Gambar 37 terlihat bahwa kemacetan transportasi yang melintas di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi perubahan mata pencaharian masyarakat di kawasan Situ Gede. Tidak berubahnya mata pencaharian masyarakat karena pekerjaan masyrakat sudah ditekuni sejak beberapa tahun lalu, sehingga tidak ada perubahan mata pencaharian setahun terakhir.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel perubahan mata

pencaharian merupakan variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi kemacetan transportasi yang melintas dengan perubahan mata pencaharian masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat bekerja di luar kawasan wisata Situ Gede dan tidak berubah sepanjang satu tahun terakhir, sehingga macet tidaknya transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat.

Gambar 37 Hubungan antara keadaan transportasi dan perubahan mata pencaharian di kawasan wisata air Situ Gede

Kondisi Jalan dan Tingkat Pendapatan

Dari Gambar 38 terlihat bahwa baik dan buruknya kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat di kawasan Situ Gede. Tingkat pendapatan masyarakat ditentukan oleh besarnya pemasukan yang diterima oleh masyarakat dari pekerjaannya, sehingga kondisi jalan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar -1.195, dimana selangnya adalah

antara 1.000-1.000. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan dengan tingkat pendapatan masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat tidak bekerja di kawasan wisata Situ Gede, sehingga baik buruknya kondisi jalan tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan.

Gambar 38 Hubungan antara kondisi jalan dan tingkat pendapatan di kawasan wisata air Situ Gede

Kondisi Jalan dan Peluang Usaha dan Kerja

Dari Gambar 39 terlihat bahwa kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi terciptanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat di kawasan Situ Gede. Hal ini karena masyarakat umumnya sudah mempunyai pekerjaan tetap. Selain itu, umumnya masyarakat di kawasan Situ Gede memiliki tingkat pendidikan, kemampuan dan kemauan yang rendah, sehingga mereka menggangap bahwa peluang usaha dan kerja sulit diciptakan.

Gambar 39 Hubungan antara kondisi jalan dan peluang usaha dan kerja di kawasan wisata air Situ Gede

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, terdapat phi sebesar -1.754, dimana selangnya adalah

antara 0.538-0.557. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan di kawasan Situ Gede dengan adanya peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini karena peluang usaha dan kerja dirasakan sulit oleh masyarakat di kawasan wisata Situ Gede. Selain kemampuan, keterampilan, dan pendidikan yang masih kurang, kawasan wisata Situ Gede masih kurang membuka adanya peluang usaha dan kerja. Tidak terbukanya peluang usaha dan kerja karena sudah ada orang yang bertugas yang ditempatkan disana, sehingga baik buruknya

transportasi yang melintas tidak akan berpengaruh terhadap peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.

Kondisi Jalan dan Perubahan Mata Pencaharian

Dari Gambar 40 terlihat bahwa kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak mempengaruhi perubahan mata pencaharian masyarakat, karena mata pencaharian masyarakat tidak mengalami perubahan dalam setahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pekerjaan sudah ditekuni oleh masyarakat sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga tidak ada perubahan mata pencaharian masyarakat.

Pengolahan data menggunakan uji Rank Spearman dengan Tau Kendall-b

dengan α sebesar 0.05 persen, tidak terdapat phi, karena variabel perubahan mata

pencaharian merupakan variabel yang konstan, sehingga tidak bisa diuji secara statistik. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara kondisi jalan di kawasan Situ Gede dengan perubahan mata pencaharian masyarakat. Tidak adanya hubungan kedua variabel ini juga karena masyarakat bekerja di luar kawasan wisata Situ Gede dan tidak berubah sepanjang satu tahun terakhir, sehingga baik buruknya kondisi jalan di kawasan Situ Gede tidak akan berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat.

Gambar 40 Hubungan antara kondisi jalan dan perubahan mata pencaharian di kawasan wisata air Situ Gede

Ikhtisar

Krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede dilihat dari variabel degradasi lingkungan, meliputi keadaan transportasi, tingkat kebisingan, kondisi kemacetan, dan kondisi jalan, serta variabel debit air berkurang. Kondisi krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede tergolong sedang. Hal ini terlihat dari keadaan transportasi yang teratur, tingkat kebisingan yang tidak mengganggu, kondisi kemacetan yang tidak macet,kondisi jalan yang baik, dan debit air yang berkurang.

Adanya krisis ekologi di kawasan wisata Situ Gede tidak berpengaruh terhadap sosial-ekonomi masyarakat yang tergolong rendah, dilihat dari tingkat pendapatan yang rendah, sulitnya menciptakan peluang usaha dan kerja, serta tidak ada perubahan mata pencaharian. Krisis ekologi kawasan wisata Situ Gede tergolong sedang tidak berpengaruh terhadap sosial-ekologi masyarakat. Tidak berpengaruh terhadap gangguan terhadap sumber air (kondisi sumber air, kualitas air minum) dan pencemaran air dan lingkungan (kondisi air, kesuburan tanah, pemukiman penduduk).