• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. FORMULASI STRATEG

7.2. Tahap Pencocokan

7.2.2 Analisis Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh melalui analisis internal dan eksternal, maka selanjutnya adalah memformulasikan alternatif strategi yang sesuai melalui penyusunan matriks SWOT. Hasil analisis dari matriks SWOT terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan berdasarkan kombinasi antara faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.

Beberapa altenatif strategi yang dapat diterapkan oleh Mitra Alam berdasarkan posisi pada matriks IE, yaitu pada kuadran II dan pencocokan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah sebagai berikut: (1) melakukan pengembangan usaha melalui peningkatan volume produksi, (2) melakukan pola kemitraan dan kerjasama dengan petani pepaya di daerah sekitar perusahaan, (3) meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan- pelatihan, (4) menjaga kontinuitas produk, (5) perbaikan manajemen usaha untuk mengatasi kelemahan sumberdaya organisasi perusahaan, (6) bekerja sama dengan pihak akademis dan lembaga penelitian pemerintah. Adapun hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini.

91 Tabel 22. Analisis SWOT Mitra Alam

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S):

1. Produk yang berkualitas 2. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar

3. Lahan untuk pengembangan usaha masih luas

4. Permodalan yang cukup kuat dari pemilik 5. Penetapan harga oleh

perusahaan melalui negosiasi dengan pihak toko buah/swalayan

Kelemahan (W):

1. Manajem usaha yang kurang

2. Produksi Pepaya California Mitra Alam yang belum optimal 3. Keterampilan karyawan masih rendah 4. Kegiatan penelitian dan pengembangan belum dilakukan perusahaan Peluang (O): 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi buah 2. Permintaan Pepaya California tinggi 3. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan sektor pertanian 4. Adanya perkembangan teknologi on farm dan off farm Strategi S - O S1 = Melakukan pengembangan usaha melalui peningkatan volume produksi (S1,2,3,4,5 - O1,2,3,4,5,) Strategi W – O S2 = Melakukan pola kemitraan dan kerjasama dengan petani pepaya yang ada di daerah sekitar perusahaan (W2, - O1,2,3) S3 = Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan-pelatihan ( W4, - O4,5) Ancaman (T):

1. Perubahan cuaca yang tidak menentu

2. Adanya hama dan penyakit yang menyerang terutama antraknos

3. Perilaku kompetitif pesaing 4. Mudahnya mendapatkan produk subsitusi Strategi S - T S4 = Menjaga kontinuitas produksi (S1,5 – T1,2,3,4) Strategi W – T S5 = Perbaikan manajemen usaha untuk mengatasi kelemahan sumberdaya organisasi perusahaan (W1,3 - T3,4 ) S6= Bekerjasama dengan pihak akademis atau lembaga penelitian pemerintah (W5–

92 STRATEGI S – O

Strategi S-O merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Melakukan pengembangan usaha melalui peningkatan volume produksi

Pengembangan usaha melalui peningkatan volume produksi dengan cara memperluas lahan pembudidayaan Pepaya California dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Pemenuhan permintaan Pepaya California oleh perusahaan belum maksimal karena volume produksi perusahaan masih kurang, dimana luas areal yang dimiliki perusahaan saat ini sekitar 2 Ha. Oleh karena itu, perusahaan perlu menambah luas areal untuk pembudidayaan Pepaya California tersebut, sehingga volume produksi meningkat. Peningkatan volume produksi yang dihasilkan perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan penjualan. Selain itu, peningkatan volume produksi dapat memperluas pasar dan menguatkan jumlah pasokan buah Pepaya California.

Perluasan areal tersebut dapat diterapkan oleh perusahaan, jika dilihat dari kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu, tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar, lahan pengembangan usaha masih luas, dan permodalan yang cukup kuat dari pemilik. Selain itu, adanya peluang bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi buah, gaya hidup masyarakat yang menyukai pepaya habis sekali makan, permintaan Pepaya California tinggi, dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian, adanya perkembangan teknologi on farm dan off farm.

STRATEGI W – O

Strategi W-O merupakan strategi yang dilakukan untuk meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Melakukan pola kemitraan dan kerjasama dengan petani pepaya di daerah sekitar perusahaan. Hal ini bertujuan agar ketersediaan dan kontinuitas Pepaya California tetap terjaga sehingga pelanggan tidak kecewa. Kegiatan kemitraan

93 dilakukan dengan cara Mitra Alam bekerja sama dalam hal penyediaan input pertanian dan menyalurkan hasil panen petani mitra. Sebelumnya Mitra Alam melakukan survey dan pendampingan berupa pemberian informasi terkait kegiatan budidaya dan teknologi yang digunakan agar hasil panen sesuai dengan yang diharapkan. Manfaat kerjasama dengan mitra ini yaitu untuk menjamin komoditi Pepaya California dalam kegiatan supplai ke konsumen, meningkatkan penjualan serta meminimalkan biaya produksi oleh petani. 2) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor

penting yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Perusahaan harus memperbaiki kualitas sumberdaya manusia salah satunya melalui pelatihan yang berhubungan dengan budidaya tanaman, teknologi tepat guna, sistem administrasi ataupun pembiayaan perusahaan. Selain itu, pemilik perusahaan memberikan suatu masukan kepada kepala divisi untuk mencurahkan tenaga yang lebih banyak kepada perusahaan dan menjelaskan apa yang telah didapat pada saat mengikuti pelatihan kepada para karyawan. Sehingga dengan pelatihan dapat mengakses informasi dan teknologi yang dapat diterapkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan.

STRATEGI S – T

Strategi S-T merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman eksternal. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Menjaga kontinuitas produk

Strategi ini dilakukan untuk memaksimalkan kekuatan dan menghindari ancaman yang dihadapi perusahaan. Kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah produk yang berkualitas, dan penetapan harga oleh perusahaan melalui negosiasi dengan pihak toko buah. Adapun ancaman yang dihadapi perusahaan yaitu perubahan cuaca yang tidak menentu, adanya hama dan penyakit yang menyerang terutama antraknos, perilaku kompetitif pesaing dan mudahnya memperoleh produk subsitusi. Sehingga perusahaan harus senantiasa mempertahankan kontinuitas produk agar dapat bersaing secara kompetitif dengan pesaing. Menjaga kontinuitas produksi dapat dilakukan

94 dengan melakukan perencanaan yang terintegrasi dengan tujuan memenuhi permintaan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas. Adapun perencanaan tersebut dilakukan dengan melibatkan bagian produksi dan saprotan, bagian pemasaran dan bagian administrasi keuangan.

STRATEGI W – T

Strategi W-T merupakan strategi yang dilakukan dengan meminimalkan kelemahan internal untuk menghindari ancaman eskternal. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Perbaikan manajemen usaha untuk mengatasi kelemahan sumberdaya organisasi perusahaan.

Perencanaan sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha agar lebih terarah dan dapat mencapai tujuannya dengan tepat. Oleh kerena itu, Mitra Alam harus menyusun perencanaan usaha dengan jelas, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat dimulai dengan merumuskan visi, misi dan tujuan perusahaan. Perumusan rencana usaha juga harus diketahui seluruh SDM perusahaan agar seluruh SDM tersebut mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.

Selain itu, perusahaan perlu melakukan perbaikan pada manajemen usaha yaitu membuat struktur organisasi secara tertulis sehingga jelas deskripsi kerja pada masing-masing bagian. Job description meliputi pembagian wewenang dan kewajiban bagi setiap karyawan serta kriteria yang diperlukan pada setiap bagian yang ada sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan aktivitas usahanya dan ketika akan melakukan proses perekrutan karyawan. Perusahaan juga perlu perbaikan dalam hal administrasi dan keuangan dimana perusahaan harus melengkapi pembukuan usahatani serta pengarsipan data. Pembukuan sangat diperlukan dalam suatu usaha untuk mengevaluasi perencanaan yang sudah ada. Oleh karena itu, pembukuan harus rapi dan lengkap sehingga dalam mengevaluasi permasalahan menjadi lebih mudah. Dengan demikian, perbaikan pada manajemen usaha diharapkan dapat lebih

95 meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pada masing-masing tugas sehingga tercapai kinerja yang optimal.

2) Bekerja sama dengan pihak akademis dan lembaga penelitian pemerintah Saat ini kegiatan penelitian dan pengembangan belum dilakukan perusahaan. Penelitian dan pengembangan yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan yaitu bekerja sama dengan pihak akademisi atau lembaga penelitian pemerintah agar dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk diterapkan di perusahaan. Terutama penelitian terkait berbagai jenis hama dan penyakit tanaman Pepaya California serta tindakan pencegahan dan penyembuhannya. Terutama antraknos merupakan penyakit yang dapat mengurangi hasil panen bahkan menyebabkan matinya tanaman. Hal ini didasarkan karena Mitra Alam belum memiliki sumber daya manusia ataupun sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan sehingga dengan bekerja sama dengan pihak akademis dan lembaga penelitian pemerintah diharapkan mampu membantu dan memotivasi Mitra Alam untuk segera melakukan penelitian dan pengembangan produk untuk dapat bertahan dalam persaingan. Selain itu, kegiatan yang terkait dengan penelitian dan pengembangan yang dapat dilakukan Mitra Alam seperti membuat bibit Pepaya California sendiri sehingga Mitra Alam dapat memproduksi bibit Pepaya California sendiri tanpa harus membeli. Jika Mitra Alam sudah dapat melakukan pembibitan sendiri dan hasilnya dapat disertifikasi untuk selanjutnya dapat dikomersialkan. Maka Mitra Alam dapat mengurangi anggaran untuk pembelian bibit dan memperoleh keuntungan dari penjualan bibit.