• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4) Perkalian Bobot dengan Peringkat

Tahap selanjutnya adalah perkalian antara bobot dengan rating yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Hasil perkalian ini menjadi nilai tertimbang setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi (David 2006). Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan

48 berada pada kisaran 1,0 (terendah) sampai 4,0 (tertinggi) dengan nilai rata- rata 2,5. Arti dari nilai ini adalah bahwa semakin tinggi total nilai tertimbang perusahaan pada matriks IFE dan EFE mengindikasikan perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik pula, demikian sebaliknya. Bentuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 11 dan 12.

Tabel 11. Matriks IFE

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Bobot (Bobot x Rating) Kekuatan: 1. …. 2. …. Kelemahan: 1. …. 2. …. Total Sumber : David (2006)

Tabel 12. Matriks EFE

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Bobot (Bobot x Rating) Peluang: 1. …. 2. …. Ancaman: 1. …. 2. …. Total Sumber : David (2006)

2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Pada tahap ini dilakukan pencocokan peluang dan ancaman (eksternal) dengan kekuatan dan kelemahan (internal) berdasarkan informasi yang telah didapat pada tahap input. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah matriks Internal-External (IE) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity- Threat (SWOT). Seluruh alat ini tergantung pada informasi yang diperoleh dari

49 tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.

a. Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks IE adalah gabungan dari matriks EFE dan matriks IFE yang berisikan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks EFE dan IFE. Matriks IE terdiri atas dua dimensi yaitu : total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Matriks IE (Internal-Eksternal)

Sumber: David (2006)

Pada sumbu X terdiri dari tiga skor yaitu: skor 1,00 - 1,99 menyatakan bahwa posisi internal lemah; skor 2,00 - 2,99 posisinya adalah rata-rata; dan skor 3,00 - 4,00 adalah kuat. Sedangkan pada sumbu Y yang dipakai untuk matriks EFE, skor 1,00 - 1,99 menyatakan bahwa posisi eksternal rendah; skor 2,00 - 2,99 posisinya adalah menengah; dan skor 3,00 - 4,00 adalah tinggi. Matriks IE memiliki tiga implikasi strategi berbeda, yaitu:

Total Rata-rata Tertimbang IFE

Kuat 3,00-4,00 Rata-Rata 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99 IV III II I VI V IX VIII VII 4,00 3,00 2,00 1,00 3,00 2,00 1,00 Tinggi Menengah Rendah Total Rata- rata Tertimbang EFE

50 1) Pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai Tumbuh (Growth) dan Kembangkan (Build). Strategi-strategi yang cocok adalah Strategi Intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau Strategi Terintegrasi seperti Backward Intergration, Forward Integration, dan Horizontal Intergration.

2) Pada sel-sel III, V, atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi- strategi Pertahankan (Hold) dan Pelihara (Maintain). Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan penetrasi produk.

3) Pada sel VI, VIII, atau IX dapat menggunakan strategi Panen (Harvest) atau Divestasi (Divestiture)

b. Analisis Matriks SWOT

Selain menggunakan matriks IE pada tahap pencocokan, alat lain yang digunakan dalam tahap pencocokan adalah dengan menggunakan matriks SWOT. Unsur SWOT terdiri dari Kekuatan (S-Strength), Kelemahan (W-Weakness), Peluang (O-Opportunity), dan Ancaman (T-Threat) dimana dari matriks ini dapat menghasilkan empat tipe alternatif strategi, yaitu :

1. Strategi S-O (Strength—Opportunities) 2. Strategi W-O (Weakness—Opportunities) 3. Strategi S-T (Strength—Threat)

4. Strategi W-T (Weakness—Threat)

Hasil dari pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT adalah alternatif strategi yang layak dipakai oleh perusahaan. Adapun langkah-langkah dalam menentukan strategi yang dibangun melalui matriks SWOT adalah :

1. Membuat daftar faktor-faktor peluang eksternal perusahaan 2. Membuat daftar faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan 3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan

4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan

5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan hasilnya dicatat dalam sel strategi S-O

6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang eksternal perusahaan yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-O

51 7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan ancaman-ancaman

eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi S-T.

8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal perusahaan dan ancaman- ancaman eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-T.

Langkah selanjutnya menyusun hasil analisis ke dalam format tabel matriks SWOT (Gambar 4)

Strength-W

Daftar kekuatan internal

Weakness-W

Daftar kelemahan internal

Opportunities-O

Daftar peluang Eksternal

Strategi S-O

Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Meminimalkan kelemahan untuk memanfaat peluang

Threats-T

Daftar ancaman Eksternal

Strategi S-T

Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi W-T

Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 4. Matriks SWOT Sumber: David (2006)

3 Tahap Keputusan (Decision Stage)

Tahap keputusan merupakan tahap akhir dalam perumusan strategi. Pada tahap ini dilakukan pilihan alternatif strategi yang terbaik dan yang menjadi prioritas untuk diterapkan oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). QSPM merupakan alat untuk mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik dan paling layak untuk diterapkan. QSPM menggunakan input pada tahap pemasukan data dan pencocokkan pada tahap pemanduan untuk memilih secara objektif diantara beberapa alternatif strategi. Untuk membuat QSPM dibutuhkan faktor-faktor kunci yang didapatkan dari matriks EFE dan IFE untuk dituliskan di bagian baris pada matriks QSPM. Kemudian dituliskan bobot dari masing-masing faktor kunci tersebut. Setelah itu, pada bagian kolom dituliskan masing-masing alternatif strategi untuk kemudian diberi nilai daya tarik terhadap masing-masing faktor kunci. Bentuk penilaian QSPM dapat dinilai pada Tabel 13.

Eksternal

52 Tabel 13. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan - - Kelemahan - - Peluang - - Ancaman - - Total Sumber: David (2006)

Ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam pembuatan QSPM antara lain: 1) Menuliskan peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal kunci perusahaan pada kolom sebelah kiri matriks QSPM.

2) Menuliskan bobot pada masing-masing faktor internal dan eksternal. Nilai ini harus identik dengan nilai yang diberikan pada matriks IFE dan EFE.

3) Menuliskan alternatif strategi yang akan dibandingkan yang diperoleh dari matriks SWOT dan matriks IE yang layak diimplementasikan.

4) Menentukan nilai daya tarik (Attractiveness Score-AS) untuk masing-masing strategi alternatif yang terpilih (nilai 1 = tidak dapat diterima, 2 = mungkin dapat diterima, 3 = mungkin besar diterima, 4 = dapat diterima). Kolom AS dikosongkan atau tidak diberi nilai bila faktor yang bersangkutan tidak berpengaruh terhadap alternative strategi yang sedang dipertimbangkan. 5) Menjumlahkan total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score-TAS) yang

diperoleh dari perkalian bobot dengan nilai daya tarik (AS) pada masing- masing baris. Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif dari setiap alternatif strategi.

6) Menjumlahkan total nilai daya tarik (TAS) pada setiap kolom QSPM. Alternatif strategi yang memiliki jumlah total nilai daya tarik terbesar merupakan strategi yang paling baik.