• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA PEPAYA CALIFORNIA MITRA ALAM

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Makro

6.1.4 Ekologi atau Alam

Aspek lingkungan yaitu pemanasan global memberikan dampak terhadap usaha buah Pepaya California. Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di atas permukaan bumi. Pemanasan global menyebabkan kondisi alam saat ini mengalami perubahan yang sangat ekstrem sehingga terjadi perubahan iklim. Perubahan iklim ini menyebabkan perubahan musim hujan dan musim kemarau. Biasanya musim hujan dan musim kemarau bisa ditentukan berdasarkan hitungan bulan. Namun, saat ini kondisi musim hujan dan musim kemarau sulit untuk diprediksi. Hal ini menjadi ancaman bagi usaha Pepaya California.

6.1.5 Teknologi

Penerapan teknologi pada usaha yang bergerak dibidang pertanian antara lain yaitu on farm dan off farm. Untuk kegiatan on farm teknologi yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, pemberantasan hama dan penyakit tanpa bahan kimia, menghasilkan bibit unggul, pemeliharaan dan perlakuan pascapanen. Teknologi yang digunakan pada saat pemeliharaan tanaman Pepaya California yaitu kegiatan pengairan atau irigasi dapat menggunakan sistem irigasi minisprinkles ataupun menggunakan sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes dapat digunakan di lahan dengan ketersediaan air terbatas atau pada musim kemarau. Irigasi ini efektif untuk memastikan air dapat langsung diterima oleh tanaman dan dapat menghemat penggunaan air. Selain itu, sistem irigasi tetes dapat dimodifikasi dengan penggunaan mulsa. Penggunaan mulsa di lahan penanaman Pepaya Califoria dapat mencegah erosi saat hujan, mencegah pertumbuhan gulma, mengurangi kehilangan air di tanah, dan menjaga kelembaban tanah (Sobir, 2009). Serangan hama dan penyakit juga menjadi masalah yang juga diperhatikan perusahaan saat ini. Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penentu keberhasilam bertanam pepaya. Kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tidak hanya akan mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas buah yang

75 dihasilkan, bahkan dapat mematikan tanaman secara keseluruhan. Serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman Pepaya California Mitra Alam yaitu antraknosa dan kutu putih. Antraknosa menyebabkan kerusakan berat di buah muda, daun tua, pelepah daun bahkan batang tanaman. Akibatnya pepaya gagal panen dan mati. Kutu putih menyebabkan buah tidak dapat dipasarkan bahkan kematian pohon pepaya di lapang. Hal ini menjadi ancaman bagi usaha Pepaya California yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Teknologi yang tepat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti penemuan agen hayati yaitu plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan Trichodefrma harzianum yang dapat membantu menekan patogen dan memperkuat daya tahan tanaman terhadap antraknosa. Penemuan agen hayati Anagyrus loecki dan Acerophagus pepayae yang dapat mengendalikan serangan kutu putih. Penemuan fungisida yang dapat diaplikasikan untuk mematikan konidia cendawan. Penemuan insektisida yang dikombinasikan dengan detergen agar dapat mengendalikan serangan kutu putih.

Kegiatan off farm, teknologi digunakan dalam distribusi, pemasaran dan pengolahan. Teknologi pengemasan contohnya adalah wraping, sedangkan teknologi pengolahan dapat mengahasilkan beragam olahan produk pepaya yang diminati konsumen. Saat ini teknologi komputasi, informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan untuk memudahkan kerja dan mengembangkan usaha. Dengan adanya teknologi berupa komputer, perusahaan dapat menyimpan data-data penting perusahaan. Adapun internet dan e-commerce memungkinkan perusahaan untuk mempromosikan dan memperluas jaringan pemasarannya serta mengakses informasi untuk keperluan usaha.

Penggunaan teknologi pada perusahaan saat ini masih tergolong sederhana. Penggunaan teknologi oleh perusahaan berupa penggunaan obat- obatan bagi tanaman yang diserang hama dan penyakit. Penggunaan sprayer dan mesin pemotong sangat membantu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi. Teknologi lain yang sudah mapan bagi perusahaan adalah penggunaan alat transportasi yang mendukung kegiatan pemasaran. Telepon genggam membantu perusahaan berhubungan dengan pelanggan.

76 6.1.6 Lingkungan Kompetitif

1. Persaingan dengan perusahaan sejenis

Persaingan dalam industri penghasil Pepaya California semakin meningkat. Tingginya tingkat permintaan semakin banyak jumlah perusahaan dan petani penghasil Pepaya California. Faktor pemicu semakin kompetitifnya persaingan. Pesaing yang berada di wilayah Kabupaten Bogor adalah CV. Agro Ketes Mandiri (Jasinga) dan Astra Agro Grup (Rancabungur) perusahaan ini menjual bibit dan buah segar Pepaya California serta promosi yang gencar melalui internet.

2. Masuknya pendatang baru

Adanya prospek usaha yang cukup baik di industri penghasil Pepaya California ditandai dengan permintaan terhadap produk pepaya yang terus meningkat. Peluang baik ini menjadi suatu daya tarik bagi para pengusaha agribisnis untuk masuk dalam industri. Pendatang baru dalam industri ini dapat masuk karena ancaman masuk pada industri penghasil Pepaya California ini kecil. Hal ini disebabkan karena tanaman pepaya merupakan tanaman yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Namun, butuh modal besar untuk menjalankan usaha budidaya Pepaya California. Pengusaha yang ingin berkecimpung pada usaha Pepaya California harus memiliki lahan yang cukup dan ketersediaan input berupa bibit, dan pupuk yang memadai. Meskipun mudah dalam membudidayakannya, Pepaya California harus memiliki jarak tanam antara 2-2,5 meter sehingga pertumbuhan menjadi optimal. Jarak tanam yang cukup lebar menyebabkan untuk menanam sebanyak 1400-1500 pohon membutuhkan lahan seluas satu hektar.

Selain karena mudah dalam budidaya, Pepaya California merupakan salah satu jenis pepaya yang memiliki permintaan yang tinggi di pasar dan harganya melebihi pepaya lokal dan Pepaya Bangkok baik di pasar tradisional maupun di pasar swalayan. Hal ini cukup memotivasi pendatang baru untuk masuk dalam industri penghasil Pepaya California dengan kemampuan dan pengalaman yang cukup tentang pengolahan lahan, budidaya, pemasaran, distribusi sehingga pendatang baru dapat bersaing merebut pasar yang ada. Pendatang baru ini bisa berasal dari pengusaha individu ataupun petani di

77 tempat lain. Maka dari itu, dengan adanya peluang pasar yang cukup besar menjadikan pendatang baru dalam industri penghasil Pepaya California suatu ancaman yang kecil bagi Mitra Alam.

3. Persaingan dengan produk substitusi

Produk pengganti atau produk subsitusi yang dapat mengancam Pepaya California dalam industri adalah pepaya varietas lainnya seperti pepaya lokal dan pepaya Bagkok. Kelebihan dari produk subsitusi tersebut adalah antara lain dari pepaya berukuran besar, kulit buah yang halus, segi harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan Pepaya California, lebih mudah diperoleh (ketersediaan di pasaran banyak dapat ditemui di pasar tradisional maupun pasar swalayan), serta volume produksi yang lebih banyak. Kelebihan yang dimiliki produk subsitusi tersebut dapat mendorong konsumen untuk beralih ke produk subsitusi. Namun, Pepaya California juga memiliki kelebihan- kelebihan yang tidak dimiliki produk subsitusi, seperti ukuran yang kecil sehingga kontak tangan semakin berkurang,sesuai dengan kapasitas konsumsi segar tanpa harus tersisa (untuk sekali makan) dan cocok dikonsumsi menggunakan sendok. Meskipun demikian, produk subsitusi tetap menjadi ancaman bagi perkembangan industri penghasil Pepaya California.

Ancaman lainnya berasal dari jenis buah lain yaitu pisang. Ancaman yang muncul dari produk pengganti ini terjadi apabila salah satu produk tersebut mengalami kenaikan harga dan konsumen dapat beralih pada produk substitusinya.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan suatu usaha. Bahan input adalah bahan atau komponen yang digunakan sebagai sarana dalam berlangsungnya proses produksi suatu kegiatan. Bagi Mitra Alam keberadaan pemasok bahan baku seperti bibit, pupuk, kotoran sapi, obat-obatan memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan kegiatan produksi. Untuk memenuhi kebutuhan proses bahan input yang diperoleh dari pasar lokal seperti benih, pupuk dan obat-obatan. Kotoran sapi diperoleh dari peternakan sekitar. Benih diperoleh dari IPB. Sedangkan pupuk kimia dan obat-obatan didapatkan dari toko.

78 5. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli atau konsumen utama Mitra Alam adalah konsumen perantara. Kekuatan tawar menawar pembeli tidak terlalu menjadi ancaman bagi pihak Mitra Alam, meskipun persaingan dalam industri penghasil pepaya semakin meningkat. Hal itu dapat dilihat dari loyalitas konsumen Mitra Alam. Loyalitas konsumen Mitra Alam yang meningkat disebabkan karena kualitas yang dihasilkan merupakan kualitas baik sehingga tetap membeli juga dengan harga yang fleksibel (harga dapat dinegosiasi sesuai kesepakatan).