• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Karakteristik terhadap Karier Wanita

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5. Analisis Pengaruh Karakteristik terhadap Karier Wanita

Pada model regresi logistik, digunakan uji G untuk menguji arti penting model secara keseluruhan. Statistik G ini menyebar menurut sebaran Chi-square ( 2). Oleh karena itu, dalam pengujiannya, nilai G dapat dibandingkan dengan nilai 2 tabel pada tertentu dan derajat bebas k-1. Pengujian ini juga bisa dilakukan dengan melihat nilai p-value dari nilai G yang biasanya ditampilkan oleh sofware-software statistik.

Pengolahan data menghasilkan nilai G sebesar 35,775 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai G yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai

2

tabel pada = 5% dan df = 4 (35,775 > 9,49). Nilai p-value yang diperoleh dari pengolahan data juga jauh di bawah nilai ( = 5%). Ini berarti bahwa model regresi logistik tersebut secara keseluruhan dapat menjelaskan atau memprediksi karier yang dicapai oleh pegawai wanita.

Berikut ini hasil pengolahan data secara ringkas dengan menggunakan software Minitab 14 yang memperlihatkan p-value dan odds ratio (Tabel 15).

Tabel 15. Nilai p dan rasio odds untuk variabel karakteristik

No. Variabel Karakteristik p-value Keterangan Odds Ratio

1. Usia 0,002* Berpengaruh nyata 1,31

2. Masa kerja 0,658 Tidak berpengaruh nyata 0,96

3. Tingkat pendidikan 0,001* Berpengaruh nyata 31,21 4. Status pernikahan 0,898 Tidak berpengaruh nyata 0,79 Keterangan : *) signifikan pada = 5%

Variabel karakteristik yang berpengaruh nyata terhadap karier yang dicapai oleh pegawai wanita dilihat dari nilai p-value. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel usia dan tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap karier yang dicapai oleh pegawai wanita, karena memiliki nilai p-value masing-masing sebesar 0,002 dan 0,001. Nilai ini lebih kecil daripada nilai yang telah ditentukan. Sedangkan variabel masa kerja dan status pernikahan tidak berpengaruh nyata terhadap karier yang dicapai oleh pegawai wanita, karena memiliki p-value lebih besar dari , yaitu masing-masing sebesar 0,658 dan 0,898. Rasio odds untuk variabel usia (X1) sebesar 1,31. Dari angka ini dapat diartikan bahwa peluang pegawai wanita yang berusia lebih tua (satu tahun) untuk mencapai karier yang tinggi adalah 1,31 kali dibandingkan dengan pegawai wanita yang berusia lebih muda (satu tahun), jika masa kerja, tingkat pendidikan, dan status pernikahan mereka sama. Artinya, pegawai wanita yang lebih tua memiliki peluang yang lebih besar dalam mencapai karier yang tinggi.

Pada variabel tingkat pendidikan (X3), di mana X3 = 1 untuk tingkat pendidikan tinggi dan X3 = 0 untuk tingkat pendidikan rendah, didapatkan rasio odds sebesar 31,21. Ini berarti bahwa peluang pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang tinggi adalah 31,21 kali dibandingkan dengan pegawai wanita yang tingkat pendidikannya rendah, untuk mencapai karier yang tinggi (jika usia, masa kerja, dan status pernikahan mereka sama). Jadi, peluang pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih besar daripada pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah dalam mencapai karier yang tinggi.

Berdasarkan nilai Concordant dapat disimpulkan bahwa 93,2% pengamatan dengan kategori karier tinggi (Y = 1) diduga memiliki peluang yang lebih besar pada kategori karier tinggi. Sedangkan nilai Discordant menunjukkan bahwa 6,6%

pengamatan dengan kategori karier rendah (Y = 0) diduga memiliki peluang yang lebih besar pada kategori karier tinggi. Nilai Ties sebesar 1% merupakan persentase pengamatan dengan peluang pada kategori karier tinggi sama dengan peluang kategori karier rendah.

Kesimpulan dari hasil pengolahan data adalah bahwa analisis pengaruh karakteristik terhadap karier wanita menunjukkan hubungan yang kuat dan daya prediksi model yang baik. Hal ini ditandai oleh besarnya nilai Concordant (93,2%) dan kecilnya nilai Discordant dan Ties (6,6% dan 1%). Selain itu juga terdapat ukuran-ukuran seperti Somer’s D, Goodman-Kruskal Gamma, dan Kendall’s Tau- a, yang masing-masing sebesar 0,87; 0,87; dan 0,44. Semakin mendekati ukuran- ukuran ini ke nilai 1, semakin baik daya prediksi dari model dugaan yang diperoleh. Selain itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis mayor ke-1 tidak sepenuhnya terbukti, karena karakteristik pegawai wanita yang mempengaruhi karier wanita hanya variabel usia dan tingkat pendidikan. Hasil pengolahan data dapat dilihat secara lebih jelas pada Lampiran 6. Berikut ini uraian secara lebih jelas mengenai variabel-variabel faktor internal yang berpengaruh terhadap karier wanita di BPMKB Kota Bogor. Berikut ini uraian secara lebih jelas mengenai variabel-variabel karakteristik yang berpengaruh terhadap karier wanita di BPMKB Kota Bogor.

1. Usia Berpengaruh terhadap Karier Wanita di BPMKB Kota Bogor

Usia berpengaruh nyata terhadap karier wanita. Peluang pegawai wanita yang berusia lebih tua (satu tahun) untuk mencapai karier yang tinggi adalah 1,31 kali dibandingkan dengan pegawai wanita yang berusia lebih muda (satu tahun). Ini berarti bahwa semakin tua usia seorang pegawai wanita, maka semakin besar peluang untuk mencapai karier yang tinggi. Hal ini disebabkan mayoritas wanita yang memiliki karier tinggi adalah wanita yang menempati kategori usia 35-44 tahun, malah ada beberapa pegawai yang berusia lebih dari 44 tahun.

Bila dianalisis, usia diperkirakan memiliki hubungan secara tidak langsung dengan masa kerja, karena sebagian besar pegawai dengan usia yang lebih tua cenderung memiliki masa kerja yang lebih lama, walaupun tidak semua pegawai dengan masa kerja yang lebih lama memiliki karier yang tinggi. Ada beberapa dari mereka yang justru masih memiliki karier yang rendah. Masa kerja menjadi

salah satu pertimbangan dalam memberikan promosi jabatan kepada seorang pegawai. Dari 27 orang pegawai yang memiliki karier tinggi, hanya 4 orang yang memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun, sisanya memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun. Tetapi meskipun begitu, masa kerja tidak berpengaruh nyata terhadap karier karena terdapat faktor-faktor lain yang lebih diperhatikan, yaitu prestasi dan keaktifan pegawai tersebut (kualitas SDM). Menurut beberapa pegawai, kualitas SDM ini yang lebih penting dibandingkan dengan masa kerja atau usia. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa usia tidak menjadi bahan pertimbangan utama dalam mempromosikan seorang pegawai. Usia berpengaruh terhadap karier karena pada umumnya, para pegawai yang memiliki karier yang tinggi memiliki usia yang cenderung lebih tua.

2. Tingkat Pendidikan Berpengaruh terhadap Karier Wanita di BPMKB Kota Bogor

Tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap karier wanita. Peluang pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang tinggi adalah 31,21 kali dibandingkan dengan pegawai wanita yang tingkat pendidikannya rendah. Jadi, peluang pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung lebih besar daripada pegawai wanita dengan tingkat pendidikan yang rendah dalam mencapai karier yang tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pegawai wanita, maka semakin besar peluang untuk mencapai karier yang tinggi.

Selain masa kerja, prestasi, dan keaktifan pegawai, tingkat pendidikan juga menjadi faktor penting dalam mencapai karier. Sebagai contoh kasus, ada pegawai dengan masa kerja yang relative lama (17,7 tahun), tetapi golongan yang dimilikinya masih rendah (II-a). Setelah melakukan wawancara, pegawai tersebut tidak bisa naik ke golongan berikutnya karena pendidikannya hanya sampai SMP. Jadi, pegawai tersebut akan terus berada pada golongan II-a hingga dia pensiun, jika tingkat pendidikan yang dimilikinya tidak mengalami peningkatan. Selain itu, sebanyak 74% dari pegawai dengan karier yang tinggi memiliki tingkat pendidikan S1 atau S2, dan sisanya memiliki tingkat pendidikan SMA. Golongan juga menjadi syarat untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Jika pangkat atau golonga seorang pegawai masih di bawah pangkat minimal yang ditentukan, maka pegawai tersebut harus mengusulkan kenaikan pangkat pilihan. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam mencapai karier yang tinggi.