• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.4. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pengumpulan dan analisis data, maka peneliti mengembangkan beberapa definisi operasional sebagai berikut :

1. Usia adalah usia pegawai wanita yang dihitung berdasarkan tahun kelahiran sampai dengan tahun 2009.

2. Masa kerja adalah lamanya pegawai wanita bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Masa kerja ditunjukkan dalam satuan tahun.

3. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang terakhir ditempuh oleh pegawai wanita. Pengkategorian tingkat pendidikan dinilai tinggi jika pegawai wanita memiliki tingkat pendidikan lebih dari D3, dan dinilai rendah jika pegawai wanita memiliki tingkat pendidikan setara D3 atau di bawahnya.

4. Status pernikahan adalah status pernikahan yang dimiliki oleh pegawai wanita, apakah belum atau sudah menikah.

5. Motivasi adalah suatu penggerak, dorongan, atau alasan yang berasal dari dalam diri pegawai wanita untuk berkarier/bekerja.

Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan yang menggambarkan motivasi pegawai untuk bekerja, yaitu untuk :

a. Menambah penghasilan keluarga

b. Memanfaatkan ilmu atau keahlian (pendidikan) yang dimiliki c. Mencapai prestasi dalam pekerjaan dan mengembangkan karier

Pengkategorian motivasi dinilai tinggi jika total skor > 9 dan dinilai rendah jika total skor 9 (skor tertinggi = 15 dan skor terendah = 3).

6. Peran ganda adalah peran yang terjadi ketika seorang pegawai wanita menjalankan dua peran atau lebih (multiperan), yaitu peran dalam melakukan pekerjaan domestik (di rumah) sekaligus peran dalam mencari nafkah (di

kantor), baik pada wanita yang sudah menikah maupun pada wanita yang belum menikah.

Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan berikut:

a. Besar kecilnya tuntutan keluarga untuk menjadi istri dan ibu yang baik (bagi yang sudah menikah) atau anak yang baik (bagi yang belum menikah)

b. Besar kecilnya tanggung jawab di rumah dan di kantor, serta kecenderungan untuk memiliki perasaan tanggung jawab yang lebih atas salah satu tugas

c. Keberhasilan dalam menjalankan peran ganda

d. Pengaruh peran ganda yang dimiliki oleh wanita terhadap pengembangan karier wanita

Pengkategorian peran ganda dinilai rendah jika total skor > 12 dan dinilai tinggi jika total skor 12 (skor tertinggi = 20 dan skor terendah = 4).

7. Rasa bersalah adalah perasaan seorang pegawai wanita ketika mengalokasikan waktu dan perhatian secara tidak proporsional antara kepentingan keluarga (suami, anak, atau orang tua) dan kepentingan pekerjaan (perasaan bersalah dalam menjalankan peran di rumah dan di kantor).

Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan yang menggambarkan besar kecilnya perasaan bersalah dan khawatir yang dirasakan pegawai wanita jika/karena :

a. Anak diasuh oleh pembantu/anggota keluarga lain atau dititipkan pada jasa penitipan anak (bagi yang sudah memiliki anak); atau orang tua diurus oleh anggota keluarga lain atau dimasukkan ke panti jompo (bagi yang belum memiliki anak).

b. Pengaruh rasa bersalah yang dirasakan oleh wanita terhadap pengembangan karier wanita

Pengkategorian rasa bersalah dinilai rendah jika total skor > 6 dan dinilai tinggi jika total skor 6 (skor tertinggi = 10 dan skor terendah = 2).

8. Berani sukses adalah perasaan siap dan tidak takut/khawatir yang dimiliki oleh seorang pegawai wanita untuk mencapai kesuksesan dan karier yang tinggi dalam pekerjaannya. Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan yang menggambarkan besar kecilnya keberanian untuk sukses yang dimiliki oleh pegawai wanita jika/karena : a. Memiliki jabatan yang lebih tinggi daripada pasangannya

b. Mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dari pasangannya

c. Merasa bahwa kesuksesan itu sesuatu yang menyulitkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar (terutama keluarga)

Pengkategorian berani sukses dinilai tinggi jika total skor > 9 dan dinilai rendah jika total skor 9 (skor tertinggi = 15 dan skor terendah = 3).

9. Pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh pegawai wanita selama bekerja menjadi PNS, serta keaktifan dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh instansi maupun Pemerintah Kota Bogor.

Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan berikut :

a. Partisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh BPMKB

b. Partisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bogor c. Keaktifan dalam menghadiri kegiatan pertemuan dengan unit-unit kerja

lain di Kota Bogor

d. Pengaruh pengalaman yang dimiliki terhadap pengembangan karier pegawai wanita

Pengkategorian pengalaman dinilai tinggi jika total skor > 12 dan dinilai rendah jika total skor 12 (skor tertinggi = 20 dan skor terendah = 4).

10. Tingkat kesadaran gender adalah kesadaran akan konstruksi sosial gender yang mengatur alokasi peranan, hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan yang diletakkan baik pada pria maupun wanita, serta melihat bagaimana keduanya saling terkait dan saling mengisi.

Variabel ini diukur berdasarkan penilaian pegawai wanita terhadap : a. Peran suami di dalam keluarga

b. Tugas wanita di dalam keluarga

d. Persamaan hak antara pria dan wanita untuk menjadi seorang pemimpin e. Persamaan hak antara pria dan wanita untuk mendapatkan kesempatan

dalam memperoleh suatu pekerjaan atau jabatan f. Boleh atau tidaknya pria melakukan pekerjaan wanita g. Kewajiban mencari nafkah

h. Pengaruh tingkat kesadaran gender yang dimiliki oleh seorang wanita terhadap pengembangan karier wanita

Pengkategorian tingkat kesadaran gender dinilai tinggi jika total skor > 24 dan dinilai rendah jika total skor 24 (skor tertinggi = 40 dan skor terendah = 8).

11. Dukungan keluarga adalah dukungan berupa sikap dan rasa pengertian yang diberikan oleh keluarga, khususnya keluarga dengan hubungan terdekat seperti suami, anak, atau orang tua.

Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan berikut :

a. Perasaan terganggu yang dirasakan oleh keluarga bila pegawai wanita bekerja di luar rumah

b. Izin dari keluarga untuk berkarier di instansi

c. Kemauan keluarga untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas pegawai wanita di rumah

d. Perasaan keberatan yang dirasakan oleh keluarga jika pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh peran pengganti (anggota keluarga lain atau pembantu)

e. Sikap pengertian yang diberikan oleh keluarga jika pegawai wanita sedang mengalami stres karena pekerjaan di kantor

f. Kesediaan keluarga untuk ikut membantu dengan senang hati bila terdapat masalah dalam pekerjaan

g. Ada atau tidaknya anggota keluarga lain yang bersedia dan bisa menggantikan pegawai wanita untuk mengasuh anak (bagi yang sudah memiliki anak) atau mengurus orang tua (bagi yang belum memiliki anak) h. Dukungan secara penuh yang diberikan oleh keluarga terhadap karier i. Pengaruh dukungan keluarga terhadap pengembangan karier wanita

Pengkategorian dukungan keluarga dinilai tinggi jika total skor > 27 dan dinilai rendah jika total skor 27 (skor tertinggi = 45 dan skor terendah = 9). 12. Lingkungan kerja adalah kondisi tempat kerja yang dirasakan oleh pegawai

wanita dalam hal kenyamanan, keamanan, keadilan, pemberian tunjangan, pemberlakuan kebijakan, dan fasilitas yang disediakan di tempat kerja. Variabel ini diukur berdasarkan jawaban pegawai wanita atas beberapa pernyataan berikut :

a. Keadilan pemberian kesempatan antara pria dan wanita untuk mendapatkan posisi/jabatan tertentu

b. Kepuasan atas tunjangan dan jaminan pekerjaan yang diterima

c. Kondisi kerja yang ada selama ini (ketenangan, kenyamanan, dan keamanan)

d. Hubungan dengan rekan kerja di kantor

e. Kepuasan karena mendapatkan hak-hak yang memperhatikan faktor biologis pegawai wanita sebagai seorang wanita

f. Beban kerja yang dirasakan oleh pegawai wanita

g. Keadilan pemberian akses pelayanan kesehatan antara pria dan wanita h. Pernah atau tidaknya instansi memberhentikan seorang pegawai karena

alasan hamil atau cuti bersalin

i. Penentuan umur pensiun bagi pria dan wanita

j. Pengaruh lingkungan kerja terhadap pengembangan karier wanita

Pengkategorian lingkungan kerja dinilai kondusif jika total skor > 30 dan dinilai tidak kondusif jika total skor 30 (skor tertinggi = 50 dan skor terendah = 10).

13. Karier wanita adalah jenjang karier yang dapat dicapai oleh seorang pegawai wanita di dalam instansi, dilihat dari jabatan, golongan, dan besar kecilnya upah. Pengkategorian karier wanita dinilai tinggi jika total skor > 4,5 dan dinilai rendah jika total skor < 4,5 (skor tertinggi = 6 dan skor terendah = 3). Karier yang dicapai oleh pegawai wanita diukur dari beberapa aspek sebagai berikut:

a. Jabatan adalah jabatan atau posisi yang dimiliki oleh pegawai wanita yang terdapat pada instansi.

1) Jabatan atas (Kepala, Sekretaris, Kabid, Kasubid, Kasubag, PKB Ahli Madya, PKB Ahli Muda, dan PKB Ahli Pratama)

[Skor 2]

2) Jabatan bawah (Pelaksana, PKB Penyelia, PKB Pelaksana Lanjutan, PKB Pelaksana, PKB Pelaksana Pemula, dan PLKB)

[Skor 1] b. Pangkat/golongan ruang adalah tingkatan (hierarki) yang dicapai oleh seorang pegawai wanita sebagai PNS dalam rangkaian susunan kepegawaian, yang digunakan sebagai dasar penggajian.

1) Tinggi (III-a sampai dengan IV-d) [Skor 2] 2) Rendah (I-a sampai dengan II-d) [Skor 1] c. Besar upah adalah besarnya gaji pokok yang diterima oleh pegawai wanita sebagai pembayaran atas hasil pekerjaannya setiap bulan. Berdasarkan data di lapangan, diperoleh bahwa nilai tengah dari jumlah gaji pokok adalah sebesar Rp 2.015.000,- atau Rp 2.000.000,- (dibulatkan ke bawah). Oleh karena itu, pengkategorian tinggi rendahnya upah didasarkan pada nilai tersebut.

1) Tinggi (lebih besar dari Rp 2.000.000,- ) [Skor 2] 2) Rendah (lebih kecil atau sama dengan Rp 2.000.000,-) [Skor 1]