• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Kedua Tafsir

Secara umum, kedua tafsir ini merupakan bentuk tafsir tahlily yang berorientasi kepada penafsiran ayat-ayat hukum di dalam Alquran.

Keduanya telah mencatatkan nama mereka di dalam sejarah “dunia penafsiran” dengan berbagai karakteristik yang menjadi ciri khas keduanya,

dimana adanya unsur saling melengkapi di antara keduanya dalam konteks ilmu penafsiran dan isi tafsirnya.

Kemudian bila dibandingkan dengan tafsir Rawaiul Bayan fi Tafsiri

Ayati al-Ahkam Minal Quran karya al-Shabuni, tafsir Al-Qurthubi lebih

lengkap karena sejak awal ia berorientasi untuk menafsirkan seluruh ayat Alquran dengan menitikberatkan pada pembahasan-pembahasan hukum dan menguraikannya lebih rinci. Sedangkan tafsir al-Shabuni hanya menafsirkan beberapa surah saja, seperti surah Fatihah, Baqarah, Ali ‘Imran,

al-Nisa’, al-Maidah, al-Anfal, al-Taubah, al-Hajj, al-Nur, Luqman, al-Ahzab, Saba’, Shad, Muhammad, Waqi’ah, Hujurāt, Mujadilah,

Mumtahanah, Jum’ah, Thalaq dan Muzammil. Meskipun al-Shabuni hanya menafsirkan beberapa surah seperti di atas, ia juga tidak menafsirkan ayat secara keseluruhan dalam surah tersebut. Pembahasannya hanya fokus pada ayat hukum tertentu dengan membuat langkah-langkah

digunakan dalam penafsirannya adalah; (1) menetapkan bab dan ayat Alquran yang akan ditafsiri; (2) analisa kebahasaan (tahlil al-lafzi); (3) makna global dan universal (al-ma’na al-ijmali); (4) korelasi dengan ayat sebelumnya; (5) Sebab dan latar belakang turunnya ayat; 6) cara baca Alquran (wujuh al-qira’at); (7) tinjauan i’rab (perubahan kalimat); (8). Lapisan makna terdalam (lathaif al-tafsir); (8) hukum-hukum fikih yang terkandung di dalam ayat-ayat Alquran; (9) kesimpulan (khulasah) yang ringkas; (10) penutup pembahasan, dengan menunjukan hikmah al-Tasyri’ terhadap ayat-ayat yang dibahas.34

Di tafsir Shabuni, beliau tidak jarang mengutip pendapat al-Qurthubi. Hal ini memang karena al-Qurthubi adalah ulama tafsir klasik yang pendapat dan hasil karyanya banyak dikutip oleh ulama setelahnya. Sebagai contoh, pada awal pembahasan tentang al-Fatihah, al-Shabuni

menuliskan, “Al-Qurthubi menyatakan di dalam buku tafsirnya “al-Jami’ Li Ahkami al-Quran”, bahwa surat ini (baca: surat al-Fatihah)

memiliki 12 nama di antaranya asy-Syifa, Wafiyah, Kafiyah, al-Asas, al-Hamdu dan lainnya sebagaimana yang diriwayatkan bagi secara mauquf dari Nabi atau ijtihad daripada para sahabat mulia. Al -Alusi mengemukakan, sejumlah ulama menyatakan surat ini memiliki sektir 20-an nama, sebagaimana yang disebutkannya di dalam buku

tafsirnya yang diberi judul “Ruhu al-Ma’ani.”35

I. Penutup

Allah menurunkan Alquran ke muka bumi dan berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia, dan dapat berfungsi sebagai petunjuk tentunya

setelah adanya penafsiran. Salah satu yang banyak dilakukan

penafsirannya adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum Islam (baca: syariah)

Sebagai suatu produk keilmuan, kedua buku tafsir karangan al-Shabuni dan al-Qurthubi ini merupakan sebuah karya yang sangat

34A. Zainal Abidin, Ibid, h. 515-516

yang beraroma tafsir fiqhi.

Al-Shabuni lebih dianggap sebagai Mujtahid Tarjih, dimana beliau adalah salah satu ulama yang mampu menguatkan (mentarjih) salah satu pendapat dari satu imam mazhab dari pendapat-pendapat mazhab imam lain. Hal ini disebabkan dalam mengemukakan permasalahan-permasalahan hukum beliau selalu menyebutkan beberbagai pendapat yang berbeda disertai dengan dalil-dalil dan alasannya. Lalu kemudian, ia mengakhiri pembahasannya dengan tarjih (penguantan pendapat) antara yang lebih sahih ketimbang yang sahih, atau antara yang sahih dan tidak sahih. Dalam bukunya ini, Al-Shabuni juga tidak terikat pada salah satu mazhab tetentu.

Perkembangan keilmuan di tanah Andalusia saat itu sangat pesat dan berkembang. Seperti Ibnu Rusyd penulis buku Bidayatu al-Mujatahid yang hidup di wilayah Andalusia al-Qurthubi juga bermazhab Maliki, Mazhab ini sangat mempengaruhi beliau dalam buku tafsirnya. Di bukunya ini sisi perbandingan mazhab sangat kentara terlihat. Beliau juga memaparkan pendapat mazhab dan para ulama lainya pada setiap pembahasan, disertai argumentasi mereka lalu mendiskusikannya. Namun, salah satu kekurangannya yang banyak dikritis para pakar, beliau kerap tidak mencantumkan derajat hadis pada pemaparan hadisnya.

Abidin, A. Zainal. 2017. Epistimologi TafsirAl-Jami’ Li AhkamAl-Qur’an KaryaAl-Qurthubi. Jurnal Kalam, Vol. 11, No. 2

Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshori al-Qurtubi. tt. Al-Jami’

Li Ahkam Al-Quran. Kairo: Daru ‘Ulumi al-Quran. Jilid 1

Adz-Dzahabi. 2005. al-Tafsir wa al-Mufassirun. Kairo: Daru al-Hadis. Jld. 2

Aljufri, Ali. 2016. Metode tafsir Wadhi alMuyasssar karya m. Ali

al-Shabuni. Rausyan Fikr, Vol. 12 No.1

Al-Shabuni. 2004. Rawai’ al-Bayan fi Tafsir Ayatul Ahkam Min al-Quran, Kairo: Daru As-Shabuni. Jld. I

Al-Sya’rani. 2008. Ringkasan Tazkirah al-Qurthubi, Trjm. Ahmad

Solihin&Muhammad Zuhirsyan. Kula Lumpur: Jasmin Enterprise Alquran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI

Farhun. Ibnu 1329 H. ad-Dibaaj al-Madzhab Fi Ma’rifati A’yuni Ulama

al-Madzahi., Kairo Daru as-Sa’adah.

Fatahilah, Aji dkk. 2016. Penafsiran Ali Al-Shabuni Tentang Ayat-Ayat

Yang Berkaitan Dengan Teologi. Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an

dan Tafsir Vol. 1, No. 2

Haryono, Andy. 2017. Analisis Metode Tafsir Muhammad Al-Shabuni

dalam Kitab Rawaiu’ al-Bayan, Palembang: Jurnal Wahdah Vol. 18,

No. 1, UIN Raden Fatah

Hasan, Mufti. 2017. Tafsir Maqasidi: Penafsiran Al-Quran Berbasis Maqasid Al-Syari’ah. Maghza: Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir. Vol. 2, No. 2

Dalam Tafsir Berbasis Surat. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Alquran dan

Hadis, vol. 15, No. 2

Kamal, Muhamad Ali Mustofa. 2016. PEMBACAAN EPISTEMOLOGI ILMU TAFSIR KLASIK. Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir. Vol. 1, No. 1

Masyhur Hasan Mahmud Salman. 1993. Al-Imam al-Qurtubi: Syaikh

A’immah al-Tafsir, cet. 1, Damaskus: Dar al-Qalam.

Muyasaroh, Lailia. 2017. Metode Tafsir Maudu’i (Perspektif Komparatif).

Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Alquran dan Hadis, vol. 18, No. 2

Nursyamsu. 2017. Keilmiahan Mu’jizat Alquran Dari Berbagai Aspek. Al-Irfani: Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir. Vol. 1, No.2

Zarqani, Muhammad `Abd al-`Azim. Manahil al-`Irfan fi `Ulum al-Qur’an, Hani al-Haj, (Kairo: Al-Maktabah al-Tawfiqiyyah, Jld. 2

METODE TAFSIR SYEKH ABDUL HALIM HASAN DALAM