• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

3.8 Metode Analisis data

3.8.2 Analisis Regresi

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (Komitmen Organisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja) terhadap variabel terikat (Kinerja Pegawai). Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program Statistic Product and Service Solution (SPSS).

Model regresi linier berganda yang digunakan adalah : Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta b1, b2,b3 = Koefisien Regresi X1 = Komitmen Organisasi X2 = Motivasi

X3 = Kepuasan Kerja

e = Variabel yang tidak diteliti

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2011). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (Komitmen Organiasasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (Kinerja Pegawai) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

2. Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

3. Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)

Uji parsial atau uji-t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : HO : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reabilitas

4.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).

Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel komitmen.

Tabel 4.1

Uji Validitas terhadap Butir-Butir Pertanyaan Variabel Komitmen Organiasasi

Indikator R Hitung R Tabel Keterangan

PX11 0.51 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX12 0.796 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX13 0.72 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX14 0.593 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX15 0.491 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX16 0.767 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PX17 0.694 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Diketahui jumlah pertanyaan kuesioner pada variabel komitmen sebanyak 7 pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R Hitung > R Tabel 0,361. Diketahui seluruh pertanyaan komitmen dengan nilai R Hitung > R Tabel 0,361, yang berarti telah memenuhi syarat validitas.

Tabel 4.2

Uji Validitas terhadap Butir-Butir Pertanyaan Variabel Motivasi

Indikator R Hitung R Tabel Keterangan

PX21 0.839 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Diketahui jumlah pertanyaan kuesioner pada variabel motivasi sebanyak 8 pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R Hitung > R Tabel 0,361. Diketahui seluruh pertanyaan motivasi dengan nilai R Hitung > R Tabel 0,361, yang berarti telah memenuhi syarat validitas.

Tabel 4.3

Uji Validitas terhadap Butir-Butir Pertanyaan Variabel Kepuasan kerja

Indikator R Hitung R Tabel Keterangan

PX31 0.551 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Diketahui jumlah pertanyaan kuesioner pada variabel kepuasan kerja sebanyak 7 pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R Hitung >

R Tabel 0,361. Diketahui seluruh pertanyaan kepuasan kerja dengan nilai R

Tabel 4.4

Uji Validitas terhadap Butir-Butir Pertanyaan Variabel Kinerja

Indikator R Hitung R Tabel Keterangan

PY11 0.841 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY12 0.793 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY13 0.859 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY14 0.88 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY15 0.88 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY16 0.903 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY17 0.785 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

PY18 0.418 0.361 R Hitung > R Tabel (Valid)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Diketahui jumlah pertanyaan kuesioner pada variabel kinerja sebanyak 8 pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R Hitung > R Tabel 0,361. Diketahui seluruh pertanyaan kinerja dengan nilai R Hitung > R Tabel 0,361, yang berarti telah memenuhi syarat validitas.

4.1.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat yang mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 artinya suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Cronbach Alpha yang baik adalah yang makin mendekati 1.

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka

tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach's Alpha Keterangan

Komitmen 0,871 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.6)

Motivasi 0,933 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.6)

Kepuasan kerja 0,820 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.6)

Kinerja 0,941 Reliabel (Cronbach's Alpha > 0.6)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena seluruh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.

4.2 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini diperlukan adanya penetapan karakteristik responden.

Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran profil responden yang menjadi sumber

data penelitian. Adapun karakteristik responden yang diteliti terdiri dari:

1) Jenis kelamin 2) Usia

3) Pendidikan 4) Lama bekerja

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Diketahui Gambar 4.1 menunjukkan bahwa dari 39 responden jumlah

mayoritas (terbanyak) responden di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr Muhammad Ildrem

adalah laki-laki dengan presentase sebesar 77%, dan sisanya 23% adalah perempuan.

Perbedaan jumlah Laki-laki dan Perempuan pada Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr

Muhammad Ildrem signifikan.

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Diketahui Gambar 4.2 menunjukkan dari 39 responden bahwa jumlah

mayoritas (terbanyak) responden di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem

berada pada usia diatas 41 tahun hingga 50 tahun dengan persentase paling besar

yakni 53%, kemudian responden yang berusia 31 tahun keatas hingga 40 tahun

memiliki persentase sebesar 26% dan responden yang berusia lima puluh tahun keatas

dengan persentase 21%.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Diketahui Gambar 4.3 menunjukkan dari 39 responden bahwa jumlah

mayoritas (terbanyak) responden di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr Muhammad Ildrem

berpendidikan Diploma (D3) dengan persentase paling besar yakni 51%, kemudian

pendidikan S1 memiliki persentase sebesar 31%, responden dengan pendidikan SMA

sebanyak 15% dan responden yang berpendidikan S2 3%.

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Diketahui Gambar 4.4 menunjukkan bahwa jumlah mayoritas (terbanyak)

responden di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem memiliki masa lama

bekerja diatas 10 tahun dengan persentase terbanyak yakni 69% dari total 39

responden yang menjadi sampel didalam penelitian ini.

4.3 Analisis Deskriptif

Setelah menentukan karakteristik responden penelitian, selanjutnya akan

dilakukan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menganalisis

jawaban-jawaban yang diberikan responden untuk setiap item pernyataan yang terdapat pada

kuesioner yang disebarkan. Kemudian, penjelasan pada setiap variabel adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif berdasarkan Variabel Komitmen, Motivasi, Kepuasan kerja dan Kinerja

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Komitmen (X1) 39 2.0000 4.5714 3.388278 .5834715

Motivasi (X2) 39 2.3750 4.6250 3.631410 .5691845

Kepuasan Kerja (X3) 39 2.5714 4.1429 3.637363 .4246008

Kinerja (Y) 39 2.8750 4.6250 3.596154 .3765992

Valid N (listwise) 39

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai minimum dari komitmen adalah 2.0000, sementara nilai maksimum dari komitmen adalah 4.5714. Nilai rata-rata dari komitmen adalah 3.3883, sementara nilai standar deviasi dari komitmen adalah 0.5835. Diketahui nilai minimum dari motivasi adalah 2.3750, sementara nilai maksimum dari motivasi adalah 4.6250. Nilai rata-rata dari motivasi adalah 3.6314, sementara nilai standar deviasi dari motivasi adalah 0.5692. Diketahui nilai minimum dari kepuasan kerja adalah 2.5714, sementara nilai maksimum dari kepuasan kerja adalah 4.1429. Nilai rata-rata dari kepuasan kerja adalah 3.6374, sementara nilai standar deviasi dari kepuasan kerja adalah 0.4246. Diketahui nilai minimum dari kinerja adalah 2.8750, sementara nilai maksimum dari kinerja adalah 4.6250. Nilai rata-rata dari kinerja adalah 3.5962, sementara nilai standar deviasi dari kinerja adalah 0.3766.

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel X1

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel komitmen organisasi (X1) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan

seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban responden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Analisis Deskriptif Variabel X1

Pernyataan Komitmen Organisasi (X1) STS (%) Saya menganggap masalah dalam

organisasi ini sebagai masalah saya (X11) 0 10 49 41 0 3.31 Kurang Saya merasa sangat bahagia menghabiskan

sisa karir saya di organisasi ini (X12) 0 8 40 49 3 3.46 Baik Saya merasa terikat secara emosional

dengan organisasi ini (X13) 8 18 28 43 3 3.15 Kurang

Saya merasa sebagai bagian dari organisasi

ini (X14) 5 5 36 51 3 3.41 Baik

Sekarang ini, bertahan dalam organisasi ini merupakan sebuah kebutuhan bagi saya (X15)

5 8 31 51 5 3.44 Baik

Saya akan merasa bersalah jika saya meninggalkan organisasi ini sekarang (X16)

0 13 33 51 3 3.44 Baik

Organisasi ini pantas mendapatkan

kesetiaan saya (X17) 0 8 41 43 8 3.51 Baik

Rata-rata 3.39

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.7, diketahui sebagian besar hasil dari tanggapan responden terhadap setiap item baik. Namun ada beberapa item Pernyataan yang kurang. Dari keseluruhan Pernyataan pada Tabel 4.7 pertanyaan X17 memberikan persepsi tertinggi ditunjukkan dengan nila mean 3.51 yakni organisasi ini pantas mendapatkan kesetiaan saya. Sedangkan untuk item X13 memberikan persepsi terendah sebesar 3.16 yaitu merasa terikat dengan organisasi.

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel X2

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel motivasi (X2)

didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban responden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Analisis Deskriptif Variabel X2 Pernyataan Motivasi (X2)

karena mereka menyadari pencapaian yang saya lakukan (X21)

0 5 28 67 0 3.62 Baik

Saya bekerja secara maksimal untuk memperoleh prestasi kerja yang baik (X22)

0 2 23 64 11 3.82 Baik

Saya ingin mendapat pengakuan atas

prestasi kerja yang saya Capai (X23) 0 13 18 64 5 3.62 Baik Pengawasan yang dilakukan ditempat

saya bekerja membuat saya bertanggung jawab atas pekerjaan saya (X24)

5 13 26 46 10 3.44 Baik Dengan adanya pengawasan, saya dapat

meminimalkan kesalahan dalam bekerja.

(X25)

0 5 28 62 5 3.67 Baik

Kebijakan ditempat saya bekerja sangat jelas dan bisa saya mengerti dengan baik (X26)

0 5 23 67 5 3.72 Baik

Rekan kerja saya sangat membantu dan

ramah (X27) 0 8 31 59 2 3.56 Baik

Saya merasa sangat mudah berdaptasi

dengan mereka (X28) 0 10 20 67 3 3.62 Baik

Rata-rata 3.63

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.8, diketahui sebagian besar hasil dari tanggapan responden terhadap setiap item baik, sebab berada pada rentang 3,41-4,1. Dari Tabel 4.9 menunjukkan pernyataanX22 Memiliki persepsi tertinggi dengan nilai 3.82 yakni pegawai bekerja secara maksimal untuk memperoleh prestasi kerja yang baik, sedangkan pernyataan X24 memberikan persepsi terendah dengan nilai 3.44 yakni Pengawasan yang dilakukan membuat pekerja bertanggung jawab atas pekerjaan. Namun, secara keseluruhan responden

memberikan persepsi baik terhadap variabel motivasi ditujukkan dengan rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3.63.

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel X3

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel kepuasan kerja (X3) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban responden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut:

Tabel 4.9

Analisis Deskriptif Variabel X3

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.9, diketahui sebagian besar hasil dari tanggapan

responden terhadap setiap item baik, sebab berada pada rentang 3,41-4,1. Dari Tabel

4.10 menunjukkan pertanyaan X35memiliki persepsi tertinggi dengan nilai 3.79 yakni

Pernyataan Kepuasan Kerja (X3)

STS Saya percaya gaji yang saya terima setara

dengan jumlah pekerjaan yang saya Atasan saya memiliki kemampuan

membuat sebuah keputusan dengan cepat dan tepat (X35)

0 0 23 74 3 3.79 Baik

Saya memiliki kesempatan untuk melakukan banyak hal dengan pegawai lain (X36)

0 16 20 64 0 3.49 Baik

Teman sekerja saya merupakan

orang-orang yang dapat dipercaya (X37) 5 10 13 69 3 3.54 Baik

Rata-rata 3.64

atasan memiliki kemampuan membuat sebuah keputusan dengan cepat dan tepat, sedangkan pertanyaan X36 memberikan persepsi terendah dengan nilai 3.49 yakni Pegawai memiliki kesempatan untuk melakukan banyak hal dengan pegawai lain.

Namun, secara keseluruhan responden memberikan persepsi baik terhadap variabel kepuasan kerja ditujukkan dengan rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3.64.

4.3.4 Analisis Deskriptif Variabel Y

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel kinerja (Y) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban responden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut:

Tabel 4.10

ditetapkan oleh instansi selama ini dapat saya capai dengan baik (Y11)

0 8 15 77 0 3.69 Baik

Saya mampu menyelesaikan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu (Y12)

0 5 26 69 0 3.64 Baik

Saya berusaha menghasilkan kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan rekan kerja (Y13)

0 7 31 59 3 3.56 Baik

Saya dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan rapi (Y14) 0 2 31 64 3 3.67 Baik

Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik bila dibandingkan dengan waktu yang lalu (Y15)

0 0 20 77 3 3.82 Baik

Selama bekerja, saya berusaha bekerja lebih baik dari rekan kerja (Y16)

0 0 28 69 3 3.74 Baik

Saya bersedia hadir di tempat kerja

melebihi yang diwajibkan (Y17) 0 46 26 26 2 2.85 Kurang

Pernyataan Kinerja (Y) di berikan atasan dengan baik (Y18

Rata-rata 3.6

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.10, diketahui sebagian besar hasil dari tanggapan responden terhadap setiap item baik, sebab berada pada rentang 3,41-4,1. Namun masih ada beberapa pernyataan yang kurang. Dari Tabel 4.10 menunjukkan pernyataan Y18 memiliki persepsi tertinggi dengan nilai 3.79 yakni pegawai dapat mengikuti instruksi yang di berikan atasan dengan baik, sedangkan pernyataanY17 memberikan persepsi terendah dengan nilai 2.85 yakni pegawai bersedia hadir di tempat kerja melebihi yang diwajibkan. Namun, secara keseluruhan responden memberikan persepsi baik terhadap variabel kinerja ditujukkan dengan rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3.6.

4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji dan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan . Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.11 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .20250477

Most Extreme Differences Absolute .141

Positive .086

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z .879

Asymp. Sig. (2-tailed) .422

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,422. Karena nilai probabilitas , yakni 0,422, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

Gambar 5.5

Uji Normalitas Normal Probability Plot

Gambar 4.6 Uji Normalitas Histogram

Gambar 4.6 merupakan pengujian normalitas dengan pendekatan normal probability plot, sementara pada Gambar 4.6 merupakan pengujian normalitas dengan pendekatan histogram. Diketahui pada Gambar 4.5, titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sementara pada Gambar 4.6, terlihat kurva berbentuk kurva normal, sehingga data berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Komitmen (X1) .566 1.766

Motivasi (X2) .636 1.571

Kepuasan Kerja (X3) .415 2.412

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Perhatikan Tabel 4.12, nilai VIF dari komitmen adalah 1,766, nilai VIF dari variabel motivasi adalah 1,571 dan nilai VIF dari variabel kepuasan kerja adalah 2,412. Dikarenakan seluruh nilai VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji statistik Glejser dipilih karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik plot yang dapat menimbulkan bias. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolute residual-nya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi.

Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.13

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai probabilitas atau Sig. Glejser dari komitmen adalah 0,355 > 0,05, nilai probabilitas atau Sig. Glejser dari motivasi adalah 0,962 > 0,05, nilai probabilitas atau Sig. Glejser dari kepuasan kerja adalah 0,303 > 0,05>. Diketahui seluruh nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas di atas 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ( ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.14

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja (X3), Motivasi (X2), Komitmen (X1)

b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.14, nilai koefisien determinasi terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar . Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni komitmen organisasi, motivasi dan kepuasan kerja secara simultan mempengaruhi variabel kinerja sebesar 71,1%, sisanya sebesar 28,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.6 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji )

Uji bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.

Tabel 4.15

Ujian Pengaruh Simultan dengan Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.831 3 1.277 28.683 .000a

Residual 1.558 35 .045

Total 5.389 38

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja (X3), Motivasi (X2), Komitmen (X1) b. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui nilai Sig. adalah 0,000 dan nilai

. Karena Sig. 0,000 0,05 dan

(F Tabel tersaji di lampiran), maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni komitmen, motivasi dan kepuasan kerja signifikan secara statistika terhadap kinerja.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Tabel 4.17 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial.

Tabel 4.17

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )

Model

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.17, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pada Tabel 5.13, diketahui:

1. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel komitmen organisasi adalah 0,229, yakni bernilai positif. Hal ini berarti komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja. Diketahui nilai Sig 0,006 < 0,05 dan t hitung 2,935 > t tabel 2,030.

2. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel motivasi adalah 0,018, yakni bernilai positif. Hal ini berarti motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja.

Diketahui nilai Sig 0,8177 > 0,05 dan t hitung 0,232 < t tabel 2,030, maka motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

3. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel kepuasan kerja adalah 0,489, yakni bernilai positif. Hal ini berarti kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Diketahui nilai Sig 0,000 < 0,05 dan t hitung 3,903 > t tabel 2,030, maka kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

4.8 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka Ho ditolak dan H1 diterima untuk variabel komitmen organisasi. Dengan demikian komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan memberikan usaha yang maksimal untuk tercapainya tujuan organisasi dan bersedia berkorban demi kepentingan organisasi. Berdasakan hasil penelitian, komitmen organisasi bernilai positif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja namun ditemukan bahwa pegawai merasa kurang terikat secara emosional terhadap organisasi selain itu ditemukan juga bahwa tidak sepenuhnya pegawai menganggap masalah yang terjadi di dalam organisasi merupakan bagian dari masalahnya sehingga hal ini mempengaruhi kinerja pegawai.

Semakin puas pegawai, maka performa kerja dan hasil kerja yang ditunjukkan akan semakin baik. Jika seseorang merasakan kepuasan dalam pekerjaannya maka semangat kerjanya akan semakin meningkat. Berdasarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut terlihat dari kemampuan atasan yang mampu membuat sebuah keputusan dengan cepat dan tepat namun pegawai perlu diberikan kesempatan melakukan banyak hal terhadap yang lainnya agar terjalin komunikasi yang baik sehingga meningkatkan kinerja pegawai

.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Komitmen organisasi, motivasi, kepuasan kerja secara simultan mempengaruhi kinerja sebesar 71,1%, sisanya sebesar 28,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Secara parsial komitmen organisasi kepuasan kerja mampu mempengaruhi secara siginifikan kinerja pegawai sedangkan motivasi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja Pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.

Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara.

3. Kepuasan kerja merupakan yang paling dominan diantara variabel lainnya yang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara.

5.2 Saran

1 Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja, maka disarankan agar pegawai mampu bekerja dengan baik secara individu maupun kelompok dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun hubungan antar

pegawai seperti mengadakan kegiatan gathering dan refreshing sehingga dapat membangun chemistry diantara pegawai.

2 Menciptakan kondisi kerja agar selalu kondusif sehingga pegawai selalu merasa nyaman dalam bekerja, membangun komunikasi yang baik antara pegawai dengan atasan, dan memperhatikan tingkat kebutuhan pegawai seperti penghargaan hasil kerja atau prestasi kerja hendaknya lebih diperhatikan.

3 Perlu diadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian organisasi, seperti kegiatan amal. Dengan adanya kegiatan seperti ini maka pegawai akan merasa bangga pada tempat kerja mereka. Hal ini bisa membuat pegawai lebih loyal kepada organisasi dan merasa menjadi bagian dari organisasi sehingga pegawai akan bekerja lebih semangat demi kemajuan organisasi serta kemauan pegawai dalam menerima semua tugas yang telah menjadi tanggungjawabnya untuk meningkatkan komitmen terhadap organisasi.

4 Memberikan kesempatan bagi setiap pegawai untuk meningkatkan keterampilan terkait dengan tugas yang dikerjakan, seperti mengadakan pelatihan bagi pegawai yang memiliki potensi untuk berkembang sehingga pegawai terdorong untuk memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan mereka

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA