• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Analisis Data

4.4.2 Analisis Risiko

Analisis risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran untuk menilai penyimpangan. Penyimpangan dalam hal ini diartikan sebagai selisih antara target atau harapan perusahaan dengan realita yang diterima. Bentuk-bentuk alat ukur yang digunakan adalah instrumen dasar dalam ilmu statistik yaitu: ragam (variance), simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation). Ukuran-ukuran simpangan ini juga dibantu oleh alat ukur lainnya yaitu perhitungan peluang dan expected return.

4.4.2.1Analisis Risiko Tunggal

Analisis kuantitatif diawali dengan menentukan besarnya peluang. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami oleh perusahaan. Peluang dari masing-masing kegiatan budidaya akan diperoleh pada tiga kondisi yaitu tertinggi, normal dan terendah.

a. Peluang (probability)

Menurut Darmawi (2010), dari sudut pandang empiris maka probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang dinyatakan dalam persentase. Dalam perhitungan nilai risiko nilai peluang menjadi sangat penting karena akan sangat menentukan nilai dan besaran risiko yang dihadapi perusahaan.

36

Untuk penelitian ini, peluang bersumber dari data fisik penjualan yang dikelompokkan menjadi tiga jenis kondisi yaitu: kondisi tertinggi, normal dan terendah. Pengukuran peluang (P) pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmawi, 2010):

Keterangan:

n = Frekuensi kejadian atau banyaknya observasi (20 periode)

Wi = Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya dari masing-masing kelompok dendrobium (campur besar, sedang dan kecil)

Darmawi (2010) menyebutkan bahwa probabilitas adalah nilai atau angka yang terletak antara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing kejadian. Apabila nilai suatu peluang sama dengan 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Ini artinya bahwa kejadian itu sudah pasti terjadi dalam percobaan atau kejadian berikutnya.

Penelitian ini menggunakan peluang penjualan fisik anggrek dendrobium pada Permata Anggrek. Peluang didapatkan dari pengalaman penjualan perusahaan dalam kurun waktu 20 bulan terkahir. Dasar penentuan dan pengelompokan kondisi penjualan (tertinggi, normal dan terendah) diambil berdasarkan persentase penjualan fisik dendrobium tiap bulan. Yaitu berdasarkan jumlah fisik dendrobium yang terjual dibagi terhadap persediaan anggrek yang tetap tiap bulannya. Masing-masing kelompok dendrobium mempunyai persediaan anggrek yang berbeda, yaitu untuk dendrobium campur besar berjumlah 90 pot/bulan, dendrobium campur sedang berjumlah 450 pot/bulan dan dendrobium campur kecil berjumlah 500 pot/bulan.

Menurut manajemen Permata Anggrek persentase penjualan bunga yang diusahakan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan, perubahan selera konsumen serta perubahan harga jual. Kisaran persentase penjualan yang ditetapkan Permata Anggrek untuk komoditas bunga yang diusahakan dapat

37

dilihat pada Tabel 5. Data persentase penjualan merupakan hasil wawancara dengan Permata Anggrek.

Tabel 5. Pengelompokan Peluang berdasarkan Persentase Penjualan Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil pada Permata Anggrek

No. Kondisi Penjualan Persentase Penjualan (%)

1 Tertinggi > 75

2 Normal 25-75

3 Terendah < 25

b. Expected return

Expected return atau nilai harapan merupakan besaran atau perolehan yang menjadi harapan atau target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan usaha. Nilai harapan ini juga merupakan sebuah kondisi atau kemungkinan-kemungkinan yang bersumber dari perhitungan peluang dengan hasil yang telah diperoleh pada usaha sebelumnya. Nilai harapan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Expected return. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995):

Keterangan :

ERi = Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium (i = campur besar, sedang dan kecil)

Pij = Peluang dari suatu kejadian (i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah)

Rij = Return /Nilai Penjualan (i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah)

38

c. Ragam (variance)

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumusan pengukuran sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995):

Keterangan:

= Variance dari return masing-masing kelompok dendrobium (i=campur besar, sedang dan kecil)

Pij = Peluang dari suatu kejadian (i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah)

Rij = Return /Nilai Penjualan (i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah)

= Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium (i = campur besar, sedang dan kecil)

Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

d. Simpangan Baku (standard deviation)

Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi nilai penjualan, sehingga semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha.

Secara matematis pengukuran standard deviation dapat dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) :

Keterangan:

= Variance dari masing-masing kelompok dendrobium (i=campur besar, sedang dan kecil)

39

= Standard deviation dari masing-masing kelompok dendrobium (i=campur besar, sedang dan kecil)

e. Koefisien Variasi (coefficient variation)

Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return (expected return). Semakin kecil nilai coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Pengukuran coefficient variation sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995):

Keterangan:

CVi = Coefficient Variation dari masing-masing kelompok dendrobium (i=campur besar, sedang dan kecil)

= Standard deviation dari masing-masing kelompok dendrobium (i=campur besar, sedang dan kecil)

= Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium (i = campur besar, sedang dan kecil ; j= tertinggi, normal dan terendah)

4.4.2.2Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Diversifikasi

Kegiatan usaha diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi risiko yang dihadapi. Risiko yang dihadapi disebut dengan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha. Diversifikasi yang dilakukan Permata Anggrek adalah dengan cara diversifikasi berbagai kelompok dendrobium. Jika investasi untuk dua aset maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995):.

σ

p 2

= X1σ

1 2

+X2

2

σ

2 2

+2 X1X2 σ

12 Keterangan : σp2

= Variance portofolio untuk investasi dua aset yang digabungkan (dendrobium campur besar dengan sedang, dendrobium campur besar dengan kecil, dan dendrobium campur sedang dengan kecil)

σ12 = Covariance antara investasi dua aset yang digabungkan (dendrobium campur besar dengan sedang, dendrobium campur besar dengan kecil, dan dendrobium campur sedang dengan kecil)

40 σ1 = Standard deviation investasi aset 1 (pertama)

σ2 = Standard deviation investasi aset 2 (kedua)

X1 = Fraction portofolio pada investasi aset 1 (pertama) X2 = Fraction portofolio pada investasi aset 2 (kedua)

Covariance antara kedua aktiva i dan j dihitung dengan menggunakan persamaan berikut (Elton dan Grubber 1995):

σ

12

= ρ

12

σ

1

σ

2

Keterangan :

ρ12 = Nilai koefisien korelasi diantara aset 1 dan 2 σ1 = Standard deviation investasi aset 1 (pertama) σ2 = Standard deviation investasi aset 2 (kedua)

Menurut Diether (2009) untuk menghitung besarnya variance gabungan kombinasi tiga aset dapat dituliskan sebagai berikut:

σ

p2

=

X12

σ

1 2 + 2X1X2

σ

1

σ

2+ X22

σ

2 2 + 2X2X3

σ

2

σ

3 +2X1X3

σ

1

σ

3 + X32

σ

3 2 Keterangan:

= Variance portofolio untuk tiga aset yang digabungkan (dendrobium campur besar, sedang dan kecil)

σ1 = Standard deviation investasi aset 1 (dendrobium campur besar) σ2 = Standard deviation investasi aset 2 (dendrobium campur sedang) σ3 = Standard deviation investasi aset 3 (dendrobium campur kecil) X1 = Fraction portofolio pada investasi aset 1 (dendrobium campur besar) X2 = Fraction portofolio pada investasi aset 2 (dendrobium campur sedang) X3 = Fraction portofolio pada investasi aset 3 (dendrobium campur kecil) σ1σ2 = Covariance antara aset 1 dan aset 2 (dendrobium campur besar dengan

sedang)

σ2σ3 = Covariance antara aset 2 dan aset 3 (dendrobium campur sedang dengan kecil)

σ1σ3 = Covariance antara aset 1 dan aset 3 (dendrobium campur besar dengan kecil)

Perhitungan besarnya fraksi portofolio yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan alokasi investasi perusahaan yaitu besarnya penggunaan lahan pada komoditas yang diusahakan. Total luas lahan Permata Anggrek untuk ketiga kelompok dendrobium yang diusahakan adalah seluas 1000 m2. Pembagian lahan

Dokumen terkait