• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.5 Gambaran Budidaya Anggrek Dendrobium Permata Anggrek

Berbeda dengan kelompok dendrobium campur besar dan sedang yang hanya bersumber dari pasokan perusahaan lain. Permata Anggrek memilih untuk memasok sebagian besar anggreknya dari luar perusahaan dikarenakan keterbatasan lahan, modal dan lamanya proses pemeliharaan yang mengakibatkan arus kas keuangan menjadi tidak lancar.

5.5 Gambaran Budidaya Anggrek Dendrobium Permata Anggrek

Usaha pembudidayaan tanaman anggrek khususnya dendrobium berjalan dengan cukup baik di daerah Bogor. Syarat tumbuh berupa iklim, kebutuhan cahaya dan kelembaban udara sangat sesuai dengan kebutuhan tanaman anggrek dendrobium. Sedangkan untuk kondisi tanahnya tidak terlalu diperhitungkan karena tanaman anggrek tidak langsung bersentuhan dengan tanah seperti jenis tanaman lainnya, melainkan membutuhkan media tanam yang juga cukup mudah untuk diperoleh di Kota Bogor.

Daerah Kecamatan Bogor Barat yang termasuk ke dalam Kotamadya Bogor merupakan daerah yang tepat bagi pemeliharaan tanaman anggrek dendrobium, baik untuk proses penghasilan bibit hingga pemeliharaan berbunga. Suhu di daerah ini tergolong tropis yaitu berkisar antara 250-300C merupakan suhu yang ideal bagi usaha pemeliharaan dendrobium.

Secara umum proses pembudidayaan tanaman anggrek dendrobium khususnya dendrobium campur besar, sedang dan kecil hampir sama dengan jenis anggrek lainnya. Namun secara garis besar proses pembudidayaan anggrek hingga berbunga dapat dibagi lima tahapan yaitu dari tahapan botolan, community pot, pot tunggal, seedling dan remaja. Perbedaan dari kelima tahapan ini terletak pada lamanya waktu pemeliharaan dan penggunaan sumberdaya input yang lebih banyak. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10 yaitu untuk tiap-tiap tahapan membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

Kelima tahapan pemeliharaan anggrek secara keseluruhan menghabiskan waktu sekitar dua tahun. Pada tahapan remaja menuju berbunga terdapat sebuah tahapan siap bunga. Tahapan siap bunga merupakan tahapan penjembatan yang menjadi cukup dibutuhkan apabila persediaan tanaman berbunga sangat sedikit. Tahapan siap bunga hanya membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan agar berbunga.

54 Gambar 10. Tahapan Pemeliharaan Anggrek Dendrobium

Sumber : Permata Anggrek (2011)

Permata Anggrek dalam mengusahakan anggreknya memanfaatkan kelima tahapan ini, yaitu 10 persen untuk tahapan botolan, 15 persen untuk tahapan seedling dan 75 persen untuk tahapan remaja. Namun keadaan sekarang untuk jenis botolan sudah tidak diusahakan lagi, begitu juga halnya dengan yang seedling. Hal ini dikarenakan terbatasnya lahan yang dimiliki oleh Permata Anggrek. Dari semua tahapan ini bentuk penanganan dari tiap-tiap tahapan hampir sama yaitu diawal dimulai dengan proses pemilihan bibit atau bakal calon tanaman yang akan dibesarkan, pembuatan media tanam dan pemeliharaan. Proses pemeliharaan terdiri dari kegiatan penyiraman, pembersihan gulma, penggantian media tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta pembungaaan anggrek.

5.5.1 Pemilihan Bibit atau Bakal Tanaman Anggrek

Proses budidaya anggrek hanya akan difokuskan kepada dendrobium campur kecil, karena dendrobium campur besar dan sedang tidak dibudidayakan dari awal melainkan hanya dilakukan proses pemeliharaan sebelum dijual. Proses budidaya dimulai dengan proses penyediaan bibit anggrek yang akan dibudidayakan. Dalam proses penyediaan ini dibutuhkan sebuah kemampuan khusus untuk mengenali dan memilih jenis bibit yang layak untuk digunakan. Karena pada tahapan ini dapat berdampak terhadap kegagalan produksi dimana tanaman anggrek tidak dapat bertumbuh dengan baik. Berdasarkan tahapan pengusahaan anggrek dendrobium maka jenis bakal tanaman yang akan diusahakan dapat dibagi tiga yaitu: jenis tanaman botolan yang sering juga disebut bibit anggrek, jenis tanaman dalam bentuk kompot (community pot) dan jenis

Botolan Community Pot Pot Tunggal

Seedling 6 bulan 6 bulan Remaja Berbunga 6 bulan 6 bulan

55

tanaman muda atau remaja. Masing-masing jenis tanaman ini memiliki kriteria pemilihan dan penanganan yang berbeda-beda, yaitu:

1. Jenis Botolan

Jenis botolan adalah jenis bibit anggrek yang berumur satu tahun sejak diperbanyak dari induknya. Disebut bibit botolan dikarenakan medianya yang terbuat dari botol. Satu botol biasanya terdiri dari 30-40 tanaman. Bibit botolan ini merupakan hasil dari proses perbanyakan. Bentuk perbanyakan tanaman anggrek terbagi atas dua bagian yaitu perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang dilakukan dengan menggunakan biji sedangkan vegetatif adalah perbanyakan yang menggunakan stek, keiki, pemisahan rumpun dan kultur jaringan. Adapun kriteria pemilihan dan penanganan bibit botolan yang baik menurut Permata Anggrek adalah:

a. Pilih bibit yang seragam

b. Warna daun tampak hijau segar, mulus dan tidak menunjukkan gejala keriput

c. Kondisi media dalam botol harus benar-benar bersih, tidak ditumbuhi cendawan

d. Bibit dalam botol masih hidup seluruhnya e. Sebaiknya bibit segera dipindahkan ke pot 2. Jenis Kompot

Bibit kompot adalah jenis bibit yang disiapkan secara berkelompok (community pot/ pot komunitas) yaitu dalam satu pot terdiri dari beberapa tanaman yang umumnya berjumlah 20-30 tanaman. Kelebihan bibit kompot dibandingkan dengan bibit dalam botol adalah tidak terlalu rumit cara penanamannya, terutama saat memindah bibit kecambah kedalam pot. Hal ini juga mengandung risiko kematian bibit seperti yang sering dikhawatirkan para pengusaha anggrek pemula. Selain itu, bibit-bibit ini mudah diamati perkembangannya sejak awal. Jika hendak menggunakan jenis bibit yang seperti ini, menurut Permata Anggrek perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Pot dan tanaman harus bebas dan bersih dari jamur b. Pertumbuhan bibit tanaman seragam dan subur c. Sistem pengakarannya kuat dan jumlahnya banyak

56

d. Tidak terdapat bercak pada daun

e. Diantara rumpun bibit tanaman tidak ada yang layu, busuk atapun mati f. Jumlah bibit tanaman sesuai dengan ukuran pot, untuk pot ukuran 15 cm,

biasanya berisi 25 bibit 3. Jenis Tanaman Muda

Jenis tanaman muda adalah jenis bibit tanaman yang sering juga disebut jenis tanaman remaja, umumnya jenis tanaman ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan kemudian untuk berbunga. Tanaman ini biasanya dijual dalam pot-pot kecil. Menurut Permata Anggrek beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit tanaman muda adalah sebagai berikut:

a. Akar, batang dan daun harus tampak sehat b. Warna daun hijau mulus tanpa bercak c. Daun tampak lebat dan tebal

Jika dibandingkan secara keseluruhan, bibit botolan memiliki harga lebih murah. Bibit botolan masih berupa kecambah, terdiri dari 2-4 daun kecil dan sedikit akar. Namun bagi penganggrek pemula, risiko kematian saat memidahkan bibit kedalam pot cukup tinggi dan waktu yang dibutuhkan untuk siap berbunga adalah sekitar 2 tahun.

5.5.2 Pemilihan Media Tanam

Fungsi media tanam adalah sebagai tempat menempel dan menyimpan unsur hara serta air yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak mudah lapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai daya serap yang cukup baik, mampu mengikat air dan unsur hara dengan baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan relatif murah harganya. Media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi bunga optimal, sehingga perlu dicari media tanam yang sesuai.

Media tanam yang sering digunakan oleh Permata Anggrek adalah pakis, moss, arang dan kaliandra. Untuk tanaman dendrobium yang sering digunakan adalah arang, pakis dan kaliandra. Campuran pakis dan kaliandra digunakan pada tanaman muda (remaja) karena kedua media tanam tersebut memiliki kelebihan dalam daya mengikat air, daya serap (drainase) yang baik dan serta mengandung

57

unsur Nitrogen (N) yang cukup tinggi. Unsur N ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan akar. Jenis pakis yang digunakan adalah jenis pakis halus yang sudah dicincang terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk mengurangi pembusukan akibat kelembaban yang terlalu tinggi yang dapat mengakibatkan pembusukan. Namun sebelum digunakan sebagai media tanam pakis dan kaliandra sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu di dalam cairan fungisida, hal ini bertujuan untuk menguruangi risiko kerusakan akar tanaman akibat jamur. Selanjutnya media tanam arang digunakan untuk tanaman dewasa yang akarnya sudah cukup banyak dan membutuhkan media tanam yang kuat untuk dijadikan penopang.

Keseluruhan media tanam yang telah dipilih dan akan digunakan selanjutnya akan dimasukkan ke dalam pot yang terbuat dari tanah liat. Setiap pot diharuskan untuk memiliki lubang-lubang kecil, lubang ini berfungsi untuk memperlancar sirkulasi, mempermudah penyerapan dan drainase.

5.5.3 Pemupukan

Seperti tanaman lain, anggrek membutuhkan nutrisi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tanaman anggrek akan nutrisi sama dengan tumbuhan lainnya. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan adalah sebagai berikut: unsur makro (karbon, hydrogen, oksigen, kalsium, kalium, nitrogen, phosphor, sulfur, dan magnesium), unsur mikro (besi, mangan, boron, tembaga, seng, molibednum, dan klorida), dan unsur-unsur bermanfaat (kobal, natrium, dan silikon).

Berdasarkan aspek pemupukan, pemupukan anggrek dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan dari semaian hingga menjadi anggrek muda. Pada fase ini tumbuhan menggunakan sebagian besar karbohidrat, sehingga perlu diberikan pupuk yang kandungan unsur N-nya tinggi. Fase generatif adalah fase pertumbuhan anggrek dewasa yang siap bunga. Pada fase ini diberikan unsur hara Phosphor (P) yang tinggi untuk merangsang proses pembungaan dan unsur Kalium (K) untuk memperkuat dinding sel sehingga bunga tidak mudah rontok serta tangkai bunga menjadi lebih kuat.

Pemupukan tanaman anggrek dapat dilakukan dalam dua teknik, yaitu teknik pemupukan dengan daun dan dengan melalui media tanam. Pemupukan

58

dengan daun jauh lebih efektif dibandingkan dengan pemupukan melalui media tanam. Karena daun menyerap sekitar 90 persen pupuk dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan akar yang hanya berkisar 10 persen. Permata Anggrek biasanya melakukan pemupukan pada pagi hari yaitu diantara pukul 07.00-09.00 WIB. Hal ini sesuai dengan kebutuhan tanaman anggrek yang bagusnya dipupuk pada keadaan pencahayaan yang cukup yaitu tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab.

Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia dengan komposisi perbandingan Nitrogen, Phosphor, Kalium sebesar 30:10:10 pada fase pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pada fase vegetatif remaja perbandingan NPK yang diberikan adalah 21:21:21. Untuk tanaman yang memasuki fase generatif khususnya dalam merangsang proses pembungannya perbandingannya adalah 10:30:30. Dosis pemberian pupuknya adalah satu gram untuk satu liter air. Permata Anggrek membatasi penggunaan pupuk kimia sesuai dengan kebutuhan tanaman anggrek, yaitu sekitar dua gram perminggunya. Hal ini untuk mengantisipasi efek negatif dari penggunaan pupuk yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kerusakan tanaman. Jadwal pemupukan dilakukan pada hari Senin dan Jumat.

5.5.4 Pengendalian Hama dan Penyakit

Sebagai tanaman yang pertumbuhannya sangat tergantung pada kondisi lingkungan anggrek sangat rentan terhadap gangguan pertumbuhan yang dapat menyebabkan anggrek menjadi tidak sehat dan mengalami kerusakan. Gangguan pertumbuhan yang sering menyerang tanaman anggrek dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: serangan yang disebabkan oleh hama dan serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus. Jenis hama yang sering menyerang anggrek adalah kutu putih (Paseodococcus sp), thrips, semut, tungau, rayap dan keong. Tanaman yang diserang oleh hama biasanya diatasi dengan penyemprotan insektisida yang bersifat sistemik dan diselingi dengan insektisida yang bersifat kontak.

Gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh penyakit juga cukup sering terjadi pada tanaman anggrek, khususnya serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca Kota Bogor yang cukup

59

lembab. Gejala awal serangannya juga tidak terlalu kelihatan dan kelihatan sangat jelas jika tanaman yang diserang sudah cukup parah. Oleh karena itu untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus ini biasanya Permata Anggrek harus jeli dan teliti dalam mengidentifikasi jenis penyakit yang sedang menyerang, dan melakukan penyemprotan apabila sudah terserang. Jenis pengobatan yang diberikan tergantung jenis penyebab penyakitnya, jika disebabkan oleh jamur maka jenis pengobatan yang diberikan adalah dengan menyemprotkan fungisida.

Hama dan penyakit yang menyerang anggrek ini dapat mengakibatkan kegagalan dalam pemeliharaan tanaman anggrek, oleh karena itu Permata Anggrek dalam mengatasi permasalahan ini menerapkan strategi pencegahan. Strategi pencegahan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan anti hama dan jamur satu kali dalam seminggu. Penyemprotan dilakukan secara rutin pada hari Selasa untuk insektisida dan hari Kamis untuk fungisida. Dosis penyemprotannya adalah satu milliliter untuk satu liter air. Khusus untuk fungisida pada keadaan-keadaan tertentu yaitu pada kondisi musim hujan, penyemprotan dapat dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu.

5.5.5 Pembungaan Anggrek

Agar dapat melakukan proses pembungaan dengan baik, anggrek memerlukan beberapa faktor secara bersama yang mempengaruhi proses pembungaannya. Faktor tersebut adalah faktor genetis, fisiologis dan lingkungan. Faktor genetis adalah faktor-faktor yang merupakan genetis atau sifat asli tanaman, contohnya anggrek dendrobium yang memiliki daun tebal dan kaku serta umumnya berbunga setelah berumur 5-6 bulan sejak dirawat mulai tahapan remaja. Faktor fisiologis adalah faktor yang merupakan kombinasi antara faktor genetis dan lingkungan, faktor ini berupa kesehatan tanaman itu sendiri, apakah secara fisik sudah layak berbunga atau tidak. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor-faktor yang bersifat eksternal yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam proses pembungaan, faktor ini berupa kondisi cuaca atau iklim yang tepat agar tanaman dapat berbunga.

Untuk tanaman anggrek dendrobium yang sangat perlu diperhatikan adalah faktor lingkungan. Umumnya syarat iklim yang dibutuhkan anggrek

60

dendrobium adalah tingkat suhu udara pada skala 260C-280C dan intensitas cahaya matahari sekitar 60 persen. Faktor lingkungan ini menjadi sangat perlu diperhatikan dan dipenuhi kebutuhannya pada saat tanaman memasuki tahapan berbunga. Faktor ini juga yang menjadi langkah pertama yang harus dipenuhi apabila tanaman tidak berbunga. Dan jika masih tidak berbunga biasanya diberikan perangsang pembungaan yaitu berupa penyemprotan hormon gibberelin. Selain itu terhambatnya proses pembungaan juga dapat disebabkan oleh jumlah rumpun tanaman yang terlalu padat dalam satu pot, untuk hal ini langkah penanganannya adalah dengan memindahkan rumpun yang terlalu padat tersebut ke pot baru atau pemecahan rumpun (split).

Dokumen terkait