• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Semiotik (Struktur dan Makna) Teks Dialog

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA PERTUNJUKAN SERTA TEKSTUAL KETOPRAK DOR PADA CERITA JOKO BODO

4.12 Analisis Semiotik (Struktur dan Makna) Teks Dialog

Pada bagian ini peneliti mengkaji struktur dan makna teks dialog yang digunakan oleh para pelakon dalam cerita Joko Bodo. Cerita ini dibagi ke dalam lima bahagian berdasarkan kelompok penyajian cerita. Setiap ujran teks dikaji baik struktur maupun maknanya berdasarkan teori semiotika.

4.12.1 Sinopsis

Lakon Joko Bodo berarti anak laki-laki lajang (belum menikah) yang bodoh adalah lakon yang berasal dari tanah Jawa. Cerita lakon ini merupakan modifikasi yang dibawakan oleh kelompok Langen Setio Budi Lestari. Pada lakon Joko Bodo ini terdapat 5 (lima) adegan utama yang saling berkaitan dengan cerita yang dibawakan dan 1 (satu) adegan lawakan yang berfungsi untuk memecahkan konsentrasi penonton.

Lakon Joko Bodo menceritakan seorang pemuda miskin yang memiliki watak kejujuran, kerajinan serta kesaktian tetapi memiliki banyak sekali kekurangan pada dirinya yakni wajahnya hitam dan jelek serta sulit untuk berbicara. Joko Bodo memiliki seorang kakak yang bernama Wira Klana yang mempunyai wajah sangat ganteng serta kedua orang tua yang tinggal di tengah hutan.

Joko Bodo memiliki obsesi untuk memiliki pekerjaan yang lebih baik yakni dengan meninggalkan hutan menuju ke lingkungan istana Pandan Harum. Suatu hari terjadi perselisihan di dalam kerajaan Pandan Harum akibat dari kedatangan Joko Bodo sebagai pelayan baru di dalam lingkungan istana. Para patih kerajaan tidak terima dengan kedatangan Joko Bodo dan para patih menantang Joko Bodo untuk melakukan duel perkelahian dengan syarat apabila patih kalah pada perkelahian tersebut, kerajaan Pandan Harum jadi milik Joko Bodo.

Setelah Joko Bodo menjadi pemilik kerajaan yang baru, terjadi konflik antara Joko Bodo dengan kakaknya yakni Wira Klana untuk mendapatkan permaisuri yang sama sama mereka inginkan. Karena ketulusan hati Joko Bodo, permaisuri diberikan kepada kakaknya dan mereka pun hidup tenteram di dalam kerajaan Pandan Harum.

4.12.2 Adegan pertama

Di suatu desa terdapat sebuah keluarga miskin dan sederhana yang memiliki 2 (dua) orang anak laki-laki. Anak pertama bernama Joko Bodo yang memiliki cacat atau ketidaksempurnaan pada dirinya. Joko bodo mempunyai tanda lahir yaitu sebuah taik lalat besar dibelakang bahunya. Sedangkan anak kedua bernama Wira Klana yang memiliki paras ganteng, gagah serta menawan. Joko Bodo mempunyai pekerjaan sehari hari yaitu sebagai pencari kayu di hutan.

Suatu hari di saat mencari kayu di tengah hutan, Joko Bodo merasakan kebosanan serta kejenuhan karena siklus kehidupannya selalu dari rumah menuju hutan dan seterusnya. Joko Bodo berpikir untuk merantau mencari pekerjaan ke dalam kerajaan besar yang bernama kerajaan Pandan Harum. Lalu Joko Bodo menjumpai kedua orang tuanya untuk menyampaikan keinginannya tersebut. Namun kedua orang tuanya menolak keinginan Joko Bodo tersebut dikarenakan fisik Joko Bodo yang tidak sempurna takut diperolok-olokan oleh orang lain jika merantau.

Joko Bodo yang memiliki keinginan kuat dan berjiwa berani memilih kabur dari rumah. Sebelum meninggalkan rumah, Joko Bodo meminta agar kedua orang tuanya mendengarkan Joko Bodo bernyanyi. Permintaan Joko Bodo dituruti oleh kedua orang tuanya, setelah mendengarkan Joko Bodo bernyanyi kedua orang tuanya lalu ketiduran. Pada saat tidur tersebutlah Joko Bodo melarikan diri dari rumah.

4.12.3 Adegan kedua

Setelah berkelana dan meninggalkan adik, serta kedua orang tuanya selama berpuluh-puluh tahun, keluarga Joko Bodo memilih untuk mencari keberadaan Joko Bodo. Beranjak dewasa, adik Joko Bodo yakni Wira Klana mendapatkan kabar bahwa Joko Bodo berada di Kerajaan Pandan Harum. Kemudian Wira Klana memberanikan diri untuk menjumpai kakaknya tersebut. Setibanya di kerajaan Pandan Harum, Wira Klana tidak menjumpai kakaknya yakni Joko Bodo. Namun dia bertemu dengan seorang wanita cantik putri dari kerajaan Pandan Harum tersebut. Lalu kemudian Wira Klana jatuh cinta kepada wanita tersebut.

Setelah melakukan komunikasi dan berkenalan, Wira Klana mengajak wanita dari kerajaan tersebut berjalan jalan menuju Taman Sari. Taman Sari adalah sebuah taman bunga yang indah, asri dan sejuk diluar kerajaan Pandan Harum. Kabar pertemuan Wira Klana dan wanita tersebut terdengar ketelinga Bopopatih atau panglima kerajaan. Kemudian Wira Klana dijumpai oleh Bopopatih atau panglima kerajaan Pandan Harum tersebut dengan maksud mengusir Wira Klana agar jangan lagi menjumpai wanita dari kerajaan tersebut dikarenakan perbedaan status dan kasta.

4.12.4 Adegan ketiga

Setelah Wira Klana diusir dari kerajaan dan putus komunikasi dengan wanita dari kerajaan Pandan Harum tersebut. Pulanglah Wira Klana kerumah untuk melaporkan kepada kedua orang tuanya. Namun tanpa disaka datanglah Joko Bodo untuk melamar menjadi pekerja di kerajaan Pandan Harum. Selama

perantauan Joko Bodo berada ditengah hutan selama berpuluh-puluh tahun. Meskipun Joko Bodo memiliki cacat dalam kekurangan namun Joko Bodo mempunyai watak yang jujur dan pekerja keras.

Karena rajin bekerja, diterimalah Joko Bodo bekerja di kerajaan Pandan Harum sebagai pelayan kerajaan. Di dalam kerajaan Pandan Harum terdapat seorang wanita cantik, seorang panglima atau patih, seorang ratu raja atau kanjeng ratu. Setiap harinya Joko Bodo melayani keluarga kerajaan tersebut.

4.12.5 Adegan keempat

Joko Bodo mendapatkan tempat istimewa di kerajaan Pandan Harum karena rajin bekerja dan jujur. Suatu hari bopopatih kerajaan merasa tersaingi dan cemburu dengan Joko Bodo. Segala upaya dilakukan oleh Bopopatih agar Joko Bodo diusir dari kerajaan Pandan Harum. Namun segala usahanya gagal. Kemudian Bopopatih menantang Joko Bodo agar melakukan perkelahian. Bopopatih menganggap dengan cara perkelahian tersebut dia bisa mengusir Joko Bodo keluar dari kerajaan Pandan Harum tersebut. Bopopatih menganggap tidak mungkin Joko Bodo yang memiliki tubuh cacat bisa menang berkelahi dengan Bopopatih yang memiliki tubuh yang gagah.

Ada syarat yang diberikan oleh Bopopatih kepada Joko Bodo pada saat perkelahian tersebut berlangsung. Syarat yang pertama jika Bopopatih kalah dalam perkelahian tersebut, separuh dari kerajaan Pandan Harum diberikan oleh Joko Bodo. Syarat kedua, jika Bopopatih menang, Joko Bodo diusir dari kerajaan

Pandan Harum dan tidak diperbolehkan lagi menginjakkan kakinya ke dalam kerajaan.

Joko Bodo setuju dengan persyaratan tersebut. Lalu terjadilah perkelahian sengit antara Joko Bodo dan Bopopatih. Bopopatih tidak menyangka bahwa Joko Bodo yang memiliki tubuh cacat juga mempunyai ilmu yang sangat sakti. Bopopatih pun mengalami kekalahan dalam perkelahian tersebut. Sesuai perjanjian, separuh kerajaan Pandan Harum kini diberikan oleh Joko Bodo. Status Joko bodo berubah menjadi pelayan menjadi pemiliki kerajaan.

4.12.6 Adegan kelima

Ketenaran kerajaan Pandan Harum dibawah Joko Bodo terdengar hingga kepelosok desa. Wira Klana yang mendapatkan kabar bahwa Joko Bodo saat ini menjadi patih kerajaan Pandan Harum datang menjumpai Joko Bodo dengan maksud agar menyuruh Joko Bodo untuk pulang kerumah didesa karena kedua orang tuanya rindu.

Meskipun Wira Klana sudah menjumpai Joko Bodo secara langsung di dalam kerajaan tidak membuat Joko Bodo mempercayai bahwa Wira Klana adalah adik kandungnya. Kakak beradik ini sudah tidak bertemu selama berpuluh- puluh tahun. Joko Bodo meninggalkan adiknya disaat adiknya masih bayi. Karena Wira Klana terus memaksa dan meyakini Joko Bodo bahwa dia adalah adik kandungnya. Joko Bodo meminta agar Wira Klana mengajak kedua orang tuanya kedalam kerajaan Pandan Harum untuk membuktikan apakah benar dia adalah adik kandungnya.

Permintaan Joko Bodo dipenuhi oleh Wira Klana. Tidak lama kemudian, Wira Klana pun datang kembali ke kerajaan Pandan Harum bersama kedua orang tua mereka. Joko bodo saat itu masih belum mempercayai bahwa mereka adalah adik dan orang tuanya. Joko Bodo meminta kepada mereka agar menyebutkan tanda lahir dari Joko Bodo. Kedua orang tua Joko Bodo menyuruh Joko Bodo untuk membuka baju karena dibelakang bahu Joko Bodo terdapat taik lalat besar. Joko Bodo menuruti permintaan kedua orang tuanya. Kemudian Joko Bodo mempercayai bahwa memang benar mereka adalah keluarga Joko Bodo yang sudah lama berpisah dan dipersatukan kembali di dalam kerajaan Pandan Harum.

4.12.7 Adegan keenam

Setelah Joko Bodo mempercayai merka sebagai adik dan kedua orang tuanya, Joko Bodo membujuk mereka untuk tetap tinggal di dalam kerajaan Pandan Harum. Hiduplah keluarga yang miskin menjadi keluarga kerajaan Pandan Harum yang dipimpin oleh Joko Bodo.