• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENDEKATAN SETS: SEBUAH REFLEKSI

1. Analsis Teori

Pembelajaran interaktif PAI berbasis SETS dapat dilihat dari hasil studi dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan guru PAI. Hampir seluruh peserta didik dapat menuntaskan pembelajaran ini dan hanya sebagian kecil peserta didik yang harus melakukan remedial atau perbaikan demi tercapainya ketuntasan belajar.

Ada beberapa hasil yang diperoleh dari pembelajaran interaktif berbasis SETS:

a. Menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya peserta didik yang bertanya dalam pembelajaran PAI serta mempresantisikannya.

b. Hampir seluruh peserta didik dapat membuat media pembelajaran yang merupakan bagian dari materi pembelajaran.

c. Pada tes tertulis hampir seluruh peserta didik dapat membuat ringkasan materi pembelajaran sebagai penunjang budaya menulis.

d. Tumbuhnya rasa percaya diri setiap peserta didik dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Analisis dalam penelitian ini dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh guru PAI dengan tujuan memberikan

yang diselenggarakan di SMK Negeri 10 dan SMK Negeri 14 Kota Bandung mengacu pada kurikulum 2013. Kedua sekolah tersebut telah memiliki kurikulum sekolah, hal ini sejalan dengan penjelasan dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, yaitu:

Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan ujian, kegiatan eksrtakulikuler, dan hari libur. Penyusunan kalender pendidikan/akademik didasarkan pada Standar Isi, berisi mengenai aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, mingguan yang diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah. Kemudian sekolah/madrasah menyusun jadwal KTSP, dan mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan genap.

Guru PAI melakukan perencanaan pembelajaran interaktif berbasis SETS sesuai dengan langkah-langkah prinsip penyusunan RPP adalah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang tertuang dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yaitu RPP disusun dengan pertimbangan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini mengidentifikasi bahwa belajar PAI bukan saja sekedar dalam arti pengetahuan, akan tetapi harus berupaya mengakses, menggunakan, mengaplikasikan multimedia tersebut secara interaktif dengan berbagai macam animasi dan media audio visual sebagai metode pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan motivasi belajar dalam menciptakan kompetensi yang unggul.

menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot sehingga peserta didik dapat mencaPAI kompetensi PAI sesuai dengan yang diharapkan. Guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harus mengacu kepada silabus sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Setelah guru menyusun RPP, maka guru hendaknya melaksanakan atau mengimplementasikan rencana pembelajaran tersebut. Pada pembelajaran interaktif berbasis SETS untuk mata pelajaran PAI diharapkan peserta didik dapat mengetahui setiap pembelajaran dalam mengakses internet karena akan mempermudah mencari bahan/materi pembelajaran yang akan mengacu pada pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot serta dapat menumbuhkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan peraturan NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan No. 19 ayat (1).

Kemudian penulis menganalisis guru PAI pada pelaksanaan pembelajaran interaktif berbasis SETS dengan menggunakan teknologi informasi, hal ini sebagai tuntutan sebagai pelaksana pembelajaran di dalam kelas yang harus menggunakan, mengaplikasikan, mengakses, dan menguasai metode pembelajaran dengan teknologi informasi dalam langkah-langkah pembelajaran yang baik dan tepat.

Apersepsi yang dilaksanakan dapat memberikan motivasi yang sangat tinggi sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan mengkondisikan peserta didik pada situasi belajar yang kondusip, sehingga peserta didik dapat lebih fokus dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Dalam apersepsi yang telah dilaksanakan, terdapat komunikasi antara guru dan peserta didik sehingga dapat

setelah pembelajarans selesai. Dengan penataan dan fasilitas ruang kelas yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran interaktif berbasis SETS ini dapat memberikan motivasi belajar peserta didik.

Kegiatan inti yang dilaksanakan oleh guru PAI di SMK Negeri 10 dan SMK Negeri 14 Kota Bandung dilakukan dengan mengacu kepada Standar Proses yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu, a) mengamati, b) menanyakan, dan c) mengeksplorasi, d) mengasosiasi, e) mengkomunikasikan. Tahapan ini dilalui oleh peserta didik dengan pembelajaran interaktif berbasis SETS.

Dari uraian di atas, hampir seluruh pembelajaran interaktif dilaksanakan oleh guru PAI di SMK Negeri 10 dan SMK Negeri 14 Kota Bandung lebih mendekati pada pelaksanaan teori pembelajaran multimedia interaktif terutama kegiatan inti. Ketika guru menayangkan contoh tentang tatacara pengurusan jenazah baik dari gambar maupun visual, dapat memebrikan pengingat-pengingat yang tepat pada saat tugas guru kepada peserta didik sesuai dengan contoh sehingga peserta didik dapat mengingat kembali apa yang pernah dilihatnya.

Pelaksanaan pembelajaran interaktif PAI berbasis SETS menunjukkan suasana pembelajaran menjadi aktif, hal ini terlihat saat diskusi kelompok dan presentasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam pembelajaran PAI yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu melihat, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari kedua sekolah yang peneliti perhatikan sudah melaksanakan keempat asfek tersebut, bahkan telah melaksanakan pembelajaran berbasis SETS, dimana saat peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan saat hasil produk yang dihasilkan dari kinerja peserta didik. Dengan hasil peresentasi dan produk karya peserta didik dapat memberikan motivasi yang kuat agar mereka merasa dihargai oleh semua atas

penggunaan presentasi multimedia sesuai dengan pendapat Feldmans dan Thompson dalam Rusman, dkk (2011:70) menjelaskan:

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan terarah dengan disajikan secara digital dengan bermacam-macam animasi yang menarik dan menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga daya imajinasi, termotivasi, kreativitas, fantasi, dan emosi peserta didik untuk belajar mandiri dan berkembang ke arah yang lebih baik.

Dari beberapa kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru PAI berkenaan dengan pembelajaran PAI berbasis SETS yang pada intinya telah melaksanakan pembelajaran interaktif dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kegiatan penutup pada pelaksanaan pembelajaran PAI diakhiri dengan penyimpulan materi yang telah dipelajari. Setelah menyimpulkan, guru memberikan penilaian dari masing-masing hasil belajar kelompok maupun individu. Pemberian tugas kepada peserta didik dilakukan diakhir pembelajaran dan peserta didik memberikan salam perpisahan. Dari rangkaian pelaksanaan pembelajaran PAI memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik dan dapat menggali potensi sehingga peserta didik dapat memiliki kebermanfaatan dalam hidupnya.

Secara umum penilaian hasil belajar bertujuan untuk: mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, mendiagnosis kesulitan peserta didik, mengetahui hasil pembelajaran, mengetahui pencapaian kurikulum, mendorong

penjelasan di atas, penerapan penilaian autentik dalam proses belajar mengajar dikembangkan berdasarkan sejumlah prinsip dan memperhatikan beberapa hal, Penguasaan kompetensi atau kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya menyeluruh, baik menyangkut kompetensi inti, kemampuan dasar serta keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku, dan nilai), serta psikomotor (keterampilan), maupun menyangkut evaluasi proses dan hasil.

Penilaian kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran interaktif berbasis SETS ini dapat dilihat dari penilaian presentasi kelompok ataupun individu. Beberapa penilaian lain yang dimulai dari tes tertulis, tanya jawab, penilaian kinerja, dan penilaian portofolio. Dari hasil studi dokumentasi yang ada, maka hasil penilaian telah memberikan arti yang sangat bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran interaktif PAI berbasis SETS memberikan kemudahan kepada guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan sehingga kompetensi PAI peserta didik lebih meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Mereka termotivasi untuk berkomunikasi dengan rekannya maupun dengan guru. Di sisi lain, mereka sangat antusias dan senang ketika menghadapi berbagai tugas di kelas yang diberikan oleh guru baik dalam bentuk tes unjuk kerja maupun bentuk penugasan.

Penilaian prosses adalah penilaian yang dilakukan selama pross pembelajaran berlangsung. Penilaian proses bertujuan untuk mengecek tingkat pencapaian kompetensi peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hasil penilaian proses biasa dilakukan secara individu maupun kelompok. Penilaian proses juga bias dilakukan untuk mengukur keaktifan dan perhatian peserta didikselama proses belajar mengajar

Penilaian hendaknya dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta dididk. Sistem penilaiannya juga harus disesuaikan dengan pengalaman belajarnya. Sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada indikator ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan dasar/ kemampuan minimal dan kompetensi intinyanya. Dengan demikian hasil penilaian akan memberikan gambaran mengenai sampai seberapa indikator kemampuan dasar dalam suatu mata pelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualias belajar, serta membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi dan dokumentasi hasil dari penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 10 dan SMK Negeri 14 Kota Bandung diantaranya: Peserta didik lebih mengenal satu sama lain dan lebih akrab, sehingga akan mengurangi hambatan komunikasi di antara mereka. Proses pembelajaran menghasilkan pendapat atau gagasan yang lebih banyak dalam waktu yang singkat, karena peserta didik berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Peserta didik dapat mengevaluasi sendiri proses dan hasil pembelajaran, baik yang berhubungan dengan dirinya sendiri maupun pendidik. Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dari proses pembelajaran, khususnya pada teknik praktek (kinerja). Pendidik lebih mudah mengenali karakteristik peserta didik, karena prinsip penilaian autentik berpusat pada peserta didik. Karena peserta didik diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi. Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan

saling belajarmempelajarkan diantara peserta didik. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi pendidik karena sesuatu yang dialami dan disampaikan peserta didik mungkin belum diketahui sebelumnya oleh pendidik.

Hasil pembelajaran PAI yang divariasikan dengan berbagai metode yang disajikan semakin menambah semangat belajar peserta didik. Hasil pembelajaran dalam proses pembelajaran interaktif berbasis SETS dengan bentuk tes formatif dan sumatif hampir seluruh peserta didik mampu mencapai kompetensi dasar dan menuntaskan belajar sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan. Guru PAI sebagai pelaksana pembelajaran interaktif berbasis SETS memiliki kualifikasi pendidikan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya di sekolah masing-masing dengan memiliki kualifikasi yang relevan merupakan sebuah potensi yang dapat dengan mudah dikembangkan oleh para pakar pendidikan yang lebih berkompeten dibidangnya. Dengan kemampuan guru tersebut, menyajikan model pembelajaran PAI berbasis SETS dapat memberikan nuansa baru yang sangat menarik saat penyajian bahan ajar, yang selama ini banyak guru PAI yang menyajikan dengan cara yang masih jauh untuk dikatakan menarik dan menyenangkan.

Kemampuan dan kualifikasi guru dalam mengeksplorasi kemampuan peserta didik merupakan potensi yang sangat berguna dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik. Kemampuan guru yang inovatif saat melaksanakan kegiatan inti yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan dapat memberikan suasana pembelajaran yang menarik serta bermakna. Begitu pula kemampuan guru yang signifikan saat melakukan penilaian atas pencapaian belajar peserta didik yang telah dilalui dapat memberikan gambaran akan ketuntasan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan

pembelajaran interaktif berbasis SETS lebih menghargai karya peserta didik dari berbagai produk pembelajaran yang telah ditugaskan. Sehingga peserta didik lebih merasa dihargai dan senang dalam menjalani proses pembelajaran yang sangat variatif. Sebab keberhasilan pembelajaran tidak akan lepas dari peran seorang guru di dalam kelas saat menyajikan pembelajaran. Kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran memberikan kemudahan dalam mencapai ketuntasan belajar peserta didik.

Peserta didik merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan dalam setiap pembelajaran, dalam pembelajaran interaktif berbasis SETS yang telah dilaksanakan oleh guru PAI memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mencapai ketuntasan pembelajaran. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran yang baik dan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati dengan guru, merupakan potensi yang besar dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Peserta didik memiliki berbagai jenis kecerdasan, kreativitas, dan lebih inovatif dalam mengembangkan multimedia interaktif sehingga pada proses pembelajaran menggunakan teknologi infirmasi yang dapat tereksplorasi minat dan bakatnya sehingga berkembang sesuai dengan harapan atau tujuan pembelajaran yang diinginkan. Peserta didik yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pembelajaran interaktif berbasis SETS akan dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta seluruh potensinya akan berkembang dan berguna untuk masa depan mereka. Pada pembelajaran interaktif berbasis SETS informasi peserta didik akan semakin luas dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekolah merupakan potensi yang mesti dikembangkan dalam menciptakan peserta didik yang berkualitas. Lingkungan sekolah yang diteliti memberikan peluang dalam mengembangkan

kondusif. Dengan lingkungan sekolah tersebut dapat memebrikan kenyamanan saat pembelajaran berlangsung. Sarana prasarana yang ada di sekolah merupakan potensi yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran.

2. Kekuatan dan Kelemahan