• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Pembelajaran

ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY SETS DALAM PEMBELAJARAN PAI

3. Penilaian Pembelajaran

Daryanto berpendapat, penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk, penilaian bersifat kualitatif (Daryanto, 2012: 6). Selanjutnya dalam Panduan Penilaian Untuk SMA dijelaskan penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar”(Kemendikbud, 2015: 6). Pendapat lain dikemukan bahwa penilaian sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik-buruk, efektif-tidak efektif, berhasil-tidak berhasil dan semacamnya, sesuai dengan karakteristik atau

proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan terntang siswa, baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakan sekolah (Elis Ratnawulan, 2015: 24).

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan atau berkelanjutan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peseta didik serta meningkatkan efektivitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotifasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta didik menurut Elis Ratnawulan (2015: 297-303) adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Performansi

Merupakan bentuk penilaian yang membangun respons peserta didik untuk menyelesaikan tugas yang kompleks dalam konteks pengetahuan, pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan

b. Penilaian Kinerja

Suatu proses penilaian yang dilakukan guru dengan cara meminta peserta didik untuk menyebutkan unsur-unsur tugas yang akan digunakan dalam menentukan kriteria penyelesaiannya.

c. Penilaian Proyek

Proyek atau penugasan adalah tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam waktu tertentu sebagai implementasi dan pendalaman dari pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran.

atau satu tahun. Portofolio yang dibuat dan disusun peserta didik berupa produk atau hasil kerja merupakan salah satu penilaian autentik.

e. Penilaian Diri Sendiri

Penilaian diri sendiri merupakan salah satu kunci yang termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri sendiri merupakan suatu teknik penilaian ketika peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu

f. Penilaian Tertulis

Penilaian autentik dapat dilakukan dengan menggunakan hasil tes tulis sebagai salah satu atau alat untuk mengukur pencapaian peserta didik terhadap kompetensi tertentu. Penilaian tertulis biasanya dilakukan untuk mengukur kompetensi yang sifatnya kognitif atau pengetahuan.

Tiga hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan penilaian pembelajaran PAI berbasis SETS, antara lain:

a) Dalam melakukan penilaian, guru perlu menggunakan instrumen yang bervariasi (tidak hanya satu instrumen) yang disesuaikan dengan karakteristik atau tuntutan kompetensi yang ada di kurikulum.

b) Dalam melakukan penilaian, guru perlu menilai aspek-aspek hasil belajar secara komprehensif yang meliputi kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi ketrampilan.

c) Dalam melakukan penilaian, guru perlu menilai input (kondisi awal) peseta didik, proses (kinerja dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar), dan output

dikuasai.

Hal ini berarti penilaian dilakukan mencakup tiga aspek, yaitu; aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi dan jurnal catatan guru, penilaian diri, penilaian antar teman. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan, serta penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja/praktik, projek, produk, dan portofolio.

a. Teknik dan Instrumen Penilaian

Penilaian Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No. 104 tahun 2014). Teknik dan instrument yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut: 1) Penilaian Sikap

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengaan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian atau (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasilnya dihitung berdasarkan modus.

kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual 1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2) (Kemendikbud, 2015: 7).

Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa penilaian sikap bertujuan untuk mengetahui pencapaian indikator dan pembinaan budi pekerti, dan dinilai dari indikator sesuai butir-butir dalam kompetensi. Pelaksanaan penilaian sikap yang diarahkan pada Kompetensi Dasar (KD) selanjutnya. Hal ini juga sejalan dengan yang disebutkan dalam buku Pedoman Penilaian untuk SMA, yaitu dapat dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu datauntuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh pendidik. Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Teknik penilaian sikap dapat dijelaskan pada skema berikut:

Gambar. 3. Penilaian Sikap

2) Penilaian Pengetahuan (a) Tes Tertulis

Bentuk soal tes memilih jawaba seperti. pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, sebab-akibat, isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan uraian.

(b) Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan.

Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan.

(c) Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

abstrak dan ketrampilan kongkret. Penilain ketrampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:

(a) Unjuk kerja/kinerja/praktik

(b) Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Instrumen yang digunakan dengan daftar cek, dan skala penilaian (Rating scale). (c) Projek Penilaian projek dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.

(d) Produk Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni.

(e) Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.

Adapun tujuan penilaian autentik hasil belajar peserta didik sesuai dengan Permendikbud No.104 tahun 2014 sebagai berikut:

a) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.

b) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.

c) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka

d) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.

B. DAMPAK MANAJEMEN PENDEKATAN SETS