• Tidak ada hasil yang ditemukan

Norma agama dan budaya sebagai dasar kebijakan

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI DI SMK NEGERI 10

5) Norma agama dan budaya sebagai dasar kebijakan

d. Tenaga Pendidik

Pendidik di SMK Negeri 10 Kota Bandung rata-rata berusia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1) dan Magister (S2) sudah mencapai 98% dan 95% pendidik dan tenaga kependidikan bertempat tinggal di sekitar Kota Bandung. Kepala Sekolah SMK Negeri Kota Bandung adalah Drs. Bambang Satriadi, M. Sn yang dibantu oleh

Pendidik merupakan faktor dominan dan paling penting dalam pelaksanaan pendidikan. Selain dijadikan teladan, pendidik juga menjadi tokoh identitas diri. Oleh karena itu kompetensi dan tingkah laku pendidik ikut menentukan perubahan peserta didik baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Keadaan pendidik yang mengajar di SMK Negeri 10 sebanyak 62 laki-laki dan 50 pendidik perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Khusus yang mengajar PAI berjumlah empat pendidik.

e. Keadaan Peserta Didik

Peserta didik yang ada di SMK Negeri 10 Kota Bandung berasal dari wilayah Bandung dan dari luar Kota Bandung seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Cianjur, Cirebon, Jakarta, bahkan ada dari luar Jawa. SMK Negeri 10 Kota Bandung merupakan sekolah unggulan yang terakreditasi ISO yang letaknya sangat strategis. Hal inilah yang membuat SMK Negeri 10 Kota Bandung menjadi pilihan utama bagi peserta didik yang tinggal di Kota Bandung maupun kota-kota lainnya untuk melanjutkan pendidikan menengahnya. Sehingga ini merupakan potensi peserta didik yang cukup baik bagi SMK Negeri 10 Kota Bandung yang belakangan ini makin banyak diminati peserta didik dari kota-kota lainnya.

f. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas yang ada di SMK Negeri 10 Kota Bandung sangatlah lengkap walaupun masih ada kekurangannya. Hal ini dapat menunjang terhadap proses pembelajaran peserta didik. Adapun fasilitas yang tersedia di SMK Negeri 10 Kota Bandung sebagai berikut:

a) Bangunan : 8.781m b) Lapangan multiguna : 1.000 m2 c) Taman : 6.000 m2 d) Selasar : 1.092 m2 e) Tanah kosong : 12.127 m2 2) Jumlah Ruangan

a) Ruang Teori : 22 ruang b) Ruang Praktik : 22 ruang c) Ruang Guru : 6 ruang d) Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang e) RuangWaka : 5 ruang f) Ruang Manajemen (WMM) : 1 ruang g) Ruang Pertemuan : 1 ruang h) Ruang IT : 1 ruang i) Ruang Tata Usaha : 1 ruang j) Ruang OSIS : 1 ruang k) Ruang UKS : 1 ruang l) Ruang BP/BK : 1 ruang m) Ruang Perpustakaan : 1 ruang n) Ruang Auditorium : 1 ruang o) Ruang Lab Komputer : 2 ruang p) Ruang Lab Bahasa : 1 ruang q) Mushola : 1 ruang 1. Perencanaan

Kurikulum PAI merupakan salah satu unsur pendidikan yang memiliki posisi dan fungsi strategis dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi peserta didik. Dalam pembelajaran PAI dibutuhkan proses pengelolaan atau manajemen kurikulum PAI yang baik dalam mencapai tujuan pembelajaran PAI secara efektif dan efesien. Dalam proses manajemen, tentunya diawali dengan kegiatan perencanaan terkait dengan hal-hal yang mesti dilakukan dalam pencapaian

perencanaan kurikulum yang baik.

Perencanaan pembelajaran PAI berbasis SETS dibuat bersama-sama oleh komponen sekolah dengan membentuk team pengembangan kurikulum yang terdiri dari semua unsur sekolah yang diantaranya kepala sekolah, wakil kepalasekolah, team manajemen pengembangan mutu, guru, komite sekolah yang dinaungi oleh pengawas dengan mengadakan pembinaan, pelatihan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Dokumen yang diteliti di SMK Negeri 10 Kota Bandung adalah kurikulum 2013, karena dengan kurikulum tersebut sekolah dituntut untuk menggunakan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi melalui musyawarah antara sekolah dengan para orang tua siswa sehingga terjadi kesepakatan bahwa proses pembelajaran di dalam kelas menggunakan multimedia. Upaya sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dilihat dari lulusan yangsesuai dengan harapan masyarakat baik dalam kualitas pribadi, moral, maupun pengetahuan. Mutu pendidikan di SMK Negeri 10 Kota Bandung diukur dengan kriteria yang berdasarkan pada SNP yang meliputi standar isi, standar proses, standar komptensi lulusan, standar pendidik dan kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Untuk mengetahui strategi dalam manajemen pengembangan program pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dimana strategi pengembangan manajemen pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:

1) Memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran secara terus menerus yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

memaksimalkan proses produksi dan dapat melahirkan produk yang menguasai standar mutu pendidikan

3) Merubah cara pandang agar lebih menghargai mutu, dalam membangun kesadaran guru, peserta didik, wali murid, staf dan semua unsur yang terkait akan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan mutu pembelajaran. 4) Mempertahankan hubungan dengan masyarakat.

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa SMK Negeri 10 Bandung telah melaksanakan kegiatan manajemen kurikulum PAI dengan menerapkan beberapa fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian. Hal ini didukung pula oleh hasil wawancara dengan wakil kepala bidang kurikulum mengenai perencanaan kurikulum PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran guru. Beliau mengatakan bahwa setiap sekolah harus memiliki manajemen kurikulum yang didalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian, termasuk manajemen kurikulum PAI.

Secara sederhana berdasarkan temuan wawancara dapat diketahui bahwa SMK Negeri 10 Kota Bandung telah melaksanakan manajemen kurikulum yang berfungsi mengatur seluruh proses pembelajaran termasuk di dalamnya kurikulum PAI. Proses manajemen kurikulum PAI di sini tentunya hampir sama dengan mata pelajaran lainnya. Dimulai dari perencanaan sampai penilaian, guru-guru diwajibkan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah. Kemudian, di dalam perencanaan pembelajaran juga harus disesuaikan dengan fasilitas yang ada di sekolah. Sampai tahap pelaksanaan dan penilaian harus disesuaikan dengan apa yang telah direncanakan oleh guru.

menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengpenilaianan. Dari hasil temuan di atas juga dapat disimpulkan pelaksanaan manajemen kurikulum di sekolah tersebut bertujuan untuk mengatur jalannya proses pembelajaran agar menjadi efektif dan efisien. Pelaksanaan manajemen kurikulum PAI didasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran PAI sangat erat kaitannya dengan visi atau tujuan sekolah. Pembelajaran PAI memiliki peran sentral dalam mendidik peserta didik menjadi berakhlak mulia. Kurikulum PAI di SMK Negeri 10 dikelola sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, yaitu direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan, dan dipenilaian.

Pelaksanaan perencanaan kurikulum di SMK Negeri 10 Kota Bandung tersebut, dilaksanakan dalam rapat tahunan yang dilaksanakan secara rutin pada awal tahun ajaran baru. Dalam rapat tersebut dibahas tentang perencanaan kurikulum dengan mempersiapkan administrasi pembelajaran untuk persiapan selama enam bulan sampai satu tahun ke depan. Perencanaan kurikulum PAI yang dilaksanakan pada Rapat Tahunan ini adalah program-program pembelajaran, jadwal pembelajaran, jadwal ekstrakurikuler, penyusunan program jangka menengah dan jangka pendek, perumusan budaya sekolah. Rapat Tahunan itu dilaksanakan dua kali, yaitu pertama dilaksanakan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, serta staf pegawai. Kemudian yang rapatkedua melibatkan seluruh elemen sekolah, baik kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf dan pegawai serta para guru dan wali kelas. Perencanaan kurikulum PAI bagi guru dilaksanakan dengan mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran yang terkait dengan materi pembelajaran. Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan dan menyesuaikan materi

kurikulum untuk mata pelajaran lainnya, hanya saja wali kelas memiliki tugas untuk membuat catatan tentang sikap siswa yang akan dilaporkan kepada guru PAI sebagai bahan dalam pembinaan akhlak siswa. Perencanaan kurikulum PAI dilaksanakan bertujuan agar proses pembelajaran PAI di kelas dapat terlaksana secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah. Perencanaan kurikulum PAI menjadi dasar dalam pelaksanaan seluruh proses pembelajaran PAI di dalam kelas dan juga menjadi dasar dalam melaksanakan penilaian dalam pelaksanaan kurikulum pembelajaran PAI. Perencanaan kurikulum PAI berguna sebagai informasi bagi guru tentang apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya. Perencanaan kurikulum PAI juga penting sebagai dasar dalam mempersiapkan seluruh alat pembelajaran baik media maupun perangkat pembelajaran.

Dalam perencanaan kurikulum PAI yang paling bertanggung jawab dalam melaksanakan kurikulum PAI adalah guru PAI. Guru diberikan kesempatan untuk merencanakan kurikulum pembelajaran masing-masing. Kemudian, di dalam kegiatan rapat tahunan kepala sekolah menyampaikan program-program utama sekolah kepada seluruh guru. Perencanaan kurikulum PAI dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru di bulan enam atau bulan tujuh. Pada bulan tersebut kepala sekolah menetapkan dua sampai tiga hari sebagai waktu pelaksanaan rapat tahunan. Dalam rapat tahunan yang direncanakan adalah terkait administrasi pembelajaran. Seperti program-program pembelajaran, jadwal pelajaran, jadwal ekstrakurikuler, pengambangan budaya sekolah dan penyusunan program jangka pendek dan menengah. Dalam perencanaan kurikulum PAI, guru PAI bertanggung jawab untuk merencanakan proses pembelajaran dan mengembangkan kurikulum dengan menyesuaikan

administrasi pembelajaran seperti program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, dan kebutuhan belajar lainnya.

Hambatan dalam melaksanakan perencanaan kurikulum PAI adalah masih ada guru-guru PAI yang belum memahami dengan benar tentang perencanaan kurikulum PAI. Guru memahami perencanaan kurikulum hanya sebatas pada kelengkapan perangkat pembelajaran saja. Kemudian, hambatan selanjutnya adalah bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum yang senantiasa terjadi dalam perubahan kebijakan pemerintah sehingga guru memerlukan penyesuaian untuk memahami perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut. Dalam mengatasi hambatan perencanaan kurikulum, Kepala sekolah melaksanakan supervisi sebagai cara untuk membantu guru dalam memaksimalkan pemahamannya terkait dengan perencanaan kurikulum. Kemudian kepala sekolah juga membudayakan diskusi antar guru untuk salingbertukar informasi yang bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran agar lebih baik lagi.

Selanjutnya, dalam meningkatkan mutu pembelajaran guru, beberapa hal yang diketahui dari temuan khusus di atas adalah bahwa peningkatan wawasan dan kompetensi pedagogis guru dilaksanakan melalui kegiatan supervisi, baik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Kemudian, kepala sekolah juga melaksanakan kegiatan seminar dan pelatihan bagi guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan guru dalam mengajar. Kegiatan diklat dari pemerintah juga menjadi salah satu upaya meningkatkan wawasan dan kompetensi guru. Kemudian, kepala sekolah juga selalu mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan seminar yang berkaitan dengan pendidikan yang diadakan oleh pihak umum seperti perguruan

adalah kegiatan kelompok kerja guru atau KKG.

KKG dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menyusun administrasi pembelajaran, melaksanakan manajemen kelas, dan merancang media pembelajaran. Penguasaan materi pelajaran PAI oleh guru-guru PAI sudah baik. Di mana, indikator penguasaan materi pelajaran PAI adalah kesesuaian pendidikan yang disandang oleh guru dengan mata pelajaran yang diampunya.

Guru-guru PAI di sekolah tersebut memiliki kualifikasi yang sesuai dengan mata pelajaran PAI. Dalam penguasaan materi, kepala sekolah juga menyampaikan bahwa guru sudah baik dalam menyampaikan materi pelajaran PAI, yang berarti bahwa guru telah menguasai materi pelajaran PAI dengan baik. Penggunaan perangkat pembelajaran di dalam pembelajaran PAI sudah dipersiapkan dengan baik oleh guru PAI. Semua guru wajib memiliki perangkat pembelajaran sebelum masuk ke kelas dan semua guru harus berpedoman pada perangkat pembelajaran agar proses pembelajaran dapat mencapai sasaran dengan tepat.

Pencapaian standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran PAI di SMK Negeri 10 Kota Bandung sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa dimana sangat sedikit sekali jumlah siswa yang memiliki nilai di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal. Halini juga dibuktikan dengan rekap hasil nilai belajar siswa pada mata pelajaran PAI. penggunaan media pembelajaran bersifat wajib bagi setiap guru. Guru diwajibkan membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkannya di dalam kelas. Dan media pembelajaran yang digunakan guru harus tertulis di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

adalah sebagai berikut:

1) Tahap Invitation, artinya menggali masalah dari peserta didik dan menghubungkan pembelajaran baru dengan sebelumnya yang kemudian mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

2) Tahap Eksploration, yakni merumuskan