• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI DI SMK NEGERI 10

5. Faktor Penghambat

Pelaksanaan suatu pembelajaran sebagai suatu usaha untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan tidak jarang menemui permasalahan atau kendala. Kendala itu kadang menjadi penghambat untuk mewujudkan target, sasaran atau

proses pembelajaran tersebut. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran PAI sedikit banyak ada problematikanya. Mengenai problematika yang menyertai proses pembelajaran PAI bagiseorang guru adalah penting untuk mengetahuinya agar solusi dapat ditemukan.

Pada umumnya masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran interaktif PAI berbasis SETS yang dilakukan oleh guru di dua sekolah dan hasil wawancara dengan guru PAI mengenai penggunaan media pembelajaran teknologi informasi oleh guru PAI, sarana prasarana yang belum memadai, kuragnya buku referensi dan kemampuan peserta didik yang terbatas.

Adanya masalah-masalah tersebut menjadi penghambat dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Secara garis besar problematika manajemen pendekatan SETS dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:

1) Guru

Masih rendahnya kemampuan guru PAI dalam

menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Hasil penelitian yang dilakukan di kedua sekolah tersebut, masih ada guru PAI yang kurang paham dalam penggunaan IT. Pembelajaran interaktif dalam kurikulum 2013, mau tidak mau semua guru harus menggunakan model pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi tentang materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. 2) Sarana Prasarana

Fasilitas pendidikan yang terdiri dari sarana dan prasarana sangat memerlukan perhatian khusus, mengingat tujuan pembelajaran akan tercapai manakala sarana dan prasarana di sekolah memadai yang akan menambah semangat belajar peserta didik dalam belajar. Juga tidak

kelas.

3) Peserta Didik

Kemampuan peserta didik yang terbatas. Siswa terlahir dengan berbeda karakter, kemampuan, dan potensinya yang dapat berdampak terhadap kemampuan daya serap terhadap pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Setiap siswa mampu merespon stimulus yang diajukan oleh guru, namun hanya sebagian peserta didik yang mampu menyerap materi dengan cepat. Namun sebagian lainnya perlu bimbingan dalam menguasai materi yang telah disampaikan. Hasil wawancara dengan guru PAI diperoleh informasi bahwa masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran PAI dengan pembelajaran interaktif menggunakan teknologi informasi diantaranya:

(a) Tidak semua peserta didik mampu berpikir kritis dan mengerti manfaat dari materi yang disajikan, serta tidak semua peserta didik dapat memecahkan masalah yang diberikan dalam pembelajaran secara individu. Mereka sering merasa kesulitan saat diberikan berbagai situasi yang harus dipecahkan yang berhubungan dengan materi pelajaran.

(b) Tidak semua peserta didik mampu diberdayakan untuk belajar secara mandiri dalam mencari dan menganalisis informsai dengan sedikit bantuan, bahkan terkadang guru harus sering memberikan bimbingan dan arahan terhadap berbagai aktivitas yang harus dilakukan dalam pembelajaran.

(c) Masih adanya peserta didik yang sulit untuk dimotivasi dalam meraih kompetensi yang tinggi karena keterbatasan mereka dalam mengikuti pembelajaran PAI.

Peningkatan merupakan serangkaian proses, cara atau perbuatan dalam meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya. Peningkatan juga dapat dikatakan sebagai perubahan atau perkembangan dari jenjang ke jenjang yang lebih tinggi atau lebih maju. Peningkatan disini adalah serangkaian proses dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI. Mutu pembelajaran PAI adalah mutu yang terdapat pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PAI di suatu lembaga dalam mencapai target sebagai bentuk keberhasilan memenuhi tuntutan untuk peningkatan kualitas pembelajaran PAI.

Faktor pendukung yang dapat mempengaruhi peningkatan mutu pembelajaran PAI di SMK Negeri 10 Kota Bandung adalahs ebagai berikut:

1) Faktor Guru

Faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas pembelajaran, yang meliputi kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru, baik kognitif (pengetahuan) seperti penguasaan bahan, keteladanan, sikap mencintai profesinya, dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar, dan lain sebagainya. Guru PAI harus memiliki kemampuan dalam menenangkan peserta didiknya agar dalam proses pembelajaran, mereka benar-benar siap ketika menerima materi pembelajaran. 2) Faktor Peserta Didik

Hal yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam datang dari siswa sendiri diantaranya kemampuan peserta didik, motivasi belajar, minat, perhatian, sikap, dan kebiasaan belajar dan beribadah. 3) Faktor Lingkungan

Faktor ini mempengaruhi kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam. Adapun kondisi lingkungan tersebut antara lain:

kondusif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku. Dalam suasana belajar yang menyenangkan, peserta didik memiliki kebebasan untuk belajar, mengajukan pendapat, berdialog dengan teman sekelompok atau satu kelas. Sebaliknya perasaan cemas dan khawatir sering tidak menumbuhkan kreativitas dan kemampuan peserta didik dalam belajar.

b) Fasilitas dan Sumber Belajar

Seringkali guru merupakan satu-satunya sumber belajar di dalam kelas. Situasi ini kurang menunjang kualitas pembelajaran PAI, sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak akan optimal. Terdapat banyak fasilitas dan sumber belajar, seperti media, alat peraga, dan lain sebagainya.

7. Solusi

Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa guru PAI sama-sama melaksanakan beberapa kegiatan pembelajaran yang merupakan upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran serta hasil belajar peserta didik berbasis SETS di kelas XI. Upaya yang sudah dilakukan di SMK Negeri 10 Kota Bandung tersebut, hampir memiliki kesamaan dikarenakan masalah-masalah yang dihadapi tidak jauh berbeda. Maka kurang memadainya sarana prasarana guru dalam memfasilitasi belajar peserta didik tidak dibatasi oleh ruang kelas, mengingat pembelajaran interaktif PAI berbasis SETS ini adalah salah satu pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan, banyak animasi-animasi yang menarik yang membuat peserta didik kelas XI begitu semangat dan termotivasi. Hal ini menandakan bahwa pembelajaran interaktif PAI memiliki guna dan manfaat dalam mencapai mutu pembelajaran.

dihubungkan dengan pengalaman sehari-hari, lebih memperbanyak diskusi kelompok atau belajar kolaborasi agar mereka bisa saling menukar ilmu pengetahuan, mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan seperti intruksi permainan, bermain peran, bercerita tentang kejadian yang sedang terjadi, model driil yang dapat memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan CD Multimesia Interaktif, belajar dengan tayangan film (Audio Visual Method) ataupun dari internet untuk mencari bahan pelajaran (E-Learning).

Walaupun tidak semua metode diterapkan dalam pembelajaran, setidaknya salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan dapat dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Dengan mengacu pada pembelajaran berbasis SETS, maka upaya guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI pada peserta didik dapat memberikan penilaian dari berbagai sisi, baik penilaian kinerja, lisan, tulisan, portofolio dan produk. Dengan memberikan materi pembelajaran yang menarik melalui beberapa metode pembelajaran, dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Masalah yang dihadapi oleh guru PAI mengenai kurangnya fasilitas pendukung dan masih banyak pula guru yang belum mampu mengoperasikan media pembelajaran berbasis SETS, maka guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari informasi melalui internet atau buku penunjang sehingga pengetahuan mereka semakin luas. Selain itu upaya perbaikan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Dengan perencanaan yang baik maka hasilnyapun akan baik pula.

E. MANAJEMEN PENDEKATAN SETS UNTUK