• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PERUBAHAN IDENTITAS SLANKERS DAN

6.3 Andre: Sekjen Slankers Pembawa Misi Mulia

Andre Andriyanto adalah seorang Slankers yang kini menjabat sebagai Sekjen Slankers di Pulau Biru Production. Andre kini berusia 31 tahun, sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak. Andre bertempat tinggal daerah Bekasi Barat bersama istri dan anak-anaknya. Kegiatan sehari-hari Andre adalah mengurusi Slank Fans Club (SFC) di seluruh Indonesia dan berkantor di Potlot, satu tempat dengan manajemen Slank.

Andre mulai resmi menjadi pengurus SFC pada tahun 2003. Ketika itu dia menawarkan sebuah konsep kepada Bunda Ifet, dan konsepnya itu diterima dengan

perubahan beberapa kali. Konsepnya itu dituangkan ke dalam sebuah Kode Etik SFC7. Awalnya Andre adalah seorang Slankers yang sering nongkrong di Potlot, kemudian seiring dengan berjalannya waktu, dia semakin akrab dengan manajemen Slank dan personil Slank sehingga dengan kemampuan yang dimilikinya di bangku kuliah dulu, dia diangkat menjadi pengurus SFC dengan posisi Sekjen Slankers.

Andre mulai menyukai Slank ketika masih bersekolah di jenjang SMP tahun 1993, pada saat Slank mengeluarkan album perdananya. Ia merasa Slank adalah sebuah band yang memiliki warna berbeda dari band-band umumnya pada saat itu. Andre juga memiliki keyakinan bahwa Slank akan menjadi sebuah band yang besar nantinya, berikut pernyataannya:

”Tahun 1993. waktu itu masih SMP. Dari album pertama Slank juga sebenarnya gue udah feeling kalau Slank akan besar kedepannya... karena pada tahun itu Slank sebagai band yg mengeluarkan warna musik yang berbeda dengan band sebelumnya.”

Alasan Andre menyukai Slank diakui karena musik Slank adalah musik dengan gaya Slank yang slengean dan kata-kata dalam liriknya apa adanya, sesuai dengan keadaan yang terjadi di masyarakat. Menurut Andre, di dalam album Slank selalu terdapat pesan moral yang menurutnya merupakan kekuatan Slank. Pesan-pesan yang ada di dalam lagu-lagu Slank itu juga mudah dicerna oleh Slanker.

Andre merasa ketika dia berada dalam usia remaja, masyarakat di lingkungan tempatnya tumbuh dipenuhi dengan kebebasan yang dibatasi. Dirinya yang ketika itu sedang dalam proses pencarian jati diri merasa pertanyaan-pertanyaan yang terlintas

7

mengenai kehidupannya terjawab dengan lirik-lirik lagu Slank, misalnya pandangannya tentang cinta seorang perempuan. Ada sebuah lagu Slank yang dianggap Andre sangat menginspirasinya dan membuka pandangannya mengenai cinta dan kehidupan, yaitu lagu ”Korban Tradisi”. Lagu ini dimaknai Andre sebagai simbol sebuah cinta yang semestinya tidak hanya dilihat dari tampilan fisik saja. Menurutnya, mencintai seseorang bukan hanya mementingkan fisik saja, yang dalam tradisi bangsa Indonesia diukur dari keperawanan seorang wanita.

Lagu ini membuat pandangan Andre terbuka, bukan hanya terhadap cinta dan pandangannya terhadap perempuan, tetapi juga untuk kehidupan sehari-harinya. Andre tidak memandang sesuatu hanya dari tampilan fisik atau luarnya saja, melainkan esensi dari sesuatu itu. Sebagai realisasinya adalah dalam hal memilih pakaian. Andre memilih untuk bergaya slengean, bukan berarti dia selalu santai dalam segala hal, tetapi ketika bekerja dia melakukannya dengan serius dan usaha keras. Begitupun Andre menilai seseorang, dia tidak akan menilai seseorang hanya karena penampilannya saja sebelum dia mengenal seseorang itu lebih dekat.

Melalui lagu-lagu Slank juga Andre mengaku termotovasi untuk semangat dalam meraih keinginanya. Sebuah lagu yang sangat menginspirasinya berjudul ”Rebut”8. Lagu ini dianggap Andre dapat membangkitkan semangat untuk bisa meraih apa yang diinginkan dengan berusaha merebut keinginan itu. Kalimat yang paling membangkitkan semangatnya dalam lagu tersebut berbunyi ”Mana ada perlawanan tanpa keringat, mana bisa kemenangan tanpa semangat. Rebut... Jangan diam saja!”

8

Kecintaannya terhadap Slank, terutama lagu-lagunya memang banyak meyakinkan Andre terhadap pandangan-pandangan hidupnya. Pada dasarnya, dia memang merasa kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang disampaikan oleh Slank kepada Slankers melalui lagu dan gaya hidupnya itu memang sama seperti dirinya. Hal inilah yang memperkuat kecintaannya terhadap Slank dan membuatnya semakin bersemangat menjadi perantara Slank dan Slankers dalam mensosialisasikan pesan-pesan moral melalui SFC.

Sebagai seorang Slankers dan pengurus SFC, Andre dengan fasih dapat menjelaskan nilai-nilai yang mencirikan Slank, dan tentu ingin ditularkan kepada Slankers. Nilai-nilai itu antara lain adalah solidaritas dan kebersamaan. Berikut pernyataan Andre tentang nilai solidaritas dan kebersamaan:

”Nilai kebersamaan yang selalu dijunjung tinggi, mereka tidak melihat latar belakang, status sosial, dan apapun. Dan Slank juga selalu mensosialisasikan kepada Slankers untuk mempunyai jiwa solidaritas yg tinggi. Sebagai sekjen, itu yang harus gue jaga. Karena solidaritas jika dibawa kearah yang positif akan mempunyai dampak yang positif, tapi sebaliknya jika dibawa dengan negatif itu akan jadi bumerang”

Perihal gaya berpakaian Slankers yang beratribut Slank, menurut Andre seorang Slankers yang banyak memiliki atribut Slank tidak selalu dapat disebut sebagai Slankers sejati. Andre mendefinisikan Slankers sejati sebagai berikut:

”Menurut gue slankers sejati adalah slankers yg bisa memaknai pesan yang disampaikan oleh slank dan bisa menularkan pesan tersebut ke lingkungan sekitar, yaitu 13 ajaran tidak sempurnanya Slank”

Andre menyimpulkan tiga kategori Slankers versi dirinya di dalam pernyataan berikut ini:

” Nah begini. Slankers itu ada 3 kategori. Pertama, Slankers yang dia cuma suka dengan Slank bisa (ditunjukkan) melalui atribut yang melulu slank. Kedua, slankers yg cuma ikut-ikutan, tapi dia apal seluruh lagu slank, tapi dia nggak bisa memaknai arti dan lirik lagu Slank. Ketiga, dialah Slankers sejati, dia bukan hanya apal lagu Slank tapi dia juga mengerti dan mengimplementasikan seluruh pesan nya slank. Gaya dia slengean tapi bukan dia beratribut Slank (saja), yang penting jiwa dia Slank abis.”

Andre menggolongkan dirinya ke dalam kategori Slankers yang ketiga, sebab dia tidak hanya menghafal semua lagu Slank, melainkan mengerti dan mencoba mengimplementasikan pesan-pesan yang disampaikan oleh Slank melalui lagu-lagu tersebut. Menurutnya, banyak pandangan dirinya yang kemudian diperkuat dengan pesan yang disampaikan oleh Slank. Selain pandangan, Slank juga membantunya mendapatkan informasi mengenai berbagai permasalahan yang sedang terjadi, contohnya masalah politik yang baru saja marak dibicarakan. Permasalahan itu adalah para pejabat yang korupsi, dan dituangkan sebagai sebuah sindiran oleh Slank melalui lagu ”Gossip Jalanan”.

Mengenai pribadi para personil Slank, menurut Andre Slank adalah artis yang sederhana dan tidak merasa dirinya bintang besar. Baginya, Slank adalah idola yang sangat peduli dengan para penggemarnya, termasuk masalah-masalah penggemarnya.

”Dia sebagai artis, gua ngeliat dia tuh saat merasa di lingkungan penggemarnya, nggak ngerasa seperti artis. Terutama di cabang-cabang fans club, nggak maudianggap sebagai artis. Dia malah nggak mau dibedain sama fansnya, malah nggak nyaman kalo dibedain. Itulah kehebatan dia. Dia sangat care sama penggemarnya. Apapun masalah Slanker pasti diakomodir sama dia. Kaya kita itu punya dana infak, khusus buat Slankers. Jadi kalo Slankers ada yang punya masalah untuk berobat atau ada masalah keuangan. Jadi Slank kalo manggung itu pasti biayanya ada yang dipotong untuk infak...”

Andre akhirnya menyimpulkan identitas Slank sebagai sebuah band yang personilnya selalu tampil sederhana dan apa adanya. Gaya berpakaian menjadi ciri utama yang terlihat dari personil Slankers bagi orang yang belum mengenal karakter para personil Slank tersebut. Identitas seperti itu juga diakui Andre sama dengan dirinya, dimana ia kerap memilih cara berpakaian sederhana di dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut pernyataanya mengenai identitas Slankers yang terlihat dari gaya berpakaiannya:

” Slank tampil apa adanya. Acara formal, kawinan, ya apa adanya. Dengan kaos oblong, celana belel, ya apa adanya. Waktu itu pernah mau ngadep Presiden Megawati, pakenya cuma jas aja, pake jeans. Jeans nya nggak belel sih waktu ke istana, cuma agak gelap situ warnanya, karena permintan istana kan situ yah. Kalo kesehariannya sih, beda banget sama artis-artis lain. Jadi nggak ada perbedaan (cara berpakaian) antara dia sama gua sih.”

Menurut Andre, banyak Slankers yang menyalahartikan tampilan Slank yang apa-adanya ini. Banyak Slankers yang masih remaja atau ABG menganggap dengan berpakaian demikian, berarti mereka bebas dan urakan, minum minuman keras dan bertawuran dengan kelompok lain diluar atau sesama Slankers. Sebagai seorang Slankers, Andre memiliki definisi sendiri mengenai identitasnya, seperti dikutip berikut ini:

” Orang hidup pasti pengen menciptakan sesuatu. Gua paling nggak suka jadi orang yang tampil di depan. Gua pengen orang mengenal gua sebagai Andre, sebagai orang yang di belakang layar.Tapi bisa menciptakan orang yang berguna untuk masyarakat. Gua nggak pengen banget cari muka, cari nama, gua paling nggak suka begitu.”

Definisi Andre mengenai identitas dirinya yang selalu ingin menciptakan sesuatu adalah salah satu dari isi Ajaran Slankissme, yaitu ”kita harus kreatif”.

Sebagai Sekjen Slankers, Andre ingin menularkan nilai-nilai positif yang dimilikinya kepada orang lain, terutama para Slankers. Andre beruntung karena dirinya tidak pernah menyandu narkoba, baik dulu maupun sekarang. Dia tidak merasakan ada perubahan yang sangat signifikan semenjak menjadi Slankers sampai saat ini. Namun, dia melihat banyak perubahan terjadi pada diri para Slankers mengenai kebiasaan mengonsumsi narkoba. Ia menyaksikan bahwa di tahun 1999, ketika Slank mulai mengampanyekan anti narkoba, banyak Slankers yang juga ikut berperang melawan narkoba. Hal ini didukung oleh aksi sosial Slank dan manajemen yang membuka ”Padepokan Slankers Recovery” secara resmi di tahun 2004. Tempat ini merupakan sebuah tempat rehabilitasi bagi Slankers yang ingin lepas dari ketergantungannya terhadap narkoba yang bekerjasama dengan RS Lebak Bulus. Semenjak itu, di Potlot tidak ada lagi Slankers yang berani mengonsumsi narkoba.