• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.6 Anemia

Kejadian anemia diperoleh bahwa sebanyak 23 orang (35,9%) ibu tidak mengalami anemia dan sebanyak 41 orang (64,1%) ibu mengalami anemia, secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Anemia Jumlah (n) Persentase (%)

Tidak 23 35,9

Ya 41 64,1

Jumlah 64 100,0

4.6.1 Hubungan Umur dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,355> α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan anemia pada ibu hamil. Tabel

silang antara umur dengan anemia menunjukkan bahwa dari 55 responden yang berumur 20-35 tahun, ada 34 orang (61,8%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 9 responden yang berumur <20 dan >35 tahun terdapat 7 orang (77,8%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.7 Hubungan Umur dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Umur

Anemia

Tidak Ya Total p

n % n % n %

20-35 tahun 21 38,2 34 61,8 55 100,0

0,355

<20 dan >35 tahun 2 22,2 7 77,8 9 100,0

4.6.2 Hubungan Paritas dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Tabel silang antara paritas dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan bahwa dari 50 responden yang paritasnya 1-3 orang anak, ada 34 orang (68,0%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 14 responden yang paritasnya > 3 orang anak terdapat 7 orang (50,0%) yang mengalami anemia. Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,215 > α=0,05, dengan demikian tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Tabel 4.8 Hubungan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Paritas

4.6.3 Hubungan Jarak Kelahiran dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,822> α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jarak kelahiran dengan anemia pada ibu hamil.

Tabel silang antara jarak kelahiran dengan anemia menunjukkan bahwa dari 51 responden yang jarak kelahirannya ≥ 2 tahun, ada 33 orang (64,7%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 13 responden jarak kelahirannya < 2 tahun terdapat 8 orang (61,5%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.9 Hubungan Jarak Kelahiran dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Jarak Kelahiran

4.6.4 Hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Tabel silang antara konsumsi tablet Fe dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan bahwa dari 30 responden yang mengkonsumsi Fe secara teratur, ada 13 orang (43,3%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 34 responden yang tidak mengkonsumsi Fe secara teratur terdapat 28 orang (82,4%) yang mengalami anemia.

Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,001 < α=0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Tabel 4.10 Hubungan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Konsumsi Tablet

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,002< α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil. Tabel silang antara pola makan dengan anemia menunjukkan bahwa dari 28 responden yang pola makan baik yaitu 12 orang (42,9%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 36 responden yang pola makan kurang terdapat 29 orang (80,6%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.11 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Pola Makan Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,003< α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemeriksaan ANC dengan anemia pada ibu hamil.

Tabel silang antara pemeriksaan ANC dengan anemia menunjukkan bahwa dari 26 responden yang ANCnya baik, ada 11 orang (42,3%) yang mengalami anemia.

Sedangkan, dari 38 responden yang ANCnya kurang terdapat 30 orang (78,9%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.12 Hubungan Pemeriksaan ANC dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Pemeriksaan ANC

4.6.7 Hubungan Pemeriksaan ANC dengan Konsumsi Tablet Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 26 responden yang ANCnya baik, ada 8 orang (30,8%) yang konsumsi tablet besinya kurang. Sedangkan, dari 38 responden yang ANCnya kurang terdapat 26 orang (68,4%) yang konsumsi tablet besinya kurang. Berdasarkan uji chi square menunjukkan nilai p=0,003< α = 0,05 artinya terdapat hubungan antara pemeriksaan ANC dengan konsumsi tablet besi pada ibu hamil, secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.13 Hubungan Pemeriksaan ANC dengan Konsumsi Tablet Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling

Kota Padangsidimpuan

Pemeriksaan ANC

Konsumsi Tablet Besi

Baik Kurang Total p

n % n % n %

Baik 18 69,2 8 30,8 26 100,0

0,003

Kurang 12 31,6 26 68,4 38 100,0

4.6.8 Hubungan Zat Besi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,004< α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara zat besi dengan anemia pada ibu hamil. Tabel silang antara zat besi dengan anemia menunjukkan bahwa dari 29 responden yang zat besi baik yaitu 16 orang (55,2%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 35 responden yang zat besi kurang terdapat 28 orang (80,0%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.14 Hubungan Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Zat Besi disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara asam folat dengan anemia pada ibu hamil. Tabel silang antara asam folat dengan anemia menunjukkan bahwa dari 31 responden yang asam folat baik yaitu 18 orang (58,1%) yang mengalami anemia.

Sedangkan, dari 33 responden yang asam folat kurang terdapat 28 orang (84,8%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.15 Hubungan Asam Folat dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Asam Folat

4.6.10 Hubungan Vitamin B12 dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,007< α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara vitamin B12 dengan anemia pada ibu hamil. Tabel silang antara pola makan dengan anemia menunjukkan bahwa dari 33 responden yang vitamin B12 baik yaitu 17 orang (51,5%) yang mengalami anemia. Sedangkan, dari 31 responden yang vitamin B12 kurang terdapat 25 orang (80,6%) yang mengalami anemia.

Tabel 4.16 Hubungan Vitamin B12 dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Vitamin B12

Anemia

Tidak Ya Total p

n % n % n %

Baik 17 51,5 16 48,5 33 100,0

0,007

Kurang 6 19,4 25 80,6 31 100,0