• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN/MORTALITY RATE

Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun

waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya.

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini.

1. Angka Kematian Kasar (AKK) / Crude Death Rate (CDR)

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di masyarakat bukan pada fasilitas pelayanan kesehatan (merupakan

community based data), sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan

kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan jadi bukan merupakan representasi dari semua kasus kematian yang terjadi di suatu wilayah (facilitate based data). Angka kematian di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas dan Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang kesemuanya ditujukan

untuk mendapatkan data yang berbasis bukti (Evidence Based).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2PL Dinkes Kota Makassar, jumlah kematian untuk semua golongan umur (<1 tahun - >45 tahun) yang terjadi pada tahun 2014 sebanyak 2.706 kematian dari 1.369.606 jiwa menurun dari tahun 2013 sebanyak 3.059 kematian dari

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 24 1.352.136 jiwa. Tahun 2012 terdapat 3.008 kematian dari 1.352.136 jiwa untuk semua golongan umur. Ini berarti pada tahun 2014 dari 1.000

penduduk Kota Makassar terjadi 2 kematian (AKK = 1,97 per 1.000 penduduk). Angka kematian kasar tahun 2012 s/d 2014 dapat dilihat

pada gambar berikut :

Gambar III. 1

Jumlah Kematian dan Angka Kematian Kasar Di Kota Makassar Tahun 2012 – 2014

Sumber : Bidang Bina P2PL Dinkes Kota Makassar

Adapun 10 (sepuluh) jenis penyakit penyebab utama kematian di Kota Makassar tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 2012 2013 2014 3,008 3,059 2,706 2.26 2.22 1.97

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 25 Tabel III. 1

10 Jenis Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi Di Kota Makassar Tahun 2014

No. JENIS PENYAKIT J U M L A H

1 Asma 844 2 Jantung 449 3 Hipertensi 310 4 Diabetes Mellitus 216 5 Maag 186 6 Stroke 179 7 Broncho Pneumonia 134 8 Lever 80 9 Ginjal 79 10 Prematur 75

Sumber : Bidang Bina P2PL Dinkes Kota Makassar

2. Angka Kematian Neonatal (AKN) / Neonatal Mortality Rate (NMR)

Kematian neonatal adalah kematian bayi yang berumur 0-28 hari yang dinyatakan dengan per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu : 1) faktor ibu antara lain antenatal care, infeksi ibu saat hamil, gizi ibu hamil dan karakteristik dari ibu hamil (umur,paritas dan jarak kehamilan) ; 2) faktor janin antara lain BBLR, asfiksia, dan pneumonia. Untuk mencegah risiko kehamilan, maka perlu untuk menghindari 3T dan 4T. Adapun yang dimaksud dengan 3T dan 4T yaitu :

a. 3 T : 1. Terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan

2. Terlambat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat 3. Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan b. 4 T : 1. Terlalu muda ( usia <16 tahun)

2. Terlalu tua (usia >35 tahun)

3. Terlalu sering (usia anak sangat dekat) 4. Terlalu banyak (lebih dari 4 orang anak)

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 26 Angka Kematian Neonatal di Kota Makassar mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar 0,98 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian neonatal sebanyak 28 kematian dari 24.590 jumlah kelahiran hidup (AKN = 0,98/1000 KH). Tahun 2013 sebesar 2,44 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian sebanyak 60 kematian neonatal dari 24.576 jumlah kelahiran hidup (AKN = 2,44/1000 KH). Angka kematian neonatal selama 2 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar III. 2

Jumlah Kematian dan Angka Kematian Neonatal Di Kota Makassar Tahun 2013 – 2014

Sumber : Bidang Bina P2PL Dinkes Kota Makassar

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Makassar dalam upaya penurunan AKN diantaranya kampanye anak sehat, pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal) untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi bidan, dan 1000 hari pertama kehidupan.

0 20 40 60 2013 2014 60 24 2.44 0.98

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 27

3. Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Rate (IMR)

Angka kematian bayi menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan indikator yang terkait langsung dengan target kelangsungan hidup bayi dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan termasuk pemeliharaan kesehatannya. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.

Pencapaian indikator angka kematian bayi telah melampaui target yang telah ditetapkan, dari yang ditargetkan 9/1000 Kelahiran Hidup (KH) di tahun 2014 ternyata menunjukkan pencapaian yang baik dengan lebih rendahnya angka kematian bayi pada tahun 2014 yaitu 2,60 per 1.000 kelahiran hidup (AKB = 2,60/1000 KH) atau sebanyak 64 kasus kematian bayi dari 24.590 kelahiran hidup menurun dari tahun 2013 yaitu 6,71 per 1.000 kelahiran hidup (AKB = 6,71/1000 KH) atau sebanyak 165 kasus kematian bayi dari 24.576 kelahiran hidup. Tahun 2012 sebesar 6,78 per 1.000 kelahiran hidup (AKB = 6,78/1000 KH) dengan jumlah kematian bayi sebanyak 163 kasus dari 24.034 jumlah kelahiran hidup. Angka kematian bayi selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut :

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 28

Gambar III. 3 Angka Kematian Bayi

Di Kota Makassar Tahun 2012 – 2014

Sumber : Bidang Bina Kesmas Dinkes Kota Makassar

Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk mengubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Penurunan angka kematian bayi (AKB) di Kota Makassar terjadi karena dukungan lintas program seperti program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program perbaikan gizi masyarakat dan pelayanan imunisasi yang semakin baik serta dukungan lintas sektor terkait. Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014 dalam upaya penurunan angka kematian bayi (AKB) yaitu sosialisasi P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi) pada 14 kecamatan di Kota Makassar, kampanye ibu sehat (1.000 ibu hamil), kampanye anak sehat, pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal) untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi bidan, pelatihan PONED untuk 10 Puskesmas rawat inap, AMP (Audit Maternal Perinatal) untuk memvalidasi kasus kematian dan 1000 hari pertama kehidupan.

6.78 6.71 2.6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2014 29

4. Angka Kematian Balita (AKABA)/Child Mortality Rate (CMR)

Angka Kematian Balita (1 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 1 - 4 tahun per 1.000 anak balita. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti status gizi, sanitasi, penyakit menular dan tidak menular serta kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat kematian penduduk. Besarnya tingkat kematian balita menunjukkan tingkat permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Bina P2PL Dinas Kesehatan Kota Makassar Angka Kematian Balita di Kota Makassar mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2012 jumlah kematian balita yaitu sebanyak 43 balita dari 24.034 kelahiran hidup sehingga diperoleh Angka Kematian Balita (AKABA)=

1,79/1.000 KH meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 82 balita

Dokumen terkait