• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 2.17 menggambarkan sebaran penduduk produktif dan yang tidak produktif, penduduk di Kabupaten Bangka lebih didominasi oleh penduduk berusia produktif (15–64 tahun) dengan jumlah 164.330 jiwa (66,57%). Penduduk yang tidak produktif terdiri dari 74.612 jiwa (30,23%) penduduk berusia di bawah 14 tahun dan 7.896 (3,20%) penduduk berusia di atas 64 tahun. Jika dilihat dari sebaran usia penduduk, Kabupaten Bangka memiliki jumlah sumber daya manusia produktif yang banyak sehingga berpotensi untuk meningkatkan kapasitas produksi (output) daerah.

Tabel 2.17. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Bangka, 2005

No Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah

Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 0–14 tahun 37.514 29,48 37.098 31,02 74.612 30,23 2 15–64 tahun 85.920 67,52 78.410 65,57 164.330 66,57 3 > 64 tahun 3.818 3,00 4.078 3,41 7.896 3,20 127.252 100 119.586 100 246.838 100

Sumber: Bangka Dalam Angka, BPS

Tabel 2.18. Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Bangka, 2005

No Tahun Bekerja Mencari Kerja Bkn Angk. Kerja Jumlah

Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 2005 96.454 - 11.939 - 63.831 - 172.223 Sumber: Bangka Dalam Angka, BPS

II - 24

Data tahun 2000-2004 tidak disajikan karena data jumlah angkatan kerja sebelum pemekaran. Tabel 2.18 menggambarkan angkatan kerja pada tahun 2005, data-data 2000-2004 belum menggambarkan keadaan angkatan kerja Kabupaten Bangka yang baru. Menurut data yang tersaji di BPS, sampai dengan tahun 2000 hingga 2004, angkatan kerja masih tergabung dengan angkatan kerja di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan.

1.1) Permasalahan

Berdasar data yang ada, pada saat ini Kabupaten Bangka menghadapi beberapa permasalahan bidang demografi sebagai berikut:

(1) Seperti juga di daerah lain pada umumnya, permasalahan demografi yang selama ini dialami adalah terkait dengan kualitas, kemampuan, kepadatan penduduk yang semakin tinggi dan penyebaran penduduk yang tidak merata serta tidak berkorelasi dengan perkembangan potensi ekonomi.

(2) Struktur penduduk didominasi oleh usia produktif, yaitu pada umur 15-64 tahun sekitar 66,57% dari total penduduk. Ini memberikan implikasi bahwa pada masa 20 tahun ke depan akan terjadi peningkatan beban penduduk usia tua yaitu umur 60 tahun atau lebih.

(3) Angka pengangguran dan selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan bahaya yang mengancam apabila tidak segera dicarikan solusinya.

(4) Pelayanan kependudukan serta catatan sipil masih belum baik. Minimnya catatan kependudukan dapat menyebabkan program-program pembangunan menjadi tidak tepat sasaran. Hal ini terutama menyangkut masalah pelayanan bagi keluarga miskin dalam hal kesehatan maupun yang lainnya.

(5) Di bidang ketenagakerjaan, kualitas SDM tenaga kerja di Kabupaten Bangka relatif masih rendah.

(6) Masih rendahnya peran penduduk perempuan dalam kegiatan pembangunan.

1.2) Capaian Keberhasilan

Beberapa program pelaksanaan pembangunan bidang demografi telah mencapai beberapa keberhasilan sebagai berikut:

(1) Terealisasikannya beberapa kegiatan dalam sistem administrasi kependudukan termasuk pemutakhiran sistem administrasi kependudukan.

(2) Peningkatan kapasitas kelembagaan.

(3) Terealisasikannya kegiatan ketenagakerjaan seperti penetapan dan sosialisasi UMK dan berbagai pelatihan ketenagakerjaan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(4) Pembinaan berbagai kegiatan Keluarga Berencana dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk.

2) Analisis

2.1) Proyeksi Peluang

Pada prinsipnya pembangunan manusia adalah upaya peningkatan kualitas SDM sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa peluang yang diproyeksikan akan muncul untuk memberi peluang yang lebih baik bagi upaya peningkatan SDM di Kabupaten Bangka adalah:

(1) Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan usia harapan hidup melalui berbagai kegiatan terutama dalam bidang perbaikan gizi dan kesehatan.

(2) Terjadinya penurunan pertumbuhan penduduk dengan semakin meningkatnya keberhasilan upaya pengendalian jumlah penduduk melalui berbagai kegiatan Keluarga Berencana.

(3) Semakin meningkatnya komposisi demografi ke arah yang lebih ideal antara jumlah penduduk usia produktif dan non produktif. Dengan semakin besarnya jumlah penduduk produktif, akan memberi peluang yang lebih besar bagi modal pembangunan di wilayah Kabupaten Bangka.

2.2) Proyeksi Ancaman

Ancaman terhadap pembangunan kependudukan di Kabupaten Bangka pada intinya datang dari:

(1) Masih adanya kemiskinan yang tidak hanya dipengaruhi oleh dimensi ekonomi tetapi juga dimensi non ekonomi.

(2) Masih rendahnya produktifitas masyarakat sebagai akibat dari pola pikir yang subsisten.

II - 26

(3) Masih banyaknya pengangguran sukarela sebagai akibat dari pola pikir masyarakat yang bersifat instan (maunya bekerja pada pekerjaan yang cepat menghasilkan seperti pertambangan).

(4) Pertambahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh migrasi penduduk cukup tinggi. Dengan peningkatan ini secara langsung akan menambah biaya sosial (social cost).

2.3) Proyeksi Permasalahan

Permasalahan bidang demografi yang dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Bangka dalam jangka panjang adalah:

(1) Terjadinya struktur penduduk yang semakin menua karena semakin tingginya harapan hidup dan menurunnya pertumbuhan penduduk. (2) Adanya arus urbanisasi dan kurang meratanya penyebaran penduduk.

2.4) Proyeksi Keberhasilan

Keberhasilan bidang demografi diproyeksikan dapat dicapai Kabupaten Bangka dalam kurun waktu 20 tahun ke depan adalah:

(1) Tercapainya rata-rata pertumbuhan penduduk yang kurang dari 1 % per tahun.

(2) Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran. (3) Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. (4) Meningkatnya kualitas dan harapan hidup.

3) Output

Kondisi demografi Kabupaten Bangka pada tahun 20 akan menunjukkan struktur penduduk yang semakin menua karena semakin kecilnya laju pertumbuhan penduduk (kurang dari 1 %) dipicu oleh menurunnya angka kelahiran yang disertai meningkatnya harapan hidup. Meskipun menurun, pertumbuhan penduduk tetap mengakibatkan peningkatan kepadatan penduduk. Dengan adanya globalisasi akan mengakibatkan meningkatnya arus migrasi yang menyebabkan heterogenitas.

2.1.3. Ekonomi dan Sumber Daya Alam

1

1)) IInnppuutt A

A.. SSttrruukkttuurrPPDDRRBB

Salah satu ukuran untuk mengetahui kinerja ekonomi suatu daerah adalah dengan menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB didefinisikan sebagai nilai produksi barang dan jasa suatu daerah selama satu tahun. Perkembangan PRDB Kabupaten Bangka selama kurun waktu 5 tahun terakhir ditunjukkan dalam Tabel 2.19 (atas dasar harga berlaku), Tabel 2.20. (atas dasar harga konstan) dan Pertumbuhan Ekonomi (atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan) seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.21.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, total PDRB Kabupaten Bangka atas harga dasar berlaku terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2002 bernilai 1,451 trilyun rupiah dan terus meningkat sampai tahun 2006 menjadi sebesar 2,839 trilyun rupiah. Sedang atas dasar harga konstan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, total PRDB juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2002 bernilai 1,298 trilyun rupiah dan terus meningkat sampai pada tahun 2006 menjadi sebesar 1,636 trilyun rupiah.

Dan kurun waktu 5 tahun terakhir tersebut sumbangan pada total PDRB Kabupaten Bangka didominasi oleh Sektor Pertanian, dengan rata-rata 22,84% (atas harga berlaku) dan 29,18% (atas harga konstan). Sumbangan terbesar dari sektor pertanian sebagai sektor pertama yang mendominasi dalam sumbangan terhadap PDRB adalah dari tanaman perkebunan, dengan rata-rata 12,51% atas dasar harga berlaku dan 19,01% atas dasar harga konstan. Pada rangking kedua sumbangan terbesar terhadap PDRB Kabupaten Bangka adalah dari Sektor Perdagangan, hotel, dan restoran dengan rata-rata 24,49% (atas harga berlaku) dan 25,14% (atas harga konstan). Sedang sektor terkecil yang menyumbang PDRB Kabupaten Bangka adalah Sektor Listrik, Gas, dan Air yaitu sebesar 0,81% (atas harga berlaku) dan 0,68% (atas harga konstan).

II - 28