• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.9 Uji Angket

Angket perlu diuji terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian tersebut dilaksanakan untuk mengetahui apakah angket tersebut layak atau tidak untuk diserahkan kepada responden. Pengujian angket dilakukan dengan cara uji validitas dan realibilitas.

3.9.1 Uji Validitas

Priyatno (2010:90) menyatakan, “Validitas merupakan ketepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur kevalidan angket kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur data variabel secara tepat (Arikunto, 2013:211). Uji validitas angket terdiri dari validitas internal dan validitas eksternal.

3.9.1.1 Validitas Internal

Validitas internal terdiri dari validitas isi dan validitas konstruksi. Sugiyono (2017:170) menyatakan, “Instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi”. Validitas internal dalam

penelitian ini diuji dengan pengujian konstruksi dari penilai ahli. Penilai ahli pada penelitian ini adalah Dra. Umi Setijowati, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi dan Anisa Isnaeni Safira, S.Pd. selaku guru kelas V di SDN Limbangan Kulon 01 Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Hasil uji validitas internal angket kompetensi pedagogik guru dan fasilitas belajar dapat dibaca pada Lampiran 13 dan 14.

3.9.1.2 Uji Validitas Eksternal

Sugiyono (2017:170) berpendapat validitas eksternal suatu instrumen yang dikembangkan berdasarkan fakta empiris. Angket perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitasnya. Angket diujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri Dabin 10 Kecamatan Brebes yang terpilih sebagai sampel uji coba dari populasi penelitian. Penghitungan hasil uji coba dalam penelitian ini menggunakan teknik Corrected Item-Total Correlations pada Statistical Product

and Service Solution (SPSS) versi 22.

Priyatno (2014:55) menjelaskan, “Analisis Corrected Item-Total

Correlations dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total

dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi”. Langkah-langkah untuk uji validitas yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability

Analysis. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Reliability Analysis. Pada kotak

dialog Reliability Analysis masukkan semua variabel ke kotak items, lalu klik tombol Statistics. Selanjutnya, beri tanda centang pada Scale if item deleted –

Countinue – OK. Priyatno (2014:59) menjelaskan pengujian dilakukan dengan uji

2 sisi dengan taraf signifikasi 0,05 maka kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Namun jika rhitung ≤ rtabel (uji 2 sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrumen tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Uji coba instrumen ditujukan untuk anggota populasi di luar sampel penelitian. Pada penelitian ini, populasi uji coba instrumen merupakan siswa kelas V di SD Negeri Dabin 10 Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes yang tidak termasuk dalam sampel penelitian, namun masih dalam populasi yang sama.

Jumlah populasi siswa uji coba diperoleh dari hasil pengurangan jumlah populasi penelitian masing-masing sekolah dengan sampel siswa setiap sekolah. Rincian populasi siswa uji coba tertera pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Tabel Populasi Uji Coba

No. Nama Sekolah Populasi Siswa Uji Coba 1. SDN Limbangan Wetan 01 29 – 17 = 12 2. SDN Limbangan Wetan 02 29 – 17 = 12 3. SDN Limbangan Kulon 01 32 – 18 = 14 4. SDN Limbangan Kulon 02 34 – 20 = 14 5. SDN Banjaranyar 01 32 – 18 = 14 6. SDN Banjaranyar 03 29 – 17 = 12 7. SDN Banjaranyar 04 37 – 21 = 16 8. SDN Banjaranyar 05 47 – 27 = 20 9. SDN Randusanga Kulon 27 – 16 = 11 Jumlah 125 Siswa

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa populasi siswa uji coba sebanyak 125 siswa. Selanjutnya, pengambilan sampel uji coba angket menggunakan rumus

proportionate stratified random sampling seperti pada pengambilan sampel

penelitian. Sugiyono (2017:172) menjelaskan bahwa jumlah anggota sampel untuk uji coba adalah 30 orang. Penghitungan pengambilan sampel uji coba dapat dibaca pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Tabel Penarikan Sampel Siswa Uji Coba

No

Nama Sekolah Populasi Siswa

Uji Coba Sampel siswa uji coba 1. SDN Limbangan Wetan 01 12 siswa 12 / 125 x 30 = 2,88 = 3 2. SDN Limbangan Wetan 02 12 siswa 12 / 125 x 30 = 2,88 = 3 3. SDN Limbangan Kulon 01 14 siswa 14 / 125 x 30 = 3,36 = 3 4. SDN Limbangan Kulon 02 14 siswa 14 / 125 x 30 = 3,36 = 3 5. SDN Banjaranyar 01 14 siswa 14 / 125 x 30 = 3,36 = 3 6. SDN Banjaranyar 03 12 siswa 12 / 125 x 30 = 2,88 = 3 7. SDN Banjaranyar 04 16 siswa 16 / 125 x 30 = 3,84 = 4 8. SDN Banjaranyar 05 20 siswa 20 / 125 x 30 = 4,8 = 5 9. SDN Randusanga Kulon 11 siswa 11 / 125 x 30 = 2,64 = 3

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, angket diujicobakan kepada 30 siswa. Nama siswa uji coba penelitian terdapat pada Lampiran 7. Data hasil uji coba angket kemudian ditabulasikan dengan tujuan untuk diuji validitas dan reliabilitasnya (Lampiran 17 dan 18). Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan menggunakan SPSS versi 22 pada angket kompetensi pedagogik, terdapat beberapa item yang valid dan tidak. Pada angket kompetensi pedagogik, dari 50 pernyataan yang telah diujicobakan terdapat 25 item pernyataan yang valid yaitu item nomor 2, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 18, 19, 20, 25, 26, 29, 30, 31, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 43, 45, 47, dan 50. Item pernyataan yang tidak valid sebanyak 25 yaitu nomor 1, 3, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 32, 33, 36, 37, 42, 44, 46, 48, dan 49. Angket kompetensi pedagogik yang sudah valid mewakili semua indikator angket. Rekapitulasi hasil uji validitas uji coba angket kompetensi pedagogik terdapat dalam Lampiran 17.

Pada angket fasilitas belajar dari 50 pernyataan yang telah diujicobakan terdapat 26 item yang dinyatakan valid yaitu 2, 3, 8, 9, 13, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 41, 42, 44, 45, 46, 48, 49, dan 50. Item pernyataan yang tidak valid sebanyak 24 yaitu 1, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 24, 27, 28, 29, 32, 36, 39, 40, 43, dan 47. Angket fasilitas belajar yang valid sudah mewakili semua indikator angket. Rekapitulasi hasil uji validitas ujicoba angket fasilitas belajar terdapat dalam Lampiran 18.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat ketetapan atau keajegan dalam suatu hasil pengukuran. Sugiyono (2017:168) menjelaskan, “Hasil penelitian dapat dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”. Priyatno (2010:97) menyatakan, “Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”. Artinya suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika berkali-kali digunakan untuk penelitian namun tetap menghasilkan data yang sama pada suatu objek penelitian. Pengujian reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS versi 22. Adapun langkah untuk pengujiannya adalah klik Analyze > Scale >

Reliability Analysis. Kemudian akan muncul kotak dialog Reliability Analysis,

dan dimasukkan item-item yang valid pada kotak items. Selanjutnya, pilih

Statistics > pada Descriptive For pilih Scale If Item Deleted > Continue > OK.

Hasil uji reliabilitas, dapat dibaca pada tabel Reliability Statistics kolom

Cronbach’s Alpha. Sugiyono (2017:184) menjelaskan bahwa suatu instrumen

akan dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas minimal 0,6. Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010:98) mengemukakan apabila koefisien reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima sedangkan di atas 0,8 adalah baik. Oleh karena itu, suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s

Alpha pada Reliability Statistic bernilai > 0,6.

Hasil pengujian reliabilitas angket kompetensi pedagogik guru terhadap 25 item yang valid, diperoleh koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,908 dan angket fasilitas belajar sebanyak 26 item yang valid diperoleh koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,911. Oleh karena itu, semua item angket kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel, karena nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6.

Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, peneliti menggunakan seluruh item yang valid dan reliabel pada angket kompetensi pedagogik sebanyak 25 item pernyataan. Pada instrumen angket fasilitas belajar sebanyak 26 item yang dinyatakan valid dan reliabel, dipilih 25 item pernyataan untuk dijadikan instrumen pengambilan data penelitian. Seluruh angket yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data sudah valid dan reliabel serta sudah mewakili seluruh indikator angket. Hasil uji reliabilitas angket terdapat pada Lampiran 17 dan 18.