• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.4 Kompetensi Pedagogik Guru

Guru memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional dibutuhkan beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Secara etimologi kompetensi berasal dari bahasa inggris yakni dari kata competency yang berarti kecakapan, kemamuan, dan wewenang. Hosnan (2016:150) mengemukakan, “Kompetensi merupakan penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang

diperlukan guru untuk menunjang keberhasilan”. Seorang guru dinyatakan kompeten apabila memiliki kecakapan saat mendidik dan terampil dalam melaksanakan tugasnya. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 Ayat 10 menyatakan, “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Oleh karena itu, kompetensi yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun tingkah laku.

Guru dapat dikatakan profesional jika memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar kompetensi guru secara konstitusional didasarkan pada Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 Ayat 1 menyebutkan, “Kompetensi yang wajib dikuasai guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Rifa’i & Anni (2016:7-11) menjelaskan empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi profesional, dan 4) kompetensi sosial.

Pertama, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap karakteristik peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan kemampuan mengembangkan dalam mengaktualisasikan potensi yang dimiliki siswa. Kedua, kompetensi kepribadian merupakan kemampuan guru yang berkaitan dengan tingkah laku yang dimiliki seorang guru, seperti berkepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi secara luas, kreatif, dan mendalam guna membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Keempat, kompetensi sosial merupakan kemampuan guru dalam menjalin komunikasi dan bersosialisasi secara efektif dengan siswa, antar guru, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi

sosial ini harus dikuasai oleh guru baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan guru dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Terdapat empat kompetensi yang harus dikuasai guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut saling berkaitan antara satu sama lain. Oleh karena itu untuk menjadi guru profesional harus memiliki dan menguasai empat kompetensi tersebut agar tercapainya proses belajar mengajar.

Salah satu komponen keberhasilan proses belajar siswa yaitu kompetensi pedagogik yang dimiliki guru. Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari kemamupuan guru dalam mengelola kelas. Rifa’i & Anni (2016:7) menyatakan, “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pengelolaan kelas agar terciptanya suasana belajar yang optimal. Peningkatan kompetensi pedagogik guru dapat terciptanya pembelajaran yang efektif, optimal, dan bermutu sehingga mendukung keberhasilan belajar siswa (Irwantoro & Suryana, 2016:441). Kompetensi pedagogik guru menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa, sehingga guru harus lebih memperhatikan dan meningkatkan kompetensi pedagogik. Adapun Nizar & Hasibuan (2018:170) menjelaskan, “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraaan pembelajaran yang mendidik”. Oleh karena itu pada kompetensi pedagogik, guru dituntut untuk mampu memahami karakteristik serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang dimiliki guru dalam

mengelola pembelajaran kelas ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar ditunjukkan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki guru sehingga terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna. Selain itu, kompetensi pedagogik sangat diperlukan oleh guru karena berhadapan langsung dengan siswa yang tidak hanya membutuhkan pengajaran di dalam kelas saja, melainkan juga pembentukan kepribadian diri baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. 2.1.5 Indikator Kompetensi Pedagogik

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi beberapa indikator. Menurut Irwantoro & Suryana (2016:4) terdapat tujuh indikator dalam kompetensi pedagogik yaitu: 1) menguasai karakteristik peserta didik, 2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, 3) pengembangan kurikulum, 4) kegiatan pembelajaran yang mendidik, 5) pengembangan potensi peserta didik, 6) komunikasi dengan peserta didik, dan 7) penilaian dan evaluasi.

Pertama, menguasai karakteristik peserta didik. Guru dalam mendidik dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan memahami karakteristik belajar setiap siswa didalam kelas guna membantu proses kegiatan belajar mengajar. Karakteristik yang dimaksud meliputi beberapa aspek yaitu aspek intelektual, sosial emosional, moral, maupun latar belakang budaya yang dimiliki setiap siswa.

Kedua, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru saat pembelajaran di kelas dituntut mampu memilih dan menerapkan metode, strategi, pendekatan, maupun teknik pembelajaran yang tepat dengan menyesuaikan materi ajar serta kemampuan yang dimiliki siswa. Proses pembelajaran yang bervariasi dan efektif akan berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa yang lebih optimal.

Ketiga, pengembangan kurikulum. Guru dituntut mampu menyusun silabus pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku,

merancang rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan silabus serta dapat menjelaskan materi ajar dengan jelas dan lengkap agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Keempat, kegiatan pembelajaran yang mendidik. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun, mampu mengajarkan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, dapat mengelola kelas dengan efektif serta dapat memanfaatkan teknologi informasi komunikasi sehingga proses pembelajaran dapat optimal dan bermakna bagi siswa.

Kelima, pengembangan potensi peserta didik. Guru dituntut mampu mengidentifikasi dan mengembangkan potensi, minat serta keterampilan yang dimiliki siswa baik bidang akademik maupun bidang non akademik. Untuk mengembangkan potensi siswa, saat proses pembelajaran guru dapat mendidik sesuai dengan kecakapan dan pola belajar setiap siswa.

Keenam, komunikasi dengan peserta didik. Guru dituntut memiliki pengetahuan tentang konsep dan strategi komunikasi yang efektif, empatik dan santun terhadap siswa. Guru dapat mendidik dan membimbing siswa dengan baik apabila terjalin komunikasi yang efektif. Guru perlu menciptakan komunikasi yang efektif agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih optimal.

Ketujuh, penilaian dan evaluasi. Guru dituntut mampu menyusun alat penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga dapat mengukur dan mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Melalui penilaian dan evaluasi guru dapat mengetahui apakah siswa sudah menguasai atau belum materi yang telah diajarkan.

Indikator tersebut menjelaskan bahwa terdapat tujuh kompetensi pedagogik yang harus dikuasai oleh guru guna menunjang proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, indikator pada penelitian ini dikembangkan melalui pendapat Irwantoro & Suryana tentang kompetensi pedagogik. Ketujuh indikator kompetensi pedagogik tersebut dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah mulai dari menguasai karakteristik siswa hingga penilaian dan evaluasi.