• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik Uji Independens

4.3.3 Uji Anova

Pengujian analisis variansi (Anova) dilakukan terhadap nilai gaya tarik dinamis untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel respon tersebut. Pengujian analisis variansi pada penelitian ini menggunakan dua tahap pengujian, yaitu dengan menggunakan Teknik Randomize Block Design kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Teknik desain Factorial Eksperimen.

A. Pengujian analisis variansi Teknik Randomize Block Design

Dengan menggunakan taraf keberartian 0,05, hipotesis yang diajukan adalah perbedaan desain menimbulkan pengaruh terhadap besar gaya tarik dinamis yang diteliti.

Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi, adalah:

H0 : ꠨ = 0

Perbedaan desain tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap gaya tarik dinamis.

Hipotesis umum yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan antar faktor maupun level dalam setiap faktor yang diteliti. Hipotesis umum ini disebut sebagai hipotesis satu (H1).

Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi, adalah:

H1 : ꠨ ≠ 0

Perbedaan desain menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap gaya tarik dinamis.

commit to user

IV-38

Yijk = m + Ai + Bj +ek(ij)

dengan;

Yijk : variabel respon

Ai : faktor desain prosthetic jari tangan

Bj : faktor pembebanan

ek(ij) : random error

i : jumlah faktor desain tangan prosthetic (B) j = 1, 2

j : jumlah faktor pembebanan, (A) i = 1, 2, 3

k : jumlah observasi k = 1, 2, 3 1. Anova eksperimen 1

a) Dua desain prototype prosthetic jari tangan, yaitu sistem cable dan sistem bar.

b) Pembebanan yang diberikan pada kedua prototype prosthetic jari tangan sebesar 500 gram, 550 gram, 600 gram.

c) Pengujian dilakukan dengan tahap replikasi sebanyak 3 kali. d) Keterangan :

i : jumlah faktor desain jari tangan prosthetic (A) i = 1, 2

j : jumlah faktor pembebanan,(B), j = 1, 2, 3

k : jumlah observasi k = 1, 2, 3

e) Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi:

H’0 : α1 = α2 = α3 = 0 (pengaruh desain nol)

f) Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi:

H’1 : α1 ≠ α2 ≠ α3 ≠ 0

g) Taraf signifikansi:

α = 0,05

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk perhitungan jumlah kuadrat.

Hasil analisis variansi dari data pada tabel 4.24 disajikan dalam perhitungan ANOVA tabel 4.25.

commit to user

IV-39

Tabel 4.25 Anova untuk pengujian eksperimen 1

df SS MS F hitung F tabel Keputusan

2 2.883000 1.441500 582228 3.89 DITOLAK 1 0.000000605 0.000000605 0.244 4.75 DITERIMA 2 0.00000652 0.00000326 1.317 3.89 DITERIMA 12 0.0000297 0.00000248 17 2.883 Total Sumber Keragaman Pembebanan Desain

Desain dan Pembebanan Error

2. Anova eksperimen 2

a) Dua desain prototype prosthetic jari tangan, yaitu sistem cable dan sistem bar.

b) Pembebanan yang diberikan pada kedua prototype prosthetic jari tangan sebesar 79,74 gram, 84,56 gram.

c) Pengujian dilakukan dengan tahap replikasi sebanyak 3 kali. d) Keterangan :

i : jumlah faktor desain jari tangan prosthetic (A) i = 1, 2

j : jumlah faktor pembebanan,(B), j = 1, 2, 3

k : jumlah observasi k = 1, 2, 3

e) Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi:

H’0 : α1 = α2 = α3 = 0

f) Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi:

H’1 : α1 ≠ α2 ≠ α3 ≠ 0

g) Taraf signifikansi:

α = 0,05

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk perhitungan jumlah kuadrat.

Hasil analisis variansi dari data pada tabel 4.26 disajikan dalam perhitungan ANOVA tabel 4.28.

Tabel 4.28 Anova untuk pengujian eksperimen 2

df SS MS F hitung F tabel Keputusan

1 0.004584 0.004584 96.8118 DITOLAK 1 0.000114 0.000114 2.40402 DITERIMA 1 0.000013 0.000013 0.27156 DITERIMA 8 0.000379 0.000047 11 0.01 Total Sumber Keragaman Desain 5.32 Pembebanan Desain dan Pembebanan

commit to user

IV-40

B. Pengujian analisis variansi teknik desain Factorial Eksperimen

Dengan menggunakan taraf keberartian 0,05, hipotesis umum yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan antar faktor maupun level dalam setiap faktor yang diteliti.

Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi, adalah:

H0.1 : ꠨ = 0

Perbedaan pembebanan tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap gaya tarik dinamis.

H0.2 : ꠨. = 0

Perbedaan desain prosthetic jari tangan tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya gaya tarik dinamis.

H0.3 : ꠨廸. = 0

Tidak ada interaksi antara perbedaan pembebanan dengan desain yang berlainan.

Hipotesis umum yang diajukan adalah ada perbedaan yang signifikan antar faktor maupun level dalam setiap faktor yang diteliti. Hipotesis umum ini disebut sebagai hipotesis satu (H1).

Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi, adalah:

H1.1 : ꠨ ≠ 0

Perbedaan pembebanan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap gaya tarik dinamis.

H1.2 : ꠨. ≠ 0

Perbedaan desain prosthetic jari tangan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya gaya tarik dinamis.

H1.3 : ꠨廸.≠ 0

Ada interaksi antara perbedaan pembebanan dengan desain yang berlainan.

Model matematik yang dipakai dalam analisis ini, adalah:

Yijk = m + Ai + Bj + ABij +ek(ij)

dengan;

commit to user

IV-41

Ai : untuk level pada faktor pembebanan.

Bj : untuk level pada faktor desain prosthetic jari tangan. k

ABij

: untuk observasi tiap kondisi eksperimen (tiap kombinasi i dan j) : interaksi faktor A dan faktor B.

ek(ij) : error dalam masing-masing treatment.

1. Anova eksperimen 1

a) Dua desain prototype prosthetic jari tangan, yaitu sistem cable dan sistem bar.

b) Pembebanan yang diberikan pada kedua prototype prosthetic jari tangan sebesar 500 gram, 550 gram, 600 gram.

c) Pengujian dilakukan dengan tahap replikasi sebanyak 3 kali. d) Keterangan :

i : jumlah faktor pembebanan, (A) i = 1, 2, 3

j : jumlah faktor desain tangan prosthetic (B), j = 1, 2

k : jumlah observasi k = 1, 2, 3

e) Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi: 1) H’0 : α1 = α2 = α3 = 0

2) H”0 : β1 = β2 = β3= 0

3) H’”0 : (α β)11 = (α β)12 = (α β)13= ... = (α β)32 = 0

f) Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi: 1) H’1 : α1 ≠ α2 ≠ α3 ≠ 0

2) H”1 : β1 ≠ β2 ≠ β3≠ 0

3) H’”1 : (α β) 11 ≠ (α β) 12 ≠ (α β) 13≠... ≠ (α β) 32 ≠ 0

g) Taraf signifikansi:

α = 0,05

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk perhitungan jumlah kuadrat.

Hasil analisis variansi dari data pada tabel 4.29 disajikan dalam perhitungan ANOVA tabel 4.31.

commit to user

IV-42

Tabel 4.31 Anova untuk pengujian eksperimen 1

Sumber variansi Derajat Kebebasan Jumlah Kuadrat Rataan Kuadrat F hitungan F tabel H0 Pembebanan 2 3.0213 1.5106 0.0242799 3.885 terima Desain 1 0.0003 0.0003 0.0000051 4.747 terima Interaksi AxB 2 0.0044 0.0022 0.0000351 3.885 terima Error 12 746.60705 62.21725

Total 17 749.633

2. Anova eksperimen 2

a) Dua desain prototype prosthetic jari tangan, yaitu sistem cable dan sistem bar.

b) Pembebanan yang diberikan pada kedua prototype prosthetic jari tangan sebesar 79,74 gram, 84,56 gram.

c) Pengujian dilakukan dengan tahap replikasi sebanyak 3 kali. d) Keterangan :

i : jumlah faktor pembebanan, (A) i = 1, 2

j : jumlah faktor desain tangan prosthetic (B), j = 1, 2

k : jumlah observasi k = 1, 2, 3

e) Hipotesis nol yang diajukan dalam analisis variansi: 1) H’0 : α1 = α2 = 0

2) H”0 : β1 = β2 = 0

3) H’”0 : (α β)11 = (α β)12 = (α β)13= ... = (α β)22 = 0

f) Hipotesis umum yang diajukan dalam analisis variansi: 1) H’1 : α1 ≠α2 ≠ 0

2) H”1 : β1 ≠β2 ≠ 0

3) H’”1 : (α β)11 ≠ (α β)12 ≠ (α β)13≠... ≠ (α β)22 ≠ 0

g) Taraf signifikansi:

α = 0,05

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk perhitungan jumlah kuadrat.

Hasil analisis variansi dari data pada tabel 4.32 disajikan dalam perhitungan ANOVA tabel 4.34.

commit to user

IV-43

Tabel 4.34 Anova untuk pengujian eksperimen 2

Sumber variansi Derajat Kebebasan Jumlah Kuadrat Rataan Kuadrat F hitungan F tabel H0 Pembebanan 1 0.0049497 0.0049 0.0027733 5.318 terima Desain 1 0.0000644 0.000064 0.0000361 5.318 terima Interaksi AxB 1 0.00000090 0.00000090 0.0000005 5.318 terima

Error 8 14.27820 1.78477

Total 11 14.283

Dokumen terkait