• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang Kota

Dalam dokumen RPJMD Revisi Kota Padang terbaru 1472011 (Halaman 128-131)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 12 Meningkatkan

6.3. Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah

6.3.1 Arahan Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang Kota

Isu penting dalam penataan kembali struktur ruang kota Padang pasca gempa 30 September 2009 dan mengantisipasi pengembangan kota yang lebih baik secara internal kota maupun dalam lingkup wilayah lebih luas yaitu:

 Pemindahan Pusat Perkantoran Pemerintah Kota dari Kawasan Pusat Kota di ke Air Pacah yang akan menarik perkembangan kota ke arah pinggiran.  Penataan kembali sistem pusat kegiatan komersial kota (revitalisasi pasar

raya, pengembangan pasar tradisional dan pasar khusus pada sub-sub pusat kota).

 Terbukanya peluang untuk mewujudkan perkembangan struktur ruang Kota Padang menuju berpusat banyak (multiple nuclei).

 Perkembangan fungsi kota ke arah kawasan timur dan selatan.

 Penataan sistem transportasi kota untuk mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan kota. Selain diperlukan penataan sistem transportasi di kawasan pusat kota juga diusulkan rencana pengembangan terminal pada titik simpul pada kawasan pinggiran yang menjadi titik masuk ke Kota

Padang yakni di kawasan utara, timur dan selatan. Pengembangan sistem jaringan jalan regional terutama jalan lingkar luar dibutuhkan karena jalan lingkar dalam dengan pengembangan kawasan Air Pacah akan berfungsi sebagai jalan arteri kota.

 Penataan ruang kawasan pusat kota, kawasan utara dan kawasan selatan kota yang dapat mengantisipasi kerawanan terhadap ancaman gempa dan tsunami. Fokus utama adalah penataan dan penyediaan jalur akses evakuasi serta penyediaan ruang dan fasilitas evakuasi/bangunan penyelamatan (escape building). Bangunan penyelamatan direncanakan mempergunakan bangunan publik berupa masjid, sekolah, perkantoran, dsb) yang dirancang tahan gempa dengan ketinggian 2 lantai atau lebih.  Percepatan perencanaan dan pengembangan struktur ruang wilayah

Metropolitan Padang.

Pengembangan pusat kegiatan pelayanan kota terbagi atas kawasan pusat kota, kawasan utara, timur dan selatan. Selain itu beberapa pusat kegiatan strategis perlu juga diarahkan pengembangannya.

a. Kawasan Pusat Kota

Kawasan pusat kota dimantapkan perkembangannya dalam kerangka restrukturisasi ruang kota. Pada kawasan pusat kota dilakukan revitalisasi kegiatan perdagangan dan peningkatan pengembangan kegiatan wisata/rekreasi. Kawasan Pasar Raya perlu direhabilitasi dengan menata kembali zonasi kegiatan perdagangan dan pendukung, Kawasan Kota Padang Lama direhabilitasi dan direvitalisasi sebagai kegiatan perdagangan dan wisata/rekreasi /hiburan dan kawasan Pantai Padang ditingkatkan perkembangannya sebagai sarana wisata/rekreasi.

b. Sub Pusat Pelayanan Bagian Utara

Sub Pusat Pelayanan Kota di bagian utara akan dikembangkan di kawasan Lubuk Buaya yang akan dikembangkan untuk transportasi terminal AKAP, perdagangan dan jasa regional yang terkait secara fungsional dengan bandar udara. Pengembangan Pusat Pelayanan Kota di bagian utara ini perlu disejalankan dengan rencana pengembangan pusat kegiatan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman di Simpang Duku. Dalam visi jangka panjang direncanakan pelayanan transportasi regional (terminal AKAP) yang t44erintegrasi dengan Bandar Udara Internasional Minangkabau dan perdagangan dan jasa dengan fungsi sebagai pusat koleksi-distribusi produksi pertanian.

c. Sub Pusat Pelayanan Bagian Timur

Pusat Pelayanan kota di bagian timur akan dikembangkan untuk pengembangan pendidikan tinggi dan perdagangan dan jasa skala regional, pemerintahan, pusat olahraga dan rekreasi, rumah sakit. Pusat Pelayanan kota di bagian timur akan dikembangkan di Kawasan Air Pacah-Bandar Buat-Indarung yang meliputi :

 Kawasan Pusat Perkantoran Pemerintahan Kota Padang  Kawasan Pusat Olahraga dan Rekreasi;

 Kawasan Perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan regional khususnya pusat pelayanan ekonomi (pasar dan pusat koleksi-distribusi produksi pertanian);

 Kawasan Industri Semen Padang;

 Pusat Pelayanan Transportasi Kota dan wilayah bagian timur (Kabupaten Solok) dengan dukungan Terminal Tipe B.

d. Sub Pusat Pelayanan Bagian Selatan

Pusat Pelayanan kota di bagian selatan akan dikembangkan di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur dan kawasan Pelabuhan Perikanan Bungus yang meliputi pengembangan Kawasan Minapolitan Bungus (sebagai pusat koleksi dan distribusi perikanan dan peternakan serta pertanian hortikultura berfungsi sebagai pusat pelayanan industri perikanan dan kemaritiman dengan dukungan Terminal Tipe B, pengembangan Kawasan Pelabuhan Teluk Bayur yang terintegrasi dengan kawasan pergudangan, berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut dalam skala nasional dan internasional, dan pengembangan Kawasan industri dan pergudangan sebagai pendukung.

e. Pusat Pelayanan Lingkungan

Pusat pelayanan lingkungan jenis yang merupakan pusat penyediaan kebutuhan sehari-hari penduduk. Dalam skala lingkungan. Pusat Pelayanan Lingkungan yang diarahkan berkembang meliputi : Anak Air, Lubuk Minturun, Gunung Sarik, Ketaping

f. Pusat Kegiatan

Selain Pusat Pelayanan dan Sub Pusat Pelayanan, lebih rinci juga direncanakan pengembangan beberapa Pusat Kegiatan :

 Teluk Bayur, berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi (laut) regional dan internasional.

 Anak Air, berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi (pasar induk, pusat koleksi-distribusi produksi pertanian).

 Kawasan timur terutama Limau Manis, berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan pendidikan dan penelitian dalam bentuk perguruan tinggi, pusat kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pusat kegiatan studi dan kajian sosial-budaya.

 Ketaping, Berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan sosial ekonomi, khususnya untuk mendukung Sub Pusat Air Pacah dan Sub Pusat Bandar Buat.

 Pasar Raya, berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan bisnis, pusat kegiatan rekreasi dan wisata, pusat kegiatan sosial-budaya dan taman kota, yang diintegrasikan dengan pengembangan Kawasan Wisata Gunung Padang dan pantai Padang.

 Gunung Padang, berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan Pantai Padang.

 Sungai Pisang, berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan pariwisata dengan skala pelayanan lingkup Kota Padang dan Internasional.

 Indarung, berfungsi sebagai pusat pelayanan kegiatan industri pengolahan semen dan industri ikutannya

Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan tersebut perlu didukung dengan pengembangan transportasi kota dengan fokus pengembangan jaringan jalan yang mampu mendukung percepatan pengembangan pusat-pusat kegiatan, dan penataan sistem angkutan massal kota yang mampu menyediakan layanan yang andal. Selain itu diperlukan pengembangan jalur jalan evakuasi yang terintegrasi dengan pengembangan sarana evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan bencana gempa dan tsunami. Jalur evakuasi di Kota Padang direncanakan menjadi 6 sektor yang dengan jalur penyelamatan. Jalur evakuasi tersebut yaitu:

 Kecamatan Koto Tangah evakuasi ke Lubuk Minturun dan Jalan Padang-By Pass melalui Simpang Kapalo Hilalang, Simpang Kalumpang dan Simpang Tabing

 Kecamatan Padang Utara evakuasi ke Jalan Padang-By Pass melalui Simpang Tunggul Hitam, Simpang Alai, Simpang Kandis atau Simpang Tinju

 Kecamatan Padang Barat evakuasi ke Limau Manis Pauh dan Indarung melalui Jati dan Simpang Haru

 Kecamatan Bungus Teluk Kabung evakuasi ke Kuburan Cina Bungus dan perbukitan sekitarnya

 Kecamatan Padang Selatan evakuasi ke Limau Manis, Pauh dan Indarung melalui Jati dan Simpang Haru

 Kecamatan Lubuk Begalung evakuasi ke Jalan Padang-By Pass

Dalam dokumen RPJMD Revisi Kota Padang terbaru 1472011 (Halaman 128-131)