• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Misi: Apa yang Membuat Perawat Memiliki Kepedulian (Caring)?

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 173-177)

Kepedulian atau "caring", merupakan topik yang saat ini hangat dibahas dalam buku-buku keperawatan. Ada kisah-kisah dan penegasan mengenai kepedulian, ada

dongeng-dongeng dan tuduhan-tuduhan tentang kurangnya kepedulian, ada juga teori-teori tentang kepedulian, penelitian, dua jurnal mengenai kepedulian, dan International Association of Human Caring (Asosiasi Internasional untuk Kepedulian Terhadap

Manusia). Kepedulian tampaknya telah memainkan bagian penting yang paling disoroti. Sejak dulu, keperawatan selalu meliputi empat konsep (yang merupakan paradigma kita): merawat adalah apa yang kita lakukan; manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan (kepada siapa kita melakukannya); kesehatan adalah tujuannya; dan lingkungan adalah tempat di mana kita merawat. Inti dari semua teori tentang keperawatan adalah memeriksa dan menguraikan empat konsep tersebut untuk memberi penjelasan dan panduan dalam hal merawat. Tetapi sekarang, merawat juga didefinisikan sebagai "kepedulian", yang sudah menjadi konsep paradigma yang kelima.

Mengapa kita menyoroti hal merawat? Pada mulanya, merawat adalah sesuatu yang baik. Merawat, yang sudah lama dikenal sebagai "syarat dari suatu hubungan

kepedulian yang memudahkan diperolehnya kesehatan dan pemulihan", merupakan suatu aspek penting dalam keperawatan. Mengindentifikasi, menggambarkan, dan memahami 'kepedulian' menjelaskan apa yang kita lakukan, apa keunikan dari merawat, dan menuntun kita selagi kita berusaha untuk peduli.

Tetapi, sebuah masalah yang menarik muncul. Meskipun setiap perawat tahu apa itu kepedulian, pada saat Anda memerhatikannya dengan sungguh-sungguh, kepedulian menjadi suatu konsep yang sulit untuk dipahami. Bacalah buku keperawatan, Anda akan menemukan interpretasi yang berbeda-beda tentang apakah arti kepedulian itu. Beberapa interpretasi itu diperoleh dengan memisahkan konsep tersebut supaya dapat dipahami. Menganalisa konsep yang beragam, sama seperti kisah lima orang buta yang mendeskripsikan seekor gajah. Setiap orang merasakan gajah yang sama, tetapi

deskripsi masing-masing orang mengenai gajah itu berbeda-beda.

Seperti kebanyakan hal lain dalam hidup ini, cara pandang memainkan peran yang besar dalam menentukan apa pendapat Anda tentang "kepedulian" itu. Apa yang saya percayai tentang "kenyataan", benar dan salah, asal usul kita, apa yang terjadi saat kita mati, atau apakah "kebenaran" itu, sangat berpengaruh terhadap pemahaman saya mengenai kepedulian. Jika saya percaya bahwa semua yang ada dalam hidup adalah dunia fisik, yang kita rasakan melalui panca indra, maka pendapat saya tentang

kepedulian mungkin cenderung seperti apa yang saya percaya, fokus kepada apa yang terjadi sekarang. Hal ini tidak berarti saya bukanlah seorang suster yang peduli, tapi bagaimana saya mempraktikkan kepedulian itu, tergantung dari apa yang menurut saya penting. Jika saya percaya pada suatu kekuatan yang menguasai hidup manusia yang menyokong dan entah bagaimana menghubungkan segala sesuatu, pemikiran saya

174

tentang kepedulian mungkin akan mengandung aspek-aspek "kekuatan hidup" tersebut dan mempertimbangkan bagaimana saya terhubung dengan yang lain.

Meski cara pandang memengaruhi pemikiran kita, dalam pembahasan tentang kepedulian (setidaknya di buku-buku yang sudah saya baca), para penulis jarang menyatakan pikiran mereka dari cara pandangnya. Asumsi, pendapat, dan prinsip-prinsip diajukan, tetapi pandangan tentang kenyataan, kebenaran, dan sifat dunia biasanya tidak dibahas -- setidaknya oleh mereka yang mengatakan, "Inilah yang saya percayai." Tampaknya kita mengasumsikan kepedulian itu sebagai salah satu dari cara pandang yang netral (yang tidak berdampak pada apa yang kita pikirkan), atau karena semua pandangan dunia itu sah dan benar, cara pandang bukanlah masalah. Jika ditanya, kita semua akan berkata, "Tentu saja semuanya berasal dari cara pandang kita. Tidak ada yang tidak dipengaruhi oleh cara kita memandang!" Tetapi, cara

pandang dunia biasanya tidak diakui secara terang-terangan, setidaknya secara tertulis.

Tidak mengakui cara pandang dalam diskusi kita tentang kepedulian bisa menjadi suatu masalah. Mengapa? Menyatakan suatu cara pandang yang dimiliki oleh seseorang akan memberikan pengertian yang luas tentang suatu informasi. Misalkan seorang penulis menulis: "Teori saya tentang kepedulian berakar dari kepercayaan bahwa dunia tersusun atas alam, evolusi, ilmu pengetahuan, dan proses. Tidak ada istilah 'karya yang luar biasa' atau 'pencipta'; dunia ini hanya terdiri dari apa yang kita lihat dan rasakan." Bagaimana Anda mengevaluasi apa yang Anda baca? Katakan saja Anda membaca, "Teori saya tentang kepedulian berasal dari kepercayaan saya akan kuasa yang lebih besar (misalnya, bukan Allah), yang menyokong semua kehidupan dan ada dimana saja. Kuasa itu mempersatukan kita sehingga apa pun yang kita lakukan

memengaruhi makhluk hidup yang lain." Apakah interpretasi Anda tentang pemikiran si penulis?

Cara pandang tentang keperawatan Kristen berasal dan berpusat kepada Allah. Kami mencoba memahami cara pandang orang-orang lain dan membandingkannya dengan kebenaran Alkitab. Kolose 2:8 menjelaskan: "Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus." Kesimpulannya, kepedulian tercermin dalam kehidupan Yesus dan pemahaman kita tentang kepedulian dapat kita peroleh dari mempelajari Alkitab. (t/Dian)

Referensi: Majalah American Nurses Association, Nursing's Social Policy Statement, 2nd ed. (Washington, DC:ANA, 2003): 5. Caring is an elusive concept to nail down.

Bahan diterjemahan dari sumber:

Nama situs : Intervarsity

Judul asli : What Determines "Caring"? Penulis : Kathy Schoonover-Shoffner

URL : http://ncf.intervarsity.org/jcn/archive/06su/editorial.html

175

Doakan Misi Dunia

Gaza

Menurut polisi Palestina, orang-orang Kristen di Gaza Strip Sunday kembali menjadi target kekerasan. Kali ini, korbannya adalah organisasi Bible Society. Tom dari E3 Partner mengatakan bahwa ledakan terjadi tepat pukul dua dini hari waktu setempat. "Sebuah bom besar meledak di kantor Bible Society di Gaza. Lantai pertama benar-benar rusak parah. Atapnya roboh dan semua yang ada di lantai pertama hancur. di kantor Bible Society, mereka memiliki seorang penjaga, tetapi kelompok teroris menculik dan memukulinya, kemudian meledakkan kantor." Tom memerhatikan meningkatnya kekerasan dan dampaknya terhadap pelayanan. "PBB bisa saja

mengumumkan Gaza sebagai daerah rawan. Namun, jika diumumkan sebagai daerah rawan, maka tidak akan ada kelompok yang mau membantu, itu karena mereka tidak mau terlibat. Meskipun demikian, di saat seperti itulah Allah bekerja, ketika orang-orang putus asa dan bangsa-bangsa datang kepada Allah," paparnya lagi. Sumber: MN News, April 2007 Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9814

Pokok Doa

Berdoa untuk para staf dan pemimpin Bible Society Gaza agar tidak mundur, tetapi terus berani melayani dan memulai lagi pelayanan mereka.

Tuhan kiranya memulihkan kesehatan penjaga kantor dan staf Bible Society Gaza yang menjadi korban kekerasan.

India

Ditahannya 22 orang Kristen setelah salah tuduh dalam percakapan curang minggu lalu di distrik Dharwad di Karnataka, jumlah insiden penganiayaan terhadap orang Kristen di negara bagian itu meningkat mencapai enam belas kasus pada tiga bulan pertama tahun ini. Pada tanggal 20 Maret, penahanan terjadi di desa Baad setelah penduduk lokal mengklaim adanya pembagian traktat Kristen yang disertai dengan penghinaan terhadap kepercayaan asli mereka dan uang bagi mereka yang mau menjadi Kristen. Semua yang ditahan kemudian dibebaskan dengan uang jaminan. Dewan Umum Orang-orang Kristen India (Global Council of Indian Christians) mengatakan bahwa pengaduan-pengaduan itu "keliru" dan "tidak ada dasarnya". Adanya enam belas kasus sepanjang tahun ini, para pemimpin Kristen khawatir, tanpa campur tangan pemerintah, jumlah serangan di negara

bagian ini akan menjadi enam puluh kali lipat pada akhir 2007.

Sumber: Compact Direct News, Maret 2007 Kisah selengkapnya:

http://www.compassdirect.org/en/display.php?page=news&lang=en&length=long&idele ment=4815&backpage=summaries

176

Pokok Doa

Berdoa untuk para pemimpin agama yang anti-Kristen di distrik Dharwad.

Kiranya Tuhan membukakan mata mereka untuk bertemu Tuhan yang mengasihi mereka.

Berdoalah agar dunia luar turut campur tangan dan dapat memaksa pemerintah India untuk menekan terjadinya kekerasan terhadap orang-orang Kristen di India.

Panama

Saat ini sudah lebih dari 14 tahun sejak penculikan dan pembunuhan Mark Rich, Dave Mankins, dan Rick Tenenoff oleh para gerilyawan Kolombia di sepanjang perbatasan Panama/Kolombia. Apa yang terjadi dengan pelayanan yang mereka tinggalkan? Misionaris Joyce dari New Tribes Mission mengatakan bahwa Allah telah melakukan hal-hal besar melalui gereja lokal. "Daerah itu sangat terpelosok, dan masih menjadi daerah yang sangat berbahaya. Tetapi beberapa gereja Kuna di dekat mereka telah mengirimkan pekerjanya ke desa-desa di sana. Gereja-gereja itu sekarang benar-benar bertumbuh di dalam Tuhan dan benar-benar memiliki keinginan yang kuat untuk

menggali firman Tuhan lebih dalam lagi." Pendidikan literatur dengan menggunakan Alkitab telah menelurkan gereja-gereja baru. Sekarang, gereja lokal bekerja lebih giat lagi. "Mereka memiliki visi menjangkau desa-desa yang belum mengenal Injil, dan mereka melakukannya. Gereja-gereja Kuna yang lain mendukung usaha penjangkauan ini dengan memberikan bantuan keuangan. Banyak di antara mereka yang

mengerjakan lahan ekstra, supaya mereka bisa mengirimkan orang-orang Kristen Kuna untuk

menjangkau desa-desa yang belum mengenal Injil."

Sumber: MN News, April 2007

Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9804 Pokok Doa

Usaha yang luar biasa yang patut kita syukuri. Roh Kudus memberikan keberanian kepada gereja-gereja lokal Kuna untuk mengirimkan orang-orang Kristen menjangkau orang-orang perbatasan Panama yang belum mengenal Kristus.

Berdoa untuk usaha tindak lanjut pelayanan gereja-gereja lokal tersebut

177

Sumber Misi

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 173-177)