• Tidak ada hasil yang ditemukan

Janji-Janji Tuhan

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 31-34)

Suku-suku bangsa di dunia ini memang hidup di dalam dosa. Akan tetapi, anugerah Tuhan yang luar biasa tidak membiarkan manusia untuk terus berada di dalam dosa. Melalui Anak-Nya, Ia mengajarkan firman-Nya kepada manusia, bahkan merelakan diri-Nya untuk menanggung semua hukuman sebagai ganti manusia (Roma 3:23,24). Meskipun demikian, Tuhan harus menegakkan kebenaran. Ia tidak mungkin menerima semua orang karena bila demikian, surga akan dicemari oleh kehadiran orang-orang yang tidak disucikan. Oleh karena itu, manusia harus dibebaskan dari belenggu dosa dan disucikan oleh darah Yesus. dan hal ini hanya terjadi kalau manusia menerima karya Tuhan Yesus dengan imannya (Roma 3:22,25). Karena Tuhan adalah suci dan hanya orang-orang yang sudah disucikan Tuhan saja yang akan berada di surga. Firman-Nya jelas tentang hal ini, yaitu tanpa kekudusan tidak ada orang yang akan melihat Tuhan (Ibrani 12:14; Matius 5:8).

Alkitab penuh dengan janji-janji bahwa suku-suku bangsa akan diselamatkan. Ketika Ismael dan ibunya disuruh meninggalkan rumah Abraham, mereka mengembara di padang gurun, lalu mereka berseru kepada Tuhan. Seruan itupun didengar Tuhan (Kejadian 21:17). Mereka pun mendapat air hidup. dari peristiwa ini, kita menyadari bahwa keturunan dari Ismael pun bisa berseru kepada-Nya. Anak-anak Ismael, yaitu Nebayot dan Kedar, akan membawa korban di dalam kebaktian Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam Yesaya 60:7, "Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku." dari firman tersebut kita melihat bahwa Ismael tidak disingkirkan untuk selama-lamanya. Melalui anak- anaknya ia akan memberikan kontribusi yang sangat penting di dalam ibadah kepada Tuhan.

Tidak hanya anak-anak Ismael yang akan datang ke kebaktian besar pada akhir zaman, tetapi suku-suku bangsa lainnya juga. Hal ini disebutkan dalam Yesaya 60:3-6,

"Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari

Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan." Orang dari seberang laut yang dimaksud adalah orang yang datang dari pulau-pulau.

32

Perhatikan pula ayat-ayat berikut ini.

Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem." (Yesaya 2:2,3)

Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. (Mazmur 22:28)

Banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu. (Zakharia 2:11)

Beginilah Firman Tuhan semesta alam: "Masih akan datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota." (Zakharia 8:20)

Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan- persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Membaca dan merenungkan semua janji ini -- yang bisa ditambahkan --, tidak bisa diragukan lagi, bahwa dari semua suku bangsa dalam dunia ini, ada yang ikut pada hari raya besar ini. (Mazmur 72:10)

Visi

Tuhan memberikan janji dalam Yesaya 49:6, "Tetapi Aku akan membuat engkau

menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." Tapi siapa yang akan bertanggung jawab untuk mewujudnyatakan janji tersebut? Paulus menerapkan ayat ini kepadanya sendiri, "Sebab inilah yang

diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 13:47). Janji-janji Tuhan itu telah menjadi perintah baginya dan berdasarkan hal itulah ia memberitakan Injil. Bilapun tidak dapat

berangkat, ia mendoakan suku bangsa lain agar mereka selamat (Kolose 1:28-2:3). Meskipun berita Injil harus disampaikan dan diedarkan seluas-luasnya, sampai kini masih ada suku bangsa yang belum mendengar berita keselamatan lewat darah Yesus (Roma 3:24,25).

Mengapa kita mau menyimpan berita Injil keselamatan ini untuk diri kita sendiri? Mengapa hati kita tidak dipenuhi dengan belas kasihan kepada semua orang yang masih hidup dalam kegelapan (Roma 9:1-3)? Tidakkah Saudara berbeban berat ketika menyadari adanya manusia, malah seluruh suku, yang sedang menuju ke neraka,

33

sementara mereka sendiri tidak menyadarinya? Bukankah tugas kita justru

memperingatkan mereka? Mengapa banyak orang Kristen tidak peduli ketika banyak manusia juga ciptaan Allah yang tidak mau menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, padahal mereka diciptakan untuk menyembah Tuhan (Roma 11:33-36)?

Bagaimana solusi untuk hal ini? Pergilah dan beritakanlah Injil Yesus Kristus kepada mereka, tetapi lebih dahulu berdoalah! Tanpa doa tidak ada wewenang! Andaikata tidak ada orang Kristen yang bersedia untuk berdoa syafaat, mendukung pelayanan, dan pergi kepada suku-suku bangsa lain, mereka tidak akan beroleh kesempatan.

Tuhan sangat memedulikan setiap suku bangsa. Oleh karena itu, kita harus

mengutamakan suku-suku terabaikan sebagai sasaran pelayanan kita sebagai gereja. Bila kita melakukan hal ini, itu berarti kita berada dalam poros kehendak Tuhan. dan kita dapat terlibat lewat doa syafaat dan pergumulan kita melibatkan diri dalam penginjilan di antara suku-suku terabaikan. Dengan demikian, akan lebih banyak orang dan suku bangsa yang mau mengerti keselamatan dalam Kristus dan masuk dalam kerajaan Tuhan. Bersediakah Saudara?

) Artikel di atas merupakan kiriman WJ, seorang pemerhati e-JEMMi yang melayani lewat sebuah organisasi misi; artikel ini telah disunting seperlunya.

34

Doakan Misi Dunia

Malawi

Sebuah organisasi yang menjadikan India sebagai fokus utamanya sekarang sedang menjangkau orang-orang yang terhilang di Benua Afrika. Minggu ini, Hopegivers International mengirimkan timnya ke Malawi untuk mulai membantu para yatim piatu korban AIDS, demikian kata Michael dari Hopegivers. Michael mengatakan Malawi menjadi dikenal ketika Madonna mengadopsi seorang anak laki-laki dari sini. "Kami ke sana tidak untuk mengadopsi bayi, tetapi untuk terlibat dan mendirikan setidaknya empat Rumah Harapan (Hope Homes) dan untuk menetapkan suatu komitmen jangka panjang untuk mendampingi mereka yang membutuhkan obat-obatan dan makanan dan kabar sukacita dari Alkitab." Dia mengatakan kabar itu adalah Kabar Baik Yesus Kristus. Michael menambahkan, sebuah Rumah Harapan terdiri dari dua perawat yang merawat sepuluh yatim piatu, yang kebanyakan dari mereka adalah yatim piatu korban AIDS. "Ada lebih dari empat juta orang dan mereka memperkirakan satu juta di

antaranya adalah yatim piatu dan tujuh ratus ribu di antaranya adalah yatim piatu korban AIDS," ujarnya. Proyek ini sangat membutuhkan dana. [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]

Pokok Doa

Puji Tuhan atas keberadaan saudara-saudara kita yang mau melayani di negara yang sangat jarang terdengar ini, Malawi. Naikkan pula ucapan syukur atas didirikannya Rumah Harapan bagi orang-orang Malawi yang membutuhkan obat-obatan dan makanan. Berdoalah agar kasih Kristus melalui Injil-Nya dapat diberitakan lewat rumah ini.

Dana masih dibutuhkan untuk menjalankan proyek Rumah Harapan ini.

Berdoalah agar kiranya Tuhan menggerakkan para donatur untuk mendukung pendanaan proyek tersebut. Berdoalah agar rekan-rekan kita ini beroleh hikmat bijaksana dalam bekerja sama dengan gereja lokal di sana.

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 31-34)