• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS D Kelemahan

- Daya saing perekonomian daerah dan kualitas SDM yang masih rendah

0.112 2 0.22 3 0.34 4 0.45 1 0.11

- Kesenjangan pembangunan antar wilayah

0.091 2 0.18 1 0.09 3 0.27 4 0.36

- Infrastruktur sarana dan prasarana yang belum memadai

0.092 2 0.18 4 0.37 3 0.28 1 0.09

- Belum berkembangnya prasarana, kelembagaan dan sistem manajemen perikanan

0.082 2 0.16 1 0.08 3 0.25 4 0.33

- Promosi potensi perikanan laut yang tidak

berkesinambungan dan terbatas

0.081 3 0.24 2 0.16 4 0.32 1 0.08

- Kualitas pelayanan publik yang belum optimal

0.042 2 0.08 4 0.17 3 0.13 1 0.04

Jumlah CD 1 2.56 2.19 3.42 1.83

Jumlah AB + CD 2 5.28 3,82 7,23 3.71

Mengacu pada Tabel 28 tersebut di atas, diketahui bahwa nilai TAS terbesar adalah pada alternatif strategi ST4 yakni pembentukan dan perkuatan koperasi nelayan. Koperasi sempat mengalami masa-masa kritis di mana kepercayaan dari masyarakat sudah mulai hilang secara perlahan. Selain itu, koperasi juga mengalami kesulitan dalam pendanaan operasional kegiatan koperasi akibat unit usahanya yang mulai ‘gulung tikar’. Untuk memberdayakan kembali koperasi, pemerintah daerah perlu berinisiatif untuk mengoptimalkan pengelolaan pelelangan dan pemasaran ikan kepada koperasi sebagai unit usahanya, karena koperasi dianggap merupakan lembaga yang gerakannya berasal dari bawah (masyarakat nelayan) dan dianggap mampu untuk menyelenggarakan pelelangan sebagai bagian dari distribusi pemasaran ikan.

Strategi ini merupakan sebuah strategi kemitraan yang membutuhkan suatu usaha untuk membangun kerjasama, komunikasi yang baik antara pihak mitra perikanan maupun para investor dengan nelayan. Sehingga dalam proses pemasaran ikan tidak mengalami kemacetan dan produktivitas hasil tangkapan dapat ditingkatkan. Dengan demikian diperlukan adanya pembaharuan manajemen pengelolaan koperasi nelayan yang berada di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, karena koperasi nelayan merupakan informasi dasar untuk dapat dilanjutkan kepada mitra pemasaran dan rantai pasokan pemasaran berikutnya.

Strategi pengembangan perkuatan koperasi nelayan ini sangat terintegrasi dengan kebijakan strategi pengembangan Koperasi dan UKM.Koperasi di Maluku Tenggara.Keberadaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam lima tahun kedepandiperkirakan akan terus meningkat baik jenis dan volume usaha maupun jumlahkeanggotaannya, termasuk munculnya wirausaha-wirausaha baru. Kecenderungan ini menimbulkan harapan akan munculnya Koperasi dan UKM yang potensial untuk menyerap tenaga kerja. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan masyarakat melaluiupaya peningkatan kapasitas sumber daya (Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sangat diperlukan untuk meningkatkan pendapatan per kapita, mengurangi jumlah masyarakat miskin, serta mengatasi tingkat pengangguran.

Pengembangan dan perkuatan koperasi nelayan akan menjadi pemicu partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Partisipasi masyarakat ini setidaknya terdiri dari tiga tujuan yakni: (1) merupakan sumber informasi dan kebijaksanaan dalam meningkatkan efektivitas keputusan perencanaan, (2) merupakan suatu alat untuk mengorganisir persetujuan dan pendukungan untuk tujuan program serta perencanaan, dan (3) suatu cara pembenaran, perlindungan individu dan kelompok. suatu cara pembenaran, perlindungan individu, dan kelompok. Partisipasi masyarakat memiliki nilai dalam pencapaian tujuan akhir, dengan demikian diperlukan harmonisasi strategi agar dapat memberikan hasil yang terbaik. Penggunaan strategi ini dilakukan pada organisasi yang terdiri atas perencana dan masyarakat maupun organisasi, yang seluruhnya merupakan anggota masyarakat.

Partisipasi masyarakat ini dapat dilaksanakan dengan berbagai strategi di mana masing-masingnya memiliki sasaran yang hendak dicapai. Keberhasilan pencapaian sasaran tergantung pada kemampuan perencanaan maupun organisator dari organisasinya. Penggunaan strategi partisipasi masyarakat ini didasarkan pada asumsi, kondisi dan kebutuhan dari masing-masing individu organisator yang tergabung di dalamnya. Setidaknya dengan melakukan pengembangan dan perkuatan koperasi nelayan, maka ada beberapa strategi partisipasi yang ada. Strategi partisipasi tersebut adalah adanya terapi pendidikan dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas masyarakat, perubahan tingkah laku melalui proses partisipasi di dalam kelompok, pemberdayaan sumber daya manusia, kemitraan, kekuatan masyarakat dan pembelaan dengan penciptaan pemusatan kekuasaan dengan mengerahkan seluruh massa warga masyarakat nelayan di Maluku Tenggara yang terlibat di dalam koperasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber di Kantor Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, diketahui bahwa pada tahun 2013 pengembangan koperasi dan UKM di Kabupaten Maluku Tenggara, adalah untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

a) Terwujudnya koperasi yang berkualitas sebanyak 20 unit, usaha kecil dan mikroyang berstatus mandiri sebanyak 100 unit dan berstatus tangguh sebanyak 100 unit, Kelompok masyarakat (Pokmas) produktif sebanyak 100 unit, serta wirausaha baru sebanyak 1.000 unit;

b) Tercapainya peningkatan kemampuan manajemen usaha dan peningkatan kemampuan pengelola koperasi, usaha kecil dan mikro;

c) Tersedianya akses permodalan sebagai penunjang usaha koperasi dan UKM.Pembangunan koperasi dan UKM didorong untuk mengembangkan sektor unggulan di daerah sehingga menjadi gerakan ekonomi yang beperan nyata dalam peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Arah kebijakan pembangunan koperasi dan UKM adalah:

- Pembangunan koperasi dan UKM didorong untuk mengembangkan sektor kelautandan perikanan, perdagangan serta pertanian menjadi gerakan ekonomi yang berperan nyata sebagai soko guru pembangunan ekonomi daerah;

- Pembangunan usaha mikro, kecil dan Menengah diarahkan agar menjadi pelakuekonomi yang makin inovatif dan berdaya saing;

- Meningkatkan kompetensi, perkuatan kewirausahaan dan produktivitas; - Meningkatan akses informasi pasar, pemanfaatan teknologi inovasi.

d) Program Pengembangan Koperasi dan UKM sebagai salah satu cara implementasi pengembangan pembangunan wilayah perdesaaan di Kabupaten Maluku Tenggara.

Selama lima tahun ke depan (Tahun 2013-2018) setidaknya telah dirancang 4 program yang akan dilaksanakan untuk pengembangan koperasi dan UKM, sebagai upaya pengembangan wilayah perdesaan dengan berlandaskan pada kajian pemasaran ikan yang memiliki potensi melimpah, di wilayah Maluku Tenggara adalah sebagai berikut:

 Program penciptaan iklim usaha usaha kecil menengah yang kondusif. Tujuan program ini untuk mewujudkan iklim usaha yang sehat kepada koperasi, usaha kecil dan mikro serta wirausaha baru untuk tumbuh dan berkembangansecara sehat.

 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

Program ini ditujukan untuk mewujudkan koperasi, usaha kecil dan mikro yang tangguh dan berdaya saing untuk menunjang kegiatan perikanan, perindustriandan perdagangan, serta pariwisata. Potensi pemasaran ikan yang besar dapat dioptimalkan melalui program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha danpeningkatan kemampuan pengelola koperasi, usaha kecil dan mikro. Program ini akan menciptakan nilai tambah dari produk perikanan tangkap yang dihasilkan oleh nelayan di Maluku Tenggara.

 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. Program ini bertujuan untuk menyediakan modal usaha sebagai penunjang usaha koperasi dan UKM. Dengan tersedianya modal awal padanan, maka aktivitas dan kontinuitas menangkap ikan dapat terlaksana dengan baik.

BAB IV