• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

METODOLOGI PENELITIAN

2.5. Metode Analisis Data 1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data saluran distribusi pemasaran ikan masyarakat nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskritif kualitatif merupakan metode analisis yang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan obyektif mengenai obyek penelitian serta tidak melakukan analisis hubungan di antara variabel. Dalam upaya membantu memaparkan hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabulasi, gambar, dan matriks sesuai dengan hasil pengamatan. Gambaran analisis deskriptif kualitatif dapat divisualisasikan berikut ini:

Gambar 3 Analisis deskriptif kualitatif

Kaitan pemasaran ikan dengan pengembangan wilayah sebagaimana disajikan dalam gambar analisis deskriptif kualitatif tersebut di atas, dapat diinterpretasikan berikut ini.

a. Penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional diharapkan meningkatkan produktivitas usaha perikanan tangkap dan memicu pengembangan industri pengolahan ikan. Hasil produksi penangkapan ikan baru mencapai 25,38 persen. Ini mengisyaratkan bahwa pengembangan penangkapan ikan masih mempunyai peluang yang sangat besar.

b. Untuk dapat mengembangkan usaha pemasaran ikan tersebut, terdapat beberapa kendala terkait kebijakan pembangunan wilayah. Kendala- kendala tersebut terkait dengan keberadaan Maluku Tenggara yang jauh dari pusat orbitrase, menyebabkan terganggunya kontinuitas ketersediaan bahan bakar, dan terbatasnya fasilitas pendingin. Pada sisi lain, wilayah perairan Maluku sangat rawan terhadap pencurian ikan oleh nelayan asing. c. Rendahnya kualitas dan kuantitas ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kurangnya keterpaduan transportasi antarmoda. Minimnya infrastruktur yang dibangun mengakibatkan keterisolasian wilayah antarpulau dan dalam pulau. Jaringan jalan di pulau-pulau terpencil belum sepenuhnya berfungsi untuk mendukung transportasi lintas pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah serta mengurangi kemiskinan. Hal inilah yang menyebabkan belum optimalnya pemasaran ikan di wilayah ini..

Analisis Struktur Pasar Analisis Pendapatan Nelayan

Niaga Potensi & Pengembangan Wilayah Rantai Pasok Pemasaran Ikan Pemasaran Ikan Kebijakan Pemba- ngunan Wilayah

Input Data Primer

Proses

Output

d. Pertumbuhan ekonomi Maluku Tenggara relatif baik, namun daya saingnya relatif rendah. Ini ditandai dengan masih rendahnya angkaekspor komoditas dan daya saing produk unggulan daerah.

e. Jaringan pemasaran yang masih terbatas, belum optimalnya fungsi dan peran dari tempat pelelangan ikan, dan posisi tawar nelayan yang rendah, memberi benang merah keterkaitan pemasaran ikan dengan pengembangan wilayah, bagi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan.

2.5.2 Analisis Jaring Laba-laba (Spider web analysis)

Analisis jaring laba-laba merupakan sebuah analisis yang secara visual menampilkan grafis komparasi dari alternatif strategi yang telah ditetapkan. Analisis ini mengembangkan analisis deskriptif yakni nilai rataan hitung sederhana, yang diketahui dengan bantuan software SPSS 21, tahapannya adalah:

a. Pemilihan atau seleksi panelis

Panelis pada kegiatan ini adalah perwakilan nelayan senior, dan pakar yang berkompeten di bidang strategi pemasaran ikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan Maluku Tenggara. Jumlahnya adalah 3 – 5 orang, disesuaikan dengan kondisi.

b. Analisis Kualitatif

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data deskripsi masing-masing alternatif strategi secara subjektif, melalui focus group discussion.

c. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah Quantitative Descrptive Analysis(QDA). Data analisis kuantitatif (QDA) ditampilkan dalam bentuk diagram laba-laba (spider web) dengan menggunakan program excel, serta diolah dengan bantuan analisis peubah ganda Principal Component Analysis (PCA) menggunakan piranti lunak SPSS 21 untuk kemudian mereduksi atribut-atribut menjadi dua alternatif strategi utama yang akan digunakan dalam QSPM.

2.5.3 Analisis Matriks SWOTdan QSPM

Prosespengambilan keputusan strategi pemasaran menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini digunakan karena memiliki kelebihan yakni sederhana, fleksibel, menyeluruh dan berkolaborasi.Analisis SWOT ini juga terkait dengan bauran pemasaran (4P). Menurut Kotler (2007) mengungkapkan dalam analisis pemasaran dapat digunakan analisis yang mendasari perencanaan strategi pemasaran secara umum dalam mencapai tujuan bisnis dan pemasaranya yakni bauran pemasaran.

Bauran pemasaran (Marketing mix) yang disebut 4 P yakni produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi (distribution), yaitu: a. Strategi Produk (product)

Produk merupakan himpunan kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen melalui suatu transaksi.Produk selain bentuk fisik, juga termasuk pelayanan, dan atribut lainnya.

b. Strategi Harga (price)

Merupakan strategi penetapan harga untuk meningkatkan volume penjualan menghadapi kompetitor. Oleh sebab itu penetapan harga merupakan proses paling penting dalam kaitannya dengan penerimaan perusahaan.

c. Strategi Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu sarana yang dirancang sedemikian rupa dengan tujuan menyampaikan informasi kepada konsumen tentang produk baik dari segi, kegunaan, cara perolehan, dan tingkat harga.

d. Strategi saluran pemasaran (Distribution)

Penyaluran produk merupakan kegiatan pemasaran agar produk sampai ke konsumen dengan cepat terutama pada saat dibutuhkan konsumen. Saluran pemasaran ini dapat dilakukan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dan tergantung dari karakteristik produk, kemampuan penjualan serta perilaku konsumen.

Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki sehingga akan menghasilkan empat kelompok kemungkinan alternatif strategi yakni SO, ST, WO dan WT seperti yang disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Contoh analisis SWOT

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Peluang

(Opportunities)

Strategi menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang

Strategi memanfaatkan peluang dengan menghindari kelemahan Ancaman

(Threath)

Strategi menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman

Strategi menghindari ancaman dengan meminimalkan

kelemahan

Sumber: Rangkuti (2000).

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah analisis untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Matriks ini mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi. (Meredith E. David, Forest R. David, dan Fred R. David, 2009). Enam langkah analisis QSPM adalah sebagai berikut:

 Langkah 1

Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunciperusahaan pada kolom kiri. Informasi ini harus diambil secara langsung dari matriks EFE dan matriks IFE.Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan kunci internal.

 Langkah 2

Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal.Bobot ini identik dengan yang ada pada Matriks EFE dan Matriks IFE.

 Langkah 3

Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi kedalam set yang independen jika memungkinkan

 Langkah 4

Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score – AS), angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari tiap strategi dalam set alternatif tertentu. Jangkauan untuk Nilai Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =cukup menarik, 4 = sangat menarik. Gunakan tanda minus untuk mengindikasikan faktor utama tidakmemengaruhi pilihan strategi yang dibuat.

 Langkah 5

Hitung total nilai daya tarik (Total Attractive Scores– TAS), pengalian bobot (langkah2) dengan nilai daya tarik (langkah4) dalam masing-masing baris.

 Langkah 6

BAB III