• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KONSEP DASAR KURIKULUM

D. Konsep Kurikulum Al-Azhar Kairo

4. Asas-Asas Pengembangan Kurikulum Al-Azhar Kairo

Pengembangan kurikulum pada suatu Negara, baik di Negara berkembang (developing countries), Negara terbelakang (underdeveloping countries) dan Negara-negara maju bisa di pastikan mempunyai mempunyai perbedaan-perbedaan yang mungkin mendasar tetapi tetap pada persamaanya.

Dalam pengembangan kurikulum banyak yang harus diperhatikan sebelum mengambil suatu keputusan. Apapun jenis kurikulum pasti memerlukan asas-asas yang harus di pegang. Asas-asas tersebut cukup komplek dan tidak jarang memiliki hal-hal yang bertentangan, karena harus melalui seleksi, Asas-asas tersebut adalah :

a. Asas Filosofi

Filsafah sebagai landasan pengembangan kurikulum dan sebagai satu landasan fundamental, filsafat memegang peranan penting dalam proses pengembangan kurikulum. Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. Pertama, filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan, dengan filsafat sebagai pandangan hidup atau value system, maka dapat ditentukan akan dibawa siswa yang telah di didik. kedua, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat di

tentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.103

Filsafah dalam arti sebenarnya adalah cinta akan kebenaran, yang merupakan rangkaian dari dua pengertian, yakni philein (cinta) dan Shopia (kebijakan). Dalam batasan modern filsafat di artikan sebagai ilmu yang berusaha memahami semua hal yang muncul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia. Yang berharap agar manusia dapat mengerti dan mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Filsafat merupakan salah satu fondasi kurikulum yang memadu pendidik merancang, melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sekolah. Kurikulum yang tanpa di dasarkan filsafat cenderung mudah di pengaruhi stakeholder pendidikan menuruti kepentingan pribadi atau kelompok masing-masing.104

Dasar asas falsafah dari kurikulum al-Azhar ini memberikan arah pada tujuan pendidikan Islam dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum Al-Azhar Kairo mengandung suatu kebenaran, terutama dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

b. Asas Sosiologi

Asas sosiologi mempunyai peran penting dalam mengembangkan kurikulum pendidikan pada masyarakat dan bangsa di muka bumi ini. Suatu kurikulum prinsipnya mencerminkan keinginan, cita-cita tertentu dan kebutuhan masyarakat. Karena adanya kurikulum pendidikan merupakan aspirasi masyarakat.

Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan di arahkan bagi kehidupan masyarakat. Dengan demikian perubahan dan perkembangan sosial selalu berdampak pada pendidikan dan juga para pemangku pendidikan termasuk pendidik dan pengembang kurikulum. Kurikulum yang didesain harus mempersiapkan siswa menghadapi kehidupan di masyarakat multikultural, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan kehidupan masa depan yang cepat berubah.105

Kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespon dan berlandaskan pada perkembangan sosial-budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global. Pendidikan mesti menjawab atas tekanan-tekanan yang datang dari sosio-politik-ekonomi bangsa. Maka sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendeketan dalam memahami pendidikan

103 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, hal 43

104 Mohamad Ansyar, Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2015, hal. 105

105 Mohamad Ansyar, Kurikulum: Hakikat..., hal. 171

c. Asas Psikologi

Pada dasarnya, terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan. Berbicara tentang Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu atau seseorang berkenaan dengan perkembangannya yang di dalamnya yaitu mengkaji tentang hakikat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas individu, serta hal lainnya yang berhubungan dengan perkembangan individu.106

Sedangkan psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana peserta didik melakukan perbuatan belajar.107 Terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.

Orang yang berilmu dan mempunyai ilmu pengetahuan akan menunjukan sikap arip dan bijaksana. Dalam Al-Qur‟an dinyatakan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman. Q.S Al-Mujadilah: 58/11, sebagai berikut :

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Mujadilah:

58/11)

Isi kandungan ayat ini berhubungan dengan etika dan sopan santun dalam pendidikan, manusia memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya sehingga Allah akan mengangkat derajat dan kedudukan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan.

106 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta:

Bulan Bintang, 1979, hal. 513

107 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,…,hal. 56

Kemudian kontribusi psikologi terhadap studi kurikulum memiliki dua bentuk. Pertama model konseptual dan informasi yang akan membangun perencanaan pendidik. Kedua berisikan berbagai metodologi yang dapat diadaptasi untuk penelitian pendidikan. Dalam memilih pengalaman belajar yang akurat, psikologi secara umum sangat membantu. Teori-teori belajar, teori kognitif, pengembangan emosional, dinamika grup, perbedaan kemampuan individu, kepribadian, model informasi sikap dan perubahan dan mengetahui motivasi, semuanya sangat relevan dalam merencanakan pengalaman-pengalaman pendidikan.108 Sehingga dengan asas ini kurikulum dapat menyusun dan mempertimbangkan tahapan-tahapan dan perkembangan yang dilalui anak didik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat dan serasi, sehingga memungkinkan para siswa melakukan kegiatan belajar secara efisien dan berhasil.

Dari uraian diatas, setidaknya dapat kita pahami, bahwa landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum menempati posisi dan peran penting. Anak merupakan sasaran dan sekaligus target kurikulum, maka pertimbangan secara psikologis menjadi suatu yang penting dalam merencanakan dan menyusun kurikulum, sehingga dimungkinan memperoleh hasil yang maksimal.

d. Asas Agama

Kurikulum Al-Azhar adalah kurikulum yang berasaskan agama, yang menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak. Sesuai dengan acuan dan pedoman utama seluruh umat Islam bahwa sumber dari segala sumber yang berlaku adalah Al-qur‟an dan Sunnah, yang didalamnya sudah terangkum berbagai aspek yang dibutuhkan untuk membuat dasar pendidikan, termasuk kurikulum Al-Azhar Kairo yang mengambil acuan berlandaskan Al-Qur‟an dan al Hadist. Kurikulum yang berasaskan ajaran agama Islam harus berusaha agar mampu menolong peserta didik untuk membina iman.109 Kurikulum harus mampu menanamkan nilai-nilai yang berpegang teguh pada ajaran agama dan akhlak mulia. Dalam Al-Qur‟an diterangkan adanya perintah dari Allah agar umat Islam menyeru pada perbuatan yang baik lagi mulia yang termaktub dalam QS, Ali Imran/ 3:104 :

108 Adi Abdullah, Pengembangan Kurikulum teori dan Praktik, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2007, hal. 68.

109 Omar Mohammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan,…hal. 530

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS, Ali Imran/ 3:104)

Ayat ini menerangkan bahwa setiap agama hendaknya mengajarkan dan menyeru pada hal-hal yang bersifat kebaikan dan kebajikan, khususnya dalam belajar dan pembelajaran.

Dokumen terkait