V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
5.6. Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Aset
Tabel berikut ini menjelaskan rincian aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014:
(dalam US$)
Uraian dan keterangan 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014
ASET Aset Lancar
Kas dan bank 56.832 1.476.165 4.203.441
Uang muka - 14.373 1.159.779
Biaya dibayar di muka 14.609 94.826 198.832
Persediaan - - 159.572
Pajak dibayar di muka - - 347.130
Jumlah Aset Lancar 71.441 1.585.364 6.068.754
Aset Tidak Lancar
Piutang Pihak Berelasi 7.533.574 3.361.114 650.192
Aset tetap - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan 15.030 304.231 4.102.516
Properti pertambangan - - 25.107.789
Aset eksplorasi dan evaluasi 712.237 16.151.284 89.012.248
Aset pajak tangguhan 119.351 278.347 1.737.971
Aset lain-lain 50.000 68.509 53.971
Jumlah Aset Tidak Lancar 8.430.192 20.163.485 120.664.687
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013
Jumlah aset Grup Merdeka pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 482,7% menjadi US$126.733.441 dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2013 sebesar US$21.748.849. Peningkatan tersebut terutama berasal
dari aset eksplorasi dan evaluasi dan properti pertambangan.
Uang muka. Uang muka pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 7.969,2% menjadi US$1.159.779 menjadi dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$14.373. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh penambahan uang muka terkait jasa penyediaan lahan kompensasi yang dibayarkan kepada PT Pusat Bumi. Penyediaan lahan kompensasi disyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dalam rangka memperoleh IPPKH atas kawasan hutan yang digunakan BSI untuk melakukan kegiatan operasional pertambangan.
Biaya dibayar di muka. Biaya dibayar di muka pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 109,7% menjadi US$198.832 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$94.826. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh biaya renovasi kantor, pembayaran service charge kantor untuk 3 (tiga) bulan di muka dan pengiriman sampel.
Piutang Pihak Berelasi. Piutang Pihak Berelasi pada 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 80,7% menjadi US$650.192 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$3.361.114. Penurunan
tersebut terutama disebabkan penurunan piutang kepada IMN atas biaya-biaya operasional dan piutang sebesar
US$3.063.714 sementara piutang kepada Andreas Reza Nazaruddin dan Maya Miranda Ambarsari meningkat sebesar masing-masing US$254.545 dan US$102.349.
Aset tetap. Aset tetap - bersih pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 1.248,5% menjadi US$4.102.516 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$304.231. Peningkatan tersebut terutama berasal dari biaya konstruksi dalam pengembangan selama tahun 2014 sejumlah US$3.554.937, pembelian perlengkapan komputer selama tahun 2014 sejumlah US$235.196 yang antara lain meliputi pembelian software Surpac Mining dari PT Dassault System Geovia sebesar US$84.345, software HRMS dari PT Megadata Solusindo sebesar US$42.075 serta pengadaan hardware seperti komputer dan laptop.
Properti pertambangan. Properti pertambangan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar US$25.107.789 yang merupakan reklasifikasi saldo aset eksplorasi dan evaluasi sampai dengan tahun berjalan ke akun properti
pertambangan terkait dengan implementasi PSAK 64 dimana untuk area of interest yang kelayakan teknis dan komersialnya dapat dibuktikan, maka aset eksplorasi dan evaluasi terkait area tersebut akan ditransfer ke properti pertambangan - tambang dalam pengembangan.
Aset eksplorasi dan evaluasi. Aset eksplorasi dan evaluasi pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 451,1% menjadi US$89.012.248 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$16.151.284. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh transfer aset eksplorasi dan evaluasi sebesar US$85.734.000 dari total US$86.600.000, sebagai bentuk pelunasan atas Surat Sanggup yang diterbitkan IMN berdasarkan Perjanjian
Pelunasan antara IMN dan BSI tertanggal 15 Desember 2014.
Aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 524,4% menjadi US$1.737.971 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$278.347. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan aset pajak tangguhan dari peningkatan rugi fiskal, akrual Tunjangan Hari Raya (“THR”) dan kewajiban imbalan pasca-kerja tahun berjalan yang tercatat di buku BSI.
Aset lain-lain. Aset lain-lain pada 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 21,2% menjadi US$53.971 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$68.509.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2012
Jumlah aset Perseroan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 155,8% menjadi US$21.748.849 dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2012 sebesar US$8.501.633. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan
Kas dan bank. Kas dan bank pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 2.497,4% menjadi US$1.476.165 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$56.832. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh
kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan terutama antara lain berasal dari setoran modal, uang muka
setoran modal dari pemegang saham dan penerimaan piutang Pihak Berelasi, dengan jumlah US$16.226.410,
dikurangi dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi yang terutama berasal dari aset eksplorasi
dan evaluasi, dengan jumlah US$13.857.217 dan kas yang digunakan untuk aktivitas operasi yang terutama
berasal dari pembayaran kepada pemasok dan lainnya serta pembayaran kepada karyawan, dengan jumlah
US$949.860.
Biaya dibayar di muka. Biaya dibayar di muka pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 549,1% menjadi US$94.826 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$14.609. Peningkatan tersebut terutama
berasal dari biaya dibayar dimuka untuk sewa gedung kantor pusat.
Piutang Pihak Berelasi. Piutang Pihak Berelasi pada 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar 55,4% menjadi US$3.361.114 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$7.533.574 terutama dikarenakan pelunasan piutang dari para pemegang saham sebesar US$5.601.221. Sedangkan sebaliknya, terjadi peningkatan piutang kepada IMN di tahun 2013 sebesar US$1.440.170.
Aset tetap. Aset tetap pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 1.924,2% menjadi US$304.231 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$15.030. Peningkatan tersebut terutama berasal dari penambahan aset
tetap di tahun 2013 yang terutama terdiri dari perlengkapan komputer, kendaraan, peralatan berat dikurangi akumulasi penyusutan aset tetap sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, seiring dengan meningkatnya aktivitas operasional pertambangan BSI yang memasuki tahapan eksplorasi.
Aset eksplorasi dan evaluasi. Aset eksplorasi dan evaluasi pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 2.167,7% menjadi US$16.151.284 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$712.237. Peningkatan tersebut
terutama berasal dari penambahan beban konsultan, pengeboran, gaji dan tunjangan serta jasa angkut yang timbul karena peningkatan kegiatan eksplorasi pada area yang diperkirakan mempunyai kandungan mineral yang terjadi selama tahun 2013.
Aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 133,2% menjadi US$278.347 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$119.351. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya aset pajak tangguhan pada BSI di tahun 2013 dari kewajiban imbalan
pasca-kerja sebesar US$202.215 dan akrual THR sebesar US$18.950, sementara untuk aset pajak tangguhan dari rugi fiskal mengalami penurunan sebesar US$59.418.
Aset lain-lain. Aset lain-lain pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 37,0% menjadi US$68.509 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$50.000. Tidak ada peningkatan signifikan terkait
dari aset lain-lain selama tahun 2013. Liabilitas
Tabel berikut ini menjelaskan rincian liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014: (dalam US$)
Uraian dan keterangan 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha - 369.383 1.215.370
Obligasi konversi - - 80.000.000
Utang Pihak Berelasi 2.649.315 1.155.140 20.636.176
Biaya yang masih harus dibayar 2.181 109.641 117.225
Utang pajak 45.136 626.258 196.666
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.696.632 2.260.422 102.165.437
Liabilitas Jangka Panjang
Utang pihak berelasi - jangka panjang - - 3.121.891
Liabilitas imbalan pasca-kerja - 808.861 1.289.979
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang - 808.861 4.411.870
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013
Jumlah liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 3.372,4% menjadi US$106.577.307 dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2013 sebesar US$3.069.283. Peningkatan tersebut terutama
berasal dari penerbitan obligasi konversi.
Utang usaha. Utang usaha pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 229,0% menjadi US$1.215.370 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$369.383 berasal dari utang kepada pihak ketiga atas
penyediaan barang dan jasa dalam rangka menunjang kegiatan eksplorasi Grup Merdeka.
Obligasi konversi. Perseroan menerbitkan obligasi konversi (MCB) bernilai US$80.000.000 yang ditukar dengan
Surat Sanggup senilai US$80.000.000 yang dikeluarkan oleh IMN. Penjelasan lebih lanjut mengeai penerbitan
MCB dilihat pada Bab VIII Sub Bab Perjanjian-Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Prospektus ini.
Utang Pihak Berelasi. Utang Pihak Berelasi pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 1.686,5% menjadi US$20.636.176 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$1.155.140 terutama disebabkan
pinjaman yang diperoleh BSI dari MDM. Penjelasan lebih lanjut mengenai pinjaman ini dapat dilihat pada
Bab VIII Sub Bab Transaksi Hubungan Afiliasi Prospektus ini.
Utang pajak. Utang pajak pada 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 68,6% menjadi US$196.666 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$626.258. Penurunan tersebut terutama disebabkan
oleh utang-utang pajak per 31 Desember 2013 yang belum disetorkan ke kas negara antara lain PPh 21 dan PPN yang selama tahun 2013 belum dibayarkan, dan juga utang pajak untuk PPh 29-Badan sebagai akibat dari meningkatnya pendapatan kena pajak dari laba kurs yang diakui di tahun 2013.
Liabilitas imbalan pasca-kerja. Liabilitas imbalan pasca-kerja pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar
59,5% menjadi US$1.289.979 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$808.861. Peningkatan
tersebut terutama dikarenakan penambahan biaya jasa kini dan keuntungan aktuaria. Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2012
Jumlah liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 13,8% menjadi US$3.069.283 dibandingkan jumlah libilitas pada 31 Desember 2012 sebesar US$2.696.632. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan
liabilitas imbalan pasca-kerja, utang pajak dan utang usaha yang disertai penurunan utang Pihak Berelasi.
Utang usaha. Utang usaha pada 31 Desember 2013 sebesar US$369.383 berasal dari utang kepada pihak ketiga
atas penyediaan barang dan jasa dalam rangka menunjang kegiatan eksplorasi Grup Merdeka.
Utang Pihak Berelasi. Utang Pihak Berelasi pada 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar 56,4% menjadi US$1.155.140 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$2.649.315 terutama disebabkan karena menurunnya utang kepada MDM sebesar US$1.664.821.
Biaya yang masih harus dibayar. Biaya yang masih harus dibayar pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 4.927.1% menjadi US$109.641 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$2.181. Peningkatan
tersebut terutama berasal dari meningkatnya saldo tunjangan hari raya sejalan dengan meningkatnya jumlah
karyawan Perseroan secara signifikan dalam tahun 2013.
Utang pajak. Utang pajak pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 1.287,5% menjadi US$626.258 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$45.136. Peningkatan tersebut terutama berasal dari meningkatnya utang PPN sebesar US$289.258 yang dikarenakan meningkatnya pembelian barang-barang
dan jasa luar negeri dari pihak ketiga yang tidak dapat dikreditkan oleh BSI, meningkatnya utang PPh 21 dikarenakan meningkatnya beban gaji dan tunjangan untuk karyawan BSI, utang PPh 29 dikarenakan laba
fiskal dari Entitas Induk di tahun 2013 dan meningkatnya utang PPh 26 seiring dengan meningkatnya jumlah
konsultan tenaga kerja asing di tahun 2013.
Liabilitas imbalan pasca-kerja. Liabilitas imbalan pasca-kerja pada 31 Desember 2013 sebesar US$808.861
Ekuitas
Tabel berikut ini menjelaskan rincian ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014:
(dalam US$)
Uraian dan keterangan 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.042.970 8.911.479 19.493.056
Uang muka setoran modal 4.901.961 10.581.577 6.702.515
Komponen ekuitas lainnya - 309.428 160.188
Defisit (385.835) (1.364.829) (6.394.991)
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk 5.559.096 18.437.655 19.960.768
Kepentingan non-pengendali 245.905 241.911 195.366
JUMLAH EKUITAS 5.805.001 18.679.566 20.156.134
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013
Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 7,9% menjadi US$20.156.134 dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2013 sebesar US$18.679.566. Peningkatan tersebut dikarenakan tambahan uang muka setoran modal dan meningkatnya saldo defisit.
Modal dasar. Modal dasar pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 118,7% menjadi US$19.493.056 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$8.911.479. Peningkatan tersebut berasal dari
peningkatan modal dasar yang ditempatkan dan disetor Perseroan berdasarkan Akta No. 104/2014.
Uang muka setoran modal. Uang muka setoran modal pada 31 Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 36,7% menjadi US$6.702.515 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$10.581.577 terutama disebabkan oleh uang muka setoran modal sebesar US$10.581.577 telah dikonversikan menjadi modal
ditempatkan dan disetor Perseroan sesuai dengan Akta No. 104/2014 sementara di tahun berjalan juga terdapat
penambahan kembali uang muka setoran modal dari PT. Trimitra Karya Jaya (“TKJ”) sebesar US$6.702.515.
Uang muka setoran modal dari TKJ tersebut telah seluruhnya dikembalikan pada tanggal 22 Januari 2015.
Komponen ekuitas lainnya. Komponen ekuitas lainnya pada 31 Desember 2014 menurun sebesar 48,2% menjadi US$160.188 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar US$309.428 seiring dengan kenaikan rugi
komprehensif lain BSI dampak kerugian aktuarial pada tahun berjalan.
Defisit. Defisit pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 368,6% menjadi US$6.394.991 dibandingkan saldo
pada 31 Desember 2013 sebesar US$1.364.829 seiring dengan bertambahnya rugi BSI pada tahun berjalan.
Hal tersebut dikarenakan BSI masih dalam tahapan eksplorasi.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2012
Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 221,8% menjadi US$18.679.566 dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2012 sebesar US$5.805.001. Peningkatan tersebut terutama diperoleh dari peningkatan modal disetor dan uang muka setoran modal namun disertai kenaikan saldo defisit.
Modal dasar. Modal dasar pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 754,4% menjadi US$8.911.479 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$1.042.970. Peningkatan tersebut berasal dari
peningkatan modal dasar yang ditempatkan dan disetor Perseroan.
Uang muka setoran modal. Uang muka setoran modal pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 115,9% menjadi US$10.581.577 dibandingkan saldo pada 31 Desember 2012 sebesar US$4.901.961. Peningkatan
tersebut berasal dari peningkatan uang muka setoran modal dari pemegang saham seiring dengan peningkatan modal dasar Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 15 tanggal 19 Desember 2013, yang dibuat dihadapan Rita Imelda Ginting, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Timur.
Komponen ekuitas lainnya. Komponen ekuitas lainnya pada 31 Desember 2013 sebesar US$309.428 seiring
dengan pendapatan komprehensif lain BSI dampak laba aktuarial pada tahun berjalan.
Defisit. Defisit pada 31 Desember 2013 meningkat sebesar 253,7% menjadi US$1.364.829 dibandingkan saldo
pada 31 Desember 2012 sebesar US$385.835 seiring dengan bertambahnya rugi Perseroan pada tahun berjalan.
Hal tersebut dikarenakan Perseroan masih dalam tahapan eksplorasi.
Grafik berikut menyajikan pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014: