• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

2. Aspek-aspek dalam Pembelajaran

Belajar dan Pembelajaran merupakan satu kesatuan yang dalam proses yang diawali dengan perencanaan berbagai komponen dan perangkat pembelajaran agar dapat diimplementasikan dalam bentuk interaksi sebagai wujud dari pelaksanaan pembelajaran dan akan diakhiri dengan proses evaluasi.57 Artinya dalam proses pembelajaran terdapat aspek-aspek yang saling berhubungan satu sama lain, dimulai dengan perencanan pembelajaran sebagai langkah awal untuk merencanakan apa yang akan dipersiapkan dan diberikan pada saat proses pembelajaran dan diakhiri dengan evaluasi atau penilaian.

a. Perencanaan

54 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2019), h.43

55 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h.186-187.

56 Daryanto, Syaiful Karim, Pembelajaran Abad 21, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.115.

57 Muh. Sain Hanafy, Konsep Belajar dan Pembelajaran, Jurnal Lentera Pendidikan, Vol.17 No.1, 2014, h.67.

Perencanaan mempunyai arti proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu mendatang atau persiapan tentang hal yang akan dilakukan. Disebut sebagai proses sistematis karena perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu.

Prinsip-prinsip tersebut mencakup proses pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganisasi.58Perencanaan mempunyai maksud persiapan dengan konsep yang tersusun dengan baik, dalam segi persiapan pengambilan keputusan, persiapan penggunaan ilmu pengetahuan untuk pelaksanaan suatu program yang berjalan maksimal.

Perencanaan pembelajaran sebagai proses, dapat diartikan sebagai pengembangan pembelajaran, dilakukan secara sistematik yang menggunakan secara khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam tahapan perencanaan ini kebutuhan dianalisis dari proses belajar dengan menggunakan alur yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah proses evaluasi terhadap proses dan materi pembelajaran.59 Dengan demikian dapat diartikan perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan menyiapkan langkah-langkah baik metode, bahan ajar dan termasuk evaluasi materi belajar dan juga proses pembelajarannya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses yang diatur dengan sedemikian rupa berdasarkan proses-proses tertentu agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai hasil yang diharapkan.60 Pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah lanjutan dalam mewujudkan proses pembelajaran untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan.

Pelaksanan pembelajaran juga merupakan kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif yang dapat mewarnai proses interaksi antara guru dengan siswa.

Interaksi ini dapat bernilai edukatif karena pelaksanaan pembelajaran yang

58 H.M. Jufri Dolong, Sudut Pandang Perencanaan dalam Pengembangan Pembelajaram, Jurnal UIN Alaudin, Vol.V No.1. 2016 h.67-68.

59 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, Cet.1, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.33.

60 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h.136.

dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran.61 Dengan demikian dapat diartikan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah proses inti dengan tahapan yang sudah dilakukan dalam perencanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan.

c. Penilaian

Penilaian merupakan tahapan evaluasi terhadap materi dan proses pembelajaran, penilaian ini adalah tahapan terakhir dalam aspek-aspek pembelajaran. Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.62 Penilaian dapat dipahami sebagai bentuk penggalian informasi apakah tercapai hasil pembelajaran sesuai dengan perencanaan, dilakukan dengan format-format tertentu yang sudah dirumuskan untuk dapat membuat keputusan atau pertimbangan tertentu terhadap hasil belajar.

Pendapat lain mengatakan bahwa penilaian adalah istilah yang mencakup semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan cara menilai peserta didik baik secara individu atau kelompok.63 Dengan bahasa sederhanya penilian merupakan pendataan dengan instrumen tertentu yang sudah dibuat untuk melihat dan menganalisis keberhasilan belajar siswa dan pemahaman terhadap materi ajar yang diberikan pada saat proses pembelajaran.

Penilian merupakan proses evaluasi yang menjadi tolak ukur untuk menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehingga dalam proses penilaian ini memerlukan beberapa tahapan dan pengawasan agar hasil dalam penilaian ini bersifat akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk

61 Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 1.

62 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya 2009), h.2.

63 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada, 2009), h.15.

terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan.64 Pembelajaran merupakan bagian penting dalam pendidikan, bukan dalam pendidikan agama Islam saja, karena pembelajaran adalah proses kegiatan untuk seseorang mau dengan kesadaran diri untuk belajar dan mempelajari sesuatu terhadap ilmu pengetahuan.

Berdasarkan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.65

Dengan demikian, pembelajaran pendidikan Agama Islam merupakan aktivitas belajar, memberi dan menerima pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui nilai-nilai ajaran Islam dan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam memperbaiki akhlak dan meningkatkan kebaikan kepada sesama manusia.

64 Muhaimin dkk, Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 183.

65 Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 75.

37

BAB III