• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek-aspek hukum bisnis Minggu

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 188-191)

Tujuan: Mahasiswa memahami aspek-aspek hukum bisnis.

Langkah-langkah Waktu Metode Bahan

Perkenalkan konsep “stakeholder” dan kepentingan mereka dalam bisnis baru dengan menayangkan TRANSPARAN EN-3.3-TR3 untuk dibandingkan dengan hasil diskusi terbuka pada sesi sebelumnya (lihat EN-3.3-TN1).

Tanya mahasiswa kepentingan masing-masing stakeholder pada bisnis baru sebelum

menayangkan EN-3.3-TR4.

Ingatkan juga bahwa berdasarkan diskusi pada sesi sebelumnya, sangat sedikit petunjuk bahwa kelima kasus bisnis itu mempertimbangkan pemerintah dan masyarakat setempat sebagai stakeholder.

15’ Kuliah Diskusi terbuka Papan tulis atau flipchart EN-3.3-TR3 EN-3.3-TR4

Perkenalkan aspek-aspek hukum bisnis

menggunakan TRANSPARAN EN-3.3-TR5, EN-3.3- TR6 dan EN-3.3-TR7.

Bagikan EN-3.3-HO1.

Tekankan bahwa tujuan sesi ini bukan membuat mahasiswa memahami secara rinci hukum bisnis, tapi membuat mereka memahami bagaimana membuka bisnis yang legal dan beroperasi secara legal.

Lihat Konsep & Teori berikut ini.

15’ Kuliah Papan tulis atau flipchart EN-3.3-TR5 EN-3.3-TR6 EN-3.3-TR7 EN-3.3-HO1

Cek pemahaman dengan TRANSPARAN EN-3.3- TR8, EN-3.3-TR9 dan EN-3.3-TR10.

Kasus 1 (EN-3.3-TR8) dan Kasus 2 (EN-3.3-TR9) dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai badan hukum. Kasus 3 (EN-3.3-TR10) dimaksudkan untuk memotivasi mahasiswa mencari informasi yang dibutuhkan mengenai aspek-aspek hukum bisnis mereka.

Lihat Konsep & Teori berikut ini.

30’ Latihan kelas Papan tulis atau flipchart EN-3.3-TR8 EN-3.3-TR9 EN-3.3-TR10 Jumlah 1 jam 00’

Konsep & Teori

Dalam sesi sebelumnya, mahasiswa seharusnya sudah memahami bahwa aspek- aspek teknis bisnis (input, teknologi, lokasi bisnis, pemasok dan tenaga kerja) belum mempertimbangkan semua stakeholder bisnis, khususnya pemerintah dan masyarakat setempat. Di samping aspek-aspek teknis, aspek-aspek hukum dan tanggungjawab sosial juga harus dipelajari sebelum membuka bisnis. Aspek hukum dan aspek tanggungjawab sosial juga akan menyangkut biaya dan modal awal.

Aspek hukum terutama membahas hubungan bisnis dengan pemerintah (daerah), meliputi badan hukum dan tanggungjawab hukum. Ada empat badan hukum untuk bisnis, yaitu perusahaan perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, dan koperasi. Keuntungan dan kerugian masing-masing badan hukum bisnis diuraikan dalam handout EN-3.3-HO1. Keuntungan dan kerugian umum masing-masing badan hukum mencerminkan perbedaan-perbedaan pokok di antara keempat badan hukum. Yaitu perbedaan dalam hal (1) jumlah pemilik, (2) motif kerjasama, (3) tanggungjawab pemilik, (4) potensi memperoleh dana, dan (5) perpajakan.

Dalam Kasus 1 (TRANSPARAN EN-3.3-TR8), dengan jumlah pemilik lebih dari seorang, badan hukum yang mungkin adalah perkongsian, perseroan terbatas dan koperasi. Karena motif di balik kerjasamanya adalah non-keuangan, perkongsian (partnership) mungkin merupakan badan hukum yang paling sesuai untuk bisnis itu.

Badan hukum tidak ada kaitannya dengan skala bisnis. Perusahaan perseorangan tidak khusus untuk perusahaan kecil dan perseroan terbatas tidak khusus untuk perusahaan besar. Meskipun kebanyakan perusahaan besar berbentuk perseroan terbatas, hal ini tidak berarti bahwa bisnis baru tidak bisa mengambil bentuk ini, khususnya bila pendanaan merupakan masalah utama. Lembaga keuangan biasanya lebih suka berurusan dengan perseroan terbatas. Pengertian “perseroan terbatas” sering disalah-artikan bahkan oleh para pengusaha berpengalaman.

Kasus 2 (TRANSPARAN EN-3.3-TR9) menjelaskan pengertian “perseroan terbatas”. Jika pemasok itu perusahaan perseorangan, maka pemilik tunggalnya harus bertanggung jawab atas seluruh sisa utang (Rp. 80 juta). Jika pemasok itu perkongsian dari dua orang dengan pemilikan 50%/50%, maka masing-masing pemilik harus bertanggungjawab atas separuh sisa utang (Rp. 40 juta). Jika pemasok itu perseroan terbatas, tidak seorang pun dari kelima pemegang saham harus bertanggungjawab membayar sisa utang. Kewajiban (tanggungjawab) mereka terbatas pada jumlah modal yang mereka investasikan.

Kasus 2 tidak berarti bahwa dengan bentuk perseroan terbatas para pemilik bisa dengan mudah menghindari kewajiban mereka. Dengan bentuk perseroan terbatas perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari para pemiliknya. Bentuk hukum ini harus mematuhi lebih banyak peraturan dan harus diadministrasikan dengan sistem pencatatan yang baku. Namun perseroan terbatas biasanya tumbuh lebih cepat dengan potensi yang lebih besar untuk memperoleh pendanaan. Pasar modal hanya mengizinkan perseroan terbatas menjual saham untuk menarik dana dari masyarakat.

Dalam badan hukum koperasi, kewajiban para pemiliknya tidak terbatas, tetapi operasinya yang terbatas pada “dari, oleh dan untuk” anggota koperasi. Koperasi adalah bentuk social bisnis, tapi koperasi dapat menikmati banyak fasilitas dari pemerintah yang tidak berlaku bagi badan hukum bisnis lainnya.

Badan hukum merupakan indikasi bahwa bisnis didirikan secara legal, tapi tidak menjamin bahwa bisnis yang legal itu akan beroperasi secara legal. Bisnis beroperasi secara legal bila melaksanakan tanggungjawab hukumnya. Tanggungjawab hukum dapat dibagi menjadi empat bidang, yaitu lisensi (perizinan), perpajakan, kuota perdagangan dan tanggungjawab hukum kepada karyawan, sebagaimana diuraikan dalam EN-3.3-HO1.

Bisnis melaksanakan tanggungjawab hukum bila bisnis itu mematuhi semua peraturan dan perundangan yang berlaku bagi bisnis. Perlu dicatat bahwa:

• Peraturan dan perundangan bisnis berubah sewaktu-waktu. Contohnya adalah pemendekan masa berlaku suatu lisensi.

• Peraturan dan perundangan bisnis tidak hanya dikeluarkan oleh pemerintah pusat tetapi juga oleh pemerintah daerah. Contohnya adalah rencana tata kota yang mengatur kawasan bisnis, kawasan industri, kawasan pemukiman.

• Peraturan dan perundangan bisnis mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan praktek bisnis. Contohnya peraturan mengenai hak cipta intelektual dan waralaba (franchising), dan izin-izin khusus untuk bisnis baru.

• Peraturan dan perundangan bisnis menjadi penunjang dari yang sebelumnya hanya merupakan kode etik bisnis. Contohnya persyaratan melakukan studi dampak lingkungan dan perlindungan tenaga kerja.

Peraturan dan perundangan bisnis (termasuk yang mengatur badan hukum) bergantung kepada tempat, waktu dan kondisi. Yang penting bukan pemahaman menyeluruh mengenai hukum bisnis, melainkan informasi mutakhir mengenai aspek- aspek hukum yang relevan mengenai bisnis. Lisensi adalah indikasi pertama bahwa bisnis akan beoperasi secara legal. Lisensi mungkin menghendaki bisnis memiliki badan hukum tertentu. Dalam proses mengajukan permohonan izin, pembuka bisnis akan memperoleh informasi yang relevan untuk membuka bisnis. Informasi yang mutakhir akan memberanikan para wirausahawan untuk memperoleh lisensi bisnis, yang prosedur permohonannya semakin sederhana dan semakin singkat.

Dalam Kasus 3 (TRANSPARAN EN-3.3-TR10), wirausahawan disarankan untuk mengajukan permohonan memperoleh lisensi-lisensi yang diperlukan, dan memperoleh peraturan dan perundangan mutakhir yang berlaku bagi bisnis mereka dari lembaga pemerintah (daerah), bisnis sejenis, asosiasi dagang, perpustakaan, website, konsultan (hukum) bisnis, dsbnya.

Kode

EN-3.3-TR3

Aspek hukum and aspek tanggungjawab sosial bisnis

Topik 3.3.2-3 Transparan

3/15

Stakeholder Bisnis

Minggu 9

Stakeholder adalah kelompok, individu dan

organisasi yang secara langsung dipengaruhi oleh

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 188-191)