• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memprakirakan Kebutuhan Modal Kerja Dengan Menggunakan Daur kas

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 126-131)

HO 4

Modal kerja mencakup pengeluaran untuk membayar bahan baku, perlengkapan, sarana umum, upah, gaji, asuransi, dsbnya. Lihat TRANSPARAN EN-3.2-TR8.

Pembayaran Jumlah per

minggu/bulan

Kebutuhan operasi awal Sewa (jika dibayar mingguan/ bulanan)

Persediaan awal • Bahan baku

• Produk setengah jadi • Barang

• Perlengkapan kantor

Asuransi Bahan bakar mobil

Tagihan listrik Tagihan air Tagihan tilpun Promosi Gaji pemilik Upah staf Pelatihan staf Biaya-biaya bank ……… ……… Jumlah modal kerja

Catatan mengenai pembayaran:

(1) Semua pembayaran adalah pengeluaran kas. Pembayaran tidak mencakup biaya penyusutan dan amortisasi yang bukan pengeluaran kas. Pembayaran mencakup pengeluaran kas bukan biaya, seperti pelunasan pinjaman. Namun tidak mencakup penggunaan aktiva yang sudah dibayar, seperti biaya sewa yang dibayar di muka.

(2) Masing-masing pembayaran memiliki daur kas yang berbeda. Meskipun titik akhirnya sama (tertagihnya pembayaran atas produk yang dijual), titik awalnya mungkin berbeda. Misalnya, bahan baku dan perlengkapan mungkin harus dibayar awal bulan, tapi gaji dan sarana umum baru dibayar akhir bulan, mungkin setelah bisnis menerima arus kas yang pertama.

______________________________________________________________________________

Contoh:

Dengan asumsi 5 hari per minggu dan 4 minggu (20 hari kerja) dalam satu bulan, rata-rata daur kas untuk kasus Pembuat Jaket dalam Modul 2 (EN-2.5-AI2) adalah 6 (enam) hari karena alasan-alasan sebagai berikut:

• Pembuat jaket tidak perlu memiliki persediaan bahan baku, karena semua bahan dapat diperoleh sewaktu-waktu, maka periode persediaan bahan baku adalah nol;

• Pembuat jaket tidak perlu memiliki persediaan barang jadi. Tapi jumlah penjualan minimum yang diserahkan kepada pengecer adalah 60 jacket yang akan siap dalam 6 (enam) hari kerja (rata-rata produksi 200 unit dibagi 20 hari kerja);

• Semua penjualan dilakukan secara tunai, sehingga periode penagihan adalah nol. Rata-rata pengeluaran per hari dihitung sebagai berikut:

Pembayaran Per Unit Per Bulan

(20 hari)

Per Hari

Kain waterproof 90.000 18.000.000 900.000

Kain pelapis 12.000 2.400.000 120.000

Zipper 7.500 1.500.000 75.000

Upah karyawan produksi 3.600.000 180.000

Benang jahit, bahan kemasan 600.000 30.000

Gaji pengawas 800.000 40.000

Tagihan listrik dan air 470.000 23.500

Biaya penjualan 5.000.000 250.000

Alat-alat tulis 500.000 25.000

Pengembalian pinjaman 9.000.000 450.000

Total 41.870.000 2.093.500 Kebutuhan bulanan bahan langsung (kain waterproof, kain pelapis dan zipper) adalah kebutuhan per unit dikalikan kuantitas produksi (200 unit).

Perlu diingat bahwa pembayaran tidak mencakup biaya-biaya non-tunai seperti penyusutan dan sewa ruangan karena pembayaran untuk mesin jahit dan sewa sudah dilakukan.

Rata-rata pengeluaran kas adalah Rp. 2.093.500 dan kebutuhan modal kerja adalah 6 x Rp. 2.093.500 = Rp. 12.561.000.

Hasil perhitungannya akan kurang-lebih sama dengan bila perhitungan dilakukan menggunakan metode yang pertama, yaitu menentukan daur kas untuk masing-masing pembayaran. Tapi harus dicatat bahwa bahan langsung (kain waterproof, kain pelapis, zipper, benang jahit dan bahan kemasan) harus disediakan lebih awal, sedangkan gaji pengawas dan pengembalian pinjaman akan dibayarkan akhir bulan, atau setelah kas masuk dari penjualan lot yang pertama dan kedua diterima.

Pembayaran Per Unit Daur kas Modal kerja

Kain waterproof 900.000 9 8.100.000

Kain pelapis 120.000 9 1.080.000

Zipper 75.000 9 675.000

Upah karyawan produksi 180.000 6 1.080.000

Benang jahit, bahan kemasan 30.000 9 270.000

Gaji pengawas 40.000 0 0

Tagihan listrik dan air 23.500 0 0

Biaya penjualan 250.000 6 1.500.000

Alat-alat tulis 25.000 6 150.000

Pengembalian pinjaman 450.000 0 0

2.093.500 12.855.000

Catatan Pengajaran Dosen Kode

EN-3.2-TN4

Unit Pembelajaran 3.2

Menghitung Modal Awal

Minggu 5

Tujuan: Mahasiswa mempu menghitung jumlah kebutuhan modal awal untuk memulai bisnis baru.

Steps Time Methods Materials

Kelas dibagi menjadi 5 (lima) kelompok untuk mengerjakan masing-masing dari lima kasus, dengan pengelompokan yang berbeda dengan pengelompokan pada LU 3.1, misalnya sebagai berikut:

Kelompok 5: Toko jaket. Kelompok 4: Pabrik jus jeruk. Kelompok 3: Bengkel mobil. Kelompok 2: Percetakan kecil. Kelompok 1: Sortasi limbah.

Bagikan EN-3.2-AG1. Bahan acuannya EN-3.2- HO2, EN-3.2-HO3, dan EN-3.2-HO4.

Tugas masing-masing kelompok adalah menghitung modal awal yang dibutuhkan (baik modal investasi maupun modal kerja).

Dosen harus meninjau semua kelompok untuk memberikan bantuan seperlunya.

Masing-masing kelompok menulis perhitungan pada flipchart untuk presentasi pada sesi berikutnya.

Lihat Konsep & teori berikut ini.

45’ Diskusi terbuka Papan tulis atau flipchart EN-3.2-AG1 EN-3.2-HO2 EN-3.2-HO3 EN-3.2-HO4

Masing-masing kelompok harus mempresentasikan kebutuhan modal awal untuk masing-masing kasus. Waktu presentasi untuk tiap kelompok 5 – 10 menit.

Lihat Solusi latihan kelompok berikut ini.

45’ Presentasi kelompok Papan tulis atau flipchart Jumlah 1 jam 30’

Konsep & teori

Modal pemilik dan pembelanjaan pada kelima kasus dapat dilihat pada tabel berikut ini: Toko jaket Pabrik jus jeruk Bengkel Mobil Percetakan kecil Sortasi limbah Investasi:

Tanah & bangunan 60.000 36.000 36.000 48.000 24.000

Mesin - 24.000 15.000 - - Jumlah 60.000 60.000 51.000 48.000 24.000 Modal Kerja: Alat - - 800 13.400 - Bahan baku - - - - - Perlengkapan - - 10.670 - - Jasa - 3.600 - - -

Saldo kas awal 1.300 1.800 830 2.100 6.000 Jumlah 1.300 5.400 12.300 15.500 6.000

Jumlah modal 61.300 65.400 63.300 63.500 30.000

Modal awal di atas tidak cukup karena proyeksi aliran kas dengan modal awal di atas akan menghasilkan saldo kas yang negatif. Masing-masing kelompok harus memprakirakan kebutuhan modal awal dengan menggunakan metode-metode yang diuraikan pada handout

EN-3.2-HO2, EN-3.2-HO3 dan EN-3.2-HO4. Catatan-catatan berikut ini perlu ditekankan ketika memberikan bantuan pada masing-masing kelompok:

(1) Masing-masing kelompok harus mendaftar semua pengeluaran kas untuk modal kerja, yaitu tidak mencakup biaya-biaya non-tunai seperti penyusutan dan sewa dibayar di muka, tapi mencakup pengeluaran kas bukan biaya seperti pembayaran angsuran. (2) Semua kasus tidak perlu memiliki persediaan barang jadi, sehingga bagian paling

penting dalam periode persediaan adalah waktu menunggu sampai produk jadi terjual atau sampai kuantitas barang jadi cukup untuk penyerahan.

(3) Akhir dari daur kas adalah saat pertama kali bisnis menerima kas masuk dari penjualan, sehingga jika sebagian besar penjualan dijual tunai maka arus kas masuk yang pertama dapat dipakai untuk menutup pengeluaran-pengeluaran kas sesudahnya. Hanya dalam kasus sortasi limbah rata-rata periode penagihan perlu dihitung.

(4) Kebutuhan modal awal itu hanya suatu prakiraan, sehingga tidak perlu tepat. Yang lebih penting, modal awal tidak boleh terlalu kecil sehingga berakhir dengan saldo kas akhir yang negatif tapi tidak boleh terlalu besar sehingga terlalu banyak dana menganggur

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 126-131)