• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modal Investasi dan Modal Kerja

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 106-111)

Minggu 5

Modal Investasi

Modal Kerja

tanah

sewa

bangunan

biaya pemeliharaan

bengkel

bahan baku

mesin

bahan dalam proses

perkakas

barang jadi

peralatan

perlengkapan kantor

perabot kantor

promosi penjualan

computer

upah dan gaji

sambungan air

asuransi

sambungan listrik

bahan bakar

sambungan tilpun

tagihan air

biaya hukum, perizinan

tagihan listrik

papan nama

tagihan tilpun

publikasi

biaya bunga

upacara pembukaan

biaya transportasi

dsbnya.

dsbnya.

pra-operasi

Awal

bisnis

operasi awal

Pendapatan

pertama

(beberapa minggu

atau bulan)

Handout Kode

EN-3.2-HO1

Unit Pembelajaran 3.2

Modal awal

HO 1

Membuka bisnis membutuhkan sejumlah uang yang harus dikeluarkan sebelum kegiatan bisnis mulai menghasilkan uang melalui penjualan. Seringkali para wirausahawan potensial menghitung terlalu sedikit jumlah yang dibutuhkan karena mereka hanya memperhitungkan pengeluaran untuk investasi seperti mesin dan peralatan, mobil dan sebagainya. Mereka tidak menyadari bahwa selama beberapa minggu atau bulan pertama operasi bisnis (perdagangan, manufaktur atau jasa) pendapatan penjualan belum menutup pengeluaran-pengeluaran untuk menjalankan bisnis. Hal ini dapat menimbulkan masalah likiditas di mana wirausahawan tidak mampu membayar gaji atau membeli perlengkapan.

Jumlah yang diperlukan sebagai modal awal biasanya lebih banyak daripada jumlah uang yang dimiliki oleh para calon pengusaha. Karena kekurangannya harus diperoleh dari sumber lain, penting artinya mengetahui berapa jumlah uang yang dibutuhkan.

Jika seorang wirausahawan ingin memulai bisnis dia harus mengetahui bahwa selama proses pendirian diperlukan sejumlah uang untuk berbagai pengeluaran sebelum bisnis memperoleh pendapatannya sendiri.

Modal awal memiliki dua fungsi:

(1) Pengeluaran pra-operasi, yaitu uang yang harus dibayarkan oleh wirausahawan yang membuka bisnis sebelum bisnis mulai beroperasi. Pengeluaran-pengeluaran itu meliputi pembelian tanah, pembangunan bengkel, pembelian mesin, perkakas, peralatan, perabot kantor, di samping biaya hukum, perizinan, sambungan air, listrik dan tilpun, publikasi dan periklanan sebelum bisnis dibuka, dsbnya. Jumlah uang yang diperlukan untuk pengeluaran-pengeluaran ini juga disebut modal investasi.

(2) Pengeluaran operasi awal, yaitu sejumlah uang yang dibutuhkan wirausahawan untuk berbagai pengeluaran awal sebelum pendapatan dari penjualan masuk ke dalam bisnis. Rentang waktunya (time span) bergantung kepada sifat dari bisnis yang dibuka, satu bulan untuk kegiatan perdagangan dan beberapa bulan untuk kegiatan manufaktur. Pengeluaran-pengeluaran ini mencakup pembelian bahan baku, upah dan gaji, transportasi, komunikasi, bunga, dsbnya. Jumlah uang yang diperlukan untuk pengeluaran-pengeluaran ini disebut modal kerja.

Modal awal untuk sebuah bisnis baru adalah jumlah semua pengeluaran untuk investasi maupun modal kerja. Jumlah modal awal merupakan suatu indikator bagi para calon wirausahawan mengenai jumlah uang yang mereka butuhkan untuk investasi berasal dari modal sendiri (tabungan, harta pribadi) dan berapa jumlah uang yang harus mereka pinjam (atau mereka peroleh dari mitra usaha).

Catatan Pengajaran Dosen Kode

EN-3.2-TN3

Unit Pembelajaran 3.2

Menghitung Modal Awal

Minggu 5

Tujuan: Mahasiswa mampu menghitung modal awal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis.

Langkah-langkah Waktu Metode Bahan

Jelaskan bagaimana menghitung kebutuhan modal awal menggunakan Transparan EN-3.2-TR5, EN-3.2- TR6, EN-3.2-TR7 dan EN-3.2TR8.

Bagikan EN-3.2-HO2. Tekankan:

− “metode memperoleh aktiva tetap” dalam menghitung modal investasi, dan

− “lamanya waktu sampai pendapatan dari

penjualan kembali ke dalam bisnis dalam bentuk penerimaan kas” dalam menghitung modal kerja. Kedua hal di atas digarisbawahi pada TRANSPARAN

EN-3.2-TR5.

TRANSPARAN EN-3.2-TR6 adalah kutipan dari EN- 2.4-TR10 pada Modul 2. 30’ Kuliah Diskusi terbuka Papan tulis atau flipchart EN-3.2-TR5 EN-3.2-TR6 EN-3.2-TR7 EN-3.2-TR8 EN-3.2-HO2

Tayangkan TRANSPARAN EN-3.2-TR9 dan tanya kepada mahasiswa berapa modal investasinya harus ditambah jika wirausahawan harus membeli secara tunai aktiva tetap yang diperlukan.

Lihat Konsep & teori berikut ini.

15’ Diskusi terbuka

Papan tulis atau flipchart

EN-3.2-TR9

Katakan kepada mahasiswa: “Hari ini Anda membeli bahan baku dan kebutuhan input lainnya untuk membuat produk. Anda akan memperoleh kembali uang Anda di masa mendatang“.

Tanya mahasiswa: “Kegiatan-kegiatan apa yang perlu Anda lakukan dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh kembali uang Anda?“ Tulis jawaban-jawaban mahasiswa pada papan tulis atau flipchart dan bandingkan dengan TRANSPARAN

EN-3.2-TR10. Jumlah semua periode adalah “lamanya waktu sampai pendapatan dari penjualan kembali ke dalam bisnis dalam bentuk penerimaan kas”, atau “daur kas”.

Jelaskan daur kas menggunakan Transparan EN-3.2- TR11 sampai EN-3.2-TR13. Bagikan handout EN-

30’ Kuliah Diskusi terbuka Papan tulis atau flipchart EN-3.2-TR10 EN-3.2-TR11 EN-3.2-TR12 EN-3.2-TR13 EN-3.2-HO3 EN-3.2-HO4

Konsep & teori

Memprakirakan Modal Awal

Modal awal terdiri dari modal investasi dan modal kerja. Komponen modal awal dan faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah modal awal dapat dirangkum sebagai berikut:

Modal investasi

Komponen Faktor-faktor yang mempengaruhi Tanah, bangunan, mesin & peralatan,

kendaraan, sambungan sarana umum, dsbnya.

Jenis produk, teknologi, kapasitas produksi, lokasi bisnis, daerah pemasaran, kegiatan bisnis, metode pemerolehan, dsbnya.

Modal kerja

Komponen Faktor-faktor yang mempengaruhi Bahan baku, upah, gaji, bahan bakar,

tagihan sarana umum, promosi penjualan, biaya transportasi, dsbnya.

Volume produksi/penjualan, mutu bahan baku, keterampilan karyawan, lokasi bisnis, daerah pemasaran, kegiatan bisnis, lamanya waktu sampai pendapatan dari penjualan kembali ke dalam bisnis dalam bentuk penerimaan kas, dsbnya.

Jumlah modal investasi yang diperlukan untuk memulai bisnis tidak hanya bergantung kepada kapasitas produksi dan kapasitas penjualan yang direncanakan, jenis proses dan teknologi, dan lokasi bisnis, tapi juga metode pemerolehan (yaitu apakah aktiva dibeli atau disewa, apakah dibayar tunai atau dibeli secara kredit, apakah aktiva diperoleh melalui leasing atau dibayar tunai menggunakan pinjaman).

Metode memprakirakan kebutuhan modal investasi diuraikan dalam handout EN-3.2-HO2. Banyak aktiva tetap disewa atau dibeli dengan angsuran bulanan, sehingga jumlah kebutuhan modal investasi akan jauh lebih sedikit.

_________________________________________________________________________

Jika wirausahawan masing-masing bisnis harus membeli tunai semua aktiva tetap yang diperlukan, modal investasi harus ditingkatkan untuk menutup harga beli aktiva tetap itu:

Kasus bisnis Aktiva tetap Harga aktiva Modal investasi Toko jaket Bangunan toko 305.000.000 60.000.000 Pabrik jus jeruk Mesin pemeras 120.000.000 24.000.000 Bengkel mobil Pembangkit listrik 90.000.000 10.000.000

Peralatan las 30.000.000 5.000.000

120.000.000 15.000.000

Percetakan kecil Mesin cetak 126.000.000 - Sortasi limbah Tanah dan bangunan (?) 24.000.000

Tidak ada data mengenai harga tanah dan bangunan tetapi wirausahawati sortasi limbah itu akan memerlukan lebih banyak modal awal untuk membeli aktiva itu. (Jika kemudian tanah dan bangunan menjadi aktiva bisnis, nilainya akan menambah aktiva dan juga modal pemilik dalam neraca perusahaan.)

_________________________________________________________________________

Jumlah modal kerja yang diperlukan untuk memulai operasi bisnis tidak hanya tergantung pada volume produksi dan penjualan, jenis proses dan teknologi, lokasi bisnis, tapi juga

pada lamanya waktu sampai pendapatan dari penjualan kembali ke dalam bisnis dalam bentuk penerimaan kas.

Jika bisnis memproduksi barang dengan kuantitas sama dengan penjualan, menjual barang jadi secara tunai dan membeli semua kebutuhan inputnya juga tunai, maka lamanya waktu itu banyak tergantung pada jenis produk, proses produksi, dan teknologi yang dipakai. Produk barang umumnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada jasa, industri pertanian umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama daripada industri manufaktur, teknologi padat karya memerlukan waktu yang lebih lama daripada teknologi padat modal. Jika bisnis mengadakan persediaan barang jadi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar yang tak terduga, sebagian dari barang yang diproduksi akan tersimpan lebih lama dalam perusahaan, menunda penerimaan kas dari penjualan barang itu. Pada akhir periode pelaporan barang-barang itu tetap berada dalam persediaan untuk dijual (dicairkan) dalam periode berikutnya. Dengan demikian persediaan akan memperpanjang waktu menunggu sampai kas diterima, sehingga menambah jumlah kebutuhan modal kerja. Jika bisnis menjual (sebagian dari) produknya secara credit, penerimaan kas untuk sebagian dari penjualannya akan tertunda. Bagian dari penjualan yang belum dibayar akan merupakan piutang dagang pada akhir periode pelaporan, untuk ditagih dalam periode berikutnya. Piutang dagang juga akan memperpanjang waktu menunggu sampai kas diterima, sehingga juga menambah kebutuhan modal kerja.

_________________________________________________________________________

Meskipun aktiva-aktiva mahal itu bisa diperoleh dengan modal investasi yang kecil, modal awal masing-masing dari kelima kasus bisnis itu TIDAK cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja masing-masing kasus (EN-3.1-AG1). Jika dibuat proyeksi aliran kasnya akan menghasilkan saldo kas akhir negatif, suatu hal yang kontra-produktif bagi pemahaman mahasiswa terhadap proyeksi keuangan.

Kebutuhan modal kerja seharusnya dihitung terlebih dahulu, dan masalah kekurangan modal awal diatasi sebelum membuat proyeksi keuangan. Untuk sementara perlu ditekankan pada dua hal sebagai berikut:

• Wirausahawan harus menyediakan modal awal dengan jumlah yang memadai, tidak hanya memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran untuk investasi seperti mesin dan peralatan, kendaraan dan sebagainya, tetapi juga jumlah yang dibutuhkan untuk modal kerja.

• Apakah bisnis bisa mulai beroperasi dan melanjutkan operasinya banyak bergantung kepada kapasitas keuangannya, salah satu di antaranya adalah tersedianya modal kerja yang cukup untuk melaksanakan penjualan kredit, mengadakan persediaan bahan, persediaan barang jadi, dsbnya.

_________________________________________________________________________

Metode memprakirakan kebutuhan modal kerja juga diuraikan dalam EN-3.2-HO2. Dalam metode ini perlu menghitung lamanya waktu sampai masing-masing pembayaran “diganti” oleh penjualan. Untuk perusahaan produk tunggal metode ini sangat mungkin, tapi tidak untu perusahan multi-produk. Kesulitan terjadi pada alokasi biaya, terutama biaya overhead,

Kode

EN-3.2-TR5 Proyeksi modal awal

Topik 3.2.2 Transparan

5/20

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Dalam dokumen Modul 3 KWU (Halaman 106-111)