• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Tinjauan Desain

4. Aspek Dalam Desain

Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain :

a. Proporsi

Sesuai dengan arti dari kamus, proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya.

Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual.

b. Keseimbangan Dalam desain,

Keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.

1) Keseimbangan formal atau simetris

Keseimbangan yang ditentukan oleh penggunaan unsur yang sama pada kedua belah pihak dari garis lurus melalui pusat ruang.

2) Keseimbangan informal atau asimetris

Unsur-unsur pembentuk seimbang di sekitar pusat.

3) Keseimbangan dengan fokus pusat optik

Unsur-unsur pembentuk disusun secara seimbang mengikuti titik fokus dan unsur yang akan diletakkan dititik poros harus ditempatkan kira-kira ½ x tinggi, sehingga akan tidak rendah namun seimbang.

c. Kontras

Kontras adalah perlawanan. Untuk dapat mengenal dan mengerti hal ini, perlu mengetahui kebalikannya. Ukuran sendiri saja adalah netral dan tidak memberi kriteria untuk suatu perbandingan. Unsur besar hanya besar dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih kecil.

Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.

1) Kontras pada ukuran

Berdasarkan pertimbangan pada penyajian dengan membedakan besar kecilnya bentuk pada ukuran.

commit to user 2) Kontras pada bentuk

Kontras ini dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan dari pengurangan dan penambahan daya volume gambar-gambar yang dibuat berlainan.

3) Kontras pada arah

Yaitu dengan memperlihatkan penggunaan arah, yang dapat menunjukkan arah yang berlawanan sehingga terkesan ekstrim.

4) Kontras pada warna

Kontras ini menampilkan penggunaan warna-warna yang saling bertolak belakang, untuk memberikan tekanan pada bentuk yang ingin disajikan. Misalnya warna gelap dengan terang, seperti hitam dengan putih, biru dengan kuning, merah dengan krem, dll.

d. Kesatuan

Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan.

Kesan tersebut diperoleh dengan pemgelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan.

Misalnya dengan teknik memberi warna latar belakang, unsur tertutup sebagian, garis-garis atau pinggiran yang menghasilkan pengelompokan.

e. Harmoni

Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk oleh adanya pembuatan lay out yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memperhatikan efek kesatuan.

Misalnya dengan adanya hiasan tambahan pada rancangan desain, atau menggunakan tipografi yang menarik.

5. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi)

Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku

“Periklanan” berpendapat : “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia;

menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.”

Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi huruf-huruf menjadi 5 kelompok :

1) Roman

Sifatnya serius. Kaitnya melengkung.

Contoh : Times New Roman.

2) Bodoni

Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus.

Contoh : Bookman Old Style.

3) Egyptyan

Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal.

Contoh : Pirates 4) Sans Serif

commit to user Kesannya ringan, santai. Tanpa kait.

Contoh : Arial 5) Dekoratif

Kesannya feminim, lembut, luwes.Banyak variasinya Contoh : Digifacewide

b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan, yang mana tujuan dari ilustrasi adalah untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ilustrasi dapat mendukung sebuah maksud desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik.

Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.

Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna.

Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.

c. Warna

Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Batasan watak setiap warna sampai saat ini belum dicapai kesimpulan akhir tentang arti tepatnya. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.

Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar, satu atau dua warna sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.

Penerapan dalam penggunaan warna mempunyai tujuan pada komunikasi grafis, yaitu :

1) Untuk identifikasi

Dalam prakteknya, warna jarang digunakan sebagai simbol tertentu.

Namun tidak secara keseluruhan pemakaian tersebut digunakan.

2) Untuk menarik perhatian

Penampilan desain dengan warna yang seringkali atau mencolok, justru akan menjadi daya tarik bagi orang agar melihatnya, lalu mereka akan memberikan perhatian yang sepenuhnya.

3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis

Warna yang digunakan hendaknya dibuat agar pengaruh secara psikologis dapat tercapai. Misalnya dalam pamflet ajang musik

commit to user

underground, baiknya menggunakan warna yang keras seperti warna merah

4) Untuk mengembangkan asosiasi

Seseorang dapat menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sebagai asosiasi warna tertentu. Seperti putih tulang sebagai relevansi warna tulang.

5) Untuk membangun ketahanan minat

Setiap orang memiliki minat terhadap warna tertentu secara berlebihan.

Warna komunikator akan menyajikan warna yang spesifik kepada komunikan.

6) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan

Penambahan warna dapat merebut perhatian orang yang baru melihatnya. Karena dengan warna yang ceria, akan membuat orang yang melihatnya juga menjadi ceria.

C. Kampanye

1. Pengertian Kampanye

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kampanye merupakan tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi. Kampanye sosial merupakan kampanye yang bersifat menginformasikan hal - hal sosial yang ada dalam masyarakat. Kampanye juga dapat diartikan proses mengkomunikasikan gagasan, ide, dan pesan sebagai suatu usaha untuk menarik simpati orang terhadap suatu ide atau gagasan yang bersifat kemasyarakatan dalam bentuk gerakan atau tindakan bersama yang dilakukan dengan serentak, agar dapat

mempengaruhi sasaran sehingga melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diterjemahkan komunikator (penyampai pesan).

Kampanye bisa juga berarti rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang menunjukkan peran satu atau berbagai media (televisi, radio, majalah, surat kabar). Dalam sebuah proses kampanye media adalah alat bantu atau sarana penghubung dari komunikator kepada komunikan. Aplikasinya pada dunia bisnis adalah sebagai jembatan penghubung dari produsen kepada konsumen.

Media kampanye sangat beragam, bisa menggunakan media lini atas (above the line media) dan juga media lini bawah (below the line media).

Dalam pelaksanaannya kampanye banyak melibatkan perusahaan, pers, LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) dan media komunikasi audio maupun visual. Karena kampanye yang dilakukan pada permasalahnnya adalah mengkomunikasikan informasi serta gagasan yang ditujukan pada khalayak secara serempak atau besar - besaran.

2. Jenis-Jenis Kampanye

Menurut Carles U. Larson (dalam bukunya: Persuation, Reception and Responsibility. 1992.California: Wardsworth Publishing Co) yang dikutip oleh Rusady Ruslan, S.H.,M.M. membagi jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai berikut;

a. Product-oriented Campaign

Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu

commit to user

peluncuran produk baru. Sebagai contoh peluncuran Hand Phone baru, peluncuran provider selular baru seperti Esia, pergantian logo BNI 46 atau Pertamina.

b. Candidate-Oriented Campaign

Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon ( kandidiat) untuk kepentingan kampanye politik, misalnya kampanye pemilu, untuk kampanye Caleg (calon legislative atau anggota DPR/MPR), serta hingga jabatan public lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik.

c. Ideological or Cause-Oriented Campaign

Jenis kampanye yang beroientasi ada sifat khusus dan berdimensi perubahan sosial seperti anti HIV/AIS, anti narkoba (Rusady Ruslan,2005:25)

3. Tujuan Kampanye

Tujuan kampanye sebagai efek dari proses komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menumbuhkan persepsi audience terhadap suatu kebutuhan.

b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada audience

c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk.

e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain . f. Menanamkan citra produk dan perusahaan.

4. Komunikasi Persuasif dalam Kampanye

Menurut Michael Pfau dan Roxanne Parrot “Campaign are incherently persuasive communication activities” yang artinya dengan demikian aktivitas kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif.

(Rusady Ruslan, 2005:26) Lebih lanjut Rusady Ruslan, S.H.,M.M memberikan kesimpulan dari pengertian kampanye melalui komunikasi persuasif “Bahwa tindakan persuasif yang pada prinsipnya dalam proses komunikasi adalah bertujuan untuk mengubah atau ingin memperteguhan sikap, pandangan, kepercayaan dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya” (Rusady Ruslan, 2005:27). Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah sebagai berikut:

a. Dampak Kognitif : komunikan atau sasaran kampanye menjadi bertambah pengetahuannya sehingga pola pikirnya berubah ke arah yang positif.

b. Dampak Afektif : komunikan tidak hanya bertambah pengetahuannya tetapi juga bergerak hatinya atau tumbuh perasan tertentu untuk bereaksi secara positif untuk menanggapi pesan komunikasi yang telah disampaikan.

c. Dampak Behavioral : setelah komunikan bergerak hatinya, komunikan mau melakukan suatu tindakan, perilaku, atau kegiatan sebagai tanggapan dari proses komunikasi yang dilakukan dalam kam

D. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

commit to user

Kata komunikasi berasal dari perkataan bahasa Latin communic yang berarti bersama ( C. Northcote Parkinson, MK. Rustomji, dan walter R. Viera, 1991) atau dengan kata lain, komuniksai sejatinya dilakukan dalam kebersamaan lebih dari satu orang. Sehingga secara sederhana dapat diartikan komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seoarang komunikator ( pengirim peasan) kepada komnikan ( pemerima pesan ) dalam upaya untuk menciptakan kesatuan pemikiran dan pengetahuan agar dapat saling memahami.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung / secara lisan maupun tidak langsung / melalui media. (Onong Uchjana Effendi, 1986:6)

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna. (Phil Astrid S. Susanto, 1985:1) Beberapa teori lain yang perlu kita perhatikan adalah teori dari William Al Big (Public Opinion), yaitu :

“Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti di antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (Fundamental and Sociologist), Komunikasi adalah : “Interaksi sosial yang meliputi pengoperan arti-arti dengan jalan menggunakan lambang, adapun lambang yang digunakan dalam melancarkan komunikasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu lambang yang logis serta lambang sugestif (yang membuat orang berimajinasi)

2. Elemen Komunikasi

Ada 9 elemen penting dalam komunikasi, 2 elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima. 2 elemen lainnya menunjukkan alat-alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media. 4 elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan dalam bentuk sandi, membaca tulisan sandi, tanggapan dan umpan balik.

Sedang elemen terakhir menunjukkan adanya gangguan dalam sistem.

Elemen-elemen tersebut adalah : a. Pengirim (sender)

Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain.

b. penulisan dalam bentuk sandi (enconding)

Proses Mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk-bentuk simbolik.

c. Pesan (message)

Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim.

d. Media

Saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

e. Pembaca sandi (decoding)

Proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim.

f. Penerima (receiver)

Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim (disebut juga pendengar atau tujuan)

g. Tanggapan (response)

commit to user

Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.

h. Umpan balik (feedback)

Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.

i. Gangguan (noise)

Gangguan atau distorsi yang teak terduga selama proses komunikasi, mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang dikirimkan pengirim. (Philip Kotler,1988:238)

Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu mana yang ingin mereka jangkau dan tanggapan apa yang mereka inginkan. Mereka harus pandai menyandikan pesan mereka serta memperhitungkan bagaimana kecenderungan khalayak sasaran itu membaca simbol pesan mereka. Mereka harus menyediakan saluran-saluran umpan balik, sehingga mereka bisa mengetahui tanggapan khalayak terhadap pesan mereka.

Agar pesan efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim harus bertautan dengan proses pembacaan sandi dari penerimanya. Menurut Wilbur Scremm, pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan baik oleh penerima. Apabila pengalaman pengirim makin mirip dengan penerima, nampaknya pesan pengirim akan lebih efektif. Suatu sumber dapat menyadikan pesan-pesannya dan pihak penerima dapat membaca pesan itu hanya berdasarkan pengalaman masing-masing. Inilah beban yang diterima oleh komunikator dari tingkat sosial, seperti mereka yang berkecimpung

dalam bidang periklanan, yang hendak berkomunikasi secara efektif dengan tingkat sosial yang lain, misalnya pekerja pabrik.

Kewajiban pengirim adalah mengusahakan supaya pesan-pesannya dapat sampai pada penerima. Ada gangguan-gangguan yang tak bisa diabaiakan, misalnya masyarakat penerima dihadapkan lebih dari 1500 pesan komersial dalam sehari, selain persoalan-persoalan yang harus mereka ikuti.

Para anggota masyarakat mungkin tidak menerima pesan yang diharapkan karena tiga hal. Pertama, perhatian yang selektif. Dalam hal ini mereka tidak akan memperhatikan segala sesuatu di sekeliling mereka. Yang kedua adalah penyimpangan selektif, mereka akan menyalah tafsirkan pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Yang ketiga adalah ingatan selektif. Mereka hanya menyerap sebagian kecil pesan yang sampai pada mereka. (Philip Kotler,1988:240)

3. Langkah Pengembangan Komunikasi

Langkah-lagkah pokok dalam mengembangkan komunikasi yang efektif dan menyeluruh bagi seorang komunikator, yaitu :

a. Mengidentifikasi khalayak sasaran (target audience)

Seorang komunikator harus tahu betul khalayak sasaran yang kritis mempengaruhi keputusan-keputusan komunikator mengenai apa yang harus dikatakan, bagaimana menyampaikan, kapan disampaikan, dan di mana disampaikan, serta siapa yang harus menyampaikannya.

b. Menentukan tujuan komunikasi

Apabila khalayak sasaran dan ciri-cirinya sudah diketahui, komunikator harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki, sehingga

commit to user

dapat menentukan tujuan komunikasi, tentu saja pembelian. Tetapi pembelian adalah hasir akhir suatu proses panjang pengambilan keputusan yang dibuat oleh konsumen. Komunikator perlu mengetahui bagaimana menggerakkan khalayak sasaran dari tempatnya semula ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan membeli.

Tingkat respon dari konsumen dikenal dengan AIDA. Model AIDA menunjukkan ketika melewati tingkat kesadaran (Awareness), ketertarikan (Interest), keinginan (Desire), dan tindakan (Action).

c. Merancang pesan

Setelah menentukan tanggapan khalayak yang diinginkan, serta telah menentukan tujuan komunikasi, komunikator bergerak menyusun pesan yang efektif. Idealnya, suatu pesan harus mendapat perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan (model AIDA)

d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi

Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe, yaitu saluran komunikasi tatap muka (personal communication) dan saluran komunikasi non personal.

e. Menentukan anggaran promosi

Komunikator harus dapat mengukur seberapa besar anggaran yang harus dikeluarkan dalam promosi.

f. Menentukan bauran promosi

Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada empat sarana promosi, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga.

Jadi, untuk mencapai tingkat penjualan tertentu, perusahaan bisa memakai beberapa macam bauran promosi, yaitu iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan publisitas.

g. Mengukur hasil promosi

Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampak pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai khalayak sasaran tentang ingatan mereka, serta masih kenalkah terhadap pesan yang disampaikan, berapa kali mereka melihat pesan tersebut, perasaan mereka terhadap pesan tersebut, sikap mereka terhadap produk serta perusahaannya dahulu dan sekarang. Komunikator juga ingin mengumpulkan ukuran perilaku tanggapan khalayak sasaran, seperti banyaknya khalayak yang membeli, menyukai, serta yang membicarakan pada orang lain.

h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi

Karena jangkauan luas dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi harus dikoordinasi serta dikelola. Hal ini perlu dilakukan supaya pesan-pesan itu tidak lesu pada saat barang produk tersedia. (Philip Kotler, 1988:241)

E. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

commit to user

Dari segi bahasa, advertere (latin) artinya mengalihkan perhatian, sehingga advertising dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian audience terhadap sesuatu. Frank Jefkins mendefinisikan :periklanan mempunyai tujuan untuk membujuk konsumen untuk membeli. Sedangkan menurut Institute of Practioners in Advertising (IPA) : periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Fred Danzig seorang editor Advertising Age menulis : periklanan dapat membuat Anda membeli sesuatu yang tidak Anda butuhkan atau inginkan bahkan Anda rela membayar dengan harga yang lebih mahal. (Sigit Santosa, 2002:3)

Iklan berarti pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh frank Jefkins :

“Advertising aims to persuade people to buy”.

Bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam bauran promosi (personal selling, promosi penjualan, dan publisitas) iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah

produk, harga, dan jalur distribusi. Jika salah satu dari roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran. (Rhenald Kasali, 1995:9)

Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai “Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh, masyarakat”.

Pengertian periklanan didefinisikan sebagai “Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan”. (Rhenald Kasali, 1995:13)

Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.

(Rhenald Kasali, 1995:51)

Agar iklan yang dihasilkan efektif, program periklanan harus disusun dengan memperhatikan 5M, yaitu :

a. Misi (Mission), apakah tujuan periklanan?

b. uang (Money), berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk belanja iklan ? c. Pesan (Message), pesan apa yang harus disampaikan ?

d. Media (Media), media apa yang paling efektif dan efisien ?

e. Pegukuran (Measurement), bagaimana mengevaluasi efektivitas iklan ?

2. Tujuan Iklan

commit to user

Menurut Uyung Sulaksana (2003), sebuah tujaun yang spesifik akan menetukan keberhasilan iklan. Berikut beberapa tujuan yang mendasari zebuah perancang iklan :

a. Informatif

Dimana iklan bertujuan merangsang permintaan awal, dengan memberikan informasi tentang benefit suatu produk atau jasa bagi masyarakat.

b. Persuasif

Iklan bertujuan untuk membangun preferensi pada suatu produk tertentu, beserta kelebihannya dengan produk pesaingnya.

c. Reminder Advertaising

Iklan yang umumnya lebih cocok pada produk-prok yang telah memasuki tahap kedewasaan.Berbagai perusahaan membauat iklan dengan tujuan untuk mengngatkan konsumen aagar terus membeli produknya dan kebanyakan masih berusaha menyakinkan konsumen bahwa mereka memilih produk yang tepat.

3. Fungsi Iklan

Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi non pribadi yang diselenggarakan melalui media bayaran dengan sponsor yang nyata. Alat ini sama sekali tidak terbatas pada perusahaan komersil saja.

Iklan memiliki beberapa fungsi, antara lain : a. Informative

Menginformasikan kepada khalayak sasaran mengenai seluk beluk produk.

b. Persuading

Mempengaruhi khalayak sasaran untuk membeli.

c. Remainding

Menyegarkan informasi yang telah diterima masyarakat.

d. Entertainment

Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak sasaran menerima dan mencerna informasi.

Fungsi iklan yang tersebar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui siaran televisi atau radio. Sekalipun memerlukan biaya yang secara nominal besar sekali jumlahnya, bagi produser yang dapat memanfaatkan kreatifitas dalam dunia iklan, strategi iklan yang tepat dapat menjadi murah. Namun demikian, promosi dengan menggunakan media massa masih dianggap lebih ekonomis.

Nilai ekonomis suatu iklan sangat tergantung pada daya jangkau media yang digunakan serta karakteristik khalayak sasarannya.

4. Sifat Iklan

Iklan memiliki beberapa sifat, yaitu : a. Publik presentation

Bahwa iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

Bahwa iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.