• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Gambaran Umum Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Sukoharjo sebesar 466,66 km² yang terbagi dalam 12 kecamatan, 167 desa kelurahan, 1.281 RW dan 3.767 RT.

Kabupaten Sukoharjo mempunyai batas wilayah, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kota Surakarta, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar.

Jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo 831.613 jiwa, dengan jumlah penduduk pria sebesar 411.340 jiwa dan penduduk wanita sebesar 420.273 jiwa.

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Sukoharjo beragam, antara lain petani, pengusaha, buruh, pedagang, Pegawai Negeri Sipil,TNI-POLRI, pensiunan dan lain sebagainya. Pengurangan jumlah lahan produktif pun terjadi, seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk. Bahkan pengurangan luas lahan produktif di wilayah Sukoharjo mencapai 1,2 persen per tahun.

Dengan banyaknya jumlah lahan yang beralih fungsi, maka banyak pula penduduk yang beralih profesi, yang semula bermata pencaharian bertani kini berubah menjadi buruh. Sehingga mobilitas pun tinggi. Mobilitas yang dilakukan oleh penduduk ini tidak diimbangi dengan infrastruktur jalan yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah, yaitu dengan panjang jalan 410,09 kilometer, yang masih

49

layak digunakan 256,23 kilometer, sementara 163,6 kilometer rusak parah dan telah diperbaiki sepanjang 70 kilometer.

B. Gambaran Umum Satlantas Polres Sukoharjo

1. Profil Satlantas Polres Sukoharjo

Polres Sukoharjo merupakan instansi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengamanan dan perlindungan bagi setiap warga masyarakat di wilayah hukumnya.. Satlantas Polres Sukoharjo beralamatkan di Jalan.

Jenderal Sudirman No. 68 Sukoharjo Telp. 0271 593216 fax 0271 593755.

Dalam penanganan berbagai hal tentang perlalulintasan (administrasi lalu lintas (pelayanan SIM,STNK,BPKB), informasi (rambu dan marka), kecelakaan dan keramaian di jalan raya) merupakan tanggung jawab dari satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo.

2. Fungsi dan Tugas Satlantas

Adapun sesuai dengan Pasal 19 Keputusan Kapolri, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut ini :

a. Satlantas adalah unsur pelaksanaan utama Polres yang berada di bawah Kapolres.

b. Satlantas bertugas menyelenggarakan/membina lalu lintas kepolisian yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat, registrasi dan identifikasi pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

commit to user

c. Satlantas dipimpin oleh Kepala Satlantas (disingkat Kasatlantas) yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.

d. Pada polres tipe “A1” dan “A2” Kasatlantas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas (disingkat Wakasatlantas)

e. Satlantas terdiri dari Urusan Administrasi dan Ketatausahaan serta sejumlah unit.

Sesuai dengan pasal 12 UU No. 22 tahun 2009, tugas dan fungsi Polri bagi satuan lalu lintas meliputi 9 hal, antara lain :

a. Pengujian dan Penerbitan SIM kendaraan bermotor.

b. Pelaksanaan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.

c. Pengumpulan, pemantauan, pengolahan dan penyajian data lalu lintas dan jalan raya.

d. Pengelolaan pusat pengendalian sistem infomasi dan komunikasi lalu lintas dan angkuatan jalan.

e. Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas.

f. Penegakan hukum meliputi penindakan pelanggaran dan penanganan kecelakaan lalu lintas.

g. Pendidikan berlalu lintas.

h. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

i. Pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas.

commit to user 3. Stuktur Organisasi Satlantas Polres Sukoharjo

4. Prosuder Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo dalam menangani kecelakaan berpegang pada prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas harus berdasarkan pada prosedur yang ada. Prosedur dalam penanganan kecelakaan lalu lintas, yaitu

a. Mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

b. Melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

1) Mengamankan barang bukti.

2) Mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat.

c. Membuat Laporan Polisi, sketsa tempat kejadian perkara (TKP) dan menggambarkan TKP sebelum dan sesudah kejadian.

commit to user 1) Memanggil saksi

2) Memanggil tersangka

e. Meminta surat-surat dari dinas yang terkait.

1) Surat visum dari dokter untuk korban luka ataumeninggal.

2) Surat permintaan penetapan penyitaan dari pengadilan 3) Surat penyitaan dari DLLAJR

f. Melakukan pemberkasan.

Adapun dalam prosedur tersebut terdapat maksimal waktu yang harus ditaati dalam melakukan penanganan kecelakaan di jalan raya.

Standar Waktu Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas

No. Penanganan Kasus Waktu

1. Mendatangi TKP 15 Menit

2. Membuat Laporan Polisi dan gambar TKP 20 Menit

3. Registrasi 5 Menit

4. Pemeriksaan Saksi 90 Menit

5. Pemeriksaan Tersangka 120 Menit

6. Pemberkasan 1 Minggu

7. Pemeriksaan oleh JPU 10 hari

8. P21 (berkas lengkap) 17 hari

Sumber : Satlantas Polres Sukoharjo

Prosedur diatas dapat dilakukan secara lengkap per tahapnya jika dalam sebuah kecelakaan ditemui korban luka berat atau meninggal dunia. Hal ini dikarenakan, pelaku penyebabkan kecelakaan dapat dijerat dengan Pasal 359 KUHP yang berbunyi, “Barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan kematian

orang lain, diancam dengan pidana penjara lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun” dan Pasal 360 KUHP, yaitu Pasal 360 ayat (1) KUHP, “ Barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain menderita luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.

C. Data Angka Kecelakaaan

Data Direktorat Kepolisian Lalu Lintas Polres Sukoharjo tahun 2010 dan tahun berjalan 2011

Tabel 1. Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010 No Bulan Jumlah

Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2011

commit to user

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Laka : Kecelakaan Lalu Lintas kecelakaan pada jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada tiap bulannya dan pada tahun berjalan 2011 terjadai jumlah kejadian kecelakaan tertinggi dari pada bulan-bulan sebelumnya.

Tabel 2. Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Waktu Kejadian

No Waktu Tahun

Tahun

2010 2011

1 06.00-18.00WIB 236 108 344

2 18.00-06.00 WIB 97 58 155

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo

Asumsi :

Kecelakaan lau lintas terbanyak terjadi pada jam 6 pagi hingga 6 sore.

Pada waktu ini sering juga disebut jam kerja karena kegiatan dan aktivitas mayarakat lebih terpusat pada saat jam 6 pagi hingga 6 sore. Mulai para pelajar

yang berangkat sekolah, pekerja swasta maupun pegawai negeri beraktivitas pada jam-jam ini.

Tabel 3 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Pelaku Kejadian

No Jenis Kendaraan Tahun

Jumlah

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Asumsi :

Kendaraan sepeda motor merupakan korban terbanyak dari kecelakaan lalu lintas Kota Sukoharjo dengan 576 kasus pada tahun 2010 dan 262 kasus pada tahun berjalan 2011. Hal bisa disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas terbanyak oleh jenis kendaraan ini maupun karena jumlah kendaraan ini terbanyak dari jumlah kendaraan lain.

Tabel 4 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Penyebab Kejadian

No Faktor Penyebab Tahun

Jumlah

commit to user Asumsi :

Dari tabel diatas penyebab utama dari kejadian lalu lintas adalah faktor manusia itu sendiri ( Human Error ). Kurangnya displin dan sopan santun berlalu lintas serta renahnya peahaman asyarakat akan keselamatan dijalan merupakan faktor penting penyeb terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kemudian disusul oleh faktor jalan, kendaraan dan cuaca.

Tabel 5 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Umur

No Usia Tahun

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Asumsi :

Jumlah kasus terbanyak dari tabel diatas adalah mereka yang berusia dari 11 – 20 tahun dengan 135 kasus di tahun 2010 dan 64 kasus pada tahun berjalan 2011. Berdasar tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kasus lecelakaan lalu lintas didomonasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Kurangnya pendidikan dan kesadaran dari kalangan remaja meruakan faktor penting penyebaba kecelakaan lalu lintas. Sedangkan usia 21-40 tahun meruakan usia potensial dari penyumbang kasus kecelakaan lalu lintas.

D. Kampanye Yang Pernah Dilakukan

Upaya kampanye yang berhubungan dengan keselamatan berlalu lintas yang selama ini telah dilakukan Satlantas Polres Sukoharjo sebagai contoh sebagai berikut

1. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Melaksanakan kegiatan Kampanye pekan keselamatan Transportasi jalan, dengan membagikan Leaflet kepada para pengguna jalan yang berisikan pesan-pesan Keselamatan lalu lintas, kegiatan dilaksanakan didepan Polsek Mojolaban

2. Pencanangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Pencanangan Pekan Keselamatan Lalulintas (Global Road Safety di Kabupaten Sukoharjo membagikan sebuah PIN yang menandai pencanangan Program keselamatan melalui Perpolisian Masyarakat dalam rangka Operasi Simpatik dan sekaligus pencanangan Pekan Keselamatan.

3. Kampanye Pekan Keselamatan Lalulintas dengan media Rambu berjalan dan Gerakan Tangan

Kampanye Pekan Keselamatan Lalulintas dengan menggunakan media rambu berjalan yang dipegang oleh anggota sat lantas yang konsepnya seperti melaksanakan demonstrasi tetapi bedanya pesan- pesan keselamatan yang disampaikan. Dalam kegiatan tersebut Anggota Sat Lantas Polres Sukoharjo juga berkampanye dengan menggunakan gerakan tangan

4. Kampanye Pekan Keselamatan Dengan Body Language

commit to user

Kampanye Pekan Keselamatan Jalan dengan menggunakan metode baru yaitu" body language" atau menggunakan bahasa tubuh yang diperagakan oleh anggota sat lantas untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan di jalan sehingga diharapkan dapat langsung dicerna oleh pengguna jalanKeselamatan dengan BODY LANGUAGE.

5. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas Dengan Media Rambu Berjalan dan Gerakan Tangan

6. Walking Sign Satlantas Polres Sukoharjo

7. Pekan Keselamatan Transportasi ( Global Road Safety) Satlanats Polres Sukoharjo

E. Komparasi

Dalam perancangan ini yang menjadi bahan komparasi adalah media yang dipakai dalam Kampanye Sadar Berlalu Lintas Kota Sukoharjo sebelumnya. Studi komparasi digunakan untuk mengetahui efektifitas dari media kampanye yang akan dirancang dibandingkan dengan media yang sudah pernah digunakan.

Adapun kampanye yang sebelumnya dilakukan oleh Satlantas Polres Sukoharjo yang nantinya dijadikan sebagai komparasi atau pembanding sebagai berikut :

1. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Melaksanakan kegiatan Kampanye pekan keselamatan Transportasi jalan, dengan membagikan Leaflet kepada para pengguna jalan yang berisikan pesan-pesan Keselamatan lalu lintas, kegiatan dilaksanakan didepan Polsek Mojolaban

2. Pencanangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Pencanangan Pekan Keselamatan Lalu lintas Global Road Safety di Kabupaten Sukoharjo membagikan sebuah PIN yang menandai pencanangan Program keselamatan melalui Perpolisian Masyarakat dalam rangka Operasi Simpatik dan sekaligus pencanangan Pekan Keselamatan. Pin tersebut bertuliskan SAVE AT WORK AND SAVE ON THE STREET (selamat dalam bekerja dan selamat dalam perjalanan). Diharapkan dengan pencanangan program ini melalui sebuah PIN, para pemakainya diharapkan menjadi kepanjangan tangan POLRI dalam mensukseskan Global Road Safety di kabupaten Sukoharjo.

Kedua kampanye ini digunakan sebagai komparasi karena memiliki kesamaan dari target audience dan tehnik yang digunakan yaitu menggunakan media massa periklanan.

F. Analisa SWOT

Analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui perbandingan obyek perancangan dengan perancangan yang pernah ada dilihat dari data fisik. Analisa ini membantu untuk melihat kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).

commit to user

Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Perancangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Kekuatan (strength

1. Merupakan kampanye yang memiliki target yag mengkhusukan terhadap objek sasaran yang lebih terperinci 2. Variasi media lebih spesifik

untuk Remaja sehingga lebih efektif.

3. Desain lebih inovatif serta Visual yang media lebih menarik.

1. Merupakan kegiatan tahunan yang anggarannya telah tersedia 2. Merupakan media yang telah

digunakan setiap tahun sehingga proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama.

3. Himbaun kepada para pengguna jalan mengenai pesan - pesan keselamatan lalu lintas

1. Kampanyenya dengan metode penyampaian yang disesuaikan dengan target.

2. Proses perancangan memakan

1. Memikili daerah jangkauan yang sempit.

2. Media yang digunakan kurang

1. Desain yang digunakan kurang menarik bagi target sasaran

62

waktu cukup lama. variatif 2. Kurang komunikatifnya

pesan yang ingin disampaikan

Kesempatan (opportunity)

1. Belum pernah ada kampanye sejenis yang bersifat mengingatkan dan yang memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku remaja.

2. Banyaknya pilihan media yang digunakan.

1. Belum pernah dilakukannya kegiatan kampanye keselamatan berlalu lintas di daerah tersebut

1. Kampanye pertama kali yang dilakukan Stlantas Polres Sukoharjo yang memeiliki target anak muda

2. Mendekatkan diri Satlantas Polres Sukoharjo kepada anak muda.

Ancaman (treath) 1. Kurangnya minat dan kesadaran target audience untuk mengikuti pesan kampanye

2. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja satlantas

1. Media yang digunakan kurang tahan lama sehingga pesan yang cepat dilupakan oleh masyarakatat

1. Gaya hidup bebas menjadi perilaku anak mudasehingga walaupunkampanye sudah dilakukandengan gencar, tetapi sangat sulit untuk merubah perilaku masyarakat

commit to user

G. Positioning

Strategi positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1972 dan menjadi dasar yang popular pengembangan strategi kreatif. Mereka berdua merupakan penulis buku yang berjudul Positioning: The Battle for Your Mind. Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu perusahaan sepenuhnya menyadari dan mengeksploitasi kelemahan-kelemahan persaingan.

Suatu merek diposisikan dalam benak konsumen untuk dapat menyaingi pesaingnya. Jack Trout dan Al Ries mengatakan bahwa positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen (M.

Suyanto, 2004:119). Mereka juga berpendapat bahwa perusahaan yang sukses harus berorientasi pada “competitor (kepada pesaing)” harus mencari poin-poin kelemahan dalam posisi competitor mereka, dan kemudian meluncurkan serangan pemasaran terhadap poin-poin kelemahan tsb. Positioning ini bisa diimplementasikan dengan menggunakan USP, citra-merek, atau pendekatan kreatif lainnya. (Terence A Shimp, 2003:443)

Ada enam pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:

1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan, yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan.

2. Positioning berdasarkan harga/ kualitas, yaitu berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi.

3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.

4. Positioning berdasarkan pemakai produk, yaitu mengaitkan produk dengan tokoh terkenal.

5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.

6. Positioning berkenaan dengan pesaing, yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.

Tujuan pokok strategi positioning adalah:

1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing

2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how you would like customers to evaluate you.( Fandy Tjiptono,1995:91-92)

Pada perancangan kampanye sadar berlalu lintas melalui desain komunikasi visual diposisioningkan sebagai media alternatif yang inovatif dan efektif dalam mengkomunikasikan pesan keselamatan berlalu lintas kepada target audience.

H. USP (Unique Selling Prepotion)

Strategi unique selling preposition dikembangkan oleh Rosser Reeves.

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik (M.Suyanto, 2004:116).

commit to user

Ciri utama periklanan USP adalah memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu produk yang unik, lalu mengembangkan suatu klaim periklanan hingga para pesaing tidak bisa memilih atau tidak memiliki pilihan.

Penerjemahan keistimewaan produk yang unik ke dalam suatu manfaat yang relevan bagi konsumen, memberikan preposisi penjualan yang unik. Dalam berbagai hal strategi USP merupakan teknik kreatif yang optimum. Ini karena strategi tersebut memberi alasan pembeda yang jelas bagi konsumen untuk memilih merek pengiklan daripada penawaran kompetitif lainnya. (Terence A Shimp, 440-441)

Dalam perancangan ini, USPnya adalah perancangan kampanye keselamatan lalu lintas melalui media kovensial periklanan yang sesuai dengan karakter remaja . Sehingga dengan konsep yang sesuai dengan karakteristik remaja.

commit to user

commit to user

commit to user

BAB IV

KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A. Metode Perancangan

Proses perancangan media kampanye sadar berlalu lintas tidak berbeda dengan pembuatan iklan komersil biasa . Sebelum dibuat dilakukan langkah-langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok sasaran.

Kelompok ini dianalisis psikologis dan sosiologis yang melingkupinya.

Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus iklan tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut Tujuan menyangkut penambahan jumlah yang dilayani klien sampai peningkatan kesadaran masyarakat terhadap adanya organisasi atau program-program khususnya.

Langkah ketiga adalah menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik pokok atau selling points yang ingin dituju oleh iklan. Suatu tema iklan harus berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi klien. Penelitian pasar sering diperlukan untuk mengidentifikasikan topik atau dimensi ini.

Langkah keempat adalah menentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu.

Langkah kelima adalah perencanaan media yang meliputi tiga hal:

1. Identifikasi media yang ada dan tersedia.

2. Memilih media yang cocok dan dapat digunakan.

3. Menentukan waktu dan frekuensi penyiaran.

69

Langkah keenam adalah menciptakan pesan-pesan iklan. Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, body copy, artwork dan tanda/logo secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian sasaran.

Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama. dan sesudah kampanye disiarkan.

Program keselamatan lalu lintas sendiri merupakan program pencanaan oleh pihak satuan lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Konsep kreatif merupakan dasar yang digunakan untuk memperkenalkan dan menggambarkan tentang pentingnya aspek keselamatan lalu lintasbagi para pengguna jalan raya. Aspek keselamatan lalu lintas merupakan tata acuan tentang bagaimana tindakan yang dialukan ketika berkendara yang aman ketika berlalu lintas. Adapaun aspek keselamayab lalu lintas bisa berisikan program safety riding, pengenalan rambu lalu lintas, tindakan yang menyalahi peraturan lalu lintas maupun tindak pengguna jalan yag dapat membahayak diri sendiri dan orang lain.

B. Konsep Kreatif

Dalam perancangan kampanye sadar berlalu lintas kepada remaja dilakukan dengan pendekatan komunikasi dengan mengungkapkan bahaya kecelakaan lalu lintas yang menyertai mereka ketika berkendara dijalan.

Selain hal tersebut dengan memberikan pemahaman pentingnya aspek keselamaan berlalu lintas

commit to user

Remaja merupakan korban terbanyak dari bahaya kecelakaan, selain hal tersebut remaja juga sebagai pelaku pelanggar peraturan lalu lintas dan marka jalan. Membangun suatu pemahaman dan pendidikan keselamatan berlalu lintas pada anak remaja berbeda dengan orang dewasa. Membangun pemahaman kepada para remaja Sukoharjo harus sesuai dengan psikologi remaja tersebut.

Strategi kreatif merupakan langkah penyampaian pesan dari iklan layanan masyarakat ( ILM ) melalui media komunikasi visual yang kreatif, yang esuaikan dengan target audience yang dituju sehingga tepat sasaran.

Adapun strategi kreatif yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pentingnya kesadaran pentingnya aspek keselamatan lalu lintas.

2. Memeberikan himbuan dan ajakan untuk lebih menaati peraturan lalu lintas dan marka jalan demi kelancaran dan keamanan bersama.

Dengan memberikan himbauan pesan keselamatan melalui iklan layanan masyarakat diharapkan dapat mengajak para remaja pada khususnya untuk dapat menyadari, memahami kemudian dapat merubah pola perialku mereka dalam berlalu lintas.

C. Strategi Kreatif Kampanye

Sratregi kreatif merupakan tahapan-tahapan yang dapat menunjang tujuan dari tujuan kampanye. Adapun tahapan tersebut anatara lain :

1. Isi Pesan

a. Memberikan informasi kepada remaja bahaya yang menyerai ketika berkendara di jalan raya

b. Memberikan pemahaman serta himbauan tentang pentingnya aspek keselamatan lalu lintas serta menaati peraturan lalu lintas yang telah ada dan berlaku ketika berkendara dijalan raya demi kelancaran dan keselamatan bersama.

Perancanagna kamapanye akan menggunakan visual yang menarik dalam iklan layaanan masyarakat nantinya agar lebih menarik perhatian yang tujuan akhirnya menanamkan disiplin serta kesadaran para remaja tentang beralu lintas dijalan raya.

2. Strategi Verbal

Secara verbal, dengan pemakaian bahasa yang sesuai dan disederhanakan sesuai dengan khalayak sasaran sehingga secara emosional dapat berkomunikasi kepada khalayak sasaran.

3. Strategi Visual verbal (copywriting)

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendesain dengan kata antara lain pesan, target sasaran, format, bentuk huruf, dan elemen visual lainnya yang berupa foto, ilustrasi, grafik dan elemen grafis lainnya. Pesan dalam sebuah media harus bersifat spesifik yang mengkomunikasikan titik penjualan, keunggulan produk, keunggulan pelayanan, bahan-bahan dari produk, dan sebagainya.

Headline merupakan rangkaian kalimat atau kata-kata pendek, headline seringkali berupa slogan ataupun berupa pernyataan yang terdiri dari satu atau dua kalimat dan ditampilkan secara mencolok. Headline

commit to user

yang digunakan disesuaikan dengan penggunaan bahasa yang lugas, mudah dipahami, komunikatif, dan mampu mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan iklan. Headline bisa berupa kata-kata aksi (kata kerja sebagai pemicu untuk beraksi), kata yang menggugah emosi, kata ajakan, maupun alliteration (terbentuk dari pengulangan kemiripan suara). Headline yang digunakan dalam perancangan media pembelajaran ini adalah

“ Taat Biar Selamat!”

Bodycopy yang digunakan dalam kampanye ini menyesuaiakn ilustrasi yan disesuiakan dengan ilustrasi yang disampaikan guna menguatkan komunikasi yang ingin diasampaikan.

4. Strategi visual non verbal

Strategi visual non verbal (key visual) terdiri dari:

a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata.

Ilustrasi (dalam hal ini termasuk pula foto, diagram, peta, grafik, dan tanda-tanda) dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna daripada teks.

Bagaimana pun, fungsi ilustrasi dalam iklan adalah untuk : menarik perhatian, merangsang minat membaca keseluruhan pesan, menonjolkan salah satu keistimewaan produk, menjelaskan suatu