• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

G. Lalu Lintas

3. Aspek Keselamatan Lalu Lintas

Aspek keselamatan (safety) dalam berlalu lintas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu antara lain: kualitas pengemudi, kelaikan kendaraan dan sarana prasarana yang memenuhi standar keselamatan. Jika salah satu komponen ini tidak baik atau tidak memenuhi syarat maka kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas menjadi besar. Adapun aspek utama sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas adalah

a. Faktor manusia

commit to user

Aspek penyebab kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan pengguna jalan yang disebabkan kuranya memahami dan mematuhi peraturan lalu lintas .

Adapun peraturan rambu yang sering dilanggar dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas antara lain :

1) Penggunaan HP ketika berkendara

Inilah bentuk pelanggaran yang saat ini marak terjadi masyarakat. Masyarakat kurang memahami akan bahayanya mengemudi sambil menggunakan Hp. Saat berkendara sambi menggunakan hp kosentrasi kita akan menjadi terbelah. Saat inilah seringnya pengendara tidak menyadari bahaya yang ada dihadapan mereka.

2) Pelanggaran rambu lalu lintas

Wajib bagi para pengendara untuk mematuhi aturan-aturan tersebut. Pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas menyebabkannya terjadinya berbagai kecelakaan lalu lintas dan mengganggu pengguna jalan yang lain.

3) Penggunaan helm standart

Suatu peraturan yang berlaku di dalam masyarakat ditujukan demi keamanan dan keselamatan masyarakat itu sendiri pada dasarnya suatu peraturan akan muncul setelah adanya kejadian-kejadian yang dapat mengganggu keamanan dan keselamatan masyarakat sehingga demi tujuan tersebut adakalanya diperlukan peraturan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya saja Peraturan

Pemerintah (PP) No.44/1993 pasal 89 ayat (2) yang menyebutkan bahwa “Setiap motor dengan atau tanpa kereta samping, dilengkapi dengan helm untuk pengemudi dan penumpangnya”.

4) Ngebut di jalanan

Jalan raya yang halus dengan sapuan aspal kadang kala menggoda hati untuk lebih cepat memacu kendaraan. Ngebut akhirnya menjadi pilihan buat pengendara. Mengasyikkan, tapi juga penuh risiko. Bertambahnya kecepatan membuat potensi kematian bertambah besar pula. Lengah sedikit bisa meregang nyawa.

5) Melanggar marka jalan

Melanggar marka jalan sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat pengguna jalan. Padahal marka jalan berfungsi mengatur kelancara dan keamanan masing masing pengendara supaya tidak terjadi kecelakaan dijalan.

b. Faktor kendaraan

Kendaraan yang dioperasikan tidak sesuai dengan peruntukannya dan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, kelebihan muatan, rem blong, dsb. Misalnya yaitu: Mobil terbuka yang diperuntukan untuk mengangkut barang akan tetapi digunakan untuk mengangkut orang banyak, truk membawa kelebihan mutan dan melewati jalan perdesaan yang dalam jangka panjang juga akan menyebabkan jalan rusak.

c. Faktor jalan

Faktor yang ke-2 ini yaitu akibat pemerintah atau masyarakat di daerah tersebut yang kurang memperhatikan jalanan rusak, berlubang,

commit to user

Penerangan jalan yang masih minim, desain geometrik/alinyemen jalan, belum adanya rambu – rambu lalu lintas dan alat keselamatan jalan lainnya.

d. Faktor lingkungan atau cuaca

Cuaca gelap/ mendung, kabut tebal, jalan licin, longsoran dan sebagainya, hal ini juga dapat mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas yang ditangani oleh Polisi Lalu Lintas, mulai dari pengumpulan data, analisa sampai dengan penyidikannya menjadi menarik ketika orang peduli akan masalah keselamatan. Angka kecelakaan lalu lintas menjadi dasar penilaian atau tolok ukur “keselamatan lalu lintas”, dari jumlah kecelakaan tersebut dapat dianalisis “indeks keselamatan” yang pada akhirnya akan mencerminkan „kualitas kecelakaan”.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan peraturan pemerintah sebagai peraturan pelaksanaanya bertujuan untuk menertibkan seluruh pemakai jalan termasuk juga para pengendara kendaraan bermotor.. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang dimaksud dengan kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Dalam Pasal 4 ayat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 bahwa pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam keseluruhan moda transportasi secara terpadu dengan memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efesien,

mampu memadukan moda transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok daratan. Berdasarkan pasal 25 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 disebutkan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan bagi pemakai jalan wajib di lengkapi dengan :

a. Rambu jalan b. Marka jalan

c. Alat Pemberi isyarat lalu lintas

d. Alat pengendali dan alat pengamanan pemakai jalan e. Alat pengawasan dan pengamanan jalan

f. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar jalan

Sedangkan untuk menjamin keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan ditetapkan ketentuan-ketentuan mengenai

a. Rekayasa dan manajemen lalu lintas.

b. Gerakan lalu lintas kendaraan bermotor.

c. Berhenti dan parkir.

d. Penggunaan dan peralatan dan perlengkapan kendaraan bermotor yang diharuskan,

e. peringatan dengan bunyi dan sinar.

f. Tata cara mengiring hewan dan penggunaan kendaraan tidak bermotor di jalan.

g. Tata cara penetapan kecepatan maksimum dan atau minimum kendaraan bermotor.

commit to user h. Prilaku pengemudi terhadap pejalan kaki.

i. Penetapan sumbu kurang dari muatan sumbu terberat yang diizinkan.

j. Tata cara mengangkut orang dan atau barang beserta penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.

k. Penetapan larangan penggunaan jalan

l. Penunjukan lokasi, pembuatan dan pemeliharaan tempat pemberhentian untuk kendaraan umum.

Bagi pengemudi kendaraan bermotor diwajibkan memiliki Surat izin untuk mengemudi. Untuk mendapatkan surat izin untuk mengemudi, calon pengemudi wajib mengikuti ujian mengemudi, setelah mendapat pendidikan dan latihan mengemudi. Pengemudi kendaraan bermotor dalam mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib :

a. Mampu mengemudikan kendaraannya dengan wajar b. Mengutamakan keselamatan pejalan kaki

c. Menunjukkan surat tanda bukti pendaftaran kendaraan bermotor, atau surat tanda coba kendaraan bermotor, Surat izin mengemudi, dan tanda bukti lulus uji, atau tanda bukti lain yang sah.

d. Mematuhi ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu dan marka jalan, atau pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi, gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor, pengguna kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar, keeepatan maksimum dan atau minimum, tata cara mengangkut orang dan atau barang dan tata cara penggandengan dan penempelan kendaraan lain.

e. Memakai sabuk keselamatan bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan menggunakan helm bagi pengemudi kendaraan bermotor roda dua atau bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah.

commit to user

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A. Gambaran Umum Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Sukoharjo sebesar 466,66 km² yang terbagi dalam 12 kecamatan, 167 desa kelurahan, 1.281 RW dan 3.767 RT.

Kabupaten Sukoharjo mempunyai batas wilayah, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kota Surakarta, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar.

Jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo 831.613 jiwa, dengan jumlah penduduk pria sebesar 411.340 jiwa dan penduduk wanita sebesar 420.273 jiwa.

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Sukoharjo beragam, antara lain petani, pengusaha, buruh, pedagang, Pegawai Negeri Sipil,TNI-POLRI, pensiunan dan lain sebagainya. Pengurangan jumlah lahan produktif pun terjadi, seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk. Bahkan pengurangan luas lahan produktif di wilayah Sukoharjo mencapai 1,2 persen per tahun.

Dengan banyaknya jumlah lahan yang beralih fungsi, maka banyak pula penduduk yang beralih profesi, yang semula bermata pencaharian bertani kini berubah menjadi buruh. Sehingga mobilitas pun tinggi. Mobilitas yang dilakukan oleh penduduk ini tidak diimbangi dengan infrastruktur jalan yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah, yaitu dengan panjang jalan 410,09 kilometer, yang masih

49

layak digunakan 256,23 kilometer, sementara 163,6 kilometer rusak parah dan telah diperbaiki sepanjang 70 kilometer.

B. Gambaran Umum Satlantas Polres Sukoharjo

1. Profil Satlantas Polres Sukoharjo

Polres Sukoharjo merupakan instansi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pengamanan dan perlindungan bagi setiap warga masyarakat di wilayah hukumnya.. Satlantas Polres Sukoharjo beralamatkan di Jalan.

Jenderal Sudirman No. 68 Sukoharjo Telp. 0271 593216 fax 0271 593755.

Dalam penanganan berbagai hal tentang perlalulintasan (administrasi lalu lintas (pelayanan SIM,STNK,BPKB), informasi (rambu dan marka), kecelakaan dan keramaian di jalan raya) merupakan tanggung jawab dari satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo.

2. Fungsi dan Tugas Satlantas

Adapun sesuai dengan Pasal 19 Keputusan Kapolri, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut ini :

a. Satlantas adalah unsur pelaksanaan utama Polres yang berada di bawah Kapolres.

b. Satlantas bertugas menyelenggarakan/membina lalu lintas kepolisian yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat, registrasi dan identifikasi pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

commit to user

c. Satlantas dipimpin oleh Kepala Satlantas (disingkat Kasatlantas) yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.

d. Pada polres tipe “A1” dan “A2” Kasatlantas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas (disingkat Wakasatlantas)

e. Satlantas terdiri dari Urusan Administrasi dan Ketatausahaan serta sejumlah unit.

Sesuai dengan pasal 12 UU No. 22 tahun 2009, tugas dan fungsi Polri bagi satuan lalu lintas meliputi 9 hal, antara lain :

a. Pengujian dan Penerbitan SIM kendaraan bermotor.

b. Pelaksanaan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.

c. Pengumpulan, pemantauan, pengolahan dan penyajian data lalu lintas dan jalan raya.

d. Pengelolaan pusat pengendalian sistem infomasi dan komunikasi lalu lintas dan angkuatan jalan.

e. Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas.

f. Penegakan hukum meliputi penindakan pelanggaran dan penanganan kecelakaan lalu lintas.

g. Pendidikan berlalu lintas.

h. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

i. Pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas.

commit to user 3. Stuktur Organisasi Satlantas Polres Sukoharjo

4. Prosuder Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo dalam menangani kecelakaan berpegang pada prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas harus berdasarkan pada prosedur yang ada. Prosedur dalam penanganan kecelakaan lalu lintas, yaitu

a. Mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

b. Melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

1) Mengamankan barang bukti.

2) Mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat.

c. Membuat Laporan Polisi, sketsa tempat kejadian perkara (TKP) dan menggambarkan TKP sebelum dan sesudah kejadian.

commit to user 1) Memanggil saksi

2) Memanggil tersangka

e. Meminta surat-surat dari dinas yang terkait.

1) Surat visum dari dokter untuk korban luka ataumeninggal.

2) Surat permintaan penetapan penyitaan dari pengadilan 3) Surat penyitaan dari DLLAJR

f. Melakukan pemberkasan.

Adapun dalam prosedur tersebut terdapat maksimal waktu yang harus ditaati dalam melakukan penanganan kecelakaan di jalan raya.

Standar Waktu Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas

No. Penanganan Kasus Waktu

1. Mendatangi TKP 15 Menit

2. Membuat Laporan Polisi dan gambar TKP 20 Menit

3. Registrasi 5 Menit

4. Pemeriksaan Saksi 90 Menit

5. Pemeriksaan Tersangka 120 Menit

6. Pemberkasan 1 Minggu

7. Pemeriksaan oleh JPU 10 hari

8. P21 (berkas lengkap) 17 hari

Sumber : Satlantas Polres Sukoharjo

Prosedur diatas dapat dilakukan secara lengkap per tahapnya jika dalam sebuah kecelakaan ditemui korban luka berat atau meninggal dunia. Hal ini dikarenakan, pelaku penyebabkan kecelakaan dapat dijerat dengan Pasal 359 KUHP yang berbunyi, “Barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan kematian

orang lain, diancam dengan pidana penjara lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun” dan Pasal 360 KUHP, yaitu Pasal 360 ayat (1) KUHP, “ Barangsiapa karena kelalaiannya menyebabkan orang lain menderita luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.

C. Data Angka Kecelakaaan

Data Direktorat Kepolisian Lalu Lintas Polres Sukoharjo tahun 2010 dan tahun berjalan 2011

Tabel 1. Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010 No Bulan Jumlah

Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2011

commit to user

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Laka : Kecelakaan Lalu Lintas kecelakaan pada jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada tiap bulannya dan pada tahun berjalan 2011 terjadai jumlah kejadian kecelakaan tertinggi dari pada bulan-bulan sebelumnya.

Tabel 2. Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Waktu Kejadian

No Waktu Tahun

Tahun

2010 2011

1 06.00-18.00WIB 236 108 344

2 18.00-06.00 WIB 97 58 155

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo

Asumsi :

Kecelakaan lau lintas terbanyak terjadi pada jam 6 pagi hingga 6 sore.

Pada waktu ini sering juga disebut jam kerja karena kegiatan dan aktivitas mayarakat lebih terpusat pada saat jam 6 pagi hingga 6 sore. Mulai para pelajar

yang berangkat sekolah, pekerja swasta maupun pegawai negeri beraktivitas pada jam-jam ini.

Tabel 3 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Pelaku Kejadian

No Jenis Kendaraan Tahun

Jumlah

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Asumsi :

Kendaraan sepeda motor merupakan korban terbanyak dari kecelakaan lalu lintas Kota Sukoharjo dengan 576 kasus pada tahun 2010 dan 262 kasus pada tahun berjalan 2011. Hal bisa disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas terbanyak oleh jenis kendaraan ini maupun karena jumlah kendaraan ini terbanyak dari jumlah kendaraan lain.

Tabel 4 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Penyebab Kejadian

No Faktor Penyebab Tahun

Jumlah

commit to user Asumsi :

Dari tabel diatas penyebab utama dari kejadian lalu lintas adalah faktor manusia itu sendiri ( Human Error ). Kurangnya displin dan sopan santun berlalu lintas serta renahnya peahaman asyarakat akan keselamatan dijalan merupakan faktor penting penyeb terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kemudian disusul oleh faktor jalan, kendaraan dan cuaca.

Tabel 5 Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Umur

No Usia Tahun

Sumber : Direktorat Lalu Lintas Polres Sukoharjo Asumsi :

Jumlah kasus terbanyak dari tabel diatas adalah mereka yang berusia dari 11 – 20 tahun dengan 135 kasus di tahun 2010 dan 64 kasus pada tahun berjalan 2011. Berdasar tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kasus lecelakaan lalu lintas didomonasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Kurangnya pendidikan dan kesadaran dari kalangan remaja meruakan faktor penting penyebaba kecelakaan lalu lintas. Sedangkan usia 21-40 tahun meruakan usia potensial dari penyumbang kasus kecelakaan lalu lintas.

D. Kampanye Yang Pernah Dilakukan

Upaya kampanye yang berhubungan dengan keselamatan berlalu lintas yang selama ini telah dilakukan Satlantas Polres Sukoharjo sebagai contoh sebagai berikut

1. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Melaksanakan kegiatan Kampanye pekan keselamatan Transportasi jalan, dengan membagikan Leaflet kepada para pengguna jalan yang berisikan pesan-pesan Keselamatan lalu lintas, kegiatan dilaksanakan didepan Polsek Mojolaban

2. Pencanangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Pencanangan Pekan Keselamatan Lalulintas (Global Road Safety di Kabupaten Sukoharjo membagikan sebuah PIN yang menandai pencanangan Program keselamatan melalui Perpolisian Masyarakat dalam rangka Operasi Simpatik dan sekaligus pencanangan Pekan Keselamatan.

3. Kampanye Pekan Keselamatan Lalulintas dengan media Rambu berjalan dan Gerakan Tangan

Kampanye Pekan Keselamatan Lalulintas dengan menggunakan media rambu berjalan yang dipegang oleh anggota sat lantas yang konsepnya seperti melaksanakan demonstrasi tetapi bedanya pesan- pesan keselamatan yang disampaikan. Dalam kegiatan tersebut Anggota Sat Lantas Polres Sukoharjo juga berkampanye dengan menggunakan gerakan tangan

4. Kampanye Pekan Keselamatan Dengan Body Language

commit to user

Kampanye Pekan Keselamatan Jalan dengan menggunakan metode baru yaitu" body language" atau menggunakan bahasa tubuh yang diperagakan oleh anggota sat lantas untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan di jalan sehingga diharapkan dapat langsung dicerna oleh pengguna jalanKeselamatan dengan BODY LANGUAGE.

5. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas Dengan Media Rambu Berjalan dan Gerakan Tangan

6. Walking Sign Satlantas Polres Sukoharjo

7. Pekan Keselamatan Transportasi ( Global Road Safety) Satlanats Polres Sukoharjo

E. Komparasi

Dalam perancangan ini yang menjadi bahan komparasi adalah media yang dipakai dalam Kampanye Sadar Berlalu Lintas Kota Sukoharjo sebelumnya. Studi komparasi digunakan untuk mengetahui efektifitas dari media kampanye yang akan dirancang dibandingkan dengan media yang sudah pernah digunakan.

Adapun kampanye yang sebelumnya dilakukan oleh Satlantas Polres Sukoharjo yang nantinya dijadikan sebagai komparasi atau pembanding sebagai berikut :

1. Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Melaksanakan kegiatan Kampanye pekan keselamatan Transportasi jalan, dengan membagikan Leaflet kepada para pengguna jalan yang berisikan pesan-pesan Keselamatan lalu lintas, kegiatan dilaksanakan didepan Polsek Mojolaban

2. Pencanangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Pencanangan Pekan Keselamatan Lalu lintas Global Road Safety di Kabupaten Sukoharjo membagikan sebuah PIN yang menandai pencanangan Program keselamatan melalui Perpolisian Masyarakat dalam rangka Operasi Simpatik dan sekaligus pencanangan Pekan Keselamatan. Pin tersebut bertuliskan SAVE AT WORK AND SAVE ON THE STREET (selamat dalam bekerja dan selamat dalam perjalanan). Diharapkan dengan pencanangan program ini melalui sebuah PIN, para pemakainya diharapkan menjadi kepanjangan tangan POLRI dalam mensukseskan Global Road Safety di kabupaten Sukoharjo.

Kedua kampanye ini digunakan sebagai komparasi karena memiliki kesamaan dari target audience dan tehnik yang digunakan yaitu menggunakan media massa periklanan.

F. Analisa SWOT

Analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui perbandingan obyek perancangan dengan perancangan yang pernah ada dilihat dari data fisik. Analisa ini membantu untuk melihat kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).

commit to user

Kampanye Pekan Keselamatan lalu Lintas ( Global Road Safety Week).

Perancangan Global Road Safety..Pekan Keselamatan Lalulintas bagi anak muda (young user) .

Kekuatan (strength

1. Merupakan kampanye yang memiliki target yag mengkhusukan terhadap objek sasaran yang lebih terperinci 2. Variasi media lebih spesifik

untuk Remaja sehingga lebih efektif.

3. Desain lebih inovatif serta Visual yang media lebih menarik.

1. Merupakan kegiatan tahunan yang anggarannya telah tersedia 2. Merupakan media yang telah

digunakan setiap tahun sehingga proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama.

3. Himbaun kepada para pengguna jalan mengenai pesan - pesan keselamatan lalu lintas

1. Kampanyenya dengan metode penyampaian yang disesuaikan dengan target.

2. Proses perancangan memakan

1. Memikili daerah jangkauan yang sempit.

2. Media yang digunakan kurang

1. Desain yang digunakan kurang menarik bagi target sasaran

62

waktu cukup lama. variatif 2. Kurang komunikatifnya

pesan yang ingin disampaikan

Kesempatan (opportunity)

1. Belum pernah ada kampanye sejenis yang bersifat mengingatkan dan yang memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku remaja.

2. Banyaknya pilihan media yang digunakan.

1. Belum pernah dilakukannya kegiatan kampanye keselamatan berlalu lintas di daerah tersebut

1. Kampanye pertama kali yang dilakukan Stlantas Polres Sukoharjo yang memeiliki target anak muda

2. Mendekatkan diri Satlantas Polres Sukoharjo kepada anak muda.

Ancaman (treath) 1. Kurangnya minat dan kesadaran target audience untuk mengikuti pesan kampanye

2. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja satlantas

1. Media yang digunakan kurang tahan lama sehingga pesan yang cepat dilupakan oleh masyarakatat

1. Gaya hidup bebas menjadi perilaku anak mudasehingga walaupunkampanye sudah dilakukandengan gencar, tetapi sangat sulit untuk merubah perilaku masyarakat

commit to user

G. Positioning

Strategi positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1972 dan menjadi dasar yang popular pengembangan strategi kreatif. Mereka berdua merupakan penulis buku yang berjudul Positioning: The Battle for Your Mind. Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu perusahaan sepenuhnya menyadari dan mengeksploitasi kelemahan-kelemahan persaingan.

Suatu merek diposisikan dalam benak konsumen untuk dapat menyaingi pesaingnya. Jack Trout dan Al Ries mengatakan bahwa positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen (M.

Suyanto, 2004:119). Mereka juga berpendapat bahwa perusahaan yang sukses harus berorientasi pada “competitor (kepada pesaing)” harus mencari poin-poin kelemahan dalam posisi competitor mereka, dan kemudian meluncurkan serangan pemasaran terhadap poin-poin kelemahan tsb. Positioning ini bisa diimplementasikan dengan menggunakan USP, citra-merek, atau pendekatan kreatif lainnya. (Terence A Shimp, 2003:443)

Ada enam pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:

1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan, yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan.

2. Positioning berdasarkan harga/ kualitas, yaitu berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi.

3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.

4. Positioning berdasarkan pemakai produk, yaitu mengaitkan produk dengan tokoh terkenal.

5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.

6. Positioning berkenaan dengan pesaing, yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.

Tujuan pokok strategi positioning adalah:

1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing

2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how you would like customers to evaluate you.( Fandy Tjiptono,1995:91-92)

Pada perancangan kampanye sadar berlalu lintas melalui desain komunikasi visual diposisioningkan sebagai media alternatif yang inovatif dan efektif dalam mengkomunikasikan pesan keselamatan berlalu lintas kepada target audience.

H. USP (Unique Selling Prepotion)

Strategi unique selling preposition dikembangkan oleh Rosser Reeves.

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik (M.Suyanto, 2004:116).

commit to user

Ciri utama periklanan USP adalah memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu produk yang unik, lalu mengembangkan suatu klaim

Ciri utama periklanan USP adalah memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu produk yang unik, lalu mengembangkan suatu klaim